Share

Doni

Author: Lula lena J.
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Maya menaiki lift ia sedikit kesulitan, lift yang ia naiki berbeda dari yang di tivi tivi,Maya takut salah pencet saat hendak keluar lift dan ingin menaiki tangga langkah Maya berhenti didepanya sudah ada lelaki tinggi tampan menghampirinya dan berdiri disampingnya lalu memencet tombol angka beserta tombol lainya, Maya diam memaku  ia terjebak dilift bersama sang pria namun ia beruntung setidaknya nanti saat sudah sampai ditujuan pria itu maya sudah tak capek capek lagi menaiki tangga ia hanya tinggal menaiki beberapa tangga dan sampai diatas gedung tempat dimana reno bekerja, yah memang Reno yg memiliki gedung ini dan industrinya.

Pintu lift terbuka, Maya sempat terkejut karna lift yang ditumpanginya mengarah ke atas gedung, Maya berseru senang lalu melangkah keluar lift dan menuju ruangan Reno, Maya sedikit heran juga lelaki yang tadi bersamanya dilift juga sama hendak menuju ruangan Reno,

"palingan juga karyawanya"Gumam Maya pelan lalu masuk ke ruangan yang bisa dibilang besar, tak lupa ada lelaki tadi yang sudah masuk duluan bahkan sudah bertemu reno.

Mata Maya menangkap manik mata Reno,lalu Reno menautkan alisnya,maya berjalan mendekati Reno dan tepat berada disamping lelaki tadi,

"ah,bang ini Maya"

"abang? "

Maya berseru heran akan ucapan reno, kakak?

"saya Doni, kakak Reno"

Maya membulatkan matanya menatap tak percaya, wajar saja mereka terlihat kembar ternyata adik kakak.Maya menerima uluran tangan Doni canggung lalu menyebut namnya 

"jadi apa yg kau lakukan disini?"

"ada yang ingin kusampaikan"

"sama aku jg ingin memeritahumu"

Reno mengganguk,lalu menyuruh Maya duduk sedangkan doni duduk disofa ruangan reno.

"aku ingin pernikahan kita tidak dipublish, tapi tenang aku akan selalu mendukung mu dan mempromosikan mu dipublik."

"itu saja?."

"iya, aku juga ingin,kamu mencampuri urusan kuliahku toh sebentar lagi aku akan lulus."

Reno mengganguk menyetujui

"pernikahnya akan digelar dua hari lagi.dan nanti malam keluarga besar akan menyambutmu persiapkan dirimu malam nanti Jeo akan menjemputmu."

"kakek dan nenek ikut? "

Reno mengganguk ,keduanya sudah menyetujui

krucuk krucuk

Bunyi perut maya bersuara menggelegar Maya hanya mampu menunduk sambil memegangi perutnya wajar saja ini sudah sore dan dari siang tadi ia belum makan, perutnya demo ingin segera dikasih jatah.

Reno dan doni yg mendengarnya menahan tawa, Doni lalu beranjak dari duduknya dan mengajak Maya makan, awalnya Maya menolak halus namun karna rewno menatapnya dengan wajah menyuruh Maya hanya pasrah.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin, banyak mata menatap mereka heran, pasalnya disini Doni sangat jarang berbaur dengan wanita kecuali mamanya.

"eh pak Doni tumben kekantin atas?."Ucap pelayan sambil meletakan buku menu, Doni yang ditanya hanya melempar gurauan ternyata Doni dan renwo sifatnya sangat berbalik adiknya sangat dingin sedangkan kakaknya mudah berbaur dengan siapa saja.maya mengambil buku menu lalu menatap lelaki berusia tiga luluh lima tahunan itu, saat Doni berganti menatap Maya, Maya malah mengalihkan pandang menatap buku menu.

"mahal amat masa soda segar aja tiga puluh rebu"

Maya emosi melihat daftar harga yang dipampang dibuku menu,sedangkan doni tertawa akan ulah Maya. 

"spageti carbonara 2 sama lemon tea."

Pelayan tadi menunduk lalu mencatat pesanan dan lekas pergi, Maya yangmendengarnya melotot lalu melihat buku menu

Spageti carbonara 150rp

"Anda,mau makan 2spageti sekaligus?."Ucap Maya polos,dan lagi lagi Doni tertawa akan ucapan Maya. 

