Share

BAB 45

Sementara itu, di sebuah kafe yang tidak terlalu ramai pengunjung itu tampak Agnia sedang berbincang dengan seorang pria. Wajah keduanya sama seriusnya dengan percakapan yang mereka lakukan sore itu.

Sang pria menyesap minumannya sebentar sebelum berkata pada Agnia. “Kau yakin dengan cara ini dia akan menyerah?” tanya pria itu menatap Agnia sungguh-sungguh.

Agnia tak segera menjawab. Wanita itu terdiam cukup lama lalu menghela napas lirih. “Sungguh, aku sendiri tidak tau.”

“Pikirkan lagi, Agnia. Aku tau kau begitu mencintai FutureIt.”

Perkataan pria di depannya membuat hati Agnia kembali galau. Memang betul, ia begitu mencintai FutureIt, bahkan perusahaan ini adalah segalanya bagi dirinya.

Masih teringat jelas dalam ingatan bagaimana Agnia berjuang untuk bergabung dengan perusahaan startup ini dari keadaan tidak memiliki apa-apa hingga tumbuh bersama teman-teman kerjanya.

Selama Agnia hidup, baru kali ini merasakan sesuatu atas keputusannya sendiri dan menikmati kehidupan. Karena itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status