Share

Mantan Istri Yang Dirindukan
Mantan Istri Yang Dirindukan
Penulis: Mirabella

Mimpi Buruk Perceraian

Penulis: Mirabella
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ghatan Mahendra adalah seorang super Hero lokal.Ototnya seperti kawat dan tulangnya kuat seperti besi.Dia mampu mengeluarkan berbagai macam besi dari tubuhnya dan mampu mengendalikan berbagai benda yang terbuat dari besi.Kulitnya keras seperti badak dan dia juga tidak mempan dari senjata tajam.Ghatan sedang tidur dikontrakkannya,setelah memutuskan pensiun dari markas besar super Hero.Dia memilih ingin hidup normal jadi manusia biasa yang memiliki keluarga dan pekerjaan,layaknya masyarakat pada umumnya.Ghatan berpikir sekarang sudah banyak super hero di dunia ini.Mereka lebih kuat dan lebih canggih peralatannya dari Ghatan.Selain itu polisi dan tentara sekarang sudah banyak dan sudah memiliki peralatan yang canggih juga.Walaupun masih ada satu dua tiga penjahat tapi masih bisa diatasi oleh polisi dan tentara.Kalaupun ada kejahatan besar juga sudah banyak super Hero muda yang lebih kuat,lebih keren,dan lebih canggih peralatannya.

Ghatan menghabiskan hari-harinya dengan menganggur dan menganggur.Semua tabungannya semakin tipis semenjak dia keluar dari markas besar Super Hero.Saat Ghatan sedang tidur pulas ibu kontrakannya mengetuk pintu kontrakannya dan memanggil Ghatan dengan keras.

***

"Adelia, tanda tangani surat perceraian ini," ucap Tristan sambil meletakkan sebuah surat perceraian di atas meja.

"Surat perceraian?" tanya Adelia terkejut.

"Kau tidak perlu khawatir, perceraian ini tidak akan merugikanmu," jawab Tristan.

"Tristan, kita sudah cukup lama bersama. Bahkan aku dan Papa begitu dekat," ucap Adelia. Dia tidak ingin bercerai dengan Tristan. Selama setahun ini Adelia begitu dekat dengan ayah Tristan. Meskipun sikap Tristan yang dingin dan acuh padanya. Adelia selalu berusaha sebaik mungkin jadi istrinya.

"Tugasmu disini tanda tangani surat perceraiaannya, kita bertemu lagi di pengadilan," ucap Tristan lalu meninggalkan Adelia.

"Tristan tunggu ...," panggil Adelia.

Tristan tetap berjalan ke depan, keluar dari kamar. Bercerai dengan Adelia menjadi jalan keluar dari ketidaknyamanannya selama ini. Dia tidak ingin terus berada di dekat Adelia.

"Tristan ..., apa salahku padamu? beri tahu aku, biar ku perbaiki hik ... hik ...," ucap Adelia.

****

"Adelia, sebaiknya kita bercerai," ucap Irfan.

"Apa bercerai? tapi Mas Irfan, aku sangat menyayangi Qisya," ucap Adelia.

"Qisya akan menjadi tanggungjawabku nantinya, aku harap kau mengerti," ucap Irfan.

"Mas Irfan apa tidak bisa dipertahankan?aku akan lebih baik lagi jadi ibu untuk Qisya," ucap Adelia.

"Kau sudah baik Adelia, tapi ini sudah jadi keputusanku," ucap Irfan lalu meninggalkan Adelia.

"Mas Irfan ku mohon," pinta Adelia.

Irfan tetap berjalan meninggalkan Adelia. Tak peduli dengan permintaannya. Bercerai sudah jadi keinginan Irfan yang selama ini terpendam.

"Mas Irfan, apa aku masih kurang baik untukmu? apa pernikahan kita tidak bisa dipertahankan? hik ... hik ...," ucap Adelia.

Seketika semuanya menghilang dan gelap gulita.

"Tidaaak," teriak Adelia.

Adelia langsung terbangun dari mimpi buruknya. Matanya langsung terbuka lebar menatap ke depan penuh ketakutan. Keringat membasahi wajahnya. Jantungnya berdebar kencang dan nafasnya tersengal-sengal. Ternyata semua itu hanya mimpi.

"Kak, kakak pasti mimpi buruk lagi." Raisa adik Adelia datang menghampirinya. Dia duduk di ranjang. Tangannya memegang lengan Adelia, berusaha menenangkannya.

"Hah ... hah ... hah ...." Nafas Adelia masih terdengar ngos-ngosan. Mimpi buruk itu kembali datang dan membuat Adelia seakan tercekam masa lalu yang membuatnya ketakutan.

"Apa kakak mimpiin mantan suami kakak lagi?" Bukan hanya sekali, Adelia sudah sering mimpi buruk tentang perceraiannya yang menyakitkan itu. Raisa sudah sering melihat Adelia tersiksa setiap kali mimpi buruk itu datang.

"Iya, setiap kakak kelelahan pasti mimpi itu."

