Beranda / Pernikahan / Mari Berpisah, Aku Menyerah / 106. Obat Rindu Lewat Makanan

Share

106. Obat Rindu Lewat Makanan

Tiga hari sudah Dhafin berada di luar kota. Semua pekerjaannya telah selesai dan hari ini jadwal mereka kembali pulang ke kota asal. Kini, ia sedang meneliti barang bawaannya agar tidak ada yang tertinggal.

“Kau yakin akan pulang sendirian, Dhaf?” tanya Arvan setelah memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil inventaris perusahaan dan kembali ke teras villa.

Dhafin hanya mengangguk lantas meminta tolong supirnya untuk memasukkan semua barang dalam bagasi. Ia berencana akan mampir ke suatu tempat lebih dulu sehabis dari sini.

“Tapi mukamu pucat begitu. Itu artinya kau masih sakit,” ucap Arvan lagi yang terlihat keberatan Dhafin pulang sendirian bersama supir pribadinya.

“Udah jauh lebih mendingan dibanding yang kemarin.”

Dhafin sebetulnya masih merasakan sedikit pusing, tetapi tidak separah di hari pertama. Tubuhnya juga terasa lebih ringan sehingga masih bisa digunakan untuk perjalanan pulang sendirian.

“Ya, kan udah diobati bahkan dikasih infus.” Arvan menatap teman-teman timnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status