ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!

ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!

last updateHuling Na-update : 2024-11-26
By:  Aura_Aziiz16Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Mga Ratings. 3 Rebyu
61Mga Kabanata
33.0Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Alya, selalu dihina oleh suaminya karena sejak melahirkan tubuhnya menjadi gendut dan tak menarik lagi. Arif, bahkan tega mengusir dan menceraikan istrinya itu hingga akhirnya Alya terpaksa tinggal di rumah sahabatnya. Namun, dari sanalah akhirnya Alya bangkit dan berhasil mandiri serta sukses setelah berhasil mendapatkan kembali pekerjaan sebagai pengelola butik. Melihat kesuksesan yang dicapai Alya, Arif pun merasa menyesal dan ingin rujuk kembali. Sayang Alya telah memiliki laki laki pengganti yang baru, anak dari pemilik butik di mana Alya bekerja!

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Makan terus!!! Badan sudah kayak gerobak sayur gitu, tapi makan nggak berhenti berhenti juga!"

"Kurangi makan dong! Diet! Biar bisa kayak Mbak Maya! Langsing dan sinset seperti artis Korea! Bukan kayak kamu yang gendut mirip gorila!" ucap Mas Arif, suamiku sambil melirik sinis ke arahku.

Aku yang sedang menyuap nasi ke mulut sontak menghentikan suapanku lalu menoleh kaget ke arah nya.

Meski pun bukan kali pertama ini dia bicara sekasar itu padaku, tapi kekasaran Mas Arif kali ini rasanya sungguh sudah keterlaluan.

Masa iya, aku yang baru saja mengalami penambahan berat badan akibat hamil dan melahirkan putrinya, dikatakan gendut seperti gorila seperti katanya barusan. Apa tidak keterlaluan dan tak wajar? Sungguh tak terpuji dan buruk sekali lisan suamiku ini.

"Tapi ... Mas, aku kan habis melahirkan. Mana sekarang ini lagi menyusui. Wajar kan aku gemuk, Mas karena perubahan hormon di masa seperti itu? Kalau aku diet, apa nggak kasihan Kayla, Mas? ASI-nya jadi terganggu nanti?" jawabku mencoba membela diri dan memberikan penjelasan.

Namun, mendengar jawaban dariku itu, Mas Arif justru melebarkan cibirannya.

"Alaaaah ... Alasan aja! Bilang aja kamu memang hobinya makan! Soalnya nggak mikir nyari duit itu susah! Nggak mikir kerja itu capek, makanya makan terus kerjamu! Nggak mikir mau ngerem ngerem lagi karena di rumah ini semuanya sudah tersedia dan serba ada! Nggak tahu kalau aku tuh nyarinya susah! Banting tulang memeras keringat setiap hari! Sementara kamu tahunya cuma makan aja dan ngabisin semuanya!" tukasnya lagi dengan nada nyelekit. Membuat dadaku yang sudah sesak semakin terasa sesak dan perih mendengarnya.

Sungguh, tak pantas sekali untuk didengar rasanya lisan suamiku ini!

"Itu ... Mbak Maya juga habis melahirkan. Tapi badannya kok bisa tetap singset begitu! Ramping kayak artis! Kok kamu aja yang enggak! Makin gembrot aja kayak galon air!" sambungnya lagi masih dengan nada kasar dan tak enak didengar.

"Gimana suami mau betah di rumah coba kalau tiap hari lihat tedmon dalam rumah terus! Apa nggak bawaan pengen kabur aja cari selingkuhan baru!" sentaknya lagi sambil menjatuhkan tubuhnya dengan kasar ke kursi ruang tamu.

Aku yang sedang makan, terkejut sekali mendengarnya dan terpaksa meletakkan kembali piring di atas tanganku ke atas meja dan membuang nafas kasar untuk mengurangi rasa sesak yang melanda di dada.

Sakit sekali rasanya mendengarkan penghinaan suami seperti ini. Apalagi dia sampai mengatakan ingin mencari selingkuhan baru karena melihat aku yang makin gendut saja dari hari ke hari.

Kalau tak ingat aku baru saja melahirkan dan kondisi badan juga belum pulih betul, mau rasanya aku pulang kembali ke rumah orang tua detik ini juga untuk menenangkan diri.

