Home / Pernikahan / Mantan Istri Yang Dirindukan / Bertemu Mantan Suami Ketiga

Share

Bertemu Mantan Suami Ketiga

Author: Mirabella
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Adelia sedang menyiram bunga di halaman depan rumahnya. Sambil menunggu hasil interviewnya, Adelia menyibukkan diri dengan merawat tanaman bunga di halaman depan rumahnya. Sekelompok tetangganya habis pulang dari arisan mengajak Adelia berbicara.

"Adelia rajin banget, memang belum dapat kerja? sering kelihatan di rumah terus," ucap ibu Nining.

"Oya Bu, sedang menunggu panggilan hasil interview kemarin," ucap Adelia.

"Adelia masih sendiri aja, memang gak mau nikah lagi dah berumur lho," ucap ibu Ike.

"Iya, anak saya saja sudah punya anak tiga," tambah ibu Ani.

"Belum ada ada jodohnya Bu," kata Adelia.

"Oya kalau gak salah kamu dah nikah tiga kali ya?" tanya ibu Ike.

"Iya Bu," jawab Adelia.

"Wah udah sangat berpengalaman dong nyari calon suami," ucap ibu Sari.

Adelia terdiam. Ucapan para tetangganya cukup melukai hatinya. Tapi dia malas membela diri atau berdebat. Diam adalah cara yang paling tepat. Tidak menambah dosa atau justru membuat masalah lebih panjang lagi.

"Justru ibu-ibu karena Adelia sudah gagal tiga kali menikah jadi lebih berhati-hati, betul tidak Adelia?" ucap ibu Nining.

Adelia hanya membalas dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Kan gak enak ya ibu-ibu kalau nanti gagal lagi, lebih baik nyari yang bener-bener sampai mati," ucap ibu Ayu.

"Kasihan Adelia masa jadi janda empat kali, lebih baik nyari calon suami yang baik, betul tidak Adelia?" tanya ibu Ike.

"Iya, terimakasih atas perhatiannya," jawab Adelia.

"Yah udah yuk ibu-ibu dah siang, kita pulang," ajak ibu Ayu.

Tetangga itu akhirnya pergi dari hadapan Adelia. Tidak hanya sekali dua kali Adelia jadi bahan pembicaraan tetangganya tapi sering. Bahkan terkadang membuat telinga Adelia panas. Ibu Adelia sering menangis karena omongan tetangga yang menyakiti hatinya. Mereka mengira Adelia lah yang bermasalah.

"Ya Allah beri hamba kesabaran,"ucap Adelia setelah tetangganya pada pergi.

Adelia masuk ke rumahnya setelah selesai menyiram bunga di halaman rumahnya. Ibu Adelia sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak. Adelia masuk ke dapur membantu ibunya.

"Bu jangan capek-capek biar Adelia yang masak."

"Gak apa-apa, cuma masak aja mah ringan, tapi beberapa bahan, sayur dan daging ayamnya habis."

"Ya sudah biar Adelia pergi ke pusat perbelanjaan."

"Iya."

Adelia pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan. Adelia berjalan di tepi jalan raya untuk mencari angkutan umum. Adelia berdiri di halte bus, suara anak berusia 8 tahun memanggil namanya.

"Mama Adelia ... Mama Adelia," panggil Qisya.

Adelia memperhatikan anak yang datang ke arahnya. Dia coba mengingat wajah anak itu. Adelia merasa familiar dengan wajah anak itu tapi sedikit berbeda. Anak itu bernama Qisya, anak kandung dari Irfan, mantan suami ketiga Adelia.

"Mama Adelia."

"Qisya ya?"

"Iya Mama Adelia ini Qisya"

"Ya ampun sayang, kamu sudah besar." Adelia memeluk Qisya. Sudah lama tak bertemu, Adelia rindu padanya. Dulu saat bersama Irfan, Adelialah yang mengasuh dan merawat Qisya. Kasih sayangnya sudah seperti ibu kandungnya.

"Aku kangen banget sama mama Adelia, sudah lama tidak bertemu."

