Share

36. Perjodohan Yang Dipaksakan.

"Tidak apa-apa, Mas. Aku hanya memperingatkan perempuan ini--"

"Namanya Padma, Man. Sebut namanya." Tirta memberi tatapan tidak mau dibantah pada Herman.

"Dan turunkan juga jari telunjukmu," lanjut Tirta lagi. Selama berbicara Herman memang terus menunjuk-nunjuk wajah Padma.

"Masuk, Ma." Tirta mendorong lembut bahu Padma ke dalam kamar mandi.

"Mas lupa dengan apa yang perempuan ini-- dia lakukan dulu? Apa Mas lupa juga dengan sumpah yang dulu Mas ikrarkan?" Herman melotot. Ia kesal kareka Tirta menghalanginya berbicara.

Padma dengan cepat menutup pintu toilet. Ia tidak mau mendengar apa pun lagi. Sungguh, ia benar-benar menyesal pernah mengucapkan kata-kata jahat pada Tirta di masa lalu.

"Man, dengar. Mulai hari ini aku tidak mau membahas masalah itu. Aku punya rencana sendiri." Tirta menegaskan sikapnya pada Herman.

"Oke, aku percaya pada pada Mas. Semoga semua rencana Mas, berhasil. Semangat!" Herman mengepalkan tangannya. Ia akan mendukung penuh rencana Tirta. Sepupunya ini kalau s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status