Share

Bab 266 Penyesalan

Dylan terbangun, matanya segera menangkap keakraban perabotan di sekelilingnya. Keterkejutannya membuatnya bangkit dengan cepat, tidak peduli pada jarum infus yang masih tertancap di tangan. Ia ingin mencabutnya, ingin segera pergi.

"Mau kemana kamu?" suara Sugiono terdengar, tua dan berwibawa, tapi terdengar penuh kemarahan.

Para pelayan dan pembantu bergerak mendekat, siap mencegah Dylan. Namun, semuanya seperti terhenti oleh keberanian Dylan.

Dengan mata yang menyala dan suara yang teguh, Dylan mengatakan, "Aku harus menemukan Lydia ..."

"Tapi dia sudah nggak ada," Sugiono menyatakan, suaranya seperti guntur yang menggelegar, mengguncang dunia Dylan. Itu adalah kenyataan yang telah diketahui semua orang, tapi Dylan menolak untuk menerimanya!

Kata-kata itu seperti merobek lapisan penyangkalan yang telah ia jaga erat. Dylan terguncang, kehilangan pegangan.

Dia menolak keras, matanya berkilat dengan penolakan, "Nggak! Dia nggak bisa ...!"

Bahkan dalam keadaan syoknya, Dylan tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status