"Ternyata daridulu kamu tak pernah berubah."

"Saya?, kapan anda kenal saya persaan baru tadi kenalnya?."

Doni hanya senyum tipis membiarkan Maya tenggelam dengan kebingunganya, disela sela Maya berpikir Doni malah tersenyum kecil melihat kelakuan Maya, namun setelah beberapa saat Maya tak peduli omongan doni, ia lalu mengambil buku yang dipinjamnya tadi dari perpus kampus butuh seminggu lebih Maya menunggu buku itu selesai dikembalikan karna memang bukunya hanya satu covernya pun tak meyakinkan,cover bergambar kakek tua dengan tulisan covernya"tentang bisnis dan keuntungan ".

Maya membacanya tanpa memedulikan Doni didepanya ia benar benar tak sadar jika sudah bergelut dengan buku ,Doni yg melihat sampul tersebut merasa jagal seperti nya ia kenal dgn orang itu,tiba tiba ia teringat siapa yg ada disampul itu,doni menahan tawa dan bertanya pada Maya. 

"antonio brawi?"

Maya yg awalnya menatap buku sekarang mendongak berganti menatap Doni, ia memandang Doni serius, dua detik setelahnya ia tersenyum girang. 

"anda kenal antonio? "

Maya berseru senang akhirnya ia mendapatkan teman yg sama sama pecinta buku tua ini ,barangkali Doni tau lebih banyak kan Maya hanya tinggal tanya apalagi mereka kakak adik ipar bisa lebih akrab kan tambah bagus.

"iya pernah bertemu,ngeteh bareng dan-"

"apa yg pak Antonio katakan? "

Doni kaget ucapanya dipotong begitu saja baru kali ini ia mendapat perlakuan begitu diluar keluarganya namun doni berusaha membiarkanya dan mrnjawab omongan Maya, doni seperti tak bisa marah pada gadis didepanya.

"Jika tak mencoba segala materimu akan gagal"

Maya menatap doni berbinar, ia senang sekaligus termotivasi jiwa semangatnya tumbuh kembali dikala tadi sedang capek capeknya kuliah.mendengar nama pak Antonia saja ia sudah senang apalgi sampai bertemu langsung mungkin Maya akan berteriak histeris.

"pak Antonio orang yg bagaimna? "

"berkarisma dan galak"

Maya mengernyit "galak? ",ia masih bingung ucapan Doni,dari ucapan Doni Maya menyimpulkan bahwa Doni sangat dekat dengan sosok pak Antonio buktinya sekarang Doni bicara blak balakan soal pak Antonio, Maya mengulum senyum sedangkan Doni heran akan tingkah Maya.

"Rupanya anda sangat dekat dengan pak Antonio, kapan kapan jika anda berkenan ajak saya bertemu dengannya, nanti saya akan traktir nasi padang."

Doni menahan tawa, jangankan nasi padang tokohnya pun sanggup ia beli. namun karna Doni sangat menghargai tawaran calon adik iparnya Doni mengganguk, ia geleng geleng kepala baru kali ini ia Menemukan gadis selugu Maya,jika orang lain mengidolakan aktor film atau lelaki tampan lainya maya malah berbeda, ia mengidolakan kakek kakek yg sudah bau tanah.

Setelah pembicaraan tersebut pelayan datang dengan membawa 2spageti carbonara dan 2lemon tea yg terlihat sangat menggoda, melihat itu perut Maya demo ia ingin perutnya langsung ingin diisi namun ia teringat akan dompet,yang tadi pandangan menuju makanan sekarang ia beralih menatap isi dompetnya yang hanya berisi 3lembar seratus ribu 1lembar lima puluh ribu dan sisianya goceng dan recehan,setelah itu Maya menatap Doni sungkan 

"Anu itu."

"udah saya yg bayar."

Maya menatap Doni sekali lagi dengan mata membulat, Doni mengganguk Maya yg awalnya sungkan tak bisa menolak toh cacing diperutnya jg sudah tak mampu menahan rasa lapar lagi.