"Iya, sudah 3 tahun kita tidak bertemu. Mama juga kangen Qisya."

Sudah 3 tahun Adelia bercerai dari Irfan. Saat itu usia Qisya baru 5 tahun. Sejak bercerai Irfan pindah rumah ke rumah ibu istrinya yang sudah meninggal. Sejak saat itu Adelia tidak pernah bertemu dengan Irfan dan Qisya.

"Qisya, kamu mau kemana?"

"Aku baru pulang sekolah, tapi Papa belum jemput-jemput. Jadi aku mau naik angkutan umum."

"Ayo Mama Adelia antar sampai rumah, bahaya naik angkutan umum sendiri untuk Qisya."

"Asyik ..., aku seneng diantar Mama Adelia."

Adelia mengantarkan Qisya pulang ke rumahnya naik angkutan umum. Adelia tidak tega Qisya pulang sendiri naik angkutan umum. Biarbagaimanapun Adelia menyayangi Qisya meskipun Adelia sudah berpisah dengan ayahnya. Adelia mengantarkan Qisya sampai di rumah neneknya.

"Qisya, itu rumah nenekmu?"

"Iya Mama Adelia."

Adelia dan Qisya menuju rumah yang ditunjukkan Qisya pada Adelia. Sampai di depan rumah itu, ternyata Irfan sedang membetulkan mobilnya. Qisya berjalan menghampiri Irfan. Sedangkan Adelia hanya berdiri di depan pagar.

"Papa."

"Papa."

"Qisya ..., kamu sudah pulang."

"Iya, habis Papa lama."

Adelia masih di luar pagar rumah itu. Sedikit jauh dari jarak Irfan dan Qisya. Irfan belum menyadari ada Adelia di depan pagar rumahnya.

"Iya mobil papa mogok, mungkin ada bagian yang harus diperbaiki jadi papa telat jemputnya.Oya kamu naik apa tadi?"

"Aku naik bus diantar Mama Adelia."

"Apa? Mama Adelia?" Irfan terkejut nama Adelia disebut Qisya.

"Iya, itu Mama Adelia." Qisya menunjuk ke arah Adelia yang berada di luar pagar.

Adelia melihat Irfan yang berdiri di depan Qisya melihat ke arahnya. Mereka saling menatap. Seketika terlintas masa lalu yang seolah diputar ulang. Irfan dan Adelia sama-sama diam membisu. Hening sesaat. Ada perasaan canggung harus bertemu kembali setelah sekian lama.

"Ya Allah, Engkau mempertemukan aku lagi dengan mantan suamiku yang ketiga," batin Adelia.

"Adelia ..., lama tidak bertemu" Irfan menyapa Adelia meskipun dia sendiri agak canggung. Sudah lama tak bertemu Adelia.

Adelia yang tadi masih terdiam, mulai tersadar dari lamunannya. Dia tidak harus mengingat masa lalu, sekarang semua sudah berlalu walau rasa sakit itu terkadang masih menghantuinya.

"Iya sudah lama tidak bertemu."

"Gimana kabarmu?" 

"Alhamdulillah baik."

"Papa, kenapa mama Adelia tidak diajak masuk dulu? malah berdiri terus di sini." Qisya berbicara sambil menepuk lengan Papanya. Merengek meminta Irfan mengajak Adelia masuk ke dalam rumah.

"Oya lupa, ayo masuk dulu Adelia biar aku buatkan minum."

"Tidak usah, aku buru-buru. Tadi ibuku memintaku untuk berbelanja di pusat perbelanjaan."

Adelia berusaha menghindari Irfan, dia tak ingin lebih jauh lagi dari itu. Bukan tak ingin kembali menjalin silaturrahmi, tapi Adelia tak ingin terjebak nostalgia yang akan menyakiti hatinya. Saat Irfan mengajaknya masuk ke rumahnya, Adelia langsung cari alasan supaya bisa menolaknya dengan baik.