Ya, siapa yang tahan diomeli suami setiap hari? Padahal kalau aku gendut dan berisi, itu juga karena aku baru saja melahirkan buah hatinya sendiri?

Tapi mau bagaimana lagi, kesehatanku belum pulih betul. Ditambah Kayla yang masih bayi, tak mungkin rasanya aku membawanya ke rumah orang tua menggunakan kendaraan umum.

Jadi biarlah untuk sementara terpaksa aku tahan penghinaan ini. Bagaimana pun juga aku harus sadar kalau saat ini kondisiku belum memungkinkan.

Tapi nanti, kalau aku sudah lebih baikan, mungkin ada bagusnya juga aku pulang ke rumah orang tua, supaya Mas Arif  bisa berpikir ulang kalau mau menghinaku lagi.

Mas Arif. Namanya memang bagus. Tapi sepertinya akhlak dan lisannya masih belum sebagus dan sebaik namanya itu.

"Ada apa sih ribut ribut? Kayla baru saja tidur kan? Nanti terbangun lho."

Sedang aku dan Mas Arif ribut, ibu mertua tiba tiba keluar dari kamar dan mendekat ke arah kami.

Melihat kehadiran ibunya, Mas Arif terdiam sesaat. Namun, kemudian membuka mulutnya.

"Ini, Bu si Alya, makin hari makin gendut aja! Sumpek aku lihatnya! Dah kek bak sampah aja semua makanan ditelan!" jawab Mas Arif dengan nada kesal pada ibunya.

Bu Ani, ibu Mas Arif menoleh padaku lalu tersenyum tipis.

"Iya, betul. Alya ini makin hari memang makin gendut aja. Mbok ya diet tho, Ya. Kasihan anakku, pulang kerja capek capek, bukannya seneng liat istrinya cantik dan wangi, malah disuguhi pemandangan istri kayak galon air gini!"

"Kamu mau ya, si Arif selingkuh! Kalau nggak mau, jangan cuek begitu dong! Mulai hari ini juga kurangi makan, biar nggak gendut lagi. Dan Ibu bisa hemat beras!" ujar Ibu mertua, setali dengan putranya, ikut ikutan menghina dan menyudutkan aku.

"Pantas aja masak nasi habis terus. Rupanya kamu yang ngabisin ya, Ya!" tandas Bu Ani lagi sambil melotot ke arahku.

Mendengar itu, lagi lagi aku menghembuskan nafas yang terasa menyesak di tenggorokan. Apa iya, makan tiga kali sehari bisa dibilang boros?

Lagi pula saat ini aku memang sedang menyusui. Tambah lagi, walau pun baru saja melahirkan tapi pekerjaan rumah dan mengasuh Kayla aku kerjakan sendirian.

Makanya capek dan lelah sudah pasti. Dan itu mungkin yang membuatku selalu merasa haus dan lapar karena pekerjaan rumah yang tak pernah habis habis, ditambah menyusui Kayla yang sedang kuat kuat nya minta ASI. Jadilah porsi makanku memang naik dari sebelumnya.

Tapi jika hanya karena itu, Mas Arif dan Bu Ani sampai tega menghinaku dan mem-bullyku habis habisan seperti ini, apa itu wajar?

"Tapi, Bu ... Alya kan habis melahirkan. Wajar kan kalau Alya makan terus biar ASI Alya juga lancar. Biar Kayla kenyang, Bu," sahutku mencoba membela diri.

Namun, lagi lagi baik Bu Ani maupun Mas Arif sama sama mencibirkan bibirnya ke arahku.

"Nah, dengar itu Bu ... selalu Kayla jadi alasan! Padahal bayi seperti itu nyusunya berapa banyak sih? Dasar kamu aja yang hobi makan dari dulu. Nyesel Mas nikahin kamu kalau cuma buat ngasih makan kerbau bunting seperti kamu!" ujar Mas Arif lagi sambil menatap penuh rasa tak suka padaku.

"Iya! Berapa banyak sih Kayla ASI-nya? Jangan jadi alasan buat banyak makan dong, Ya! Sekarang apa apa mahal! Kalau kamu nggak ngerem makan, Ibu dan Arif yang susah nanti! Harus beli beras terus! Padahal beras mahal! Minyak mahal! Semua mahal sekarang!" timpal Bu Ani pula mendukung perkataan Mas Arif.

