Share

DUA PULUH TUJUH

Penulis: Kireina76
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-24 02:17:10

Attar menganguk. Tanpa berpikir panjang Ruby menghambur keluar, memanggil sopirnya, dan membawa Attar ke rumah sakit terdekat.

Di sepanjang perjalanan Attar protes keras pada Ruby. Ia tidak ingin ke rumah sakit. Alerginya pasti sembuh dalam satu hari saja, begitu katanya pada calon istrinya.

Terakhir kali Attar ke rumah sakit saat adiknya melahirkan, empat tahun lalu. Setelah itu ia tidak ingin ke rumah sakit ataupun klinik. Bau obat dan perlengkapan dokter sangat menakutkan baginya. Itulah salah satu alasan ia tidak ingin masuk kedokteran. Ia tidak tahan dengan hal-hal yang berbau rumah sakit. Kalau tidak dalam keadaan mendesak, ia enggan berada di rumah sakit lagi.

Trauma masa lalu membuatnya tidak ingin ke rumah sakit. Waktu ia kecil, ia pernah disuntik oleh seorang koasisten dokter. Ia merasakan sakit yang luar biasa di tulang jempol tangannya. Rupanya, tak lama kemudian koasisten itu terpaksa dikeluarkan karena gagal praktek. Sejak saat itu ia tidak ada keb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married to the Bad Guy   DUA PULUH DELAPAN

    Selama sejenak Ruby terdiam. Ia teringat pada kalimat terakhir eksnya, kalau ia tidak menikah dengan Attar, Adam masih menunggu untuknya. Tetapi sekarang, ia merasa ia tidak membutuhkan Adam lagi.Bersama Attar, ia merasa lebih berarti. Ia merasa menjadi manusia yang lebih berguna, lebih dari seorang perempuan yang bermanja-manja dengan uang orangtua. Bersama Attar, ia bisa menjadi istri yang mengurus suami dalam keadaan susah seperti ini.Hatinya sudah mantap. Ia ingin bersama Attar. Kalaupun Attar dan keluarga pria itu memiliki masalah dengan Adam di masa lalu, biarlah. Ruby tidak akan memusingkan itu lagi. Yang ingin ia lakukan adalah melakukan apa yang diinginkan kakeknya.***“Selamat malam, Ruby.”Jantung Ruby berdegup dengan cepat begitu mendengar suara itu. Ya ampun, ya ampun, ya ampun. Mengapa dari sekian saudara ayahnya, Tante Meiske bermulut pedas datang ke rumah keluarga besar?Sebelum ayah

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   DUA PULUH SEMBILAN

    “Ike sedang ada masalah dengan keluarganya,” kata Gunawan. “Sepertinya pernikahanmu harus ditunda, Ruby.”“Masalah apa yang mendera Tante Meiske, Kek?” tanya Edo datar. Seolah masalah Tante Meiske hanya angin lalu yang tak perlu dikhawatirkan.“Anaknya, Mara, harus dibawa ke luar negeri.”“Mara tidak apa-apa?” ujar Ruby khawatir. Tentu ia masih ingat Amara yang lebih muda setahun darinya. Berbeda dengan ibunya, Amara memiliki hati yang lembut.Gunawan menggeleng. “Dokter baru saja menemukan kanker di paru-paru sebelah kanannya.”“Masya Allah,” gumam Lestari. “Mara anak yang baik. Kapan ia akan dibawa ke luar negeri untuk diobati?”“Besok sore insya Allah saya dan Meiske akan ke Singapura,” jawab Gunawan. “Kakek harap ketika Kakek pulang, segalanya sudah siap.”“Berapa lama Kakek di sana?” ujar Shera.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH

