Beranda / Romansa / Mantan Kekasihku Menjadi Bosku / Bab 48 Sudah Tidak Mencintai Kamu

Share

Bab 48 Sudah Tidak Mencintai Kamu

Penulis: Jiriana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 11:33:03
“Kenapa ke sini?” tanya Billy setelah mengurai pelukan wanita itu.

“Aku sengaja ke sini untuk habiskan waktu sama kamu,” jawab wanita itu sambil tersenyum manis. “Kamu kangen aku gak?” tanyannya dengan manja sambil bergelayut manja di lengan Billy.

“Shel, ini kantor. Jaga sikap kamu. Bagaimana kalau ada yang mel …” Ucapan Billy terhenti ketika menyadari kalau ada Nindy yang sedang berdiri tidak jauh dari sana. Dia lupa kalau sejak tadi Nindy mengikutinya dari belakang.

“Maaf, mengganggu, Pak. Saya mau ambil laptop di dalam."

Billy hanya diam mematung di tempat, tidak membalas ucapan Nindy dan hanya membiarkan Nindy masuk ke ruangannya dan mengambil laptopnya.

Setelah kepergian Nindy, wanita bernama Shela itu terus menatap punggung wanita yang pernah menjadi mantan kekasih Billy. “Itu bukannya Nindy? Dia mantan kamu, kan?” tanya Shela.

Setelah Nindy menghilang dari pandangannya, Shela menoleh pada Billy. “Kenapa kamu gak bilang sama aku kalau dia kerja di kantor kamu?”

Tanpa menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Owoh Lee Lea
hilang terus lagi kamu nindy...
goodnovel comment avatar
Meta Pradita
up lagi dong minnn...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan termakan dgn omongan Shela juga kmu ttp sabar coba nanti kmu dengerin juga dgn omongan Billy apa sama dn juga kmu tanya dh apa aja yg udah d ceritain sama Billy k Shella tentang Nindy dn kmu ngomong semua nya apa yg d omingin shella k kmu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 49 Menjaga Jarak

    "Ikut aku. Kita harus bicara."Billy segera menarik tangan Nindy ketika melihatnya tiba di parkiran. Namun, tangannya tiba-tiba ditepis, membuat langkah Billy seketika terhenti."Bicara di sini aja."Billy mengedarkan pandangan ke sekitar, kemudian berkata, "Banyak orang kantor di sini. Kita bicara di mobilku."Billy hanya tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang kantor. Itu sebabnya dia mengajak untuk bicara di mobilnya.Tanpa menunggu persetujuan Nindy, Billy segera menariknya masuk ke mobil. Nindy pun tidak menolak dan hanya diam setelah duduk di dalam mobil."Nin, kejadian siang tadi ...""Bill, aku gak mau tahu lagi soal kehidupan pribadi kamu. Itu bukan urusan aku lagi. Kamu mau dengan siapa dan berbuat apa, itu hak kamu. Kamu gak perlu ngasih penjelasan apa-apa sama aku."Melihat perubahan sikap yang tiba-tiba Nindy, Billy pun mengerutkan keningnya."Sebaiknya, mulai sekarang kita jaga jarak. Aku gak mau bertemu diam-diam lagi seperti sekarang. Selain urusan pekerjaan, a

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 50 Ancaman Shela

    “Dia mantan kekasihmu, kan?” tanya Dimas setelah keduanya berada di dalam perjalanan pulang.“Ya,” jawab Nindy tanpa menoleh pada Dimas. Tatapannya tertuju ke depan, seperti sedang menatap sesuatu, tapi juga tidak.“Perempuan tadi pacarnya?” tanyas Dimas lagi setelah menoleh sekilas pada Nindy yang kembali terdiam.“Bukan,” sanggah Nindy. “Itu calon istrinya.”"Dia udah mau nikah?"Ketika melihat raut wajah Nindy tampak berubah, Dimas tidak lagi bertanya sampai mereka tiba di rumah Nindy.Pukul 9 malam, mobil Billy berhenti di depan rumah Nindy. Dia melihat ada mobil lain di depan rumah Nindy, dia pun memutuskan untuk menunggu sampai pemilik mobil itu pergi baru setelah itu menghampiri Nindy.Namun, sampai pukul 12 malam, pemilik mobil itu belum juga pulang. Billy mencengkram kuat stirnya, kemudian menyalakan mobil dan meninggalkan tempat itu dengan raut wajah dingin.Keesokan harinya, Nindy ke kantor diantar oleh Dimas. Ketika sedang mengobrol dengan sepupunya di parkiran, mobil Bill

