Share

Bab 146

Penulis: Miana
Yosef dan aku duduk di belakang.

Yosef menatapku sambil berkata, "Maaf, Audrey, kali ini aku perlu memanfaatkan hubunganmu dengan Henry untuk membantuku."

"Tidak perlu minta maaf. Ayahku dan aku yang berhutang padamu."

Setelah berhenti sejenak, aku menambahkan, "Tapi sebenarnya aku tidak begitu mengenal Henry, jadi aku tidak yakin bisa membantumu mendapatkan investasinya."

"Tidak apa-apa, lakukan yang terbaik saja," kata Yosef sambil menepuk pundakku dengan lembut.

Aku meliriknya lalu menoleh ke luar jendela dengan perasaan rumit serta gelisah.

Henry tampak terlihat mudah didekati, tetapi sangat sulit diajak bicara.

Henry selalu suka memanfaatkanku untuk membuat marah Zayn.

Ah, aku ingin mencari kesempatan untuk berbicara dengan Henry nanti dan memohon padanya agar tidak memberi tahu Zayn tentang hal ini.

Saat aku sedang memikirkannya, tiba-tiba aku melihat seseorang yang terpantul di jendela mobil.

Sepertinya Arya sedang menatapku.

Tanpa sadar aku melihatnya, kebetulan aku melihat tat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 147

    Zayn yang mengenakan jas kulit sedang masuk dari luar.Zayn tampak berwibawa, alis serta tatapan matanya yang dingin menunjukkan sedikit tekanan dan rasa acuh tak acuh.Dia hanya menatapku sambil tersenyum sinis.Aku tertegun, dari ujung kepala sampai ujung kaki, aku merasa merinding.Apa yang terjadi?Kenapa Zayn muncul?Bukankah investor terbesar Henry? Kenapa Zayn yang datang?Aku langsung memandang Yosef.Yosef sedikit menurunkan alisnya, ekspresinya tidak terlihat dengan jelas.Jadi siapa yang bisa memberi tahu aku, awalnya kami sepakat untuk membahas investasi dengan Henry, tapi sekarang kenapa membahas kerja sama dengan Zayn?Saat ini aku ingin melarikan diri, tapi kakiku terjerat akar dan tidak dapat mengangkat satu langkah pun.Begitu Zayn tiba, dua bos lainnya juga berdiri lalu menyapanya dengan hormat.Baru setelah Zayn duduk, kedua bos itu berani duduk lagi.Hal ini menunjukkan dominasi Zayn di dunia bisnis.Zayn melirikku dan tertawa pada Yosef, "Dia ... adalah sekretaris

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 148

    Aku melihat ke arah Yosef dengan agak kesal.Begitu teringat betapa gigihnya Yosef membujukku untuk berinvestasi, hatiku merasa merinding.Apa Yosef benar-benar tidak tahu bahwa bos besar Grup Harka adalah Zayn?Atau Yosef benar-benar tidak menyangka Zayn yang datang?Aku takut saat melihat tatapan lembut Yosef.Yosef menunduk dan tersenyum. "Aku pikir kamu salah paham. Saat itu aku harus keluar negeri, jadi aku tidak punya pilihan selain menyerahkan perusahaan pada Arya. Seiring berjalannya waktu, Pak Arya menjadi CEO perusahaan.""Aku benar-benar tidak tahu mengenai hubunganmu dengan Pak Henry.""Kalau aku tahu kamu yang akan datang, aku tidak akan berusaha keras untuk mengatur pertemuan ini."Zayn tertawa dan berkata dengan sinis, "Jadi kenapa kamu memanggil wanita ini untuk membantu investasi ini?""Kalau aku ingat dengan benar, dia baru berada di perusahaanmu selama beberapa hari, bahkan tidak punya pengalaman atau kemampuan sama sekali.""Tapi kamu mengirimnya untuk proyek pentin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 149

    Aku tersenyum padanya, "Pak Zayn, aku akan minum bir ini."Aku berkata sambil menuangkan minuman untuknya.Tanpa diduga, Zayn tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menutupi tepi gelas dan mencibir pada Yosef serta Arya, "Hanya menuangkan bir saja? Ini kemampuan yang kalian maksud? Haha, perusahaan kalian memang kekurangan orang berbakat!"Yosef hendak mengatakan sesuatu.Arya berkata sambil tersenyum, "Bukankah etiket dasar menuangkan bir lalu bersulang dengan klien? Sikap Pak Zayn terlalu keras terhadap Audrey."Zayn menyipitkan matanya sedikit. Setelah beberapa saat, Zayn tertawa sambil menjauhkan tangannya.Aku dengan hati-hati mengisi gelasnya dengan bir, lalu menuang segelas lagi untuk diriku sendiri dan berkata padanya, "Pak Zayn, mari bersulang."Zayn tidak berbicara, hanya tertawa lalu bersulang denganku dan minum dalam satu tegukan.Zayn termasuk sudah menghormatiku karena mau bersulang denganku.Selanjutnya, aku pergi untuk bersulang dengan Andra dan Raffi.Kedua bos itu meli

