Share

BAB 41

Debaran dalam dada Nibras mulai meningkat perlahan seiring benaknya yang mulai mengingat-ingat kejadian yang dijadikan alasan untuk Hakeem berbicara seperti itu.

Interaksi antara dirinya dan Shania benar-benar sangat jarang dan tak sekalipun ia pernah melakukan hal yang menyebabkan wanita itu trauma.

Nibras menatap ke arah sang ayah dengan kebingungan di wajahnya. “Ayah, apa maksud Ayah dengan trauma? Apa yang sedang Ayah bicarakan?” tanyanya dengan suara bergetar. Perasaan was-was dan ketidakpastian memenuhi diri.

Dalam hati, tak henti ia mengumpati wanita licik yang telah menyebabkan dirinya terjebak dalam situasi yang menghebohkan ini!

“Pak Tasrif menelponku dan mengatakan Shania menangis tak berhenti dan tertekan. Ia menjadi seperti itu setelah bertemu denganmu! Setiap ayahnya bertanya, ia semakin menangis menjadi-jadi dan menyalahkan dirimu! Jadi apa itu kalau bukan trauma?!”

Hakeem terus-terusan berkata dengan nada tingginya. Urat lehernya bahkan menonjol karena saking marahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status