Share

89. Mencari Sang Dalang.

"Kamu tidak berhak mengukur perasaan orang lain dengan cara berhitungmu sendiri!"

Bugh!

Satu pukulan keras kembali dihadiahkan Tirta pada Herman. Ketika Tirta akan menghadiahkan pukulan lagi, Padma menahan kepalan tangannya.

"Biarkan Herman mengeluarkan isi hatinya. Karena setelah ini, aku yang akan mengeluarkan isi hatiku padanya." Padma yang sedari tadi diam, akhirnya bersuara. Tirta kembali duduk, walau hatinya berkecamuk oleh amarah.

"Ibu di rumah juga menyayangkan keputusan Mas. Kata Ibu, ia kasihan pada Bude. Bertahun-tahun ingin memiliki cucu, Mas malah, maaf, menikahi perempuan mandul. Makanya aku jadi makin benci pada Padma." Herman mengeluarkan semua isi hatinya.

"Walaupun begitu, aku tidak mungkin berani mendokumentasikan photo-photo dan video-video yang diedit-edit seperti ini. Aku tidak segila itu, Mas. Aku masih sayang nyawa." Herman mengatakan hal yang sebenarnya.

"Mas, sebelum satu lagi kesalahanku terungkap, aku akan mengakui satu hal." Herman bersiap-siap kembali men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Tara Muzara
erina kamu ketauan
goodnovel comment avatar
carsun18106
sukurin herman...tinggal erina ni nunggu saatnya
goodnovel comment avatar
Anjarr Huspandi
lanjut ... semakin seru saja, siap2 erina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status