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 51 Trauma Nindy

    "Apa?" Dewi memajukan tubuhnya ke arah Nindy, kemudian berkata dengan lirih, "Aku denger Pak Billy sama calon istrinya mau nikah sebentar lagi." 'Ternyata berita itu udah nyebar di kantor' "Nin, kok malah bengong?" tanya Dewi saat melihat Nindy termenung. "Hah?" Dewi mengerucutkan bibirnya dengan kesal saat mendapati Nindy sedang tidak fokus. "Kamu tuh mikirin apa, sih?" "Gak ada." Nindy tiba-tiba berdiri. "Aku mau ke toilet dulu." Nindy buru-buru melangkah keluar, tidak sengaja berpapasan dengan Billy dan Shela. Nindy hanya mengangguk hormat, lalu melewati keduanya. Di dalam toilet, Nindy langsung terduduk di atas closet dengan sorot mata sendu. "Nin, lihat. Itu Pak Billy sama calon istrinya." Nindy pun mengikuti arah pandang Dewi dan melihat Shela dan Billy baru saja memasuki kantin kantor. Dia langsung menunduk ketika netranya tidak sengaja bertemu dengan manik coklat milik Billy setelah mantannya itu duduk di kursi. "Mereka serasi banget, ya? Pak Billy ganteng, calon istr

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 52 Lembur Bersama Billy

    Wajah Nindy tiba-tiba saja menegang dan jantung berdebar kencang usai mendengar itu. Apalagi, ketika melihat tatapan memicing dari Dimas, jantung Nindy seperti akan melompat keluar saat itu juga."Kalau memang benar kamu udah pernah tidur sama dia, aku bakal bikin dia tanggung jawab sama kamu. Gak akan aku biarin dia lolos begitu aja dan menikah sama orang lain setelah merusak kamu."Melihat wajah serius Dimas dan sorot matanya berubah menjadi tajam, Nindy menjadi panik. Namun, sebisa mungkin tidak dia perlihatkan pada Dimas agar sepupunya itu tidak curiga."Gak. Aku gak pernah tidur sama dia," sanggah Nindy dengan cepat. "Alasan aku belum bisa lupain dia karena Billy cinta pertama aku. Kamu tahu sendiri, aku paling sulit jatuh cinta sama orang lain."Meskipun Nindy sudah menyangkal. Namun, Dimas terlihat belum sepenuhnya percaya dengan sepupunya itu."Nin, kamu gak perlu takut untuk mengakuinya. Kamu tenang aja, aku gak akan pernah cerita sama om dan tante. Aku cuma mau tahu yang seb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 53 Terjatuh Bersama di Ranjang

    Nindy terdiam selama beberapa detik, kemudian berkata, "Saya cuma takut calon istri Bapak nanti salah paham sama saya." "Kamu gak perlu mikirin dia. Ini gak ada urusannya sama sekali sama dia." Setelah menimang selama beberapa saat, Nindy akhirnya setuju diantar Billy. Pukul 8 lewat, mereka akhirnya tiba di depan rumah Nindy. "Terima kasih, sudah mengantar saya, Pak." Billy hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah Nindy masuk ke dalam rumah, Billy tidak langsung pergi dari sana, melainkan dia terdiam sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan tidak terbaca. Namun, tidak berapa lama, pintu rumah Nindy tiba-tiba saja terbuka dan mantan kekasihnya itu terlihat keluar rumah setelah mengunci pintu. Billy pun memutuskan untuk turun dari mobilnya dan menghampiri Nindy. "Kenapa keluar lagi?" "Lampu kamar saya mati, Pak. Saya mau beli lampu di minimarket depan." Sejak dulu, Nindy tidak bisa tidur dalam keadaan lampu kamar mati. Nindy takut gelap dan Billy tahu itu. "Biar saya yang b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 54 Billy Terluka