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 150

    Aku melepaskan diri dari tangan Yosef dengan paksa dan tersenyum padanya, "Tidak apa, aku akan berbicara dengan Pak Zayn dulu. Bagaimanapun, proyek kita punya potensi besar dan kemungkinan besar keuntungan investasi akan meningkat beberapa kali lipat. Pak Zayn sangat pandai dalam menghasilkan uang dan peka terhadap peluang bisnis, kurasa dia pasti akan tertarik dengan proyek ini dan dia akan tertarik dengan proyek kita."Zayn tersenyum dalam diam, raut wajahnya terlihat santai.Sudah jelas malam ini dia tidak datang demi proyek ini, melainkan untukku.Dengan kata lain, dia sudah tahu aku akan datang ke pertemuan ini atas nama Perusahaan Eka Media.Akan tetapi, bagaimana dia bisa tahu dan sejak kapan?Hari ini saat meneleponku, nadanya terdengar seperti tidak tahu kalau aku bekerja untuk Yosef.Termasuk aku, aku juga baru tahu kalau bos besar perusahaan kami adalah Yosef.Dalam benakku, aku teringat adegan ketika Yosef membujukku untuk mendapatkan investasi.Jadi, mungkinkah Yosef senga

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 151

    "Kalau masih memperhatikan perasaan dalam berbisnis, lupakan saja bisnis ini!"Ucapan ini jelas ditujukan padaku.Bukankah maksudnya adalah dia menyindirku yang mencoba mengandalkan hubungan lama kami untuk mendapatkan investasi darinya?Heh, untung saja aku tidak pernah ingin mengandalkan hubungan lama kami.Kalau tidak, dia pasti akan menyindirku mati-matian.Bukankah itu hanya delapan gelas bir? Tidak begitu sulit, hanya saja aku pasti akan merasa tidak enak badan selama beberapa hari setelah meminumnya.Aku menatap Zayn dan bertanya dengan suara rendah, "Benarkah yang kamu katakan itu? Kamu akan berinvestasi dalam proyek ini kalau aku minum delapan gelas bir ini?"Zayn mengembuskan lingkaran asap dan terkekeh sinis, "Aku tidak pernah menipu orang, tidak seperti seseorang."Aku diam-diam tertawa mencela diri sendiri.Bukankah akulah 'seseorang' yang dia maksud?Tidak masalah, bagaimanapun juga baginya aku adalah seorang pembohong besar."Benar, Pak Zayn adalah orang yang selalu mene

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 152

    Dalam penglihatanku yang kabur, kulihat Zayn mengembuskan lingkaran asap dan sepasang mata gelap sedingin es menatapku dengan tenang.Takut dia kesal menunggu, aku tidak berani berhenti sejenak dan buru-buru mengambil gelas bir kelima.Saat hendak minum, tiba-tiba pergelangan tanganku dicengkeram oleh sebuah tangan yang besar.Yosef menatapku dengan raut wajah rumit, "Audrey, jangan minum lagi. Aku tidak mau investasi ini lagi."Aku menggelengkan kepalaku dan melepaskan diri dari cengkeramannya, "Tidak, aku harus melakukan apa yang kujanjikan padamu. Masih ada sisa empat gelas dan aku tidak boleh berhenti di tengah jalan atau empat gelas pertama akan sia-sia."Saat ini Arya tiba-tiba berkata kepada Zayn, "Aku akan minum untuk menggantikannya."Zayn mengatupkan bibir dan tersenyum santai, "Kenapa? Kalian merasa kasihan padanya? Kalau begitu, untuk apa sengaja membawanya ke sini?""Karena sudah membawanya kemari, jangan memasang wajah tertekan begitu. Terlihat sangat munafik."Arya menge