Maya menatap makanan didepanya "aneh"makanan yg disebut spageti carbonara tersebut berwana putih dengan banyak seafood didalamnya satu yg tak asing adalah mienya meski beda bentuk dan ukuran namun Maya meyakini mie tersebut 11 12 dengan mie instan yg biasanya ia makan, Maya  menatap Doni yg lahap menghabiskan spagetinya, asing namun lagi lagi perutnya bergejolak maya hanya pasrah dan menyuapi mulutnya dengan spageti tersebut

"enak."

Ucap Maya kagum,rasanya enak tak seperti yg dibayangkanya tanpa sungkan Maya lalu memakan spageti dengan sungguh sungguh saking khusyuknya makan, mulut maya belopotan.

"Tata krama dalam makan itu dijaga."

Mulut Maya diusap Reno dengan tisu, reno baru saja datang dan melihat pemandagan dimana kakaknya ingin mengusap mulut Maya namun didului renwo,maya mendongak menatap wajah tiga puluh tahunan Reno ,meski termakan umur Reno masih sangat tampan bahkan lebih gagah daripada pemuda17 tahun, Maya sempat terkesima akan ketampanan Reno lalu ia sadar dan mengambil tisu dari tangan Reno lalu mengusap mulutnya sendiri

"bang anterin Maya pulang."

"kenapa ga kamu saja?. "

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sitiwaniza Siti Sitiwaniza Siti
baru juga kenal suda manja2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Malam pertama   Makan malam

    Setelah makan maya diantar pulang oleh Doni, alasannya mudah Reno sibuk dan Jeo sedang berada dirumah sakit menjenguk neneknya, sebenarnya terselubung dihati Reno enggan namun bagaimana pekerjaan menyulitkanya."Nanti malam saya jemput, kamu hanya tinggal bersiap siap tak usah gugup juga keluarga kami sangat menjunjung tata krama dan kehormatan."Maya Mengganguk ia tak menatap Doni, ia menatap jendela luar masih sore, tak terasa dua hari lagi ia akan menikah dan kehidupannya berubah, dua hari lagi akan jadi istri calon presiden sekaligus pemilik perusahaan tambang terbesar seasia dan dua hari lagi ia akan mengalami lika liku rumah tangga.Dua puluh menit perjalanan menuju rumah Maya, sampailah mereka kerumah yg bisa dikatakan sederhana namun sangat bersih dan tertata rapi diperjalanan tadi Maya dan Doni tak diam Doni mencoba mencairkan suasana dgn leluconya dan tentu Maya tertarik dan tertawa akan lelucon Doni, Maya merasa nyaman didekat calon kakak iparny

  • Malam pertama   Failed dinner

    Maya melahap makananya pelan-pelan, makan sesopan mungkin yah meski kadang ia curi-curi pandang pada ayah mertuanya bukan tanpa alasan, ntah kebetulan atau memang ditakdirkan ayah mertuanya adalah idolanya seorang pebisnis sukses yang belakangan ini ia jumpai dimimpi ternyata lewat mimpi ia bisa bertemu dengan beliau langsung bahkan dengan keterikatan menantu dan mertua."sebaik apapun kau bertingkah tetap saja aksimu pasti kelihatan, pelacur kecil."Maya menatap wanita didepanya wanita yang ia tatap tadi, yang memberikan kata-kata pedas pada Maya, yang tak lain adalah calon mama mertuanya.***Maya pulang dengan perasaan hampa, makan malam yang menyedihkan berakhir dengan tangisan, ia menenggelamkan wajahnya pada bantal kusam yang mampu menghapus make up tipis yang dioleskanya, tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan malam ini selain mengecewakan.Hampir 2 jam Maya menangis ia terlelap karna lelah, lelah batin dan pik

  • Malam pertama   Ketiduran

    Karna kemarin aku ngantuk jadi buatnya rada ambigu, sekarang mau buat yang 11 12 bahasanya seperti eps 1. *** TingggMaya keluar dari cafe hendak pulang tak lupa ia berpamitan pada Alin dan bosnya, setelah kejadian tadi memang ada rasa canggung tak seperti biasanya namun Maya masih tetap bersikap profesional berpamitan seperti dulu tak ada perubahan. Hari-hari yang melelahkan bagi Maya dari pukul 04.00 sampai dengan 23.00 tubuhnya tak akan pernah berhenti bekerja kecuali ia sendiri yang akan menghentikanya namun Maya enggan, teringat sebentar lagi ia akan bertambah usia semakin tua dan begitupun umur kedua orang tuaya, kakek dan nenek.mMaya tak ingin malas-malasan, tujuan hidupnya didunia ini hanya satu membahagiakan kakek dan neneknya yang semakin hari semakin bertambah keriput, walau tanpa sepengetahuan Maya kakek neneknya sudah teramat bahagia walau hidup dengan keadaan ekonomi yang mengenaskan, mereka berdawuh"lebih baik hidup dalam keadaan ter

