Share

The Fact

Riana mendengus. Ia kemudian berdiri dan meninggalkan ayah dan anak itu, lantas pergi ke kamarnya.

Mata Riana melebar, ketika menyadari penampilannya. Rambut berantakan yang masih diikat ekor kuda karena semalam ia terlalu malas untuk melepas,

daster batik tanpa lengan yang panjangnya hanya menutupi setengah pahanya dan wajahnya yang sangat kusut karena belum cuci muka, benar-benar mengerikan!

“Rianaaa! You are dead!” Wanita itu segera berlari ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Di ruang makan, Evan dengan gembira menikmati masakan ibunya. Sudah lama ia ingin mempunyai satu momen yang bisa ia pamerkan pada teman-temannya di sekolah. Dan kini, ia mendapatkannya.

Tak berbeda dengan Evan, Eric juga melahap makanannya. Masakan Riana tak berubah. Bahkan rasanya semakin lezat.

“Too bad. You are losing such beauty and chef, Dad,” ujar Evan dengan mulut penuh dan mata yang tetap pada santapannya.

Eric memalingkan wajahnya dan melihat

DKris

Hai ... hai ... mana nih komennya. Aduh ... eke makasih banget mau baca novel ini. Kasih saran kritiknya dong. syukur-syukur dikasih hadiah hihihi.... Kalo gak kasih komen, kasih bintang ajalah ... gpp. eke terima kok. Selamat membaca, akak semua yang budiman, baik hati, memesona dan terindah sepanjang zaman.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ananda Dea
Mau Eric minta maaf takkan mengubah kenyataan yg ada. Eric di novel tetangga govlok. Eric di sini jg govlok. Kesannya semua yg bernama Eric govlok gtu? Udah 2 di 1 lapak yg sama, ga kebanyakan tuh?
goodnovel comment avatar
Dede Suandy
sedih banget pas Eric liatin video Evan di sekolah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status