Aku terkejut dan bertanya dengan tidak percaya, "Apa? Dia setuju untuk berinvestasi?""Iya, pagi ini dia menyuruh asistennya untuk datang dengan membawa stempel untuk menandatangani kontrak investasi." Yosef berkata dan terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Audrey, katakan sejujurnya. Apakah semalam kamu menjanjikan sesuatu dengannya?""Tidak." Aku buru-buru, "Dia tidak meminta apa pun dariku.""Lalu kenapa dia ....""Mungkin dia masih menghargai hubungan persaudaraan denganmu."Yosef langsung mencibir, "Mustahil! Jangan lihat dia yang selalu terlihat lembut dan mudah diajak bicara, nyatanya kekejaman dan ketidakpedulian yang tersembunyi jauh di dalam dirinya sangat menakutkan."Aku tidak mengatakan apa-apa, tetapi Zayn memang memiliki kekejaman mengerikan yang tersembunyi dalam dirinya seperti yang dia katakan."Audrey, mungkin dia setuju karena kamu minum lima gelas bir itu. Lagi pula, dia sudah bilang akan setuju untuk berinvestasi setelah kamu minum delapan gelas dan dialah tidak m
Sekarang Yosef menelepon, mungkin nanti Zayn juga akan menelepon dan dia akan marah padaku karena pergi tanpa pamit.Aku hanya ingin mengakhiri masa lalu dan menjalani hidupku dengan tenang.Itulah sebabnya aku harus mengganti nomor ini.Aku naik taksi dari pinggir jalan dan pergi ke pusat layanan telepon untuk mengajukan kartu baru serta memblokir nomor sebelumnya.Setelah mengganti kartu baru, aku menelepon kakakku dulu dan memberitahunya kalau aku sudah mengganti nomor, juga menyuruhnya untuk jangan memberi tahu siapa pun.Kakak menertawakanku karena begitu tertutup dan aku juga tidak berbicara terlalu banyak padanya.Lalu aku menelepon Dorin.Pada dasarnya Dorin mengerti situasi antara aku dan Zayn.Jadi aku memberitahunya situasi dan pemikiran aku saat ini dengan singkat, dia sangat setuju dengan aku meninggalkan Zayn.Lalu dia bertanya di mana aku berada saat ini. Setelah memberikan alamatku, aku duduk di sebuah kios camilan di pinggir jalan dan menunggunya.Aku tidak memberi tah
Aku terkejut dan buru-buru menggelengkan kepala, "Mana mungkin? Mustahil, ini benar-benar mustahil!"Dorin menatapku dengan geli, "Lihat betapa cemasnya kamu, aku cuma membuat tebakan."Setelah terdiam sebentar, Dorin menambahkan, "Tapi sepertinya kehamilan juga menyebabkan muntah-muntah seperti ini. Tentu saja tidak menutup kemungkinan perutmu sakit karena minum tadi malam.""Iya, aku pasti minum sampai sakit perut tadi malam. Tidak mungkin aku hamil." Aku tanpa sadar berkata dan wajahku menjadi dingin.Dorin memegang tanganku dan bertanya, "Kamu takut hamil?""Tentu saja takut. Aku akan putus dengan Zayn, bagaimana aku bisa mengandung anaknya?""Tapi bagaimana kalau sampai kamu benar-benar hamil?""Mustahil!" kataku dengan tegas, tetapi aku merasa agak tidak berdaya.Karena aku ingat saat berada di rumah Keluarga Hale, aku tidak melakukan apa pun dengan Zayn.Sekarang sudah hampir setengah bulan dan menstruasiku belum datang lebih dari 40 hari sejak terakhir kali.Sebelumnya, kukira
