Share

Bab 261 Panggang Dia!

Semua orang menyaksikan tindakan terakhir Dylan dengan mata tak percaya, seolah-olah dia sengaja menyerahkan diri pada nasibnya. Tony, dilanda kekhawatiran, bergegas menghampirinya, takut Dylan akan bertindak gegabah sekali lagi.

"Pak Dylan, baik-baik saja?" tanyanya, tapi yang dia temui hanyalah Dylan dengan mata tertutup, terkulai lemas di kursinya, tak berdaya. Dengan cepat, Tony memeriksa denyut nadi di leher Dylan, menghembuskan napas lega saat menemukan tanda-tanda kehidupan, lantas menoleh pada Liam dengan pandangan penuh rasa terima kasih.

"Terima kasih, Pak Liam. Pak Dylan pasti kelelahan; dia belum tidur berhari-hari," ucap Tony dengan suara serak.

Liam menatap Dylan dengan perasaan yang rumit dan berkata, "Bawa dia pulang. Biar saja orangnya di sini untuk bekerja dengan saya."

Tony mengangguk cepat, menyadari bahwa dia akan lebih khawatir tentang nasibnya sendiri jika Dylan bangun, mengingat moodnya yang tidak terduga. Sementara itu, Liam telah memanggil seseorang untuk menj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status