  • Malam pertama   Menuju hari H

    Paginya Maya terbangun dengan keadaan bingung, terakhir kali ia ingat ia sedang di mobil lalu ia tidur dan setelahnya tidak ingat apapun, ntahlah mungkin ia bisa tanya nenek nantinya, ngapain juga diambil pusing.Maya mandi dan bersiap-siap ia menuju meja makan untuk menikmati sarapan bersama orang tersayangnya.kakek dan nenek, pagi yang selallu membuatnya semangat adalah senyuman mereka. "selamat pagi, kakek, nenek"Maya tersenyum menyapa mereka berdua didapur yang sempit, Maya memandang makanan didepanya nampak sangat asing karna baru pertama ia melihat makanan seperti itu,lantas ia bertanya pada nenek. "hmm, apa ini nek?"nenek yang melihat Maya bertanya padanya sambil menunjuk benda dihadapanya lantas menjawab. "kemarin calon mu, memberikan itu masih berbalut kerdus, karna tak ada yang makan tadi malam jadi pagi ini nenek menggorengnya atasanya jadi berhamburan dan adonanya jadi sedikit gosong karna terlalu tipis"Maya menahan tawanya setelah mendengar penjel

  • Malam pertama   Papi...

    Setelah mencoba-coba berbagai baju pengantin, Maya sedikit terpikat pada satu baju yang menurutnya cocok untuknya Reno pun tak ambil pusing ia membeli baju itu untuk besok dan beli dua baju pengantin lagi untuk cadangan, firasat Reno mengatakan bahwa besok akan terjadi sesuatu yang buruk, ia berharap semoga saja itu tidak terjadi. Selepas membeli baju pengantin mereka menuju restaurant terdekat tak terasa mereka menghabiskan hampir empat jam hanya untuk memilih baju, mengukur dan membooking, memang benar baju mewah memerlukan waktu yang lama pula mengurusnya. "maaf jika aku lama dan membuatmu terlambat bekerja, kau boleh pergi aku bisa pulang sendiri.jangan khawatir"Maya mencoba membujuk Reno untuk kembali bekerja, meski ini hari libur, Reno sebagai CEO memang jarang libur bahkan dikantornya ia adalah orang yang paling berpengaruh dalam berbisnis mungkin sedetik saja Reno tinggal maka mereka akan kewalahan, mungkin. "jangan mengkhawatirkan saya, libur juga ka

  • Malam pertama   Yes or not?

    "kamu yakin, akan menikah?, jika tidak nenek akan membawamu kabur dari sini.rumah teman nenek lumayan jauh tabungan kita bisa digunakan untuk ongkos kabur"nenek bicara tiba-tiba ketika Maya baru masuk ke kamar mereka."aku yakin nek, nenek kenapa?tidak biasanya begini"Memang apa yang diucapkan Maya benar, bertahun tahun hidup bersama neneknya baru kali ini nenek bicara tiba-tiba dan keluar dari logat nenek yang pendiam dan anggun, membuatnya sedikit kebingungan akan tingkah neneknya."nenek punya firasat buruk tentang pernikahanmu"nenek bicara terus terang hatinya sedang gelisah ntah karna apa."nenek tidak usah khawatir soal pernikahanku, lihat disini aku hanya menunggu sedangkan calonnya sedang mempersiapkan semuanya, menurut Maya ini adalah kesempatan dari tuhan untuk merubah nasib Maya, dan mungkin juga Reno adalah jodohku.nenek tak usah khawatir"Maya duduk disamping neneknya nampak sekali neneknya tak suka berada di

