Share

87. Puncak Kekecewaan.

"Masuk," seru Padma saat pintu kamarnya diketuk tiga kali.

"Mbak, ada Mas Tirta di depan." Pintu terbuka, menghadirkan Nunik di ambang pintu.

"Bilang saja Mbak tidak ada, Nik, seperti kemarin." Padma menjawab sambil terus bermain game. Sudah tiga hari ini ia menginap di rumah orang tuanya, dan setiap kali Tirta berkunjung, Padma tidak mau menemuinya.

"Tidak bisa, Mbak. Sekarang kan ada Pakde. Pakde yang memintaku memanggil Mbak." Nunik meringis. Ia tidak bisa lagi memenuhi permintaan Padma karena sudah ada Pakdenya.

"Kalau begitu bilang saja Mbak sedang tidak enak badan," jawab Padma sekenanya. Ia masih belum mau bertemu dengan Tirta. Mentalnya belum kuat.

"Aku coba ya, Mbak. Tapi kalau tidak berhasil, jangan salahkan aku ya?" kata Nunik sambil menutup pintu. Padma pun melanjutkan game-nya, hanya saja pikirannya sudah tidak fokus seperti semula. Beberapa saat kemudian, pintu kamarnya dibuka begitu saja, tanpa ada suara ketukan.

"Bagaimana, Nik? Berhasil tidak kamu mengusir Mas Tirta?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
pelajaran berharga untuk tirta,,,
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
thor, kalo update jgn lama² . kburu bosen lanjut baca kalo up hrs nunggu lama .
goodnovel comment avatar
carsun18106
kasihan juga sih tirta dapet bogem mentah, tp gpp lah, laki2 ini, apalagi dulu sebenarnya memang punya niat begitu kan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status