    "Apakah kamu ingin Kakek buatkan susu?”“Kakek juga tidak pernah ke dapur.” Ruby mengulum senyum. “Hidup Kakek hanya di ruangan ini dan di Jawa.”“Ya, kamu benar, hidup Kakek hanya di ruang kerja ini dan pabrik gula yang Kakek dirikan lima puluh tahun silam.” Kakek sependapat dengan pahit. “Apalagi sejak nenekmu meninggal. Rasanya kalau tidak punya anak dan cucu yang pintar-pintar Kakek ingin menyusul Nenek Marty.”“Hush! Sebentar lagi aku kan akan menikah. Mana bisa Kakek pergi sebelum aku punya anak, sebelum aku menikahkan anakku?”“Jadi, kamu serius dengan Attar?”Ruby mengangguk. “Meskipun aku masih heran mengapa seisi rumah ini ingin sekali aku menikah dengannya.”“Kakek hanya khawatir kamu belum menikah sebelum Kakek menyusul nenekmu, Ruby. Hubungan kamu dengan Adam tak bisa kamu lanjutkan. Dari awal Kakek tahu kalian berdua tinggal di kota

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH SATU

    Yang dipanggil menoleh dan tersenyum. “Ruby.”“Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu tidak bekerja?” tanya Ruby heran. Ia menyilakan pria itu duduk di sofa ruang tamu. “Apakah kamu ingin minum?”“Aku harus datang sebelum kamu melakukan kesalahan, Ruby,” sahut Adam, tidak mengacuhkan tawaran eksnya.“Aku tidak akan melakukan kesalahan,” jawab Ruby dengan tenang. Jauh-jauh dari Amerika hanya untuk mengatakan ini? Bukankah Adam-lah kesalahan-nya? Sudah delapan tahun bersama, tapi justru pria itu mematahkan keinginannya!“Attar bukan pria yang terbaik untukmu.”“Lalu siapa yang terbaik untukku?”“Seorang pria yang pasti bukan dia.”“Mengapa bukan kamu saja?”“Kamu tahu aku tidak mampu."Secara tak langsung Adam memberitahunya bahwa ia tidak seberarti itu untuk pria itu. Ruby berusaha untuk

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH DUA

    “Apakah pernikahan ini dibatalkan saja?”“Jangan!” kata Ruby keras. Bagaimana perasaan kakeknya kalau pernikahan ini batal? Bisa-bisa hubungan kakeknya dengan kakek pria itu merenggang hanya karena dirinya. “Aku janji, kejadian seperti ini tidak akan terjadi.”“Aku sudah tidak percaya lagi padamu, Rubinia.”“Apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu percaya, Attar?” tanya Ruby melas. Ya, untuk saat ini ia tak punya pilihan selain berdamai.“Hm…” Attar berpikir sejenak. “Ikutlah bersamaku ke kediaman Hardana. Aku jamin, kamu tidak merasa gugup begitu bertemu dengan orangtuaku.”“Apakah hari ini kamu tidak bekerja?”“Ini hari Sabtu, Sayang.” Pria itu tersenyum. Kemarahan telah memudar dari wajahnya. “Berpakaianlah dengan rapi. Kutunggu kamu di sini.”***Awalnya ia takut bertemu dengan keluarga besar

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH TIGA

    “Tidak.” Ruby menggeleng. “Aku hanya bertanya.”“Jangan menanyakan hal yang aku takuti, Ruby. Aku mohon.” Pria itu menatapnya dengan sungguh-sungguh.“Ya, aku takkan melakukannya. Omong-omong…”“Omong-omong apa?”“Di mana kamar mandi? Sepertinya susu yang diberikan ibumu terlalu banyak, Tar.”Attar tertawa. Ia mengantarkan Ruby ke kamar mandi. “Kamu susul aku ke bawah saja ya. Aku ingin bermain dengan Tasia,” katanya sebelum Ruby masuk ke kamar mandi. Ruby keluar dari sana beberapa menit kemudian, dan ia mendengar suara yang samar-samar di lorong.Ia mendekati suara itu, tepat di sebuah ruangan dengan pintu yang sedikit terbuka. Di dekat pintu, ia mendengar perbincangan yang aneh.“Bagaimana kalau dia tahu bahwa anak kitalah penyebab kematian ayahnya?”“Dia tidak mungkin tahu kalau tidak ada yang membocorkannya!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH EMPAT