"Biar aku mengantarmu sampai pusat perbelanjaan, kebetulan mobilnya sudah beres diperbaiki." Irfan mengajak Adelia. Dia ingin membalas kebaikan Adelia yang sudah mengantarkan anaknya.

"Tidak apa-apa, nanti naik bus saja." Adelia berusaha menolak ajakan Irfan dengan halus. Dia tak ingin merepotkan Irfan.

"Aku pamit dulu, assalamu'alaikum."

"W*'alaikumsallam."

Adelia meninggalkan Irfan dan Qisya, dia berjalan keluar dari halaman rumah itu tapi Irfan dan Qisya berjalan menyusulnya.

"Aku harus segera pergi," batin Adelia.

"Adelia ... Adelia ...," panggil Irfan pada Adelia yang berjalan di depannya.

"Kenapa Mas Irfan mengejarku?" batin Adelia.

"Adelia ..., tunggu!" Irfan menarik lengan Adelia.

"Maaf Mas Irfan, aku buru-buru."

"Bisakah kita bicara sebentar?"

Adelia menghentikan langkahnya menoleh ke arah Irfan. Mantan suami ketiganya berdiri tepat di sampingnya.

"Adelia aku tahu kau masih terluka dengan masa lalu yang terjadi di antara kita, tapi bisakah kita tetap bersilaturrahmi sebagai teman."

"Maaf Mas Irfan aku harus segera pergi."

"Adelia ku mohon izinkanku mengantarmu, sebagai ucapan terimakasihku padamu."

Adelia terdiam. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi menolak ajakan Irfan. Tiba-tiba Qisya mendekatinya.

"Mama Adelia biar Papa yang mengantar ya, tadikan Mama Adelia sudah mengantarkanku jadi biar kita mengantarkan Mama Adelia."

Adelia berpikir matang-matang untuk ajakan Irfan. Rasanya tidak enak jika menolak lagi. Apalagi ini permintaan Qisya juga. 

"Baiklah."

Irfan dan Qisya mengantarkan Adelia ke pusat perbelanjaan dengan naik mobil Irfan. Saat di dalam mobil, Adelia memilih diam tapi Qisya terus bercerita pada Adelia. Qisya memang sangat menyukai dan menyayangi Adelia. Walaupun Adelia hanya 2 tahun bersama Qisya tapi hubungan mereka begitu dekat layaknya ibu dan anak.

                                     ***

Adelia duduk di ranjang kamarnya, dia memikirkan kejadian tadi siang bersama Irfan dan Qisya. Adelia tidak menyangka akan dipertemukan dengan mereka lagi. Raisa masuk ke kamar kakaknya untuk mengajaknya mengobrol. Kegiatan yang rutin dilakukan Raisa kalau kakaknya ada di rumah.

"Kak aku mau kasih tahu kakak sesuatu."

"Apa?"

"Kak Irfan Dosen Akuntansi di kelasku lho."

Adelia terdiam sesaat, bayangan kejadian siang tadi bertemu Irfan terlintas dibenaknya. Dia tak menyangka takdir mempertemukannya dengan mantan suami ketiganya dan sekarang dia menjadi Dosen Akuntansi di kelas Raisa.

"Ya Allah kenapa kebetulan seperti ini?" batin Adelia.

"Kenapa kak? kaget ya denger nama Kak Irfan lagi." Raisa menggoda Adelia.

"Gak kok, tadi kakak juga bertemu Mas Irfan dan Qisya."

"Apa? pantesan kakak biasa aja pas aku bicara tentang kak Irfan." Raisa terkejut. Ternyata bukan hanya dia yang bertemu Irfan tapi kakaknya juga.

Adelia hanya diam. Sebenarnya dia tidak nyaman jika harus bertemu mantan suaminya lagi. Luka yang dulu sudah dilupakannya kini diungkit kembali. 

"Jangan-jangan nanti kakak juga akan bertemu sama Kak Eric juga."

"Benarkah aku juga akan bertemu Kak Eric lagi," batin Adelia.

Adelia langsung teringat masa lalunya bersama Eric.

"Kamu ngomong apa sih?"