"Gak usah dipikirin ya kak, biar semuanya berlalu dan kakak bisa menyambut masa depan yang lebih baik." Raisa berusaha menyemangati kakaknya. Tiga kali bercerai sudah membuat hidup Adelia menderita. Tak pernah sekalipun dia bahagia dalam pernikahannya bersama ketiga mantan suaminya. Raisa berharap Adelia akan bahagia nantinya.

"Makasih dek."

Raisa langsung memeluk Adelia, dia tahu rasa sakit yang dirasakan kakaknya. Siapapun akan merasa sakit saat diceraikan tiga kali padahal kita sudah berusaha berbuat sebaik mungkin. Tak mudah menyandang status janda tiga kali. Cibiran dan jadi bahan pembicaraan tetangga sudah sering diterima Adelia. Seolah dia wanita yang tak mampu mempertahankan rumah tangganya dan lebih suka kawin cerai.

"Jam berapa dek?"

"Jam 5 kak."

"Kakak mau sholat subuh dulu."

"Iya kak."

Adelia meninggalkan ranjang tidurnya berjalan menuju ke toilet di rumahnya. Dia mandi kemudian sholat, tak lupa dia berdoa pada Allah SWT. Karena dia tahu tiada tempat terbaik untuk mengadu selain Allah SWT. Manusia mungkin meninggalkan kita tapi Allah sang pencipta tak mungkin pergi meninggalkan kita. Tempat terbaik untuk kita kembali dan bersujud.

"Ya Allah, mungkin aku tak berjodoh dengan ketiga mantan suamiku, tapi berilah aku jodoh yang terbaik darimu Ya Allah."

Seusai sholat Adelia menuju dapur, dia memasak, cuci piring dan mencuci baju. Semua pekerjaan itu sudah jadi rutinitasnya setiap hari. Semenjak menganggur beberapa bulan ini, Adelia sudah terbiasa melakukan semua itu. Apalagi ibunya yang sedang sakit membuat Adelia berusaha untuk mengerjakan semuanya. Setelah selesai barulah dia mengajak ibunya berjemur dan jalan santai di halaman. Hal itu dilakukan hampir tiap pagi.

"Ibu kalau capek bilang yah."

"Iya nak."

"Adelia!" Panggil seorang wanita yang datang menghampirinya. Dia terlihat seusia dengan ibunya Adelia. Dandanannya menor dan mengenakan baju yang mencolok. Perhisan memenuhi tangan dan lehernya. Dia juga mengenakan barang branded. Wajahnya terlihat angkuh dan sinis menatap Adelia.

"Tante, kita bicara di sebelah sana ya." Adelia menunjuk ke samping rumah. Dia ingin bicara empat mata dengan tantenya.

"Nak, ada apa?" Ibu Ayu bertanya. Dia khawatir terjadi sesuatu antara adik ipar dan anaknya.

"Nggak ada apa-apa Bu, aku bicara dulu sama tante Resti ya." Adelia berusaha menyakinkan ibunya. Dia tahu ibunya tidak boleh banyak pikiran. Ini tidak baik untuk kesehatannya. Apapun masalah yang dihadapi Adelia, dia akan menyimpannya sendiri.

"Iya nak." Untung ibu Ayu tidak curiga. Dia percaya dengan ucapan Adelia.

Segera Adelia berjalan ke samping rumah bersama tante Resti. Mereka mulai membicarakan masalah hutang piutang yang ada di antara mereka.

"Adelia kapan kamu bayar hutang?"

"Secepatnya tante setelah aku mendapat pekerjaan."

"Tante tunggu satu bulan lagi, tapi kalau kamu gak bayar, aku bilang sama ibumu." Tante Resti mengancam Adelia. Dia tahu benar Adelia tidak mungkin membiarkan ibunya tahu semua itu.

"Jangan tante, ibu sedang sakit." Adelia tidak bisa membiarkan ibunya tahu masalah hutang piutang itu. Kondisi kesehatannya bisa kembali drop.

"Udah tahu ibunya sakit kerja dong!" Tante Resti terus mengoceh, memarahi Adelia. Seakan Adelia hanya berdiam diri tak mau usaha. Padahal selama menganggur Adelia sudah berusaha melamar kerja sana sini. Bahkan dia berusaha kerja apa saja.

"Iya Tante, ini juga lagi nyari kerja."

"Makanya kaya Reni anakku dong, gebetannya orang kaya, jadi duitnya banyak gak pelit. Tante aja dibeliin mobil, kamu janda tiga kali gembel. Mau aja dikawin tiga kali gak punya apa-apa." Ibu Resti memamerkan anaknya pada Adelia. Nasib Reni memang jauh lebih beruntung dari Adelia. Bukannya menyemangati keponakannya, tante Resti tak segan mencibir dan menghina Adelia.

"Tante kalau sudah selesai ngomongnya, Adelia mau menemani ibu sarapan." Adelia malas berdebat dengan tantenya. Semakin lama ucapan tante Resti akan semakin menyakitkan. Lebih baik segera mengamankan diri. Toh tante Resti tak bisa diladeni dengan mudah. Yang ada akan menambah masalah dan telinga semakin panas.

"Siapa juga yang mau lama-lama sama kamu sih."