Akan tetapi kalau melahirkan keduanya, bagaimana aku membesarkan mereka?Aku juga tidak bisa mengurus diriku sendiri, bagaimana aku bisa mengurus mereka?Lagi pula, aku sudah memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Zayn dan sekarang masih hamil dua bayi, bukankah itu sama saja dengan dua masalah lagi?Aku merasa semakin gelisah setelah memikirkannya. Aku menutupi wajahku, tidak tahu harus bagaimana.Dorin menepuk punggungku dan menghiburku, "Audrey, jangan begini. Kedatangan kedua bayi ini adalah takdir.""Untuk apa takut? Kelak aku akan menjadi ibu angkat mereka. Kamu lahirkan mereka dan kita akan membesarkan mereka bersama."Aku menatap Dorin dengan perasaan terharu."Tapi bagaimana kalau Zayn tahu kita membesarkan bayiku dan dia datang untuk mencuri bayi kita?""Ayo bersembunyi. Setelah bayinya lahir, ayo kita bersembunyi jauh-jauh agar dia tidak bisa menemukan mereka."Dorin berkata sambil menghela napas panjang, "Semua ini salah kita karena miskin. Kalau kita kaya, sekarang
Seluruh tubuhku menegang dan wajahku memucat.Bagaimana ini?Ada namaku di lembaran USG B. Kalau Zayn melihatnya dan tahu aku hamil, akankah dia datang untuk merebut bayi itu dariku?Terakhir kali di rumah Keluarga Hale, dia ingin aku hamil hanya karena nenek ingin menggendong cicitnya.Jadi kalau Zayn tahu aku hamil, apakah dia akan mengurungku dan menggunakanku sebagai mesin bayi?Aku menjadi semakin takut setelah memikirkannya.Aku ingin bergegas keluar dan mengambil lembaran USG B, tetapi Zayn sudah melihat lembar itu dan membungkuk untuk mengambilnya.Aku menutup mulutku dengan ketakutan, ribuan pikiran melintas di kepalaku.Akan tetapi pada saat ini Cindy berlari mendekat, meraih lengan Zayn dan berkata, "Kak Zayn, kamu salah arah. Pemeriksaanku bukan di sini. Ini adalah departemen persalinan.""Benarkah?"Zayn berkata dengan datar dan melihat ke arahku.Aku terkejut dan buru-buru bersembunyi.Cindy bertanya kepadanya, "Kak Zayn, lihat apa?""Bukan apa-apa, cuma samar-samar melih
Aku menggelengkan kepalaku dengan geli, "Tidak, aku cuma hamil. Tidak apa. Kamu tidak perlu menjagaku. Lagi pula, hotelnya mahal sekali. Aku punya tempat tinggal.""Mana bisa begitu? Begitu kamu memberitahuku kalau kamu tinggal di tengah kota, aku tahu lingkungan di sana tidak terlalu baik.""Tidak, kamu harus pindah. Kalau kamu merasa hotel itu mahal, aku akan menyewa apartemen terdekat untukmu.""Tidak perlu!" Aku memeluk Dorin dengan perasaan terharu dan berkata, "Sekarang kita harus menabung, jadi lebih baik menabung. Tempat tinggalku sangat bagus dan orang-orang di sekitarku juga sangat ramah. Jangan khawatir."Dorin menghela napas lagi, "Sayang sekali Sekarang aku cuma menjadi pemeran pendukung. Kapan aku akan menjadi artis besar dan memainkan peran wanita utama? Saat itu aku akan menjadi kaya dan bisa membelikanmu sebuah vila besar.""Bisa." Aku menatapnya dengan mantap, "Kamu pasti bisa menjadi artis besar."Sebenarnya bakat akting Dorin sangat bagus. Dia mendapat banyak tawara
Aku merasa bingung dan hendak bertanya apa yang terjadi padanya.Dorin tiba-tiba membuat isyarat agar aku diam. Aku pun segera membungkam mulutku.Dorin tersenyum senang dan berkata, "Ternyata Pak Zayn."Aku terkejut.Pak Zayn?Zayn?Dilihat dari reaksi Dorin, pasti itu Zayn!Ada apa? Kenapa Zayn tiba-tiba menelepon Dorin?Dorin menatapku, lalu menyalakan volume yang keras di ponselnya.Aku menatap ponsel dengan napas tertahan.Suara suram Zayn segera terdengar dari ponsel."Di mana Audrey?"Aku terkejut dan hanya bisa diam.Zayn mencari Dorin untuk menanyakan keberadaanku.Dorin memang ahli dalam berakting, dalam sekejap langsung berakting dengan baik.Dorin berkata dengan cemas, "Ada apa dengan Audrey? Hilang? Audrey tidak mencariku sama sekali!""Zayn, apa kamu melakukan sesuatu pada Audrey lagi? Kamu membuatnya kesal dan ingin pergi, 'kan?"Aku mengacungkan jempol pada Dorin dengan rasa kagum.Terdengar dari nada cemasnya, Audrey sama sekali tidak terlihat seperti sedang akting.Do
