Share

83. Mendulang Karma.

"Tidak bisa dibiarkan ini. Seenaknya saja mereka menganiaya orang. Kita lapor polisi saja, Pak!" Bu Nursyam mengamuk. Ia tidak terima anaknya dihajar hingga babak belur seperti ini. Ia mengelus-elus luka Dimas sejenak sebelum kembali ke kursi. Dimas baru siuman dan saat ini sedang tidur.

"Yang salah itu, Mas Dimas, Bu. Mas Dimas datang ke kantor Mas Tirta dan membuat rusuh di sana," Lestari menjelaskan duduk persoalannya.

"Dimas ke sana kan karena suami istri itu mencuranginya. Mana boleh mereka main hajar saja," bantah Bu Nursyam.

"Apa ada bukti kalau Mbak Padma dan Mas Tirta mencurangi Mas Dimas, Bu?" sela Lestari.

"Dimas bilang mereka memang curang, kok. Mau bukti apa lagi?" tantang Bu Nursyam.

"Astaga, Ibu. Dalam hukum tidak bisa dengan katanya-katanya saja. Harus ada bukti yang otentik. Pun, misalnya ada, Mas Dimas hanya perlu membuat laporan ke kantor polisi agar laporan Mas Dimas bisa diproses sesuai hukum yang berlaku. Bukannya dengan merusuh dan menantang orang berduel. Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Anjarr Huspandi
waduh makin seru nih
goodnovel comment avatar
Umroh Purnama
lah...kena karma kan skrg, ngrusak pager ayu kakaknya, pager ayu sendiri jg rusak.
goodnovel comment avatar
etik supanti
ditunggu double updatenya Kaka ... yang banyak kakak ..dapat double Kik itu emak Dimas yg jahat......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status