Tante Resti meninggalkan tempat itu, kemudian Adelia kembali memghampiri ibunya, mereka masuk ke dalam rumah.

Sebenarnya Adelia tidak memiliki hutang pada Ibu Resti tapi dulu ayahnyalah yang memiliki hutang pada Ibu Resti. Padahal Ibu Resti adik kandung ayahnya Adelia. Dia sering menghina Adelia yang janda tiga kali. Tak jarang Adelia disebut bodoh olehnya. Ibu Resti tinggal di komplek yang berbeda dari rumah Adelia. Dia memiliki satu anak perempuan bernama Reni. Di depan Adelia dia selalu membanggakan anaknya dan menghina Adelia.

****

Adelia sedang sibuk membereskan file-file dan berkasnya. Dia akan pergi interview di sebuah perusahaan pekan depan. Adelia seorang gadis cantik berusia 31 tahun. Dia seorang gadis yang baik, ramah, dan periang. Selama hidupnya dia sudah menikah tiga kali. Tapi semua pernikahannya kandas di tengah jalan.

Karena kegagalan dalam pernikahannya Adelia memutuskan lebih memikirkan keluarganya dari pada urusan pribadinya. Dia takut memulai kembali hubungan dengan orang lain. Walaupun telinganya sering panas karena celotehan orang yang menganggapnya wanita bernasib sial tapi dia tidak peduli.

Ibu Adelia bernama Ayu Indah Sari. Ayah Adelia sudah meninggal saat Adelia lulus kuliah.Ibu Ayu menderita penyakit jantung. Adelia memiliki adik perempuan bernama Raisa Clarisa. Raisa gadis yang sangat cantik, periang, baik, ramah, dan manja. Raisa berusia 23 tahun, dia masih kuliah.

Saat Adelia sibuk berkutat dengan berkas-berkas di meja, Raisa masuk ke kamarnya. Raisa mengajak Adelia berbincang masalah percintaannya. Dia ingin tahu perkembangan asmara kakaknya. Sudah lama Raisa tak melihat atau mendengar kakaknya dekat dengan seseorang. Padahal Adelia sangat cantik dan berkepribadian baik. Raisa duduk di ranjang sambil memperhatikan kakaknya yang membereskan berkas-berkas yang di pegangnya.

"Kak sibuk terus."

"Pekan depan kakak mau interview di sebuah perusahaan."

"Kasihan kakak kerja terus untuk kita."

"Ini sudah tanggungjawab kakak setelah ayah meninggal."

"Lalu kapan kakak mencari pendamping?" Raisa blak-blakan. Dia tidak ingin kakaknya hanyut dalam pekerjaannya. Melupakan kebahagiaan yang seharusnya dirasakannya. Selama ini Adelia selalu menomor satukan kepentingan ibu dan adiknya. Raisa ingin Adelia juga memikirkan masa depannya. Hidup bersama seseorang yang akan mendampinginya.

Adelia terdiam. Teringat kembali pernikahannya yang sudah gagal. Berat rasanya jika harus kembali memulai. Ada rasa takut dan tak percaya diri jika harus kembali memulai hubungan baru.

"Jangan bicarakan itu lagi."

"Aku punya kenalan seorang polisi baik lagi kak."

"Untuk kamu saja." Adelia langsung menolak. Dia berusaha menutup hatinya untuk saat ini. Mencari pekerjaan menjadi hal utama yang harus dipikirkannya.

Raisa selalu berusaha mengenalkan kakaknya dengan pria yang dikenalnya baik.Dia ingin kakaknya bahagia bersama seseorang yang menyayanginya. Tiga tahun setelah perceraiannya dari suami ketiganya, Adelia tidak pernah lagi dekat dengan lelaki manapun. Dia selalu menyimpan kesedihannya sendiri. Raisa pernah melihat Adelia menangis saat sholat malam. Adelia begitu terluka dengan tiga kali kegagalannya. Apalagi dia tidak tahu dimana letak kesalahannya, hingga ketiga mantan suaminya menceraikannya. Padahal sejauh ini selama bersama para mantan suaminya Adelia selalu berusaha sebaik mungkin untuk mereka.

Dengan mencarikan jodoh untuk kakaknya, Raisa berharap Adelia segera menikah dengan lelaki yang baik dan akan benar-benar menyayanginya. Tapi Adelia selalu menolak. Adelia lebih berfokus pada pekerjaannya. Dia memikul beban sebagai tulang punggung keluarga.

"Kak, aku ingin lihat kakak bahagia dengan seseorang yang kakak cintai."

"Amin, makasih dek."

"Tidak semua laki-laki seperti para mantan suami kakak."

Adelia diam tanpa kata meskipun hatinya terluka setiap mengingat mantan suaminya. Bagaimana tidak, tiga kali menikah diceraikan mantan suaminya. Adelia bahkan tidak tahu pasti dimana letak kekurangan dan kesalahannya kenapa ketiga mantan suaminya tidak bisa menerima dan mencintainya.

"Aku berangkat ke kampus dulu ya kak." Raisa berdiri. Dia pamitan pada Adelia.