"Beberapa hari ini kita jangan berkomunikasi dulu. Selama Zayn tidak bisa menemukan petunjuk apa pun darimu, maka Zayn tidak akan meragukanmu."Dorin menatapku dengan cemas.Aku menepuk pundaknya dan berkata sambil tersenyum, "tidak apa-apa. Paling buruk, aku akan bersembunyi di kontrakan dan tidak akan keluar untuk sementara waktu."Dorin berkata dengan cemberut, "Baiklah, kalau terjadi sesuatu, telepon saja aku.""Kamu juga, kalau Zayn mengirim seseorang untuk membuat masalah, kamu harus bilang padaku."Aku sekarang takut Zayn akan menyakiti orang-orang di sekitarku untuk memaksa aku muncul.Aku harap Zayn tidak akan bersikap gila.Dorin pergi setelah melihat aku masuk ke mobil.Beberapa saat setelah aku masuk ke dalam mobil, kakakku menelepon aku.Kakakku bertanya dengan cemas, "Audrey, apa yang terjadi antara kamu dan Zayn? Kenapa Zayn datang mencariku?"Hatiku menjadi tegang. Sepertinya Zayn telah bertanya pada semua orang di sekitarku.Aku segera bertanya, "Kakak bilang padanya n
"Sebenarnya, aku cukup terkejut," kata Yosef. "Aku tidak menyangka kakakku akan mengirimmu ke sini.""Semua digaji olehnya. Jadi, tidak masalah siapa pun yang dia kirim," kataku dengan tenang.Yosef menggelengkan kepalanya. "Itu beda. Bagaimanapun, hal yang paling dikhawatirkannya adalah aku bersama denganmu. Sekarang, dia mengirimmu ke sini. Apa dia tidak khawatir kita akan bertemu tiap hari?"Aku juga cukup bingung dengan hal ini.Biasanya, setiap kali aku bertemu dengan Yosef, Zayn pasti akan kehilangan kendali di depanku.Sekarang bisa dikatakan jika Zayn sengaja mengirimku ke sini untuk bertemu dengan Yosef.Aku mengerucutkan bibirku dan berkata, "Mungkin, tiba-tiba saja dia tidak lagi keberatan dengan semua ini.""Benarkah?"Yosef tiba-tiba tersenyum aneh. "Pikiran kakakku benar-benar sulit untuk dipahami."Ya, tidak ada seorang pun yang dapat menebak apa yang dipikirkan oleh Zayn.Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Yosef tiba-tiba menatapku dan berkata, "Audrey, tunggu sampa
Tepat di saat Dorin selesai bertanya, sesosok bayangan manusia tiba-tiba muncul di sebelahnya.Orang itu adalah Arya.Dalam video hari itu, aku melihat Arya mengenakan pakaian tradisional zaman kuno. Dia begitu tampan. Pembawaannya membuat orang-orang merasa jika dirinya adalah seorang pria yang lembut dan anggun, juga tiada tandingannya.Namun, saat aku melihatnya sendiri sekarang, Arya benar-benar jauh lebih tampan daripada di video."Bayi apa yang kalian bicarakan?" tanya Arya.Arya setengah tersenyum.Suaranya rendah dan dalam, serasi dengan wajahnya yang memukau itu. Hmm, hanya ada satu kata untuk menggambarkannya, menawan."Ah, tidak. Tidak ada bayi apa pun." Dorin menatapku sambil tersenyum kaget.Aku menatap Arya, mengerucutkan bibirku dan tersenyum padanya. "Kami sedang membicarakan serial televisi. Ada bayi yang sangat imut di serial itu.""Benarkah?" Arya tersenyum.Aku menyentuh hidungku dengan canggung.Aku bertanya pada diriku sendiri. Aku juga sudah sering melihat banyak
