Mengetahui rencana yang dijalankan oleh Lizzie kacau balau, Hartmut marah besar. Di kediamannya yang cukup tersembunyi, dia tidak bisa menahan emosi pagi hari ini.
“Lizzie! Seharusnya kau sudah membunuh Marvin Rock! Jika dia sudah mati, rencana kita tidak akan seperti ini!” bentaknya gusar.Lizzie memantik api, lalu menyalakan rokok. Karena dari semalam tidak tidur, matanya sedikit merah. “Aku pusing memikirkan rencana darimu!” keluhnya sambil mengerutkan alis. “Bukankah kau menginginkan Aldous yang mati?!” sentaknya dengan nada tinggi.Mendengar itu, Hartmut menyeringai. “Jika kau tidak jatuh cinta dengan pria mantan teroris itu, rencana kita tidak akan berantakan, Lizzie! Semua gara-garamu. Seharusnya Marvin Rock sudah mati!”“Aaagghhrr!!” Lizzie berteriak. “Zion! Keparat kau!”“Dan sekarang kau malah menyalahkan kakakmu juga?!”Zion merupakan salah satu anak buah dari Hartmut yang bertugas dalam peredaran narkoba di Gloriston.“Setelah Morgan Entertainment selesai, aku akan melamarnya,” ujar Wesley dengan tatapan penuh keceriaan. Meskipun sudah terlalu sering bermain dengan wanita, Wesley mulai kepikiran menikah juga akhirnya. “Lizzie jauh lebih manis daripada brownies ini.”Aldous melirik adiknya. “Ya, kalian cocok. Kalian seumuran. Aku sangat setuju jika kau menikah dengan Lizzie. Siapa yang tidak mau bersanding dengan Keluarga Morgan? Siapa yang tidak kenal dengan kita?”Mendengar sanjungan dari kakaknya, Wesley kian bergemuruh dadanya. Dia merupakan fans berat Lizzie. Jika Lizzie memposting sesuatu di salah satu media sosial miliknya, dia akan tahu karena dia sering mengikuti perkembangan dunia maya Lizzie.Saat ini, Wesley mengusap dagu sembari melamuni masa depannya yang cerah bersama Lizzie. Namun, kalau dia tahu, sebentar lagi, jika dia memakan sedikit saja brownies ini, jangankan menikah dengan Lizzie, dalam hitungan menit dia akan mati di tempat.Lalu Wesley m
“Aku adalah Bastian! Kepala di pos 18! Apa wewenangmu mau bertemu dengan bos besar?” kalung rantai di leher dan cincin tengkorak di jemarinya mendandakan bahwa pria paruh baya ini punya dominasi kuat di daerah ini.Dia melanjutkan dengan wajah sangar. “Kemarin ada satu orang masuk rumah sakit lantaran berurusan sepele denganku. Kakinya patah. Sekarang, apa kau mau ke mana-mana pakai kursi roda ha?” sergahnya dengan nada tinggi.Mendengar itu, Marvin tak berekspresi. Seandainya Bastian tahu, malam yang lalu Marvin baru saja membuat keok dua anak buah Hartmut, hanya saja Marvin tidak ingin sombong.“Aku ada urusan penting dengan bos kalian,” ujar Marvin masih santai.Bastin tidak tenang melihat gaya Marvin yang tampak cool. Baginya, sangat mudah menghabisi seorang pria kantoran yang kaku. Dalam kepala Bastian, dia dengan begitu gampanganya mencangking kerah baju Marvin hingga Marvin terangkat ke atas.Setelah mencetak sebuah senyum remeh,
“Tuan Rock!” jerit Aldous dari kejauhan. “Apa yang terjadi padamu?” cecarnya sambil berlarian.Saat ini, dua orang sudah terkapar dengan wajah bersimbah darah pas di dekat telapak kaki Marvin.Melihat kedatangan Aldous, Bastian langsung melongo dengan wajah pucat. ‘Tuan Rock? Barusan Aldous sang putra sulung dari Morgan memanggilnya Tuan’. Bastian sontak mengerja-ngerjapkan matanya sambil menampar-nampar pipinya sendiri berkali-kali. Dia seperti bermimpi.Aldous menyeringai. “Astaga! Apa Tuan tidak apa-apa? Seharusnya tadi aku ikut bersamamu Tuan. Maafkan aku.” Aldous langsung menunduk.Tujuh anak buah Bastian tercengang tidak percaya. Mereka semua tahu itu adalah Aldous yang sangat terkenal. Melihat Aldous yang sangat hormat kepada Marvin, mereka semua terbelalak tak percaya. Saat ini juga, tubuh mereka bergidik ketakutan.Aldous langsung mencekik leher Bastian. “Apa yang kau lakukan sama Tuan Rock? Apa kalian semua berlaku kasar?”
