Share

Bab 152

Author: Miana
Dalam penglihatanku yang kabur, kulihat Zayn mengembuskan lingkaran asap dan sepasang mata gelap sedingin es menatapku dengan tenang.

Takut dia kesal menunggu, aku tidak berani berhenti sejenak dan buru-buru mengambil gelas bir kelima.

Saat hendak minum, tiba-tiba pergelangan tanganku dicengkeram oleh sebuah tangan yang besar.

Yosef menatapku dengan raut wajah rumit, "Audrey, jangan minum lagi. Aku tidak mau investasi ini lagi."

Aku menggelengkan kepalaku dan melepaskan diri dari cengkeramannya, "Tidak, aku harus melakukan apa yang kujanjikan padamu. Masih ada sisa empat gelas dan aku tidak boleh berhenti di tengah jalan atau empat gelas pertama akan sia-sia."

Saat ini Arya tiba-tiba berkata kepada Zayn, "Aku akan minum untuk menggantikannya."

Zayn mengatupkan bibir dan tersenyum santai, "Kenapa? Kalian merasa kasihan padanya? Kalau begitu, untuk apa sengaja membawanya ke sini?"

"Karena sudah membawanya kemari, jangan memasang wajah tertekan begitu. Terlihat sangat munafik."

Arya menge
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Syafira Ca'em
tolong dong bab nya agak panjang ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 153

    Aku benar-benar syok dan sebelum pulih, Zayn telah menarikku dan melangkah keluar."Mau apa kamu?" Aku berusaha melepaskan diri dari tangannya.Akan tetapi, tarikannya begitu kuat sampai membuat pergelangan tanganku sakit.Dia terlihat sangat marah dan berjalan dengan begitu cepat hingga aku nyaris terseret olehnya.Aku sudah merasa sangat tidak enak dan mual.Dia menarikku pergi seperti ini dan aku hanya merasa ingin muntah.Aku meraih lengannya dan berkata dengan susah payah, "Pelan-pelan, a ... aku mau muntah ...."Zayn mendengus, kemudian berbelok di tikungan dan mendorongku ke kamar mandi.Aku buru-buru bersandar di depan wastafel dan langsung muntah. Aku memuntahkan semua makanan yang kumakan hari ini.Perutku terasa sangat tidak enak, panas dan sakit.Aku bersandar di wastafel dalam kondisi kacau, merasa lebih buruk daripada mati.Di cermin terlihat pria itu sedang bersandar di dinding sambil merokok, sesekali pandangannya melayang ke arahku dengan dingin.Aku menenangkan diri s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 154

    Zayn mendengus, lalu berjongkok dan menatapku, "Sejak awal kamu tidak tahu? Audrey, siapa yang kamu tipu?""Aku benar-benar tidak tahu!" Aku menyangga diri di lantai dan berteriak dengan lemah.Zayn menghisap rokoknya dan terkekeh ke arahku, "Oke, anggap saja kamu benar-benar tidak tahu. Tapi kamu jelas sudah tahu dia adalah bos besar perusahaanmu sebelum datang ke sini, terus kenapa kamu masih terus tinggal di sini sampai bersusah payah demi mendapatkan investasi untuknya?""Audrey, kamu bilang tidak ada apa pun di antara kalian, bagaimana aku bisa percaya?"Pria itu menatapku dengan tatapan sinis.Aku tahu dia tidak akan percaya apa pun yang kukatakan.Zayn selalu seperti itu. Dia tidak pernah percaya padaku dan hanya ada kebencian terhadapku.Bagaimanapun, semuanya sudah seperti ini. Aku harus membantu Yosef mendapatkan investasinya.Aku mengepalkan tangan dan melihat ke arah Zayn, "Jangan bicarakan yang lain dulu, ayo bicarakan proyek hari ini ....""Audrey!"Tiba-tiba saja Zayn be

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 155

    Sebelum aku menyelesaikan ucapanku, tiba-tiba saja Zayn mendorongku ke dinding dan menciumku dengan kuat.Ciumannya begitu ganas dan jelas terasa seperti menghukumku.Ciuman ganas itu nyaris membuatku kehabisan napas.Aku merasa sangat sulit untuk bernapas dan hanya bisa terus menghindari ciumannya.Sepertinya penghindaranku membuatnya semakin jengkel.Dia menjepit tanganku yang sedang meronta dengan satu tangan, kemudian memegang bagian belakang kepalaku dengan tangan lainnya dan menciumku lebih ganas dari sebelumnya.Bibirku dilumat mentah-mentah olehnya.Karena tidak bisa mengelak, aku hanya bisa merintih sebagai bentuk protes."Lepaskan dia!"Saat ini sebuah suara dingin dan lembut tiba-tiba terdengar.Terdengar seperti suara Arya.Zayn berhenti, lalu melepaskanku dan menoleh ke arah sumber suara tersebut.Aku juga melihatnya dan benar saja, itu adalah Arya.Arya berdiri tidak jauh dari sana dengan satu tangan memegang rokok dan tangan lainnya diselipkan di dalam saku sambil menata