"Iya, hati-hati di jalan dek."

"Oke, kakakku yang baik. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam."

Raisa pergi meninggalkan Adelia pergi ke kampus. Adelia sebenarnya sangat sedih dengan keadaannya yang sudah gagal menjalani pernikahan sebanyak tiga kali tapi dia berusaha menutupi semuanya, dia tidak ingin Ibu dan Raisa bersedih karena kesedihan Adelia. Kebahagiaan Ibu dan Raisa prioritas Adelia. Biarlah Allah SWT menunjukkan jalan jodohnya. Walaupun terkadang dalam benaknya dia merasa dirinya banyak kekurangan sehingga para mantan suaminya tidak bisa mencintainya.

"Adelia ..., Bebi datang tuh" Ibu Ayu masuk kamar Adelia.

"Ya Bu, tolong sampaikan pada Beby langsung masuk ke kamarku aja."

"Oke ibu sampaikan padanya."

Bebi adalah sahabat Adelia saat sekolah SMA dan kuliah. Dia pindah keluar kota untuk bekerja. Bebi bekerja jadi guru di pelosok desa. Sudah lama Bebi tidak bertemu Adelia. Mereka hanya berhubungan via telpon. Bebi biasanya jadi teman curhat Adelia.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsallam."

"Adelia ...."

"Bebi dah lama gak ketemu, aku kangen banget." Adelia memeluk Beby. Sudah lama mereka tak bertemu dan mengobrol seperti biasa.

"Aku juga kangen tahu Adelia." Beby membalas pelukan Adelia. Dia juga merasakan hal yang sama dengan Adelia.

Mereka berdua duduk di ranjang, mengobrol dan bersenda gurau. Bebi sudah menganggap Adelia seperti saudaranya sendiri. Dia sudah tidak canggung membicarakan apapun pada Adelia.

"Adelia itu foto pernikahanmu dengan para mantan suamimu?"

"Iya."

"Uuu ... ganteng-ganteng banget mantan suamimu, sayang aku gak hadir dipernikahanmu."

"Gak papa, kamu kan sedang tugas di tempat yang jauh untuk mengabdi pada negara." Adelia paham. Pekerjaan Beby bukan pekerjaan biasa. Dia harus mengajar di desa terpencil yang sangat jauh.

"Aku cuma tau mereka dari telpon, gak tau aslinya ternyata ganteng-ganteng banget."

Adelia diam tidak memberi komentar. Karena kenyataan tak seindah yang dilihat. Ketiga mantan suaminya memang tampan tapi kehidupan rumah tangganya tak satupun berjalan dengan mulus dan berakhir dengan indah.

"Tapi kok masih disimpan sih foto pernikahannya."

"Gak tahu, Ibuku suruh menyimpannya, gak boleh dibuang katanya."

"Aku mau nikah tiga kali kalau ganteng-ganteng semua kaya gitu." Beby masih terpesona melihat ketampanan ketiga mantan suami Adelia. Siapa saja juga akan terpesona seperti Beby. Ketiga mantan Adelia memang tampan dan bertubuh ideal.

"Ah, kamu bisa aja."

Mereka malah bercanda-canda. Bebi tidak mengenal ketiga mantan suami Adelia. Dia hanya tahu mereka dari Adelia saat menelpon. Ini pertama kali Bebi melihat wajah para mantan suami Adelia.

"Kamu gak pernah ngasih tahu aku, kenapa kamu cerai dengan mereka?" Beby penasaran dengan penyebab perceraian sahabatnya dengan ketiga mantan suaminya.

"Ini sebenarnya sudah lama, aku juga sudah melupakan semuanya. Meskipun sesekali hatiku masih sakit ketika mengingat perceraian itu."

"Maafin aku ya Adelia jadi bikin kamu inget lagi."

"Gak papa, semua sudah terjadi. Ini sudah jadi takdir hidupku."

"Kasih tau dong alasannya kenapa mereka tega menceraikanmu, padahal kamu sangat baik hati."

Sebenarnya Adelia tidak ingin mengingat masa lalu. Tapi sedikit bercerita pada Beby mungkin bisa membuat hatinya lega.

"Saat aku menikah dengan suami pertamaku itu murni perjodohan orang tua, jadi kami tidak saling mencintai. Aku hanya menikah dengan Eric selama 6 bulan lalu kami bercerai .Eric masih menjalin hubungan dengan pacarnya selama kami menikah."

"Itu namanya belum move on, terus mantan suamimu yang kedua?"

"Suamiku yang kedua, saat itu aku dan Tristan mengikuti kencan aplikasi, semacam kencan buta. Tiga kali bertemu kami memutuskan menikah. Ternyata Tristan alergi dengan wanita. Pernikahan kami hanya bertahan satu tahun."

"Dia penyuka sesama jenis ya?"

"Bukan, dia normal kok. Hanya membenci wanita tapi aku tidak tahu alasannya, sepertinya Tristan menikahiku untuk status saja."

"Lalu suami yang ketiga, katamu duda?"