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 153

    Aku benar-benar syok dan sebelum pulih, Zayn telah menarikku dan melangkah keluar."Mau apa kamu?" Aku berusaha melepaskan diri dari tangannya.Akan tetapi, tarikannya begitu kuat sampai membuat pergelangan tanganku sakit.Dia terlihat sangat marah dan berjalan dengan begitu cepat hingga aku nyaris terseret olehnya.Aku sudah merasa sangat tidak enak dan mual.Dia menarikku pergi seperti ini dan aku hanya merasa ingin muntah.Aku meraih lengannya dan berkata dengan susah payah, "Pelan-pelan, a ... aku mau muntah ...."Zayn mendengus, kemudian berbelok di tikungan dan mendorongku ke kamar mandi.Aku buru-buru bersandar di depan wastafel dan langsung muntah. Aku memuntahkan semua makanan yang kumakan hari ini.Perutku terasa sangat tidak enak, panas dan sakit.Aku bersandar di wastafel dalam kondisi kacau, merasa lebih buruk daripada mati.Di cermin terlihat pria itu sedang bersandar di dinding sambil merokok, sesekali pandangannya melayang ke arahku dengan dingin.Aku menenangkan diri s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 154

    Zayn mendengus, lalu berjongkok dan menatapku, "Sejak awal kamu tidak tahu? Audrey, siapa yang kamu tipu?""Aku benar-benar tidak tahu!" Aku menyangga diri di lantai dan berteriak dengan lemah.Zayn menghisap rokoknya dan terkekeh ke arahku, "Oke, anggap saja kamu benar-benar tidak tahu. Tapi kamu jelas sudah tahu dia adalah bos besar perusahaanmu sebelum datang ke sini, terus kenapa kamu masih terus tinggal di sini sampai bersusah payah demi mendapatkan investasi untuknya?""Audrey, kamu bilang tidak ada apa pun di antara kalian, bagaimana aku bisa percaya?"Pria itu menatapku dengan tatapan sinis.Aku tahu dia tidak akan percaya apa pun yang kukatakan.Zayn selalu seperti itu. Dia tidak pernah percaya padaku dan hanya ada kebencian terhadapku.Bagaimanapun, semuanya sudah seperti ini. Aku harus membantu Yosef mendapatkan investasinya.Aku mengepalkan tangan dan melihat ke arah Zayn, "Jangan bicarakan yang lain dulu, ayo bicarakan proyek hari ini ....""Audrey!"Tiba-tiba saja Zayn be

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 615

    Aku mengangguk.Ada beberapa pasien yang sedang berjemur di bawah sinar matahari di halaman bawah.Arya duduk sambil menepuk kursi di sebelahku.Aku duduk dan bertanya padanya, "Apa kamu ke sini untuk menemui Ibu Zayn juga?""Aku membenci ibunya sejak aku masih kecil, ayahku sering memukuli aku karena hal itu."Aku mengerutkan bibirku, tidak tahu harus berkata apa.Lagi pula, memang sangat sedikit anak yang menyukai ibu tirinya."Tapi dia sangat baik padaku dan adikku, bahkan lebih baik dari ibu kami sendiri.""Tapi apa gunanya? Lagi pula, dia bukan ibu kandung kami.""Sekarang kondisinya makin memburuk, mungkin tidak akan bertahan lama. Apa kamu merasa senang?" tanyaku sambil menatap Arya.Alisnya yang tampan sedikit berkerut saat menatap ke kejauhan.Setelah sekian lama, Arya berkata, "Dia punya salah satu ginjal ayahku di dalam tubuhnya, jadi tentu saja aku masih berharap dia bisa hidup.""Oh."Lihatlah, ketulusan masih bisa dibalas dengan ketulusan.Itu karena Agatha sudah memperla

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 614

    Ibu Zayn telah sadar.Namun keadaannya masih sangat buruk. Dokter mengatakan akan lebih baik jika bisa menemukan ginjal yang cocok dalam waktu satu bulan.Namun, hal ini sangat sulit.Sedangkan bagi ibuku, tenggat waktu enam bulan pun terasa sulit.Apalagi sebulan.Setelah berpisah dari kakakku, aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Agatha.Saat itu, Zayn dan Cindy juga tidak ada di sana, hanya perawat yang ada di sana.Raut wajah ibunya tampak pucat, tampak tidak sehat.Dia melihatku datang dan matanya tanpa sadar melirik ke perutku.Aku tahu bahwa dia sudah seperti ibuku, sedang menantikan kelahiran bayi di perutku.Entah seberapa bencinya padaku, bagaimanapun juga, kedua anak ini adalah cucu-cucunya."Zayn baru saja pergi," kata ibunya padaku.Aku mengangguk. "Zayn meneleponku, katanya ada urusan di perusahaan."Ibunya duduk di kursi roda, tidak punya tenaga sama sekali. Penyakitnya benar-benar bagaikan gunung yang sedang menimpanya.Ibunya berkata padaku, "Zayn baru saja bilang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 613