"Hidup itu memang gak bisa ditebak. Kakak bertemu kembali dengan ketiga mantan suami kakak. Kaya judul film Aku Dan Tiga Mantan Suamiku."

"Mulai lagi deh."

Seperti biasa Raisa selalu menggoda kakaknya supaya bisa tertawa. Meskipun Raisa tahu kakaknya sedih ketika harus bertemu kembali dengan para mantan suaminya. Raisa memang gadis yang periang, dia selalu berusaha membuat kakaknya tertawa dan melupakan masalahnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Anna
ketemu lagi mantan ketiga............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bertemu Mantan Suami Pertama

    Adelia sedang membantu ibunya membereskan rumah. Selama menganggur Adelia mengerjakan pekerjaan rumah ibunya. Dulu Adelia memiliki asisten rumah tangga untuk bekerja di rumahnya agar ibunya tidak capek. Tapi karena Adelia habis kontrak, jadi dia memutuskan memberhentikan asisten rumah tangganya. Adelia mengambil alih pekerjaan itu. Dia lebih memilih uangnya untuk biaya check up dan obat ibunya. Semenjak ibunya sakit jantung Adelia harus memiliki uang yang cukup banyak untuk pengobatan ibunya.Adelia berusaha agar ibunya tidak capek dan banyak pikiran. Dia juga menjaga pola makan dan istirahat ibunya.Dia tidak mau ibunya kambuh lagi. Semenjak ayahnya meninggal, Adelia bertanggungjawab penuh pada keluarganya. Selain menjaga ibunya, Adelia juga harus menjaga adik perempuannya. Ibu dan Raisa adalah anggota keluarga yang dicintainya. Merekalah yang membuat Adelia semangat dan mampu menghadapi semua masalahnya.Adelia masuk ke kamarnya, dia berist

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Penyesalan Tristan

    Tristan mengendarai mobilnya menuju ke rumah sahabatnya. Dia itu seorang Dokter Psikiater. Tristan sudah tak sabar ingin menceritakan semua yang dirasakannya saat bertemu kembali dengan Adelia. Sahabat Tristan bernama Gara. Mereka sudah lama bersahabat sejak Tristan berkonsultasi pribadi padanya. Sampai di rumah sahabatnya, Tristan segera turun dari mobil, berjalan menuju pintu rumahnya.Tuk ... tuk ... tuk ...Tristan mengetuk pintu rumah Gara. Kebetulan Gara sedang ada di rumah. Dia mempersilahkan sahabatnya itu masuk ke dalam rumahnya. Kebetulan Gara tinggal sendiri di rumah itu. Mereka duduk di sofa ruang tamu sambil berbincang."Tumben kamu datang kesini, biasa aku yang harus menemuimu.""Ada hal penting yang ingin aku bicarakan."Tristan terlihat memiliki masalah, membuat Gara ikut berpikir. Apa yang sedang membuat sahabatnya gundah gulana. Tidak biasanya Tristan asal

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Kejar Adelia Kembali

    Suasana Restoran Kenanga yang dipadati pengunjung saat di sore hari tampak terlihat dengan jelas. Sepulang bekerja dari rumah sakit Eric pergi ke restoran itu untuk bertemu Sera. Sera adalah pacar Eric dari dia masih duduk di bangku SMA kelas 3. Eric dan Sera bak sepasang sejoli yang tak terpisahkan waktu itu. Di mana ada Eric di situ Sera berada. Mereka melewati hari-hari indah bersama. Bahkan mereka kuliah di universitas yang sama. Demi tetap bersama cintanya, Eric tetap kuliah kedokteran meskipun awalnya tidak menyukai bidang itu karena sebenarnya Eric lebih senang kuliah jurusan informatika. Begitulah cinta apapun akan dilakukan asal tetap bersama.Setelah lulus kuliah Eric dan Sera bertemu untuk membicarakan arah hubungan mereka. Tapi mereka tidak menemukan jalan keluar dari hubungannya yang tanpa arah dan tujuan itu. Keluarga Sera tidak merestui hubungan mereka karena Sera tergolong anak orang kaya. Dulu Eric hanya anak dari keluarga yang sederhana. Ayah d