"Ya, dia duda yang memiliki seorang anak perempuan yang masih kecil. Saat itu kami bertemu saat aku mengajar TK. Anaknya murid di kelasku. Aku tidak tahu ternyata Irfan menikahiku hanya demi anaknya. Dia belum bisa melupakan istrinya yang sudah meninggal. Aku hanya menjadi ibu pengganti anaknya."

"Adelia, sedih banget ceritamu bersama para mantan suamimu. Mereka tidak benar-benar mencintaimu dan malah memanfaatkanmu untuk tujuan mereka."

"Tidak apa-apa, aku juga sudah melupakan semua itu."

Adelia dan Bebi masih berbincang-bincang. Ini kesempatan untuk mereka saling melepas rindu.Setelah bercerita pada Bebi, Adelia merasa bebannya berkurang selama ini tidak ada yang tahu pasti penyebab perceraiannya. Dipengadilan alasan Adelia bercerai karena beda prinsip. Adelia sengaja menyembunyikan alasan yang sebenarnya demi menjaga hati ibunya. Dan demi nama baik keluarga kedua belah pihak.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anna
Awal yang menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bertemu Mantan Suami Kedua

    Malam itu Adelia sholat tahajud, dia curhat pada Allah SWT semua keluh kesahnya. Apalagi besok dia akan pergi interview. Sudah beberapa bulan menganggur Adelia berharap segera mendapatkan pekerjaan. Apalagi dia membutuhkan uang untuk biaya berobat ibunya."Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maha Besar, Maha Pemberi Rejeki dan Maha Kaya, mudahkanlah rejekiku, sehatkanlah aku, biar aku bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ya Allah besok aku mau interview di sebuah perusahaan, mudahkanlah Ya Allah, lancarkanlah prosesnya dan semoga hamba bisa diterima bekerja di tempat itu. Tapi apabila itu bukan yang terbaik untukku, berikan aku penggantinya yang lebih baik. Karena ku yakin Engkau Maha Mengetahui segalanya, amin." Doa yang selalu dipanjatkan Adelia.Tak terasa air matanya bercucuran. Dia mengeluarkan semua luka yang dia rasakan sambil bersujud padaNya. Allah yang mengetahui isi hatinya selalu menjadi tempatnya curhat se

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bertemu Mantan Suami Ketiga

    Adelia sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya. Sambil menunggu hasil interviewnya, Adelia menyibukkan diri dengan merawat tanaman bunga di halaman depan rumahnya. Sekelompok tetangganya habis pulang dari arisan mengajak Adelia berbicara."Adelia rajin banget, memang belum dapat kerja? sering kelihatan di rumah terus," ucap ibu Nining."Oya Bu, sedang menunggu panggilan hasil interview kemarin," ucap Adelia."Adelia masih sendiri aja, memang gak mau nikah lagi dah berumur lho," ucap ibu Ike."Iya, anak saya saja sudah punya anak tiga," tambah ibu Ani."Belum ada ada jodohnya Bu," kata Adelia."Oya kalau gak salah kamu dah nikah tiga kali ya?" tanya ibu Ike."Iya Bu," jawab Adelia."Wah udah sangat berpengalaman dong nyari calon suami," ucap ibu Sari.Adelia terdiam. Ucapan pa

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bertemu Mantan Suami Pertama

    Adelia sedang membantu ibunya membereskan rumah. Selama menganggur Adelia mengerjakan pekerjaan rumah ibunya. Dulu Adelia memiliki asisten rumah tangga untuk bekerja di rumahnya agar ibunya tidak capek. Tapi karena Adelia habis kontrak, jadi dia memutuskan memberhentikan asisten rumah tangganya. Adelia mengambil alih pekerjaan itu. Dia lebih memilih uangnya untuk biaya check up dan obat ibunya. Semenjak ibunya sakit jantung Adelia harus memiliki uang yang cukup banyak untuk pengobatan ibunya.Adelia berusaha agar ibunya tidak capek dan banyak pikiran. Dia juga menjaga pola makan dan istirahat ibunya.Dia tidak mau ibunya kambuh lagi. Semenjak ayahnya meninggal, Adelia bertanggungjawab penuh pada keluarganya. Selain menjaga ibunya, Adelia juga harus menjaga adik perempuannya. Ibu dan Raisa adalah anggota keluarga yang dicintainya. Merekalah yang membuat Adelia semangat dan mampu menghadapi semua masalahnya.Adelia masuk ke kamarnya, dia berist

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Penyesalan Tristan

    Tristan mengendarai mobilnya menuju ke rumah sahabatnya. Dia itu seorang Dokter Psikiater. Tristan sudah tak sabar ingin menceritakan semua yang dirasakannya saat bertemu kembali dengan Adelia. Sahabat Tristan bernama Gara. Mereka sudah lama bersahabat sejak Tristan berkonsultasi pribadi padanya. Sampai di rumah sahabatnya, Tristan segera turun dari mobil, berjalan menuju pintu rumahnya.Tuk ... tuk ... tuk ...Tristan mengetuk pintu rumah Gara. Kebetulan Gara sedang ada di rumah. Dia mempersilahkan sahabatnya itu masuk ke dalam rumahnya. Kebetulan Gara tinggal sendiri di rumah itu. Mereka duduk di sofa ruang tamu sambil berbincang."Tumben kamu datang kesini, biasa aku yang harus menemuimu.""Ada hal penting yang ingin aku bicarakan."Tristan terlihat memiliki masalah, membuat Gara ikut berpikir. Apa yang sedang membuat sahabatnya gundah gulana. Tidak biasanya Tristan asal