Mendengar itu aku membuka mulut lalu menjawab perkataan keduanya.

"Cukup, Mas! Bu! Kalau kamu dan Ibu memang keberatan aku makan terus, atau keberatan aku jadi istri kamu lagi, kamu antar aja aku pulang ke rumah orang tuaku lagi, Mas!"

"Insyaallah di sana aku bisa makan kenyang demi Kayla! Toh sebelum menikah dan jadi istri kamu dulu, aku juga bekerja dan punya uang! Aku bisa membeli semua yang aku suka dengan uangku! Tapi sejak menikah sama kamu, aku jadi susah begini! Jangankan mau beli skincare, baju dan yang lainnya! Mau makan aja susah!" ujarku dengan nada keras dan sengit membalas perkataan mereka.

Mendengar perkataanku itu, Bu Ani dan Mas Arif terdiam. Namun, sesaat kemudian ibu mertuaku itu menjawab.

"Nggak usah macam macam kamu, Alya! Kalau kamu mau pulang kembali ke rumah orang tua kamu lagi, tinggalkan cucu Ibu di sini karena dia anaknya Arief! Tapi kalau kamu nggak mau ninggalin Kayla, kamu nggak usah banyak omong dan sok sok an mau pergi segala dari rumah ini deh!"

"Cukup kurangi aja porsi makan kamu dan banyakin kerja! Karena nggak mungkin Ibu dan Arif ngasih kamu makan sementara kamu nggak punya sumbangsih apa apa di rumah ini!" Bentak Ibu mertua ku lagi.

"Bener! Sok sokan mau pulang segala! Sampai sana nanti nyesal! Dikira enak jadi janda! Dasar istri durhaka! Dinasehati baik baik supaya jaga penampilan, malah melawan dan mau pulang ke rumah orang tua! Aku kabulkan, baru nyesal kamu nanti!" Sambar Mas Arif lagi dengan nada pongah.

Mendengar perkataan dua orang itu aku hanya mampu menahan rasa geram di dalam hati. Aku tak mau karena pertengkaran kami ini, putriku Kayla terbangun dari tidurnya dan rewel karena tak bisa tidur nyenyak.

Demi putriku, aku akan melakukan apa saja supaya dia bahagia dan tenang.

Tunggu saja perlawanan dariku nanti Bu! Mas! Sudah cukup aku diam! Sudah cukup aku mengalah! Akan aku buktikan nanti kalau tanpa kalian pun, aku juga bisa makan kenyang tanpa perlu mengemis lagi seperti ini!

Ya, kalau pun aku diet dan ramping, itu bukan karena tak bisa makan kenyang sebab tak diberi makan lagi tapi karena aku harus jaga penampilan, sebab aku bertekad, setelah Kayla bisa ditinggal nanti, aku akan kembali bekerja supaya tak lagi bergantung hidup pada Mas Arif dan ibunya!