    Ketika Nindy akan bangkit, pinggangnya ditahan oleh Billy membuat tubuh keduanya kembali menempel."Bill, lepas. Aku mau bangun," pinta Nindy sambil memundurkan tubuhnya sedikit ke belakang."Jangan bergerak. Tangan saya sakit.""Sakit kenapa? Kan Bapak yang nahan saya pake tangan.""Kalau udah di luar, jangan panggil sama Bapak. Saya bukan Bapak kamu.""Bapak, kan, atasan saya.""Ini udah di luar jam kerja. Saya gak suka dipanggil seperti itu.""Ok, tapi lepasin saya dulu."Billy hanya diam. Namun, dia menjauhkan tangannya dari pinggang Nindy, kemudian ikut bangkit setelah Nindy berdiri tegak.Tidak lama berselang, lampu kamar menyala setelah Nindy menekan saklar lampunya."Akhirnya nyala ju ..." Ucapan Nindy terhenti ketika melihat lengan Billy dialiri cairan merah. "Bill, tangan kamu berdarah!" pekik Nindy dengan mata membelalak. "Kenapa bisa luka?"Billy melipat sikunya, sedikit mengangkatnya, lalu menatap sekilas pada lengannya berdarah. "Oh, ini. Tadi gak sengaja kena ujung tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 55 Tidak Memakai Baju

    “Pagi tadi, gimana caranya kamu pake baju?” tanya Nindy sambil membatu Billy melepaskan kancing kemejanya.Setelah tadi berpikir selama beberapa detik, Nindy memutuskan untuk membantu Billy karena merasa kasih pada pria itu setelah mendengarnya kesulitan untuk melepas pakaian menggunakan satu tangan.“Angga yang bantu,” jawab Billy sambil menatap Nindy yang terus menunduk sejak tadi."Kalau masih sakit, kenapa nggak ke rumah sakit aja?""Saya malas ke rumah sakit."Sejak dulu, memang Billy tidak terlalu suka ke rumah sakit jika dia sedang sakit.“Maaf, seharusnya kamu nggak usah bantuin aku masang lampu kemarin malam.”Jika Billy tidak membantunya, pria itu pasti tidak akan terluka seperti saat ini.“Itu bukan salah kamu. Kalau saya nggak bantu kamu, justru kamu nanti yang bakal terluka.”“Lebih baik aku yang luka daripada kamu. Kalau udah kayak gini kamu jadi nggak bisa ngapa-ngapain.”“Saya justru nggak mau kamu terluka.”Ketika Nindy mendongakkan kepala, Billy sedang menatap lekat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 56 Tidur Satu Kamar

    "Kenapa?" tanya Nindy dengan heran ketika tangannya dicekal oleh Billy. "Aku akan mengantarmu sampai bawah." "Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Setelah berpamitan pada Billy, Nindy keluar dari kamar tersebut. Beruntung di hotel itu selalu tersedia taksi, jadi dia tidak perlu bersusah payah untuk memesannya. Saat dalam perjalanan pulang, sebuah pesan masuk di ponselnya yang berasal dari Shela. [Nindy, sepertinya kamu mengabaikan peringatan aku sebelumnya. Sudah kubilang padamu, menjauh dari Billy, tapi kamu justru ke hotelnya saat aku nggak ada. Kamu memang perempuan murahan yang bisanya menggoda calon suami orang. Nggak heran kalau kamu rela ditiduri oleh Billy waktu menjadi kekasihnya dulu.] Belum sempat Nindy membalas pesan tersebut, sebuah pesan singkat kembali masuk ke ponselnya. "Aku peringatin sekali lagi sama kamu, jauhi Billy, kalau nggak, aku bakal bikin kamu malu.] Nindy mencengkram ponselnya dengan kuat usai membaca pesan itu. Ada rasa marah ketika dia membaca