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 156

    Zayn tidak menjawabku, hanya berkata kepada asistennya, "Jalankan mobil!"Mobil langsung menyala.Aku langsung bersandar ke belakang karena gerakan tiba-tiba itu. Takut akan jatuh, aku pun memeluk pinggangnya erat-erat.Tawa kecilnya terdengar dari atas kepalanya, "Kamu jauh lebih aktif saat mabuk daripada saat sadar."Apa?Aku tidak mengerti apa maksudnya aktif atau tidak.Menyebalkan sekali, masalah investasi proyek belum selesai. Dia mau membawaku ke mana?Aku bersandar di dadanya dengan tidak nyaman, kemudian meraih kerah bajunya dan berkata, "Zayn, ayo kembali, ya? Kembali dan tandatangani kontrak investasi.""Katakan saja kalau ada syarat lain untukku asalkan kamu bersedia berinvestasi dalam proyek kami.""Biar kuberi tahu kamu, proyek kami benar-benar punya potensi besar dan bos kami tidak akan salah. Kalau kamu berinvestasi, nanti kamu akan mendapatkan uang ....""Heh!"Cibirannya terdengar dari atas kepalaku.Aku mengangkat mataku perlahan dan menatap sepasang matanya yang din

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 157

    Akan tetapi anehnya, aku sama sekali tidak takut padanya seperti ini.Aku menyeka bibirku dan tersenyum konyol, "Maaf, aku tidak sengaja. Di ... ditambah lagi, aku sudah bilang mau turun dari mobil ....""Audrey!"Dengan teriakan ganas, pandanganku menjadi gelap dan aku benar-benar pingsan.Saat sadar kembali, aku merasa seperti berada di kamar mandi.Suara air terdengar dan tubuhku penuh dengan uap hangat.Jari-jari yang sedikit kapalan menjelajahi tubuhku, disertai dengan aroma mandi yang segar.Nikmat sekali.Aku mendesah dengan nyaman, kemudian perlahan membuka mataku dan melihat wajah tampan Zayn yang muram.Apakah ini mimpi?Ternyata Zayn sedang memandikanku."Audrey, dasar wanita menjijikkan. Setelah kamu sadar, aku akan membuatmu membayarnya!"Zayn berkata dengan kejam sambil memandikanku.Keganasan dalam nadanya terdengar seolah ingin mencabik-cabikku.Hei, tidak kusangka dia masih sangat membenciku di dalam mimpi.Aku tahu aku telah memperlakukannya dengan sangat buruk sebelu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 158

    Dia langsung memelukku dan meminta maaf padaku.Ini memang mimpi.Lihat, Zayn yang lembut sebelumnya telah kembali lagi.Zayn membaringkanku di atas kasur dengan hati-hati. Dia menyentuh bagian belakang kepalaku dan bertanya, "Sakit tidak?"Aku menggigit bibirku dan mengangguk, masih merasa sedih.Tadi aku sudah mencoba menunjukkan niat baikku padanya, tetapi dia tetap saja jahat padaku.Mungkin dia melihat kesedihan dari tatapanku, itulah sebabnya dia membisikkan permintaan maaf padaku.Setelah mengatakan itu, dia berdiri untuk pergi.Aku panik dan buru-buru memegang lengannya, "Jangan pergi!"Dia menoleh ke arahku, "Aku cuma mau ambil obat. Sepertinya belakang kepalamu terbentur."Aku buru-buru menggelengkan kepala, "Tidak sakit. Pokoknya, jangan pergi."Setelah mengatakan itu, aku memeluk pinggangnya lagi.Pinggangnya ramping dan kuat, aku merasa sangat aman setelah memeluknya.Aku menempelkan wajah ke perutnya dan berkata dengan suara rendah, "Jangan pergi, aku tidak mengizinkanmu