    "Tapi tolong ingat baik-baik, mulai hari ini kamu sudah bukan merupakan ayah kami lagi. Jangan cari kami dan Ibu di masa depan."Ayahku mencibir, "Aku sudah cukup dengan adanya Dea. Cepat pergi dari sini dan jangan menggangguku lagi.""Selain itu, bujuklah ibu kalian untuk segera bercerai denganku. tidak ada untungnya kalau terus menunda-nunda.""Baiklah, kasih alamatmu padaku. Aku akan mengirim surat perjanjian padamu."Aku menarik Irvin untuk meninggalkan tempat ini setelah selesai bicara.Kakakku sangat marah.Terdapat bekas tamparan, memar dan jejak darah di sudut mulutnya. Terlihat jelas jika kakakku tidak hanya ditampar, tapi juga dipukul.Irvin berkata dengan marah, "Kenapa kamu membawaku pergi? Aku harus pukul orang yang tidak punya hati nurani dan wanita jalang itu!""Apa gunanya kamu memukul mereka?"Aku menatapnya dengan datar, "Keluarga kita tidak akan kembali seperti sebelumnya lagi meskipun kamu pukul mereka sampai mati.""Penyakit Ibu juga tidak akan membaik.""Selain it

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 612

    Saat melihat Zayn sudah sepenuhnya percaya jika Cindy sudah berubah, tidak baik bagiku untuk mengatakan apa pun lagi.Tidak peduli bagaimanapun juga, aku tetap harus mewaspadainya.Zayn berjaga di dalam kamar pasien sampai tengah malam. Tapi dia takut aku merasa lelah, jadi Zayn memanggil perawat untuk menjaga Agatha. Kemudian dia membawaku kembali ke vila.Zayn sudah bekerja tanpa henti selama beberapa hari ini, ditambah dengan penyakit Agatha. Hal ini membuat Zayn merasa lelah secara fisik dan mental.Aku berbaring di tempat tidur bersama Zayn. Zayn memelukku dan tertidur tidak lama kemudian.Zayn tidur dengan nyenyak, bahkan napasnya terdengar sangat berat.Aku membalikkan tubuhku di dalam pelukan Zayn, kemudian menyentuh alisnya dengan jariku.Meskipun Zayn sedang tidur, alisnya tetap berkerut dengan erat.Aku membelainya beberapa kali untuk menghilangkan kerutan di alisnya.Aku menghela napas, kemudian mencium sudut bibirnya dengan lembut.Semoga ibu kami bisa baik-baik saja.Kees

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 611

    Ibuku melahirkanku dan membesarkanku, tapi aku tidak bisa menyelamatkannya.Agatha masih belum sadar saat aku dan Zayn kembali ke kamar pasien, sedangkan Cindy sedang menelepon di dalam kamar mandi.Aku tidak tahu Cindy sedang berbicara dengan siapa, tapi dia sengaja merendahkan suaranya.Aku samar-samar mendengarnya berkata, "Ah, itu adalah kabar yang buruk. Aku juga tidak tahu bagaimana harus menghiburmu, kamu harus jaga dirimu baik-baik.""Tidak usah khawatir. Ilmu kedokteran sangat maju sekarang, penyakitmu pasti bisa disembuhkan.""Hm, sampai jumpa lagi. Kamu istirahatlah lebih awal, aku akan menjengukmu kalau punya waktu luang."Cindy tidak bisa menyembunyikan senyuman bangga di wajahnya saat berjalan keluar dari kamar mandi.Hal ini membuatku curiga jika orang yang baru saja bertelepon dengan Cindy adalah musuhnya atau orang yang tidak dia anggap sebagai teman.Pihak lain sepertinya menderita sebuah penyakit jika didengar dari percakapan mereka sebelumnya.Hanya saja, Cindy terl