Karena lawannya ada banyak, Aldous sedikit kesusahan namun dia tetap bilang pada Marvin bahwa dia bisa seorang diri melawan mereka.“Kalian semua mau melawan Mafia Morgan? Berani sekali kalian!” sergah Aldous emosi.Berry yang mukanya sudah bonyok itu mencoba berbicara. “Tuan Aldous, tidak ada apa-apa di sini. Kami akan tetap patuh sama Mafia Morgan. Asalkan, sekarang Tuan Aldous pergi saja dari sini. Kami akan melupakan kejadian barusan.”Aldous mendengus marah. “Ada rahasia besar yang kalian sembunyikan dariku. Cepat katakan sekarang juga!” Lalu dia pun mengambil ancang-ancang seperti Mike Tyson yang berada di atas ring. “Tunjukkan di mana posisi Hartmut sekarang juga!”Saat ini, Marvin sedang santai saja. Dia menikmati pesta pertarungan sederhana sebelum nanti bisa bertarung dengan sosok Hartmut. Alasan terbesar Marvin ke sini adalah dia ingin tahu alasan kenapa Hartmut mau membunuhnya? Atau bisa jadi ada seseorang yang memerintahkan
Di luar perkiraan, Lizzie membongkar semuanya!Karena takjub dengan kecerdasan Marvin Rock, akhirnya Lizzie menyerah sendiri, dia pun kembali bertemu dengan Marvin Rock, bukan untuk membunuhnya tetapi membeberkan semua rahasia selama ini.“Aku berulang kali ingin membunuhmu dan Aldous, atas perintah Hartmut.” Lizzie juga menceritakan motif dan alasan sebenarnya, tanpa ada yang ditutup-tutupi.Marvin menegakkan bahu seraya menajamkan matanya. “Aku tidak pernah terpikir bahwa kau lah yang melakukan semuanya.”Lizzie tertunduk lesu. Merasa bersalah, dia tak kuat bicara, “Maafkan aku. Jujur, kalau bukan karena kakakku Zion, aku tidak akan pernah punya maksud untuk melakukan pembunuhan.”“Bagaimana dengan soal kau akan menjadi bintang utama Morgan Entertainment, apakah itu juga bohong?”“Ya, itu memang bohong. Marvin, tapi jangan bilang pada Aldous tentang semua ini. Aku akan tetap menjadi bintang utama Morgan Entertainment, asal kau
Untuk menutupi rahasia yang telah dilakukan Lizzie selama beberapa hari belakangan, dan kebetulan pula Aldous menyampaikan bahwa adiknya bernama Wesley ada ketertarikan terhadap Lizzie, maka Marvin bilang kepada Lizzie bahwa harus melakukan pembicaraan yang cukup serius bersama Wesley.Lizzie tidak mungkin menolak kemauan Marvin karena semata-mata demi keselamatan dirinya sendiri serta tetap agar rahasia tersebut tidak tercium oleh Aldous dan keluarganya. Sebab, jika Aldous tahu bahwa Lizzie merupakan bagian dari rencana Hartmut, nyawa Lizzie pasti akan terancam.Di sinilah letak kebijaksanaan Marvin. Dia masih menaruh rasa prihatin dan kasihan terhadap Lizzie, bahkan dia pun memberikan kesempatan kepada Lizzie untuk bisa memperbaiki diri. Selain itu, atas permintaan Lizzie juga, Marvin menyelamatkan Zion dari pengaruh The Titanz, lalu mengajak Zion untuk bergabung bersama Mafia Morgan.Maka di sini akan ada banyak pihak yang terbantukan. Begitulah cara Ma
Setelah mengurusi persoalan Mafia Morgan, kemudian Marvin kembali menyambangi Rockxill dikarenakan ada beberapa problem yang mesti dia selesaikan. Baru saja Marvin mengadakan pertemuan dengan Zavier dan beberapa jajaran di bawahnya, setelah itu dia pun menemui Jesslyn, bermaksud menanyakan bagaimana kedekatannya bersama Varez.Pagi menjelang siang di salah satu sudut kantor Rockxill.“Marvin, akhirnya kau datang kembali. Aku selalu menanyakan kabar tentangmu. Sepertinya kau terlalu sibuk sehingga sangat jarang menemui Tuan Zavier.” Jesslyn sumringah nian. Ketika berbincang bersama Marvin, seolah dia bisa berbincang dengan Raja pertama kali Kerajaan Glory tempo dulu.“Ada sebuah hal yang mesti aku selesaikan hari ini. Untunglah, semuanya clear.” Marvin tetap belum membeberkan siapa dirinya hingga saat ini. Orang yang tahu bahwa dia merupakan pemilik Rockxill hanyalah Zavier saja.Jika ada sesuatu yang sangat penting, barulah Marvin ke sini, dan sta
Ketika telah pulang dari bekerja, Marvin disuruh untuk mampir ke Villa Winston karena ada perihal penting yang mesti dibicarakan. Baru juga memarkirkan Audi nya, Marvin sudah dihadang oleh istrinya.“Ada keperluan apa kau bersama Jesslyn tadi pagi?” sentaknya sambil bertelekan pinggang. Kedua alisnya bertaut.Marvin sekelebat membuang pandangannya ke arah taman yang luas, lalu terbayang sosok Freya. Lalu dia pun mengawasi wajah istrinya dan berkata pelan, “Sayang, aku hanya ingin agar Jesslyn bisa berjodoh dengan Varez. Sementara Freya bahkan tidak begitu mengenal siapa itu Varez.”“Jawaban itu yang selalu kau ucapkan padaku tapi nyatanya hingga saat ini mereka berdua tidak ada hubungan dekat dan spesial.” Gennifer langsung membalik badan lalu masuk ke dalam villa.Di ruang keluarga, Russel sedikit menyeringai menghadap Marvin, “Adik iparku, kau sudah kami beri kepercayaan kembali, dan beberapa ide darimu pun kami terima dengan lapang dada, namun