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 159

    Dia mencium dengan hati-hati, seolah melindungi kekasih tercintanya.Aku merangkul lehernya dan menciumnya juga.Terserah dia saja. Kalau mimpi hanya berlangsung dalam waktu singkat, biarkan aku memanjakan diri sebentar.Inisiatifku langsung membangkitkan hasrat terdalam di tubuh Zayn.Dia menginginkannya hampir sepanjang malam dan setiap gerakan yang dia lakukan sangat lembut.Setelah cintanya mencapai titik terdalam, dia memelukku dengan erat dan mendekatkan bibir ke telingaku sambil terus mengatakan kalau mencintaiku.Aku melihat tirai yang tergulung oleh angin dengan linglung, sama sekali tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan.Akhirnya entah kapan aku tertidur.Hari sudah siang keesokan hari saat bangun kembali.Tirai ditutup, ruangan itu sunyi dan remang-remang.Aku melihat sekeliling ruangan dengan rasa pusing yang hebat dan tidak melihat siapa pun.Mataku perih dan bengkak, perutku terasa tidak nyaman dan seluruh tubuhku terasa seperti hancur.Aku memejamkan mata dan

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 160

    Dia begitu dekat denganku sehingga samar-samar aku mendengar suara di ujung telepon.Itu adalah suara Cindy.Suaranya yang sangat unik dan lembut, terdengar begitu lemah serta menyedihkan sehingga membuat orang merasa sedih setelah mendengarnya."Kak Zayn, saat ini aku sangat kesakitan. Bisakah kamu datang dan tinggal bersamaku sebentar saja?"Zayn terdiam selama dua detik dan berkata, "Jaga dirimu baik-baik, sekarang aku akan pergi ke sana."Setelah itu, tepi kasur memantul dan diiringi dengan suara langkah kaki, lalu suara pintu ditutup sebelum akhirnya seluruh ruangan menjadi sunyi kembali.Aku membuka mata perlahan dan tersenyum mencela diri sendiri sambil menatap ruangan yang kosong.Untung saja aku tidak terbawa oleh kelembutannya yang mendadak atau ini akan menjadi hal yang memalukan.Aku duduk perlahan sambil memegang kepalaku yang sakit.Perabotan di ruangan itu tidak asing sehingga membuat hatiku sakit.Aku sudah pindah, tetapi tidak kusangka kemarin malam Zayn akan membawaku

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 376

    Wajahnya pucat, penuh dengan kekhawatiran. Dia bergegas bertanya kepada Henry, "Kak Henry, apa yang terjadi dengan Kak Zayn? Tolong bawa aku juga, aku mau ikut pergi dan lihat dia."Henry mengerutkan dahi, menunjukkan rasa tidak senang, "Sudahlah, apa lagi yang bisa kamu lakukan selain menangis? Jangan tambah masalah, oke? Tetaplah di hotel!"Setelah mengatakan itu dengan nada tidak sabar, dia menarikku dan berjalan cepat menuju pintu lift.Cindy berdiri di koridor, menangis dengan penuh rasa terhina.Sayangnya, Henry bukanlah Zayn, tidak ada yang peduli dengan air matanya.Saat keluar dari hotel, aku baru sadar bahwa langit sudah gelap lagi.Setelah masuk mobil, Henry menghidupkan mesin sambil menjelaskan situasinya padaku."Hari ini aku tidak tahu kenapa Zayn begitu marah.""Dia awalnya bilang mau bertemu Roy di Surga Dunia, tetapi tidak lama setelah Roy tiba di sana, mereka malah berkelahi.""Biasanya, Zayn punya kepribadian yang tenang dan tertutup. Hari ini, dia benar-benar sepert

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 375

    Apakah dia benar-benar tahu bahwa aku dibawa dengan paksa oleh Roy tadi malam?Jadi, apa yang dia ingin lakukan sekarang?Aku memeluk erat lututku, duduk meringkuk di atas tempat tidur, tidak mengatakan apa-apa.Tangan di sisi tubuhnya mengepal erat, sampai terdengar bunyi tulang yang berderak.Dia tiba-tiba menarikku dengan kasar, lalu berteriak, "Aku tanya, apa yang dia lakukan padamu?""Tidak ada, dia tidak lakukan apa-apa."Semua yang terjadi semalam sudah berlalu. Untuk apa membahasnya lagi dan merusak kerja sama kali ini?Lagi pula, tadi malam aku juga sudah mencapai kesepakatan dengan Roy. Apa yang terjadi semalam tidak akan disebut lagi, dan proyek kerja sama tetap dilanjutkan.Wajah Zayn makin gelap dan menyeramkan. "Kalau dia tidak lakukan apa-apa padamu, kenapa seluruh tubuhmu bau alkohol dan begitu berantakan? Kenapa kamu berjalan pulang tanpa pakai alas kaki?"Pria itu mencengkeram bahuku dengan keras. Karena marah, pembuluh darah di lengannya terlihat mencuat.Dia mengger