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Hendra Wati
kelanjutannya manaaa
2023-10-17 23:52:01
0
user avatar
Four_ Child
Seru ceritanya .........
2023-05-02 20:35:34
0
user avatar
Agus Irawan
hai kak Mampir juga ke Novelku. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-04-30 08:27:32
0
61 Kabanata
Bab 1
"Makan terus!!! Badan sudah kayak gerobak sayur gitu, tapi makan nggak berhenti berhenti juga!""Kurangi makan dong! Diet! Biar bisa kayak Mbak Maya! Langsing dan sinset seperti artis Korea! Bukan kayak kamu yang gendut mirip gorila!" ucap Mas Arif, suamiku sambil melirik sinis ke arahku.Aku yang sedang menyuap nasi ke mulut sontak menghentikan suapanku lalu menoleh kaget ke arah nya.Meski pun bukan kali pertama ini dia bicara sekasar itu padaku, tapi kekasaran Mas Arif kali ini rasanya sungguh sudah keterlaluan.Masa iya, aku yang baru saja mengalami penambahan berat badan akibat hamil dan melahirkan putrinya, dikatakan gendut seperti gorila seperti katanya barusan. Apa tidak keterlaluan dan tak wajar? Sungguh tak terpuji dan buruk sekali lisan suamiku ini."Tapi ... Mas, aku kan habis melahirkan. Mana sekarang ini lagi menyusui. Wajar kan aku gemuk, Mas karena perubahan hormon di masa seperti itu? Kalau aku diet, apa nggak kasihan Kayla, Mas? ASI-nya jadi terganggu nanti?" jawabku
last updateHuling Na-update : 2023-03-17
Magbasa pa
Bab 2
"Sin, apa kabar? Kamu masih kerja di tempat kita kerja dulu, Sin?" tanyaku begitu panggilan dariku diterima oleh Sinta, teman lama yang sampai sekarang masih berhubungan baik denganku meski akibat menikah dan melahirkan, hubungan pertemanan kami tak lagi intens seperti dulu karena kesibukanku mengurus suami dan putri kecilku, Kayla."Alhamdulillah, kabar baik, Ya. Kamu sendiri gimana kabarnya? Sudah lama gak hubungi aku? Kamu baik baik aja, Ya?" sahut Sinta dari seberang.Aku menghembuskan nafas. Ingin menjawab tidak, tapi tak mungkin. Terpaksa aku menutupi yang sebenarnya terjadi."Alhamdulillah aku baik baik aja, Sin. Cuma ... saat ini aku lagi butuh pekerjaan. Apa kantor masih butuh staf baru, Sin? Aku pengen ngelamar kerja lagi kayaknya," ujarku membalas pertanyaan Sinta."Apa? Kamu mau kerja lagi? Bukannya kamu baru saja melahirkan ya? Kok malah mau kerja lagi? Emangnya kenapa, Ya?" tanya Sinta dari seberang telepon dengan nada kaget dan tak percaya.Lagi lagi aku menghembuskan n
last updateHuling Na-update : 2023-03-17
Magbasa pa
Bab 3
Mendengar ucapanku, ibu mertua tampak kaget. Wajah ibunda Mas Arif itu terlihat merah."Lancang kamu ya! Ngomong sama mertua nggak ada sopan sopannya sama sekali! Dasar menantu kurang ajar! Nggak pernah dididik orang tua kamu makanya bisa ngomong seperti ini sama mertua? Iya?""Apa kata kamu tadi? Mau melamar pekerjaan di perusahaan kamu yang dulu itu? Nggak salah? Apa iya, perusahaan bonafit seperti itu mau menerima karyawan gendut seperti kamu?""Jangan mimpi deh, Alya! Cukup kamu jadi istri Arif yang baik saja! Nggak usah banyak mimpi karena nggak akan ada perusahaan yang mau memperkerjakan perempuan kek kamu! Mending kamu daftar jadi atlet Sumo aja dari pada ngelamar di perusahaan itu karena itu yang lebih cocok buat kamu!""Dulu mungkin kamu bisa bekerja di sana karena badan kamu masih ramping dan singset tapi sekarang badan kamu sudah melar seperti martabat India! Gimana perusahaan mau menerima kamu bekerja kembali!" hardik ibu mertua membalas perkataan dan bantahan dariku tadi.
last updateHuling Na-update : 2023-03-17
Magbasa pa
Bab 4