"Tidak, dia hanya mengatakan beberapa patah kata padaku. Biasa saja."Pada titik ini, ketua tim sekretaris tiba-tiba saja keluar dari ruangan CEO.Pertama-tama, dia menatapku dengan penuh kepuasan. Kemudian, dia meminta semua orang untuk tenang dan berkata kepadaku, "Audrey, barusan Pak Zayn mengatakan kalau kamu tidak perlu lagi bekerja di departemen sekretaris."Aku pun langsung merasa kaget di dalam hati.Apa maksudnya? Apa Zayn akhirnya memikirkannya dan ingin menendangku keluar?"Seluruh kantor langsung menjadi riuh. Semua orang mentertawakanku dan mengatakan jika aku sudah dipecat.Terutama Cindy. Dia hampir tidak bisa menyembunyikan ejekan di sudut bibirnya.Hehehe, mereka merasa puas dan bersukacita dengan kemalangan yang menimpaku. Namun, mereka tidak tahu jika aku merasa begitu bahagia di dalam hati.Sejak awal, aku memang tidak ingin bekerja di bawah pengawasan Zayn. Semua ini karena Zayn sendiri yang memaksaku melakukannya.Sekarang, dia bersedia melepaskanku. Tentu saja, i
Suara Zayn yang dalam dan dingin tiba-tiba bergema di belakangku.Tubuhku menjadi kaku. Aku pun buru-buru mengangkat tanganku untuk menyeka air mataku dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Apa ada yang lain, Pak Zayn?"Setelah beberapa lama, aku tidak mendengar pria di belakangku itu berbicara. Oleh karena itu, aku pun berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau tidak ada apa-apa, aku akan keluar dan melanjutkan pekerjaanku."Setelah berkata seperti itu, aku melangkahkan kakiku dan terus berjalan keluar.Tiba-tiba, terdengar suara yang dingin. "Jangan mencari-cari alasan untuk masalahmu sendiri. Salah tetaplah salah."Masalahku sendiri?Menurut Zayn, aku hanya mencari-cari alasan dan lari dari tanggung jawab?Kemarahan dan kesedihan yang tidak terlukiskan langsung menyeruak di dalam dadaku.Aku menggenggam laporan itu dengan erat, lalu berbalik dengan sedih dan marah. Setelah itu, aku langsung berteriak pada Zayn dengan suara yang rendah, "Jelas-jelas wanita itu yang menjebakku. Buktinya juga a
"Ya, aku belum selesai menangani beberapa hal, jadi aku bekerja beberapa menit lebih lama.""Saat aku pergi, semua orang sudah pergi kecuali Cindy.""Aku sempat merasa penasaran kenapa dia belum pergi, tapi dia bilang dia sedang menunggu Pak Zayn untuk menjemputnya."Setelah mendengar ini, aku mulai memahami apa yang terjadi.Aku melirik ke arah kamera pengawas di atas kepalaku. Aku pun mengambil laporan yang salah, lalu pergi ke ruang kamera pengawas.Ruang kamera pengawas ada di lantai 8, satu lantai dengan departemen media.Aku menunjukkan kartu identitasku kepada mereka, mengatakan bahwa aku kehilangan barang penting dan ingin memeriksa rekaman kamera pengawas. Selain itu, aku juga cukup melihat rekaman di sekitar meja kerjaku saja.Orang-orang di ruang kamera pengawas sangat baik. Mereka segera memperlihatkan rekaman dari waktu pulang kemarin.Tak lama kemudian, aku melihat Cindy duduk di meja kerjaku, lalu membuka komputerku ....Dengan bukti ini saja, sudah cukup untuk membuktik
Zayn tidak menjawab pertanyaan itu, hanya menatapku dengan tatapan tajam. Matanya penuh dengan ejekan.Sebenarnya, dia tidak perlu menjawab. Tatapan sinis itu sudah memberi jawaban yang jelas kepada semua orang.Begitu dia masuk ke ruang CEO, tawa ejekan langsung terdengar di seluruh kantor."Aku sudah bilang, bagaimana mungkin semalam Pak Zayn akan bersama wanita ini?""Benar-benar memuakkan. Dia membanggakan diri tanpa berpikir panjang."Pada saat itu, Cindy juga tampak sangat puas.Aku hanya menghela napas, menundukkan kepala, lalu melanjutkan pekerjaanku.Amel bergegas menghampiriku, lalu bertanya, "Kenapa kamu tidak membantah?""Bagaimana aku bisa membantah? Semalam, Pak Zayn memang tidak bersamaku.""Tapi bukankah kamu bilang semalam Pak Zayn ada di restoran untuk membicarakan urusan bisnis? Karena kamu tahu, pasti kamu ....""Aku hanya kebetulan melihatnya saja.""Ah? Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak awal? Aku sudah membual."Aku tertawa kecil. "Apa kamu memberiku waktu unt
