Share

Use It Well

“Sita? Dylan, Andrew? Ka-kalian ….” Riana tak mempercayai matanya. Ia berdiri mematung dan melihat tiga orang yang berdiri di hadapannya sambil tersenyum.

“Kenapa? Udah lupa cara jalan, hmm?” sarkas Ida sambil menyenggol tubuh Riana lalu berjalan angkuh dan merangkul suaminya.

Mata Riana kembali berair. Wajahnya basah seketika. Ia terduduk dan meraung. Melepas semua pertahanan di dalam dirinya.

“Ana,” panggil Sita lirih dan berlari memeluk sahabatnya itu, diikuti Ida yang ikut menangis. Mengerti nestapa yang dialami Riana.

“Iya … nangis aja … lepasin semuanya, Ana,” ucap Sita seraya mengusap punggung Riana.

Mata istri Dylan itu ikut menitik sedih. Riana yang selama ini selalu terlihat kuat, sebenarnya tak jauh berbeda dengan wanita lainnya. Rapuh dan butuh sandaran.

Andrew dan Dylan terdiam. Keduanya menunduk dan melipat bibir. Tak mampu mengungkap dengan kata, bahwa mereka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
BEGONIA
watak Riana mcm bodoh sombong. tak sesuai jadi watak utama...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status