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26

Bab terbaru

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Kabar Bahagia-End)

    "Menantu Anda tidak sakit, tapi dia sedang hamil," jawab Dokter wanita itu dengan senyuman tipis. "Hamil?" ulang Amara dengan wajah tercengang. "Maksud Dokter, ada calon cucu saya di perut menantu saya?" Meski dia sudah menduga kalau menantunya hamil, tapi Amara tetap terkejut ketika mendengar langsung berita baik itu dari mulut sang dokter. "Benar sekali." Nindy yang sejak tadi mendengar itu, tampak mengusap perutnya dengan lembut sambil tersenyum bahagia. Bagaimana tidak bahagia, dirinya bisa langsung hamil setelah pulang dari berbulan madu, sementara kakak iparnya belum hamil sampai sekarang. Padahal, dia sangat berharap bisa segera hamil setelah menikah. "Untuk memastikannya, silahkan langsung melakukan pemeriksaan USG dengan Dokter Obgyn." Setelah tiba di rumah sakit, Amara langsung membawa Nindy ke IGD. Sebenarnya, dia sudah curiga sejak awal kalau menantunya sedang hamil setelah putranya bercerita kalau sudah beberapa hari Nindy tidak napsu makan dan pagi tadi mengal

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Bulan Madu Terakhir)

    "Sayang, berhenti. Jangan main-main." Billy mencoba memperingatkan Nindy sejak tadi terus memainkan jemari lentiknya di dada bidangnya. Saat ini keduanya sedang berbaring di ranjang dengan posisi Billy bertelanjang dada menghadap ke langit-langit, sementara Nindy sedang berbaring miring menghadap Billy dengan mengenakan pakaian tidur tipis dan seksi "Aku cuma mau pegang, memangnya nggak boleh?" Billy memejamkan mata sambil menarik napas panjang dan mengembuskannya secara perlahan saat merasakan tangan Nindy semakin turun ke bawah. "Boleh, tapi jangan lama-lama. Nanti kamu menyesal." Nindy mengabaikan peringatan Billy dan semakin berani meraba tubuh sang suami. "Sayang, cukup." Nindy seketika menghentikan gerakan tangannya ketika tiba di otot perut Billy. "Kamu nggak suka aku pegang badan kamu?" Sebisa mungkin Billy berkata dengan pelan agar tidak menyinggung perasaan sang istri. "Nggak, Sayang. Aku suka, tapi ini untuk kebaikan kamu. Kamu sendiri yang rugi kalau terus memancin

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Bulan Madu Part 4)

    "Sayang, kamu berdiri di sana, nanti aku foto," tunjuk Billy pada latar bangunan berwarna putih yang memiliki kubah warna biru. Saat ini keduanya sedang berada di Thira atau lebih dikenal dengan Santorini. Thira atau Santorini adalah pulau vulkanik yang berada di antara Pulau Ios dan Anafi, Yunani. Santorini terletak di Kepulauan Cyclades sekitar 200 km dari daratan Yunani. Di pulau ini, sangat terkenal dengan sejarah gunung meletus serta keindahan bangunan-bangunan putih dan gereja berkubah biru yang berada di pinggir tebing atau di bangun di atas lereng kaldera yang berada di kota Oia. "Aku nggak mau foto sendirian, maunya sama kamu." Ketika mendengar itu, Billy tidak tahan untuk menggodanya. "Sekarang, kayaknya kamu nggak bisa jauh-jauh dari aku, maunya nempel terus. Aku pergi ke mana, selalu aja mau ikut. Kamu begitu, apa karena takut suami kamu diambil orang?" "Jangan ngeledek terus. Cepetan, ke sini atau aku nanti aku foto sama orang lain." "Jangan coba-coba atau aku lempar