    “Ya aku mengerti.” Fariz tersenyum, tidak tersinggung sama sekali. “Kamu lupa untuk menghadiri perlombaan lukis hari ini?” tanyanya pada Attar.“Oh, iya!” kata Attar sambil menepuk dahinya. “Tapi aku yakin, anak-anak dari sanggar kita yang memenanginya.”“Sanggar?” ulang Ruby.“Sanggar lukis yang kudirikan beberapa tahun silam,” jawab Attar bangga.“Iya, itu nazarnya ketika lulus dari Stanford,” sambung Fariz. “Saya pernah lihat kamu, Ruby. Tapi di mana ya? Bukan..bukan di pesta pertunangan Mbak Nina. Kamu seperti wanita di foto sepupu kami di Instagram.”“Maksudmu Adam?&

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Married to the Bad Guy   TIGA PULUH LIMA

    Attar menghela napas berat. Sangat berat sampai Ruby merasakan berat masalah yang dialami pria itu.“Aku tidak tahu Fariz berhubungan baik dengan eksmu,” jawab Attar kesal. “Ini benar-benar di luar dugaan. Kukira dia…”“Tunggu. Mengapa keluargamu tidak boleh berhubungan baik dengan Adam?” Nah, barangkali pertanyaan yang tampak tak disengaja ini mungkin bisa memberi jawabannya. Sudah bosan Ruby semalam suntuk memikirkan ini. Pada dasarnya, ia tipe orang yang ingin tahu. Hal-hal seperti ini sangat menarik perhatiannya.Helaan napas lagi. Sepertinya Attar tidak tertarik untuk membahas hal ini. Tapi, Ruby tidak heran kan kalau bertanya mengapa keluarga Hardana memusuhi keluarga Adam?“Yang jelas, Kakek Has tidak suka dengan ibu Adam. Dan kami semua percaya, yang dilakukan Kakek adalah untuk kebaikan kami.”“Oh, benarkah?” Ruby mendengus kesal. Ia tidak bermaksud untuk meremehka

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24

Bab terbaru

  • Married to the Bad Guy   EPILOG

    “Bagaimana dengan kontrak itu? Ketika kamu bilang mengenai lamaran itu, aku teringat pada kontrak itu.” “Curse the contract. Kamu tidak akan meninggalkan suamimu yang satu ini, kan?” Attar terus mencium, menggigit, leher serta bahu istrinya. “I will never give up on you, Rubiniaku. You’re the light of my life, I love you so much. Way too much.” “Attar, katakan dulu apa yang terjadi dengan kontrak itu.” Ruby membalikkan tubuhnya dan menatap suaminya dengan penuh tuntutan. “Apa yang kamu lakukan dengan perjanjian itu?” “Well, aku tidak peduli dengan perjanjian itu. Kakekmu juga sudah tidak ada, bukan? Bahkan notaris yang menyaksikan perjanjian itu sudah pergi juga. Dan aku.” Attar terdiam sejenak. “Aku tidak perlu kontrak atau jaminan apa pun untuk memilikimu dan anak-anak.” “Benarkah?” “Mau taruhan? Sebelumnya, aku ingin tahu apakah aku masih kuat menggendongmu atau tidak.” Dengan tubuhnya yang kekar Attar ma

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH DELAPAN

    ItaliaPemuda dengan memakai kemeja kotak-kotak menggandeng gadis kecil berambut panjang. “Papa!” teriak gadis kecil itu.“Miriam!” Attar menghampiri putri kecilnya dan menggendongnya. “Bagaimana jalan-jalannya dengan Kak Eda?”Tujuh tahun berlalu begitu cepat. Attar bersyukur, dengan kesehatannya yang semakin membaik, dan di usianya yang menginjak empat puluh, ia mendapat semuanya—anak-anak yang cantik dan tampan yang pintar—istri yang begitu sabar menghadapinya. Kehidupannya sangat sempurna tujuh tahun terakhir, setelah puluhan tahun sebelumnya ia habiskan dengan kebohongan dan kemarahan yang tak terkendali.Attar menamakan anak keduanya Miriam. Sebagai tanda hormatnya pada sang nenek yang sudah lama pergi. Nenek yang dicintai kakeknya, yang akan selamanya Attar kenang akan kebaikan sang kakek semasa hidupnya.Sebelum meninggalkan Hardana Land dan tinggal di Singapura, Attar melakuk