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Maunya Sama Mama Adelia

    Setelah pulang dari kampus Irfan selalu pergi ke kamar anak semata wayangnya. Qisya adalah buah cinta Irfan dan Tiara istri pertamanya yang sudah meninggal. Dulu saat bersama Tiara, Irfan merasa hidupnya sempurna. Memiliki seorang istri yang cantik, baik, ramah, sabar dan penyayang serta seorang bayi perempuan mungil yang cantik membuat Irfan sangat bahagia dan tidak ingin melewatkan sedikitpun hari tanpa mereka. Irfan selalu menghabiskan waktu bersama istri dan anak di rumahnya yang sederhana. Meskipun begitu Irfan dan Tiara selalu bahagia dan mencurahkan semua cinta mereka untuk buah cinta mereka.Tapi kini Tiara telah tiada, Irfan berusaha menjadi ayah sekaligus ibu untuk Qisya. Meskipun dulu Irfan pernah menikah dengan Adelia tapi Irfan tidak pernah bisa mencintainya. Irfan hanya menikahi Adelia untuk anaknya Qisya yang begitu menyayangi Adelia. Irfan menikah dengan Adelia selama 2 tahun. Itu juga karena Adelia yang selalu berusaha bertahan demi Qisya yang w

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Reonian Para Mantan Suami Mengejar Adelia

    Eric sedang bersiap untuk berangkat bekerja. Dia menemui ibunya yang sedang sarapan di ruang makan. Ibunya mengajak Eric sarapan bersama. Eric duduk di kursi, ikut sarapan bersama ibunya. Ibu Hana mengajaknya berbincang tentang Adelia."Eric bagaimana kalau kita mengundang Adelia makan malam di rumah?""Terserah Ibu.""Kalau begitu sepulang kerja nanti jemput Adelia ya.""Baik Bu."Setelah sarapan Eric berangkat bekerja tak lupa dia mencium ibunya. Eric memang sangat menyayangi ibunya. Semenjak ayahnya meninggal ibunya adalah keluarga satu-satunya Eric. Apalagi sekarang ibunya semakin bertambah tua dan sering sakit-sakitan. Eric ingin sekali bisa membahagiakan ibunya. Dengan membawa Adelia kembali itulah cara membahagiakannya.***Irfan mengendarai mobilnya mengantarkan Qisya berangkat sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah, Irfan pergi da

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Pedekate Mantan Suami Pertama

    Setelah Tristan pergi, Adelia mengajak Eric untuk masuk ke rumahnya dulu untuk menunggu Adelia mandi dan berganti pakaian. Eric masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan Ibu Ayu yang sedang berada di ruang tamu. Dia menyalami ibu Ayu, duduk di sofa dan mengobrol dengannya sambil menunggu Adelia."Nak Eric sudah lama tidak bersilaturrahmi seperti ini.""Iya Bu, maaf kemarin-kemarin saya sibuk. Ibu bagaimana kabarnya?""Baik, semenjak check up terakhir saya lumayan enakkan.""Yang terpenting ibu tidak boleh kecapean, stress, jaga pola makan, olahraga ringan dan istirahat yang cukup. Kalau ada keluhan bisa telpon saya langsung. Nomor telpon saya masih sama.""Terimakasih nak Eric."Mereka terus berbincang-bincang hingga Adelia keluar dari kamarnya. Adelia terlihat cantik dan anggun mengenakan dress berwarna merah. Eric melihat Adelia yang berjalan ke arahnya

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Dua Mantan Ingin Mengantar Adelia