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Kejar Adelia Kembali

    Suasana Restoran Kenanga yang dipadati pengunjung saat di sore hari tampak terlihat dengan jelas. Sepulang bekerja dari rumah sakit Eric pergi ke restoran itu untuk bertemu Sera. Sera adalah pacar Eric dari dia masih duduk di bangku SMA kelas 3. Eric dan Sera bak sepasang sejoli yang tak terpisahkan waktu itu. Di mana ada Eric di situ Sera berada. Mereka melewati hari-hari indah bersama. Bahkan mereka kuliah di universitas yang sama. Demi tetap bersama cintanya, Eric tetap kuliah kedokteran meskipun awalnya tidak menyukai bidang itu karena sebenarnya Eric lebih senang kuliah jurusan informatika. Begitulah cinta apapun akan dilakukan asal tetap bersama.Setelah lulus kuliah Eric dan Sera bertemu untuk membicarakan arah hubungan mereka. Tapi mereka tidak menemukan jalan keluar dari hubungannya yang tanpa arah dan tujuan itu. Keluarga Sera tidak merestui hubungan mereka karena Sera tergolong anak orang kaya. Dulu Eric hanya anak dari keluarga yang sederhana. Ayah d

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Maunya Sama Mama Adelia

    Setelah pulang dari kampus Irfan selalu pergi ke kamar anak semata wayangnya. Qisya adalah buah cinta Irfan dan Tiara istri pertamanya yang sudah meninggal. Dulu saat bersama Tiara, Irfan merasa hidupnya sempurna. Memiliki seorang istri yang cantik, baik, ramah, sabar dan penyayang serta seorang bayi perempuan mungil yang cantik membuat Irfan sangat bahagia dan tidak ingin melewatkan sedikitpun hari tanpa mereka. Irfan selalu menghabiskan waktu bersama istri dan anak di rumahnya yang sederhana. Meskipun begitu Irfan dan Tiara selalu bahagia dan mencurahkan semua cinta mereka untuk buah cinta mereka.Tapi kini Tiara telah tiada, Irfan berusaha menjadi ayah sekaligus ibu untuk Qisya. Meskipun dulu Irfan pernah menikah dengan Adelia tapi Irfan tidak pernah bisa mencintainya. Irfan hanya menikahi Adelia untuk anaknya Qisya yang begitu menyayangi Adelia. Irfan menikah dengan Adelia selama 2 tahun. Itu juga karena Adelia yang selalu berusaha bertahan demi Qisya yang w

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Reonian Para Mantan Suami Mengejar Adelia

    Eric sedang bersiap untuk berangkat bekerja. Dia menemui ibunya yang sedang sarapan di ruang makan. Ibunya mengajak Eric sarapan bersama. Eric duduk di kursi, ikut sarapan bersama ibunya. Ibu Hana mengajaknya berbincang tentang Adelia."Eric bagaimana kalau kita mengundang Adelia makan malam di rumah?""Terserah Ibu.""Kalau begitu sepulang kerja nanti jemput Adelia ya.""Baik Bu."Setelah sarapan Eric berangkat bekerja tak lupa dia mencium ibunya. Eric memang sangat menyayangi ibunya. Semenjak ayahnya meninggal ibunya adalah keluarga satu-satunya Eric. Apalagi sekarang ibunya semakin bertambah tua dan sering sakit-sakitan. Eric ingin sekali bisa membahagiakan ibunya. Dengan membawa Adelia kembali itulah cara membahagiakannya.***Irfan mengendarai mobilnya mengantarkan Qisya berangkat sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah, Irfan pergi da

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Pedekate Mantan Suami Pertama

    Setelah Tristan pergi, Adelia mengajak Eric untuk masuk ke rumahnya dulu untuk menunggu Adelia mandi dan berganti pakaian. Eric masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan Ibu Ayu yang sedang berada di ruang tamu. Dia menyalami ibu Ayu, duduk di sofa dan mengobrol dengannya sambil menunggu Adelia."Nak Eric sudah lama tidak bersilaturrahmi seperti ini.""Iya Bu, maaf kemarin-kemarin saya sibuk. Ibu bagaimana kabarnya?""Baik, semenjak check up terakhir saya lumayan enakkan.""Yang terpenting ibu tidak boleh kecapean, stress, jaga pola makan, olahraga ringan dan istirahat yang cukup. Kalau ada keluhan bisa telpon saya langsung. Nomor telpon saya masih sama.""Terimakasih nak Eric."Mereka terus berbincang-bincang hingga Adelia keluar dari kamarnya. Adelia terlihat cantik dan anggun mengenakan dress berwarna merah. Eric melihat Adelia yang berjalan ke arahnya