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH TUJUH

    “Kata Tante Nina, Oom Attar tidak bisa bawa yang berat-berat dulu sejak serangan kayak Kakek.”Anak kecil tidak mungkin berbohong. Agar tidak membahas lebih lanjut, Attar bangkit dan mengajak istrinya untuk ke kamarnya yang berada di lantai yang sama. Sebelumnya ia menitip pesan pada Eda untuk menemani Kakek Malik dan Nenek Lenny di sana.Ketika Attar mendorong kursi roda istrinya ke kamar, sosok Kakek Gun dan keluarga Adiwangsa lainnya muncul. Mereka menjelaskan bahwa di luar macet sekali hingga Kakek Gun harus naik helikopter dari Menara Adiwangsa yang lokasinya tak jauh dari rumah.Kakek Gun meminta Ruby untuk beristirahat dulu sementara keluarga Adiwangsa menjenguk Hasyim. Ruby menolak, namun tak punya pilihan karena Edo dan Shera ikut mengkhawatirkan keadaannya.Begitu sampai kamar Attar membantu istrinya untuk bangun dan berbaring di tempat tidur. Dipastikannya kepala istrinya sudah nyaman dengan bantalnya. Kemudian ia duduk di tepi temp

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH ENAM

    “Kakek saya tidak pernah terlihat sakit.”“Anda pun juga begitu. Tapi Anda pernah serangan juga, bukan?” Dokter Prapto, dokter yang sama yang menangani Attar ketika ia dirawat. “Sekarang temuilah anggota keluarga yang lain di lorong, Pak Attar.”Dengan lemas Attar keluar dari kamar kakeknya. Di lorong sudah ada semua anggota keluarga Hardana, termasuk dari keluarga menantu. Adam, Fariz, dan sepupu yang lain memeluknya, memberi semangat padanya.Attar menghampiri istrinya yang duduk di atas kursi roda di pojok sebelah ibunya. Sebelumnya Attar memeluk mama-papanya, dan meminta Eda untuk mendoakan kakek buyutnya agar cepat sembuh.Ia duduk di kursi yang paling dekat dengan istrinya. “Bagaimana ceritanya? Kata Pak Mahdi dia serangan di kamarmu.”Ruby mengangguk. “Kakek mengakui semuanya di depanku.”“Apakah kamu menyakitinya?”Mata Ruby menyipit. Apakah suaminya berni

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH LIMA

    “Kakek Hasyim,” kata Ruby. “Ada perlu apa kemari?” Tidak perlu bertanya sebenarnya. Ia tahu apa yang ingin dikatakan kakek. Mengenai hubungan mereka yang sebenarnya. Tapi Ruby tidak tertarik. Yang diinginkannya adalah menemui Attar, membahas jenis kelamin bayinya.“Apakah Attar belum memberitahu bahwa aku…”“Kakekku? Sudah.”Ketenangan yang ditunjukkan Ruby membuat Hasyim terbelalak. “Kamu tidak marah atau benci padaku, Rubinia…”“Saya tidak punya pilihan, bukan,” jawab Ruby sinis. “Anda sudah mendapatkan apa yang Anda inginkan. Attar tidak dipenjara, dan saya telah menikah atas kehendak Anda.”“Ruby, saya tidak menyangka kamu berpikir seperti itu mengenai saya…” Hasyim mengira dirinya sudah baik pada cucunya yang satu ini. Ia telah lama berdiam diri dengan fakta yang ditelannya puluhan tahun. Dan reaksi Ruby adalah beban besar untuk