  • Malam pertama   Teman lama

    Reno pulang pukul dua belas malam ia berpamitan lebih dulu pada Johan, melihat Johan yang tak biasanya sedih seperti itu sedikit mengkhawatrikan Reno, ia menyuruh teman pemilik clubnya untuk menyediakan tempat istirahat untuh Johan, bukanya Reno terlalu agresif dalam berteman namun kejadian tujuh tahun lalu dimana Johan mabuk berat hampir tertabrak kereta membuatnya sedikit trauma.Karna telah lama tidak meminum wine Reno sedikit pusing, padahal dulu ia adalah peminum handal jika bukan karna Johan mungkin ia masih bisa tidur sekarang.Reno turun kebawah menuju dapur mungkin dengan minum ia bisa sedikit mengurangi rasa pusing dikepalanyaSaat sampai didapur Reno tidak melihat siapapun, suara bising mulai terdengar saat ia sedang membuka kulkas mungkin para pekerja sedang mendekor pada bagian dekat dari dapurnya.Reno menuangkan air putih pada gelas lalu segera meminumnya setelahnya ia mengambil teko kecil mengambil air untuk dibawa kekamarnya.

  • Malam pertama   Arabella

    "Nona bangunlah"Seorang maid mencoba membangunkan Maya yang terlelap, kelihatan sekali jika ia sangat menikmati tidurnya dan tak ingin digangu siapapun, sebenarnya sang Maid juga tak ingin mengangu tidur tuanya namun melihat para perias yang telah datang untuk merias Maya dihari spesial ini membuatnya terpaksa melakukan tugasnya."beri aku waktu lima menit, aku akan bangun dalam waktu itu"Maya menutup matanya kembali, merangkul gulingnya erat-erat seolah guling itu suaminya yang tak boleh diambil siapapun, tingkah Maya membuat Maid itu sedikit sabar dan akan menunggu lima menit lagi melihat tuanya yang benar-benar tak bisa diganggu ia hanya bisa berdoa semoga dalam lima menit Maya akan cepat bangun.Maid itu memberi tahu bahwa dalam lima menit lagi tuanya akan segera bangun, ia menyuruh para perias pengantin menyiapkan alat-alat dan apa saja yang perlu disiapkan untuk dandanan tuanya itu."aku berharap sang pengantin cepat bangun, mengingat waktu kita yang mulai

Latest chapter

  • Malam pertama   Bab 65 yang terlewat |70

    Anton memandang istrinya yang baru pulang tengah membersihkan make up tanpa menyapanya langsung masuk seperti ia tak dianggap membuat dadanya nyeri memahan marah yang mungkin tak bisa dibendung lagi, Anton bingung harus berbuat apa ia tak bisa semarah itu pada Jelin walau egonya berontak untuk lekas dikeluarkan, Anton tak ingin ada perceraian atau perdebatan setelah beberapa jam hanya melamun sambil menahan sakit Anton tau harus melakukan apa"apa kau masih marah padaku?"Anton memandang istrinya lekat yang sama sekali tak mengalihkan pandanganya pada cermin, masih sibuk membersihkan wajahnya entah ia mendengar atau tidak"apa lelaki itu sungguh mencuri perhatianmu dan baru pukul sebelas malam kau pulang dari kencan di restauran mewah bergaya italia itu?, siapa lelaki itu?"Jelin terdiam meletakan spons make up nya lalu memandang Anton datar, rasa takut menyelimuti namun ia berusaha tegar ada marah didadanya yang entah kenapa bisa ada"kau membuntutiku?"

  • Malam pertama   Sosok Ayah |69

    Dimalam yang penuh amarah, hujan deras beserta petir yang menggelegar menambah kesan horor disini, Reno lagi-lagi harus berhadapan dengan sosok Abel yang selalu saja hadirnya membuat bencana, pukul sepuluh malam ia dikabarkan bahwa pelaku dari tabrak lari adalah Abel yang masih berusia enam belas tahun belum cukup untuk bisa ditindak pidana lama membuat Reno geram memikirkanya.Keduanya saling tatap diruangan remang itu, beberapa polisi lalu lalang mencari berkas untuk dikomfirmasi lebih lanjut, sengaja memang Reno langsung datang meski polisi telah melarang mengatakan besok saja malam ini adalah sesi tanya dari Abel, inilah yang Reno tunggu apakah itu benar Abel dan kenapa Abel tega gadis ini sungguh membuat banyak masalah dihidupnya setelah tenang telah pergi ia malah kembali menambah kesibukan dihidup Reno, sebenarnya ia tak punya waktu beberapa pekerjaan menumpuk dan kemarahan dokter Ester terlampiaskan padanya dan VelyIa pun tak bisa meminta bantuan orang lain ap