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Bulan Madu Part 3)

    "Sayang, ayo kita berenang di bawah," ajak Nindy sambil menghampiri Billy yang sedang duduk bersantai di bawah payung pantai yang berada di pinggir kolam. "Kamu duluan aja, Sayang. Nanti aku nyusul." "Aku nggak mau berenang sendirian." "Aku istirahat sebentar, ya? Aku masih capek." Bagaimana tidak capek, kemarin dia habis menggempur Nindy hingga malam, lalu dia lanjutkan lagi menjelang pagi. Setelah itu, dia menemani Nindy bermain jet ski hingga pukul 9 pagi, kemudian bermain banana boat, parasailing hingga pukul 12 siang. Setelah makan siang, mereka berjalan-jalan di sekitar pulau sampai menjelang pukul 2 siang, kemudian pulang dan berendam bersama sambil menikmati pemandangan di luar. Jika dihitung-hitung, dia hanya beristirahat selama setengah jam. "Sebentar aja Sayang nanti habis berenang kamu bisa istirahat." Nindy meraih tangan Billy dan mencoba untuk menariknya, tapi sang suami tidak bergerak sedikit pun. "Nanti aku nyusul, Sayang. Aku liatin kamu dulu dari sini." "Ya, u

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Bulan Madu Part 2)

    "Bagus banget pemandangannya." Mata Nindy tampak berbinar ketika melihat pemadangan bintang dari tempat tidurnya. Saat ini, dia dan Billy sedang berbaring di ranjang sambil menikmati pemandangan bintang di malam hari. Kebetulan sekali kamar mereka dilengkapi dengan atap kamar yang bisa dibuka tutup secara otomatis menggunakan tombol. "Rasanya aku pengen tinggal di sini terus." Billy yang sedang berbaring miring menghadap sang istri yang sedang tidur terlentang seketika tersenyum. "Nanti kita ke sini lagi kalau aku ada waktu." "Beneran?" tanya Nindy seketika memiringkan tubuhnya ke arah Billy. "Iya, Sayang." Nindy pun tersenyum. "Besok kita mau ke mana lagi?" Seharian ini, mereka sudah melakukan banyak hal. Snorkling, berjalan-jalan, bersepeda di sekitar resort, bermain air di pantai sampai sore hari, kemudian melakukan spa di resort tersebut. Malam harinya, mereka makan malam romantis di gedung utama resort. "Besok istirahat aja di kamar. Sorenya baru kita jalan-jalan

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Extra Part (Bulan Madu di Soneva Jani)

    "Sayang, bangun. Ini sudah pagi."Billy sedang duduk di tepi ranjang kembali memberikan kecupan singkat di pipi sang istri yang masih terlelap sejak siang hingga 7 sore hari. Sejak tadi, dia sudah berusaha untuk membangun Nindy dengan memberikan kecupan-kecupan ringan di wajahnya, tapi sang istri tidak terpengaruh sedikit pun.Sore kemarin, mereka baru saja tiba di penginapan Soneva Jani yang terletak di pulau Medhufaru. Nindy yang kelelahan akibat perjalanan jauh langsung tertidur setelah makan malam bersama dengan Billy dan belum terbangun hingga kini. Padahal, dia bilang ingin berenang sambil melihat matahari terbit."Jam berapa ini?" tanya Nindy dengan suara serak.Akhirnya, dia membuka mata setelah dibangun selama kurang lebih 15 menit oleh Billy. Meski sudah terbangun, tapi matanya belum terbuka dengan sempurna."Jam 7 pagi, Sayang," jawab Billy lembut sambil merapihkan anak rambut sang istri yang menutupi sebagian matanya. "Kamu masih ngantuk?"Nindy menggeleng lemah. "Nggak. C