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH EMPAT

    Armand memiliki temper yang sulit diduga. Ketika Edo masuk usia remaja, sikap Armand berubah pada putranya. Kasih sayang yang dulu disalurkannya pada anak-anaknya sirna begitu saja. Berganti dengan kemarahan karena anak-anaknya tidak ada yang menghargainya sebagai kepala rumah tangga, kebenciannya pada Gunawan yang tak pernah bersikap tegas padanya, bahkan seakan menunjukkan sikap tidak sayang pada anaknya dengan mendukung hubungan Armand dengan Hasyim.Hingga suatu hari Hasyim melakukan kesalahan.Dia tidak bisa mengekang dirinya untuk mengakui Armand. Pada acara open house Lebaran yang diadakan keluarga Adiwangsa, ia memanggil Ruby dengan sebutan yang tak biasa. “Hai, gadis kecil. Tidak salam pada kakekmu?”Ruby menoleh padanya dengan heran. Saat itu ia sudah remaja dan dia bukan cucu Hasyim. “Saya bukan Nina,” kata Ruby kikuk.“Tentu saja. Kamu Rubinia. Cucuku.”Percakapan mereka tidak berlanjut tatka

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH TIGA

    “Mustahil untuk membuka pintu maafmu,” bisik Attar di lehernya. “Aku insyaf, lelaki yang kini menjadi suamimu lelaki yang serakah, meraup apa yang diinginkannya, dan sekarang kamu menyadarkan aku bahwa malaikat pun tak sanggup memaafkan aku.”“Aku bukan malaikat,” jawab Ruby, masih memunggungi suaminya. “Aku hanya wanita tolol yang mencintaimu.”“Aku tetap suamimu, Nia. It’s my duty to ease your ache, and…” “Berhentilah mengesankan kamu melakukan ini karena statusmu,” bentak Ruby. Ia berbalik menatap suaminya. “Bisakah sekali saja kamu katakan padaku, kamu merawatku, menolongku, karena kamu seorang manusia yang memiliki hati nurani? Seorang suami yang mencintai istrinya?”“Kalau pun aku mengatakannya, kamu tidak akan percaya lagi padaku,” jawab Attar kaku. “Aku tidak perlu membusakan mulutku dengan janji-janji lagi. Aku akan buktika

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH DUA

    “Mengapa kamu di sini?”“Mengapa aku di sini?” Suara Attar meninggi mendengar pertanyaan istrinya. “Well, kenapa aku harus di tempat lain di saat istriku sedang dirawat?”“Kamu terbiasa di kantor setiap akhir tahun atau bersama Nina dan yang lainnya berpesta menyambut tahun baru.”“Aku tidak begitu semangat di Hardana Land untuk saat ini. Bagaimana menurutmu jika aku pindah ke perusahaan Stephen? Hm, Stephen ini teman Fariz yang waktu itu kuceritakan. Dia yang menawarkan aku jadi CEO di Osvaldo Property.”Ruby mengernyit tanda tidak setuju. “Itu artinya kita akan tinggal di Singapura?”“Kita bisa berpisah dan aku bisa pulang setiap akhir minggu. Yah, mungkin juga tidak, karena uangku tidak akan sebanyak saat di Hardana Land dan aku tidak bisa memesan pesawat pribadiku sesukaku di sana.”“Aku tidak setuju jika kita harus berpisah. Maksudku, kita

  • Married to the Bad Guy   SERATUS TUJUH PULUH SATU

    “Mengapa tidak kamu saja yang melakukan proyek ini? Aku yakin kamu bisa menggantikan aku di sini. Kamu lebih berhak.”“Oh, Tara, bahkan aku tidak merasa ada bedanya kamu cucu Kakek atau bukan,” dengus Fariz. “You’re always my leader, cousin. Aku menyesal telah mengantarkan pesan Stephen mengenai tawaran itu. Mereka selalu welcome kapan pun kamu menerima mereka.”“Tidak ada ketegasan sekali. Mengapa tidak mencari CEO lain saja?”“Memang banyak pengusaha properti yang sukses, tapi mereka memilih untuk menjaga perusahaan mereka sendiri. Stephen berpikir dengan anggota keluarga Hardana yang banyak, melepasmu bukanlah masalah besar untuk kita. Tapi nyatanya, itu masalah juga.”“Aku percaya padamu.”“Tidak, Attar,” jawab Fariz tegas. “Aku akan sangat membencimu jika kamu meninggalkan perusahaan ini. Aku tahu passion-ku bukan di sini.

DMCA.com Protection Status