Bab terbaru

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Jangan Tinggalkan Aku Tristan

    Tristan memakai kostum badut beruang berjalan ke tempat Adelia duduk. Dia menari-nari di depan Adelia lalu beberapa anak kecil mendekatinya. Adelia tersenyum melihat tingkah badut beruang yang lucu itu. Badut itu meraih tangan Adelia mengajaknya menari bersama. Mereka pun menari bersama khas tarian boneka. Anak-anak kecil tertawa melihat mereka menari bersama.Setelah selesai menari, anak-anak itu berfoto bersama badut beruang, kemudian mereka pergi. Tristan memastika suasananya sepi terlebih dahulu, barulah Tristan memberikan sebuah cincin dari kantong beruangnya sambil berlutut di depan Adelia. Dia melepas kepala beruang yang dipakainya itu, Adelia terkejut melihat badut beruang itu ternyata Tristan."Adelia maukah kau kembali rujuk denganku?" tanya Tristan sambil memegang sebuah cincin.Adelia hanya diam. Pertanyaan yang dilontarkan Tristan terlalu cepat. Adelia baru saja kembali menyambung silaturrahmi dengan Tristan

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Cinta Bersemi Di Taman Hiburan

    Tristan, Adelia dan Raisa sudah sampai di taman hiburan. Taman hiburan itu sangat ramai dipadati pengunjung, apalagi hari minggu, hampir semua orang libur. Mereka masuk ke dalam taman hiburan itu. Membeli tiket dan masuk ke wahana yang ada di dalam. Raisa mengajak Tristan dan Adelia untuk naik wahana halilintar."Kak naik halilintar seru, menegangkan," usul Raisa."Kakak tidak berani naik itu," ucap Adelia."Gak usah takut Kak Adelia, sekali-kali nyoba wahana itu, iyakan Kak Tristan?" tanya Raisa."Iya ide bagus Raisa," jawab Tristan.Adelia terdiam."Ada aku Adelia, tidak usah takut," ucap Tristan.Adelia tersenyum malu-malu, apalagi Raisa semakin meledeknya.Merekapun menuju ke wahana halilintar. Adelia duduk berdua di kursi belakang dengan Tristan. Sedangkan Raisa duduk di depan bersama orang lain. Waha

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bando Untuk Adelia

    Pagi itu Irfan sudah rapi mengenakan kemeja, dia ingin menemani Qisya jalan-jalan di taman hiburan. Irfan berjalan keluar dari kamarnya. Dia berdiri di depan dispenser, mengambil segelas air minum, kemudian meminum airnya hingga habis. Irfan kembali berjalan menuju ke ruang depan dari arah yang berlawanan, Mutie mengenakan baju tidur yang transparan dan berlenggak lenggok berjalan melewati depan Irfan lalu dia pura-pura jatuh supaya Irfan masuk ke dalam perangkap cintanya.Bruuug ..."Aw ... kakiku sakit," ucap Mutie.Melihat Mutie yang terjatuh dan kesakitan, Irfan langsung menolongnya."Mutie, kamu tidak apa-apa?" tanya Irfan."Kak Irfan kaki keseleo gak bisa jalan, gimana dong?" ucap Mutie."Ya sudah aku bantu berdiri," usul Irfan."Berdiri juga gak bisa Kak Irfan," ucap Mutie."Oke, aku bopong ya," ucap Irfan.

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Kepincut Kakak Ipar

    Irfan dan Raisa pergi menuju ke kedai soto di daerah Hayammuruk. Mereka turun dari mobil lalu berjalan masuk ke kedai soto. Kedai itu cukup ramai apalagi di musim hujan seperti ini orang-orang ingin makan-makanan yang hangat. Irfan dan Raisa duduk dan memesan soto itu. Tak lama pelayan mengantarkan dua mangkuk soto, kemudian pergi. Aroma soto begitu enak menggugah rasa lapar mereka berdua. Segera Raisa dan Irfan mengambil sendok secara bersamaan hingga tangan mereka saling memegang.Deg ...Jantung Raisa berdebar tak karuan saat tangannya bersentuhan dengan tangan Irfan sedangkan Irfan sendiri juga hanya merasakan hal yang sama. Mereka terpaku lalu melepas tangan secara bersamaan."Kak Irfan duluan aja ngambil sendoknya," usul Raisa mempersilahkan Irfan."Raisa saja duluan," timbal Irfan yang meminta Raisa duluan."Kalau begitu aku ambil sendok untuk Kak Irfan juga ya?" tanya Rai

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Lembur Bareng Mantan

    Adelia masih mengerjakan pekerjaannya di ruangan akunting. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Adelia duduk di kursi mengerjakan laporan keuangan bersama Manager Akunting dan dua orang staf akunting lainnya. Biasanya di akhir bulan akunting harus menyelesaikan laporan keuangan akhir bulan ini."Adelia maaf, saya harus pulang, anak saya sedang sakit di rumah. Bisakah laporan keuangannya kamu handle dulu besok saya teruskan," ucap Manajer Andi."Baik Pak Andi," sahut Adelia."Tidak perlu kamu selesaikan semuanya, kamu kerjakan sebisamu saja ya," ujar Manajer Andi."Ya Pak Andi," kata Adelia.Manager Andi pamit pulang pada ketiga stafnya. Tak lama dua staf lainnya juga minta izin pulang karena ada keperluan mendadak dan kepentingan keluarga. Tinggal Adelia sendiri di ruangan akunting. Dia mengerjakan pekerjaan yang diamanahkan Pak Andi.Di sisi lain, Tr