Sekarang setelah jadi istri Mas Arif dan harus merangkap menjadi pelayan suami dan mertua, juga adik ipar, bobot badanku memang naik drastis dari yang dulu sebab aku jadi tak punya waktu untuk olah raga. Dan wajah yang dulu full perawatan sekarang jadi full minyak dan komedo karena hampir tak punya waktu luang dan uang untuk pergi ke salon.Ya, keputusan salah memang menikah dan menjadi istri Mas Arif, laki laki yang aku anggap baik dan bertanggung jawab, tetapi ternyata tidak. Mas Arif justru sangat mengecewakan sebagai seorang suami.[Ya, gimana? Terima nggak tawaran ini? Kalau iya besok kamu kirim surat lamaran dan CV ya. Biar aku teruskan ke bagian personalia. Cuma formalitas aja ini mah, soalnya aku tadi udah bicara langsung sama Pak Arga dan beliau menerima.] tulis Sinta lagi di ujung ponsel.Aku pun buru buru mengiyakan dan tak lupa mengucapkan terima kasih banyak atas pertolongannya sebab sudah bersedia meluangkan waktu untuk mencarikan aku lowongan pekerjaan sampai sampai men
last updateHuling Na-update : 2023-03-17
Magbasa pa
Bab 5
"Rif, syukurlah kamu sudah pulang! Lihat itu istrimu, dari kemarin nggak keluar keluar juga dari dalam kamarnya! Maunya apa sih? Mau minta mati apa ya! Huh, amit amit! Punya mantu kok nggak ada ot*knya!" cerocos ibu mertua terdengar dari dalam kamarku. Kelihatannya Mas Arief baru saja pulang. Sesuai dengan isi pesan W******p darinya tadi kalau sebentar lagi dia memang mau pulang ke rumah untuk mandi dan ganti pakaian setelah semalaman dia tak pulang. "Memangnya Alya kenapa lagi sih, Bu? Bikin ulah apa lagi dia? Kok nggak berhenti berhenti nya bikin masalah terus?" tanya Mas Arif dengan nada suara meninggi. Mendengar itu, di dalam kamar, aku hanya bisa menghembuskan nafas yang terasa menyesak di tenggorokan. Nasib punya suami dan mertua yang tak punya perasaan seperti mereka. Tiap hari hanya bisa mencari kesalahan dan kekurangan menantunya semata tanpa bisa melihat kelebihannya. "Itu, disuruh nyuci bajunya Yuni aja nggak mau! Tahan masuk kamar dan ngunci pintu dari kemarin! Dasar m
last updateHuling Na-update : 2023-04-21
Magbasa pa
Bab 6
"Tapi, Bu?" Mas Arif terlihat ragu. "Nggak ada tapi tapi! Usir istri mu ini dari rumah ini sekarang juga, Rif! Dan suruh dia bawa anaknya sekalian! Biar Ibu juga nggak pusing lagi dengan suara tangisan anaknya setiap hari!" "Mending kamu nikah lagi aja dan kasih Ibu cucu yang bener! Yang nggak kayak anaknya Alya yang rewel dan hobi nangis! Ibu gedek denger anak kamu itu nangis tiap hari, Rif!" sergah Ibu mertua dengan tanpa perasaan. Sakit rasanya hati ini mendengar beliau menghina putri semata wayang yang sangat aku sayangi itu, tapi sudahlah ... biar saja ibu mertua ngomong apa saja yang penting Mas Arif cepat menjatuhkan talak padaku sehingga aku bisa keluar dari rumah ini menuju kediaman Sinta, seperti yang ditawarkan sahabatku itu malam tadi, dengan bebas dan tenang. Tak ada lagi Mas Arif yang akan menghalangi niatku untuk pergi dari rumah ini dan kembali bekerja. Sinta telah berjanji akan meminjamkan aku uang untuk biaya hidup dan menyewa pengasuh untuk Kayla bila aku bekerj
last updateHuling Na-update : 2023-04-21
Magbasa pa
Bab 7
"Makasih, Mas ... kamu nggak usah repot repot mesenin travel buat aku karena aku akan pergi sendiri dari rumah ini kalau memang Mas dan Ibu sudah nggak menghendaki aku dan Kayla tunggal di rumah ini lagi!" "Nggak masalah Mas, kalau memang kehadiran aku di rumah ini dianggap hanya jadi benalu, aku akan pergi sekarang juga! Tunggu sebentar, aku akan kemasi barang barangku dan Kayla lebih dulu lalu pergi dari sini! Kamu dan Ibu nggak usah khawatir, aku nggak akan bawa apa apa karena aku nggak butuh itu!" "Kalau ada barang barang atau pakaian ku dan Kayla yang tertinggal, kamu buang aja ke tong sampah karena aku nggak mungkin bisa membawa semua itu sekarang! Aku cuma bisa bawa seperlunya saja!" "Ya udah Mas, aku kemas kemas dulu. Nggak akan lama kok. Jadi kamu dan Ibu tenang aja ya!" ujarku lalu setelah itu masuk kembali ke dalam kamar dan mulai memasukkan baju bajuku yang masih layak pakai dan baju baju Kayla ke dalam tas pakaian. Setelah itu aku mengambil Kayla yang sedang lelap dari