Aku menggosok-gosokkan tanganku, merasakan udara malam yang dingin.Untungnya, pemilik kedai dengan cepat menghidangkan semangkuk mi daging sapiku.Aku segera mengambil sesendok mi, bersiap memasukkannya ke dalam mulut. Namun, di antara uap panas yang mengepul, aku seolah-olah melihat Zayn lagi.Aku buru-buru meniupkan uap panas yang menutupi, menggosok mataku untuk memastikan.Namun, di gang kecil di seberangku, tidak ada seorang pun.Benar juga. Kalau Zayn tidak sedang makan Restoran Handira bersama staf departemen sekretaris, pasti dia sedang berada di restoran untuk urusan bisnis.Bagaimana mungkin dia bisa muncul di sini?Sepertinya aku terlalu lelah belakangan ini, sampai-sampai berhalusinasi dan merasa ada Zayn di mana-mana.Aku buru-buru menghabiskan mi, lalu berencana segera pulang untuk tidur nyenyak.Keesokan harinya, begitu aku tiba di kantor, Amel langsung menarikku untuk bergosip."Audrey, semalam Pak Zayn tidak pergi ke Restoran Handira. Apa dia bersamamu?""Hah? Dia tid
Ternyata telepon itu dari kakakku.Aku segera menjawabnya.Begitu tersambung, suara penuh penyesalan kakakku langsung terdengar, "Audrey, maaf sekali, Sella tiba-tiba ada urusan mendadak, jadi dia tidak bisa datang ....""Oh." Aku sedikit terpaku, lalu bertanya, "Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal? Aku sudah menunggu kalian di sini hampir dua jam.""Maaf, Audrey. Dia baru saja meneleponku, katanya ada masalah mendesak di rumah.""Dia juga memintaku untuk menyampaikan permintaan maaf padamu.""Audrey, kamu jangan marah, ya. Jangan salahkan dia. Sella itu adalah orang yang baik. Dia sangat menyesal tidak bisa datang, bahkan tadi dia sampai menangis di telepon.""Benarkah?" tanyaku dengan nada tenang.Kakakku terdengar cemas ketika berujar, "Benar, Audrey. Sella sama sekali tidak sengaja membatalkan janji ini. Tolong jangan marah padanya, ya? Anggap saja Kakak memohon padamu."Sepertinya kakakku benar-benar menyukai gadis bernama Sella itu.Aku tersenyum simpul, menengadahkan kepa
"Benar sekali, kenapa dia selalu membuat keributan?""Aku rasa dia memang berhati buruk, sengaja membuat marah Pak Zayn, supaya akhirnya kita semua tidak jadi makan di Restoran Handira.""Dia benar-benar memuakkan! Hatinya terlalu busuk!"Serangkaian hinaan yang menyakitkan terdengar, membuatku mengepalkan tangan di sisi tubuhku. Aku yang tidak tahan lagi, langsung membalas, "Kalau kalian mau makan, silakan saja, kenapa harus mengurusiku?""Kenapa? Hanya karena Pak Zayn mentraktir, apa aku harus ikut? Apa aku tidak boleh punya urusan pribadi?""Lagi pula, kalau kalian mau menjilat Cindy, lakukan saja. Jangan libatkan aku dalam semua ini. Sungguh memuakkan. Hanya bisa memuji orang yang di atas, sementara menginjak orang yang di bawah. Memuakkan!""Heh, bagaimana bisa kamu mengatakan itu?""Benar sekali. Kami hanya mengatakan fakta. Kamu memang suka membuat masalah. Kamu juga tidak sebanding dengan Kak Cindy.""Betul sekali. Tidak heran Pak Zayn ingin menceraikanmu. Dengan sikap seperti