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 610

    "Kak Zayn, dialah yang buat Bibi marah kemarin.""Kondisi Bibi baik-baik saja sebelum dia datang, dialah yang buat Bibi marah sampai menangis, lalu penyakit Bibi kambuh lagi."Aku menatap Cindy dengan dingin, "Kamu sendiri yang tahu apakah aku atau kamu yang buat Ibu marah.""Apakah aku perlu membantumu mengingat perbuatanmu kemarin?""Tidak usah bicara omong kosong, aku selalu menuruti ucapan Bibi dan Bibi juga menyukaiku.""Sebaliknya Bibi akan kesal setiap kali melihatmu, tapi kamu malah menjenguknya setiap hari yang membuatnya semakin kesal.""Siapa lagi kalau bukan kamu yang buat Bibi marah?!""Sudah cukup!"Zayn menyela ucapan Cindy dengan datar.Zayn berkata dengan tenang, "Ibuku perlu beristirahat dengan tenang, aku harap kamu tidak buat keributan di sini!""Aku buat keributan? Kak Zayn, aku sedang memberitahumu kalau wanita ini adalah orang yang jahat. Selama dia berada di sini, kondisi Bibi tidak akan pernah membaik."Zayn mengabaikan Cindy, lalu menarikku untuk berjalan kelu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 609

    Irvin tidak mengatakan apa pun, dia hanya menyerahkan selembar kertas padaku.Hanya saja hasilnya tetap tidak cocok.Aku melangkah mundur dengan putus asa.Kenapa bisa seperti ini?Jika kami saja tidak cocok, maka ginjal siapa yang cocok dengan ibuku?Ibuku sudah menebak jawabannya dari ekspresi kami.Ibuku menghela napas lega dan berkata dengan optimis, "Tidak apa-apa, ada banyak orang yang mendonorkan ginjalnya setiap tahun. Rumah sakit juga punya sistem yang besar dan waktunya juga masih panjang, kita pasti bisa menemukan ginjal yang cocok untukku."Aku dan Irvin saling bertatapan tanpa mengatakan apa pun.Suasana di dalam ruangan terasa sangat berat.Ibuku menghela napas, lalu berkata sambil tersenyum padaku dan Irvin, "Ini bukan masalah besar. Kalian mau makan apa malam ini? Ibu akan memasaknya untuk kalian."Ibuku berkata sambil berjalan ke dapur.Irvin tidak mengatakan apa pun, dia hanya duduk dengan lelah di atas sofa.Aku mengerutkan bibirku, lalu pergi ke dapur dengan ibuku.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 608

    Di dalam kamar, aku menceritakan situasi ibuku pada Irvin dengan berat hati.Kemudian aku menceritakan perselingkuhan ayahku padanya.Irvin langsung tertegun di tempat, terlihat jelas jika dia masih belum bereaksi pada saat ini.Setelah beberapa saat berlalu, dia baru mengangkat sudut bibirnya dengan kaku, "Audrey, apakah kamu mimpi buruk kemarin malam sampai tidak bisa membedakan alam mimpi dan kenyataan?""Bagaimana mungkin Ibu mengidap penyakit itu? Selain itu, bagaimana mungkin Ayah bisa berselingkuh?""Jangan bercanda, istirahatlah kalau suasana hatimu sedang buruk, jangan buat dirimu merasa panik.""Aku sama sekali tidak bisa ditakuti olehmu lagi."Rongga mataku memerah, mataku bahkan berkaca-kaca pada saat ini.Aku juga berharap jika ini semua hanyalah sebuah mimpi. Setelah terbangun dari mimpi, kita semua masih bisa berkumpul dengan bahagia.Keluarga Turner masih tetap berada dalam masa kejayaannya, suasana keluarga masih sangat hangat dan setiap anggota keluarganya masih sehat

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 607

    Sebaliknya aku merasa sedih.Aku sudah mengetahui jika ibuku tidak ingin menggunakan ginjal anak-anaknya."Sudahlah, Audrey. Ayo kita pulang.""Ibu selalu minum obat akhir-akhir ini yang membuat kondisiku terkontrol dengan baik, Ibu baik-baik saja.""Selain itu dokter juga bilang kalau dia sudah mengajukan permintaan ginjal untukku di sistem dan akan selalu mencari ginjal yang cocok untukku.""Dokter akan segera melakukan operasi transplantasi begitu menemukan ginjal yang cocok.""Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Mungkin saja pihak rumah sakit sudah menemukan ginjal yang cocok untukku saat itu."Aku mengetahui jika ibuku sengaja berkata dengan begitu optimis demi menghiburku.Agar tidak semakin membebani ibuku, aku berusaha untuk menekan perasaan sedih di dalam hatiku dan berkata sambil tersenyum, "Ucapan Ibu benar, Ibu adalah orang yang sangat beruntung. Aku yakin Ibu akan menemukan ginjal yang cocok."Ibuku tersenyum pada saat ini.Ibuku menyentuh perutku dan berkata, "Hal yang membu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status