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 148 Rencana Bulan Madu (Tamat)

    Baru saja Dimas memasuki lift untuk turun ke lantai bawah, tiba-tiba saja ada seorang wanita ambruk di depannya. Sebelum wanita itu sempat terjatuh di lantai, Dimas sudah lebih dulu menangkap tubuh wanita itu dan menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Selain Dimas dan wanita itu, ada seorang pria juga yang berada di dalam lift."Nona, ada apa denganmu?" tanya Dimas sambil menepuk wajah wanita yang sudah menyandarkan kepala di bahunya."Maaf, ini teman saya. Dia lagi sakit. Biar saya yang bawa dia."Pria yang berada satu lift dengan mereka akhir membuka suara setelah pintu lift tertutup.Saat pria itu akan menyentuh wanita itu, Dimas segera mencengkram tangannya dengan tatapan tajam. "Kau mau berbuat apa dengan wanita yang sedang pingsan?"Pria tinggi berkulit sawo matang yang mengaku sebagai teman wanita itu tampak tidak senang mendengar ucapan Dimas. "Dia temanku. Jadi, apa masalahmu?""Bagaimana aku bisa tahu kalau kau memang temannya? Bisa saja kau mengaku-ngaku. Aku tidak bisa membi

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 147 Tidak Mencintaimu

    "Di mana Nindy?" tanya Angga setelah Billy duduk di kursi depannya.Siang ini Billy bertemu dengan Angga di restoran hotel tempatnya menginap. Di sana jugalah nanti dia akan bertemu dengan teman-temanya yang berasal dari Singapore."Lagi tidur."Angga seketika tersenyum mendengar itu. "Masih jam 10 pagi, tapi dia udah tidur?Sepertinya kau habis menggempurnya habis-habisan semalam sampai membuatnya kelelahan seperti itu."Bukannya marah diolok-olok oleh Angga, Billy justru menanggapi dengan santai, "Nggak ada yang salah dengan itu. Dia udah resmi menjadi istriku.""Tapi, setidaknya tahan dirimu sedikit. Dia pasti lelah setelah melewati resepsi pernikahan yang panjang. Seharusnya, biarkan dia beristirahat dulu sehari, setelah itu kau bisa melakukannya.""Aku nggak bisa menahannya.""Tapi, selama ini kau berhasil menahannya, bahkan sampai 6 tahun. Kau juga tidak pernah terpengaruh dengan Shela yang sudah berkali-kali menggodamu.""Tidak bisa jika Nindy orangnya," jawab Billy santai, "jan

  • Mantan Kekasihku Menjadi Bosku   Bab 146 Mempersiapkan Diri

    "Sayang, kamu yakin mau sarapan bersama?" tanya Billy sambil menghampiri Nindy yang sedang mengeringkan rambut di depan cermin kamar mandi dengan menggunakan hairdryer."Iya, nggak enak kalau nggak ikut sarapan.""Memangnya kamu bisa jalan?" Billy melingkarkan tangan di perut istrinya sambil menatapnya dari pantulan cermin setelah Nindy mematikan pengering rambut yang ada di tangan kanannya."Bisa, tapi pelan-pelan." Setelah itu, Nindy membalik tubuhnya menghadap Billy."Kalau nggak bisa, jangan dipaksa, Sayang. Lebih baik sarapan di kamar aja. Mereka juga pasti maklum, kita, kan, pengantin baru.""Ini salah kamu. Katanya cuma sebentar, tapi ternyata keterusan."Billy terkekeh pelan melihat wajah cemberut istrinya. "Maaf, Sayang. Kamu tahu sendiri, aku udah menahannya sejak lama. Ini aja aku masih sedikit menahan diri karena kasihan sama kamu.""Menahan diri apanya, kamu jangan bercanda. Badan aku sakit semua karena ulah kamu."Billy kembali terkekeh pelan. Setelah tawanya mereda, dia

DMCA.com Protection Status