    Iya Bu," ucap Adelia ragu.Setelah mengobrol dengan Ibu Hana, Adelia pamit pulang karena sudah malam."Saya pulang dulu ya Bu," ucap Adelia."Biar Eric mengantarmu pulang," ucap Ibu Hana."Makasih sebelumnya Bu, tapi saya bisa naik taksi," ucap Adelia.Eric masuk ke ruang makan saat Adelia pamitan."Adelia biar aku yang mengantarmu pulang," ucap Eric."Iya Adelia, sudah malam. Biar Eric mengantar pulang," ucap Ibu Hana."Baik Bu," ucap Adelia.Eric mengantarkan Adelia kembali ke rumahnya. Sepanjang perjalanan Adelia terlihat murung. Mungkin karena ucapan ibunya membuatnya sepeti itu."Adelia tidak usah dipikirkan apa yang ibuku katakan, lakukanlah semua yang ingin kau lakukan jangan terbebani," ucap Eric."Terimakasih Kak Eric," ucap Adelia.&

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Kalah Telak Mantan Dua dari Mantan Satu

    Eric sedang istirahat di ruangannya saat jam istirahat datang. Dia sedang memikirkan sesuatu untuk mendekati Adelia. Tak mudah memulai kembali sebuah hubungan yang telah lama terputus apalagi meninggalkan luka mendalam. Pendekatannya kali ini harus penuh pertimbangan, dia tidak ingin membuat Adelia tak nyaman. Jangan sampai kedua mantan suaminya lebih unggul dan baik dari pada dirinya. Dia harus jadi winner.Eric sudah pernah pacaran tapi tidak tahu cara mendekati Adelia kembali. Dia takut salah tingkah dan aneh jika salah langkah. Di tengah kegalauannya, perawat masuk ke ruangan Eric untuk meletakkan berkas pasien di meja Eric."Suster Tari saya boleh bertanya?""Tanya apa Dok?" Suster Tari penasaran, dia merasa pertanyaan ini serius, terlihat dari ekspresi sang Dokter.Eric ingin tahu pendapat Tari karena dia seorang wanita seperti Adelia. Kebetulan Eric lumayan dekat dengan Tari.

Latest chapter

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Jangan Tinggalkan Aku Tristan

    Tristan memakai kostum badut beruang berjalan ke tempat Adelia duduk. Dia menari-nari di depan Adelia lalu beberapa anak kecil mendekatinya. Adelia tersenyum melihat tingkah badut beruang yang lucu itu. Badut itu meraih tangan Adelia mengajaknya menari bersama. Mereka pun menari bersama khas tarian boneka. Anak-anak kecil tertawa melihat mereka menari bersama.Setelah selesai menari, anak-anak itu berfoto bersama badut beruang, kemudian mereka pergi. Tristan memastika suasananya sepi terlebih dahulu, barulah Tristan memberikan sebuah cincin dari kantong beruangnya sambil berlutut di depan Adelia. Dia melepas kepala beruang yang dipakainya itu, Adelia terkejut melihat badut beruang itu ternyata Tristan."Adelia maukah kau kembali rujuk denganku?" tanya Tristan sambil memegang sebuah cincin.Adelia hanya diam. Pertanyaan yang dilontarkan Tristan terlalu cepat. Adelia baru saja kembali menyambung silaturrahmi dengan Tristan

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Cinta Bersemi Di Taman Hiburan

    Tristan, Adelia dan Raisa sudah sampai di taman hiburan. Taman hiburan itu sangat ramai dipadati pengunjung, apalagi hari minggu, hampir semua orang libur. Mereka masuk ke dalam taman hiburan itu. Membeli tiket dan masuk ke wahana yang ada di dalam. Raisa mengajak Tristan dan Adelia untuk naik wahana halilintar."Kak naik halilintar seru, menegangkan," usul Raisa."Kakak tidak berani naik itu," ucap Adelia."Gak usah takut Kak Adelia, sekali-kali nyoba wahana itu, iyakan Kak Tristan?" tanya Raisa."Iya ide bagus Raisa," jawab Tristan.Adelia terdiam."Ada aku Adelia, tidak usah takut," ucap Tristan.Adelia tersenyum malu-malu, apalagi Raisa semakin meledeknya.Merekapun menuju ke wahana halilintar. Adelia duduk berdua di kursi belakang dengan Tristan. Sedangkan Raisa duduk di depan bersama orang lain. Waha