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 374

    Dia menggendongku masuk ke dalam bak mandi.Air hangat menyentuh kulitku, meresap ke dalam seluruh sel tubuhku, membuat kelelahan dan kelemahan yang kurasakan perlahan mereda.Zayn memandangku dari samping.Tubuhku di bawah air sepenuhnya terlihat olehnya.Aku memalingkan wajah dan berkata, "Aku mau minum air."Kali ini, pria itu begitu baik, langsung bangkit dan menuangkan air untukku. Dia terlihat seperti dirinya tiga tahun yang lalu.Dia kembali dengan segelas air dan menyerahkannya padaku.Aku bahkan tak punya tenaga untuk mengangkat tanganku.Dia pun langsung mendekatkan gelas ke bibirku dan berkata dengan suara rendah, "Biar aku yang suapi."Dengan patuh aku membuka mulut, dan dia memberiku minum dengan pelan. Butuh waktu cukup lama untuk menghabiskan segelas air itu.Rendaman air hangat sangat efektif mengurangi rasa tak nyaman di tubuhku. Kesadaranku juga menjadi lebih jernih.Setelah selesai minum, aku berbaring di dalam bak mandi, menutup mataku dengan nyaman.Namun, aku sela

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 373

    Aku ingin melawan, membuka mulutku, tetapi tak ada kata yang keluar.Sudahlah!Bagaimanapun, itu masalah nanti. Sekarang aku harus melewati ini dulu.Aku menutup rapat mataku, membiarkan tubuhku kembali tenggelam dalam keadaan kacau.Saat ini, tubuhku terasa seperti berada dalam tungku api. Namun anehnya, aku merasa sangat dingin.Beberapa saat kemudian, Zayn setengah memelukku, membuatku bersandar di pelukannya.Di tangannya ada sebuah gelas, Di telapak tangannya yang lain ada dua kapsul.Dia berkata kepadaku, "Minumlah obat penurun demam ini dulu, biar demammu turun."Aku menggelengkan kepala, mendorong dua kapsul itu menjauh.Aku sedang hamil, tidak boleh minum obat modern.Wajah Zayn menggelap, dia berkata dengan marah, "Kamu baru saja bilang akan patuh dan dengarkan semua perkataanku!"Aku menjilat bibirku yang kering, lalu berkata, "Aku mau minum air dulu."Sambil berkata begitu, aku mengambil gelas dari tangannya dan meminumnya sampai habis.Setelah itu, aku mengambil dua kapsul

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 372

    Zayn menatapku dengan tatapan dalam.Lehernya bergerak sedikit. Setelah beberapa saat, nadanya yang biasanya tegas mendadak melembut, "Kalau kamu menurut, aku tidak akan marah kamu lagi."Setelah mengatakan itu, dia menarik selimut dan menyelimuti diriku lagi. Dia lalu membawa handuk dan bersiap untuk pergi.Aku buru-buru memeluk punggungnya.Kusandarkan wajahku pada punggungnya dan dengan suara serak aku berkata dengan susah payah, "Aku tidak mau dokter, kamu saja yang rawat aku .... Zayn, sekali saja, tolong kamu yang rawat aku, bolehkah?"Saat sedang sakit, bukan cuma hati yang menjadi rapuh, bahkan suaraku pun terdengar lemah dengan nada yang menyedihkan.Aku tidak tahu apakah dia akan mengejekku, mengingat keadaanku yang menyedihkan ini masih saja berharap seorang CEO besar seperti dia mau merawatku. Padahal dia begitu membenciku.Bagaimanapun juga, aku tidak boleh membiarkan dia memanggil dokter.Zayn terdiam selama dua detik, lalu melepaskan tanganku dan berbalik menatapku.Dia