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Makan Siang Dimandorin Duo Mantan

    Eric sedang bersiap untuk bekerja di dalam ruang prakteknya. Suster Tari mempersiapkan semua peralatan yang akan dipakai Eric nantinya. Setiap jam 10 pagi Eric sudah mulai melayani pasien. Seperti biasa, dia duduk di kursi kerjanya, tapi kali ini Erik sedang memikirkan sesuatu. Melihat sang Dokter seperti itu, suster Tari ingin tahu penyebabnya."Dokter sedang memikirkan apa?" tanya suster Tari."Suster Tari masih ingat cerita saya dan mantan istri sayakan?" tanya Eric balik."Masih Dok," jawab suster Tari."Saya sedang bingung gimana cara saya mendekati mantan istri saya kembali, soalnya bukan hanya saya mantan suaminya," ucap Eric."Maksud Dokter ada mantan suami lainnya selain anda?" tanya suster Tari. Dia terkejut, tak menyangka kalau mantan istri Dokter Eric memiliki mantan selain dirinya. Selama ini suster Tari mengira hanya Eric mantan suami Adelia."I

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Frey Ternyata Ayah Mereka

    Adelia sudah bersiap di kamarnya untuk menunggu kedatangan Frey. Sebenarnya dia ragu untuk datang ke rumah Frey sendirian karena dia tidak begitu mengenal Frey secara dekat. Raisalah adiknya yang sangat mengenal Frey, tapi karena sudah berjanji, Adelia harus menepatinya. Ketika Adelia sedang memikirkan masalah itu, Ibu Ayu masuk ke dalam kamarnya."Adelia ada Frey menunggu di ruang tamu," ucap Ibu Ayu."Iya Bu," sahut Adelia."Kau mau pergi dengan Frey?" tanya Ibu Ayu."Iya Bu, kemarin ibunya Frey mengundangku makan malam di rumahnya. Jadi aku akan pergi ke sana Bu," jawab Adelia."Ya sudah, sampaikan salam Ibu pada ibunya Frey ya," ucap Ibu Ayu.Adelia mengangguk.Setelah bicara dengan ibunya, Adelia menuju ke ruang tamu. Di sana Frey sudah duduk menunggunya. Frey melihat Adelia yang berjalan menghampirinya, matanya tertuju ke depan, men

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Membuntuti Mantan Istri

    Adelia turun ke bawah dengan naik lift. Sore ini semua pekerjaannya sudah selesai. Tristan mencari Adelia ke ruangannya untuk mengajaknya pulang bersama tapi ternyata Adelia sudah tidak ada di ruangan kerjanya. Dia berjalan menuju lift turun ke lantai dasar. Terlihat Adelia berjalan keluar dari perusahaan. Tristan terus mengikutinya hingga Adelia naik ke bus. Dia ikut naik ke bus melalui pintu belakang, Tristan berdiri di lorong dekat kursi belakang mencari keberadaan mantan istrinya, ternyata Adelia duduk di kursi depan bus sedangkan Tristan berjarak empat kursi dari tempat Adelia duduk.Tristan mengambil handphone di sakunya, menyalakan layar handphonenya dan menelpon asisten Soni."Hallo Soni.""Iya Presdir.""Tolong bawakan aku satu mobil perusahaan ke Jl. Bunga Angger No 10 Kota Mekar Harum ya.""Baik Presdir."Setelah menelpon Soni, Tristan masih

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Menggoda Presdir

    Adelia bangun jam 4 pagi untuk memasak,mencuci piring, mencuci baju, menyapu dan mengepel. Dia belum punya cukup uang untuk menyewa asisten rumah tangga. Apalagi sekarang ibunya sakit, tabungannya digunakan untuk pengobatan ibunya. Untung saja Adelia sudah mulai bekerja, setidaknya bulan depan dia akan mendapatkan gaji untuk mencukupi semua kebutuhannya. Setelah itu Adelia membangunkan ibunya dan Raisa untuk sarapan. Mereka sarapan bertiga, selesai makan Adelia mandi dan berganti pakaian lalu bersiap untuk berangkat bekerja. Adelia dan Raisa berjalan bersama ke depan rumahnya. Ada Frey yang sudah menunggu Adelia di depan jalan rumahnya."Kak Adelia kita hari ini berangkat di antar Kak Frey ya, kemarin Raisa yang minta Kak Frey mengantar kita pagi ini," pinta Raisa."Kakak naik bus saja," tolak Adelia."Kak gak enak sama Kak Frey, aku dah bilang iya, ayolah. Kak Frey udah meluangkan waktunya untuk ke sini pagi-pag

DMCA.com Protection Status