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Bando Untuk Adelia

    Pagi itu Irfan sudah rapi mengenakan kemeja, dia ingin menemani Qisya jalan-jalan di taman hiburan. Irfan berjalan keluar dari kamarnya. Dia berdiri di depan dispenser, mengambil segelas air minum, kemudian meminum airnya hingga habis. Irfan kembali berjalan menuju ke ruang depan dari arah yang berlawanan, Mutie mengenakan baju tidur yang transparan dan berlenggak lenggok berjalan melewati depan Irfan lalu dia pura-pura jatuh supaya Irfan masuk ke dalam perangkap cintanya.Bruuug ..."Aw ... kakiku sakit," ucap Mutie.Melihat Mutie yang terjatuh dan kesakitan, Irfan langsung menolongnya."Mutie, kamu tidak apa-apa?" tanya Irfan."Kak Irfan kaki keseleo gak bisa jalan, gimana dong?" ucap Mutie."Ya sudah aku bantu berdiri," usul Irfan."Berdiri juga gak bisa Kak Irfan," ucap Mutie."Oke, aku bopong ya," ucap Irfan.

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Kepincut Kakak Ipar

    Irfan dan Raisa pergi menuju ke kedai soto di daerah Hayammuruk. Mereka turun dari mobil lalu berjalan masuk ke kedai soto. Kedai itu cukup ramai apalagi di musim hujan seperti ini orang-orang ingin makan-makanan yang hangat. Irfan dan Raisa duduk dan memesan soto itu. Tak lama pelayan mengantarkan dua mangkuk soto, kemudian pergi. Aroma soto begitu enak menggugah rasa lapar mereka berdua. Segera Raisa dan Irfan mengambil sendok secara bersamaan hingga tangan mereka saling memegang.Deg ...Jantung Raisa berdebar tak karuan saat tangannya bersentuhan dengan tangan Irfan sedangkan Irfan sendiri juga hanya merasakan hal yang sama. Mereka terpaku lalu melepas tangan secara bersamaan."Kak Irfan duluan aja ngambil sendoknya," usul Raisa mempersilahkan Irfan."Raisa saja duluan," timbal Irfan yang meminta Raisa duluan."Kalau begitu aku ambil sendok untuk Kak Irfan juga ya?" tanya Rai

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Lembur Bareng Mantan

    Adelia masih mengerjakan pekerjaannya di ruangan akunting. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Adelia duduk di kursi mengerjakan laporan keuangan bersama Manager Akunting dan dua orang staf akunting lainnya. Biasanya di akhir bulan akunting harus menyelesaikan laporan keuangan akhir bulan ini."Adelia maaf, saya harus pulang, anak saya sedang sakit di rumah. Bisakah laporan keuangannya kamu handle dulu besok saya teruskan," ucap Manajer Andi."Baik Pak Andi," sahut Adelia."Tidak perlu kamu selesaikan semuanya, kamu kerjakan sebisamu saja ya," ujar Manajer Andi."Ya Pak Andi," kata Adelia.Manager Andi pamit pulang pada ketiga stafnya. Tak lama dua staf lainnya juga minta izin pulang karena ada keperluan mendadak dan kepentingan keluarga. Tinggal Adelia sendiri di ruangan akunting. Dia mengerjakan pekerjaan yang diamanahkan Pak Andi.Di sisi lain, Tr

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Makan Siang Dimandorin Duo Mantan

    Eric sedang bersiap untuk bekerja di dalam ruang prakteknya. Suster Tari mempersiapkan semua peralatan yang akan dipakai Eric nantinya. Setiap jam 10 pagi Eric sudah mulai melayani pasien. Seperti biasa, dia duduk di kursi kerjanya, tapi kali ini Erik sedang memikirkan sesuatu. Melihat sang Dokter seperti itu, suster Tari ingin tahu penyebabnya."Dokter sedang memikirkan apa?" tanya suster Tari."Suster Tari masih ingat cerita saya dan mantan istri sayakan?" tanya Eric balik."Masih Dok," jawab suster Tari."Saya sedang bingung gimana cara saya mendekati mantan istri saya kembali, soalnya bukan hanya saya mantan suaminya," ucap Eric."Maksud Dokter ada mantan suami lainnya selain anda?" tanya suster Tari. Dia terkejut, tak menyangka kalau mantan istri Dokter Eric memiliki mantan selain dirinya. Selama ini suster Tari mengira hanya Eric mantan suami Adelia."I