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 371

    Baru sampai di pintu kamar mandi, aku langsung bertabrakan dengan Zayn yang sedang membawa baskom air keluar dari dalam.Baskom itu jatuh ke lantai. Aku sendiri juga terjatuh ke tanah.Air hangat terciprat ke seluruh tubuhku.Zayn yang sangat marah mengangkatku dan berteriak, "Kenapa kamu tidak berbaring dengan baik, malah bangun untuk apa?""Tidak mau dokter ...." Aku mencengkeram lengannya, berkata dengan tergesa-gesa, "Aku baik-baik saja. Aku cuma perlu tidur .... Tidak mau dokter. Aku tidak mau dokter periksa aku ...."Zayn diam-diam menggendongku kembali ke tempat tidur.Dia menarik selimut dan kembali menyelimutiku dengan rapat.Melihat dia hendak pergi, aku buru-buru menarik lengannya.Aku berusaha meraih lengannya, sambil menangis dengan suara serak, "Aku benar-benar tidak mau dokter datang. Jangan panggil dokter untukku .... Aku baik-baik saja ....""Sudah cukup tingkahmu!"Zayn dengan marah menekanku kembali ke tempat tidur.Dia berteriak, "Apa kamu tahu seberapa panas tubuhm

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 370

    "Audrey!"Pria itu kembali berteriak rendah, wajahnya makin gelap.Dia menatapku dengan tajam, "Lebih baik kamu jujur bilang, kamu pergi temui siapa dan apa yang kalian lakukan?"Saat ini, aku berada dalam kondisi yang berantakan. Dengan pakaian tidur di dalam yang sudah kusut dan penuh noda anggur.Dia pasti mengira aku pergi ke bar bersama sekelompok pria dan bersenang-senang hingga liar.Bagaimanapun, dalam pandangannya, aku selalu menjadi wanita yang suka bermain-main.Aku menarik sudut bibir, lalu dengan suara serak berkata, "Apa pun yang kamu pikirkan, itulah jawabannya. Tak perlu tanya aku."Zayn benar-benar marah kali ini.Dia langsung mengangkatku dan menekanku ke dinding.Namun saat itu, pandangannya tiba-tiba menangkap kakiku yang telanjang.Dia mengernyit dalam-dalam, tampak sedikit tak percaya melihat kakiku."Kamu ...."Dia segera melepaskanku, dan tubuhku yang lemas kembali hampir jatuh ke lantai.Dia menangkapku lagi.Kali ini, dia tidak marah lagi, melainkan menggendon

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 369

    Hati ini langsung dipenuhi oleh rasa ironi.Dia ternyata tidak berada di kamar "cinta pertamanya" untuk menjaganya. Ini benar-benar langka.Aku menutup mata dengan perasaan tidak nyaman, lalu memaksakan diri berjalan menuju kamar tidur.Asalkan aku masuk ke kamar tidur, mandi air hangat, dan tidur nyenyak, semuanya akan terasa lebih baik.Semua yang terjadi malam ini hanyalah mimpi buruk, setelah tidur, semua pasti akan berlalu.Benar, cukup tidur saja, semuanya akan selesai.Aku jelas merasa sangat dingin hingga menggigil. Namun, tubuhku justru terasa panas seperti terbakar.Tidak nyaman, seluruh tubuh terasa tidak nyaman, bahkan kelopak mata pun sulit untuk terbuka.Aku menggigit bibir, melangkah perlahan dengan susah payah."Berhenti!"Baru sampai di depan pintu kamar tidur, suara dingin pria itu terdengar dari belakang.Aku menghentikan langkah, tetapi tidak berbalik.Dia sepertinya berjalan mendekat. Dengan suara dingin yang menahan amarah terdengar di atas kepalaku."Pergi ke man

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 368

    "Tunggu sampai suatu hari Pak Roy suka seseorang, maka Anda akan tahu. Anda hanya mau menikah, punya anak, dan bangun keluarga dengan orang yang Anda cintai.""Benarkah?"Roy tertawa tanpa memberikan pendapat.Aku tidak menghiraukannya dan berjalan cepat menuju pintu gerbang halaman.Hingga aku melangkah keluar dari halaman vila Roy, sarafku yang tegang akhirnya sedikit mengendur.Aku lemas bersandar pada tiang lampu, tubuhku menggigil kedinginan.Sepatuku sudah hilang saat orang Roy memaksaku masuk ke mobil.Kaki yang menginjak salju tipis terasa sedingin teriris pisau.Baju tidur di dalam jaket bulu angsa basah oleh tumpahan anggur merah. Rasa dingin itu menembus kulit, merayap ke seluruh tubuh sehingga menggigil hingga ke tulang.Angin dingin terus berembus tanpa ampun.Aku merapatkan jaket bulu angsa. Tanganku gemetar saat mengeluarkan ponsel.Tidak ada pemberitahuan apa pun di ponsel.Tidak ada telepon, tidak ada pesan.Artinya, aku sudah pergi selama ini, tetapi Zayn sama sekali

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status