last updateHuling Na-update : 2023-04-21
Magbasa pa
Bab 8
"Al, Kayla tidur? Kalau sudah tidur, kita ke belakang yuk! Ngobrol sambil sarapan dulu!" ujar Sinta saat aku baru saja membaringkan Kayla di atas tempat tidur di dalam kamar yang disediakan Sinta untuk aku dan Kayla.Aku menganggukkan kepalaku lalu tersenyum."Iya, Sin. Baru saja tidur. Makasih ya, Sin atas pertolongan kamu. Kalau nggak ada kamu, aku nggak tahu, aku dan Kayla akan pergi ke mana untuk berteduh," ujarku sekali lagi sambil memeluk bahu Sinta dan mengikuti langkah sahabatku itu menuju ruang makan.Sinta menggelengkan kepalanya mendengar perkataanku."Sudah, Al. Nggak usah ngomong gitu terus. Aku malah seneng kok kalau kamu dan Kayla tinggal di sini, jadi aku nggak kesepian lagi.""Oh ya, kamu jadi kan mau kerja di perusahaannya Pak Arga lagi? Kalau iya, nanti kamu tulis surat permohonan ya biar besok pagi aku menghadap beliau.""Sekarang kamu makan dulu, sarapan dulu dulu biar kuat, biar bisa ngadepin suami dan ibu mertua kamu kalau mereka masih mencari cari masalah denga
last updateHuling Na-update : 2023-04-25
Magbasa pa
Bab 9
Pov ArifAku tersenyum puas sesaat setelah melihat bayangan istriku dan anaknya yang dari sejak awal kelahirannya memang tak aku harapkan itu menghilang di balik taksi yang mereka tumpangi. Entah ke mana.Syukurlah, setelah terpaksa harus bersitegang urat leher dengan perempuan norak dan kampungan itu, akhirnya aku bisa juga mengusirnya pergi dari rumah ini.Sebenarnya sudah lama aku ingin Alya pergi dari rumah ibu ini di mana selama ini kami tinggal bersama, akan tetapi sayang Ibu selalu menghalang halangi ku dengan alasan tak ada orang yang bisa dijadikan pembantu dan pesuruh yang tidak perlu dibayar di rumah ini kalau Alya tak ada.Terpaksa lah aku mengalah demi beliau karena hal itu. Itu sebabnya saat tiba tiba beliau sendiri yang meminta Alya supaya segera pergi dari rumah ini pasca menolak diperintah untuk mencucikan baju baju Yuni, aku pun merasa girang tak kepalang.Ya, akhirnya aku bisa juga hidup bebas tanpa perempuan gendut dan tak menarik itu lagi. Beda dengan Soraya yang
last updateHuling Na-update : 2023-04-25
Magbasa pa
Bab 10
Pov Arif"Sayang, aku sudah mengusir Alya dari rumah. Dalam waktu dekat aku juga akan mengajukan ikrar talak di pengadilan agama supaya kita bisa menikah resmi. Setelah menikah resmi, kamu mau kan tinggal di rumah ibuku? Ibu pengen kamu tinggal di sana soalnya.""Lagi pula selama ini aku tinggal bersama ibu dan adikku juga Alya. Jadi nanti kalau kita sudah menikah resmi, kamu mau kan tinggal di rumah ibu?" tanyaku pada Soraya saat aku datang ke kontrakannya keesokan harinya untuk mengabarkan berita bahagia mengenai telah perginya Alya dan putrinya, Kayla dari rumah kami.Soraya tersenyum mendengar berita yang aku sampaikan."Oh syukurlah kalau gitu, Mas. Aku senang sekali mendengarnya. Akhirnya hanya aku satu satunya wanita di dunia ini yang berhak memiliki kamu seorang, nggak ada yang lain lagi. Hmm ... kamu pasti akan hidup bahagia bersamaku, Mas. Aku jamin itu," jawab Soraya sambil memeluk lenganku lalu menjatuhkan tubuhnya di sampingku.Aku balas memeluk bidadari pujaan yang saat
last updateHuling Na-update : 2023-04-25
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status