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Frey Ternyata Ayah Mereka

    Adelia sudah bersiap di kamarnya untuk menunggu kedatangan Frey. Sebenarnya dia ragu untuk datang ke rumah Frey sendirian karena dia tidak begitu mengenal Frey secara dekat. Raisalah adiknya yang sangat mengenal Frey, tapi karena sudah berjanji, Adelia harus menepatinya. Ketika Adelia sedang memikirkan masalah itu, Ibu Ayu masuk ke dalam kamarnya."Adelia ada Frey menunggu di ruang tamu," ucap Ibu Ayu."Iya Bu," sahut Adelia."Kau mau pergi dengan Frey?" tanya Ibu Ayu."Iya Bu, kemarin ibunya Frey mengundangku makan malam di rumahnya. Jadi aku akan pergi ke sana Bu," jawab Adelia."Ya sudah, sampaikan salam Ibu pada ibunya Frey ya," ucap Ibu Ayu.Adelia mengangguk.Setelah bicara dengan ibunya, Adelia menuju ke ruang tamu. Di sana Frey sudah duduk menunggunya. Frey melihat Adelia yang berjalan menghampirinya, matanya tertuju ke depan, men

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Membuntuti Mantan Istri

    Adelia turun ke bawah dengan naik lift. Sore ini semua pekerjaannya sudah selesai. Tristan mencari Adelia ke ruangannya untuk mengajaknya pulang bersama tapi ternyata Adelia sudah tidak ada di ruangan kerjanya. Dia berjalan menuju lift turun ke lantai dasar. Terlihat Adelia berjalan keluar dari perusahaan. Tristan terus mengikutinya hingga Adelia naik ke bus. Dia ikut naik ke bus melalui pintu belakang, Tristan berdiri di lorong dekat kursi belakang mencari keberadaan mantan istrinya, ternyata Adelia duduk di kursi depan bus sedangkan Tristan berjarak empat kursi dari tempat Adelia duduk.Tristan mengambil handphone di sakunya, menyalakan layar handphonenya dan menelpon asisten Soni."Hallo Soni.""Iya Presdir.""Tolong bawakan aku satu mobil perusahaan ke Jl. Bunga Angger No 10 Kota Mekar Harum ya.""Baik Presdir."Setelah menelpon Soni, Tristan masih

  • Mantan Istri Yang Dirindukan   Menggoda Presdir

    Adelia bangun jam 4 pagi untuk memasak,mencuci piring, mencuci baju, menyapu dan mengepel. Dia belum punya cukup uang untuk menyewa asisten rumah tangga. Apalagi sekarang ibunya sakit, tabungannya digunakan untuk pengobatan ibunya. Untung saja Adelia sudah mulai bekerja, setidaknya bulan depan dia akan mendapatkan gaji untuk mencukupi semua kebutuhannya. Setelah itu Adelia membangunkan ibunya dan Raisa untuk sarapan. Mereka sarapan bertiga, selesai makan Adelia mandi dan berganti pakaian lalu bersiap untuk berangkat bekerja. Adelia dan Raisa berjalan bersama ke depan rumahnya. Ada Frey yang sudah menunggu Adelia di depan jalan rumahnya."Kak Adelia kita hari ini berangkat di antar Kak Frey ya, kemarin Raisa yang minta Kak Frey mengantar kita pagi ini," pinta Raisa."Kakak naik bus saja," tolak Adelia."Kak gak enak sama Kak Frey, aku dah bilang iya, ayolah. Kak Frey udah meluangkan waktunya untuk ke sini pagi-pag

DMCA.com Protection Status