  • Malam pertama   Bukan tipuan |68

    Semua terjadi sepertis sulap yang bahkan angin pun tak tau tipuanya bergerak sangat cepat dan membuat kejutan, beberapa orang yang melihatnya berdecak kagum seperti menyadari hal yang tak mungkin terjadi namun nyata mereka yang lebih paham dunia hanya menatap datar namun ikut bertepuk tangan selalu mengangap tipuan walau memang benar itu tipuan namun tak akan ada yang paham trik sebenarnya, seperti inilah sosok Marissa sekarang harus menelan pahitnya tipuan dari tuhan ia mengira ini hadiah ternyata karma yang datang tiba-tiba membuatnya hampir terpelonjak kaget mendengarnya tak ada yang bisa menolongnya saat ini kecuali dirinya sendiri, ia menelan pahitnya perbuatanya sendiri.Marissa bingung, takut dan gelisah seluruh keringat telah membasahi tubuhnya, air mata pun tak bisa lagi dihentikan bahkan Vely yang biasanya menenanangkan dalam sekali ucapanpun ikut kalap, bingung harus menenangkan dengan cara apa sungguh tak biasanya Marissa datang dengan keadaan kacau seperti ini an

  • Malam pertama   Tentang keluarga |67

    Pagi ini kabar mengejutkan datang dari mata-mata Doni di Barcelona, tidur yang tak nyenyak dibangunkan dengan cara yang ganas, Lina terganggu dengan suara berisik mendengar suara telpon yang menjengkelkan itu saat berusaha memangil Doni ia malah salah langkah dan membuat Doni yang tadinya tertidur dikursi sekarang telungkup dilantai Lina terkejut melihat itu lekas ia membantu Doni yang terjatuhKepala Doni sangat pusing karna langsung menatap lantai, ia bangun dengan sedikit bingung tentu dibantu oleh Lina yang telah sadar sepenuhnya waktu masih menunjukan jam lima pagi keduanya sama-sama heran menatap handphone yang tak berhenti berdering itu tanpa basa-basi Doni menerimanya dengan setengah sadar nyawanya belum terkumpul sempurna"halo"Doni memastikan apakah benar disana ada orang atau tidak ia takut hanya lelucon telepon yang mengejutkan dipagi buta ini"gawat tuan, nona Jelin koma"Doni sedikit mencerna ucapan itu hingga akhirnya kesadaranya terkumpul, k

  • Malam pertama   Dan satu masalah |66

    Setelah pesta berakhir Marissa lekas pergi ia pamit akan menginap kerumah temanya sebut saja Vely namanya awalnya Reno menolak namun Marissa mengatakan bahwa ini genting maka ia mrenguzinkan dengan satu syarat harus ia yang mengantarnya, Marissa hanya menganguk setelah mengambil beberapa persiapan merekapun berangkat ditengah malam yang sunyi ini, mereka diam lebih tepatnya saling memikirkan atas apa yang terjadi hari iniMobil melaju diatas kecepatan rata-rata Reno hafal rutenya karna rumah itu tak terlalu jauh, mereka saling diam tak ada niatan membuka percakapan hanya menatap jalanan yang kian sunyi karna beberapa saja yang melewati ditengah malam purnama ini sambil diriiringi lantunan musik suci keduanya terhanyut dalam pemikiran mendebatkan apa saja yang menjadi perdebatan diotaknya."Maya apa kau punya saudara kembar?"Maya melotot heran kenapa Reno tiba-tiba membicarakan hal ini, sungguh tak logis seseorang pasti telah membicarakan tentang dirinya Marisaa sedikit

  • Malam pertama   Pertunangan yang ditutunggu |65

    Hari ini adalah pertuanngan Doni dan Lina tentu saja tanpa didampingi Jelin tercinta mereka sibuk mempersiapkan pestanya hanya via telfon yang jadi alat komunikasi, Barcelona–Indonesia bukanlah negara yang dekat kita berada digaris yang tepat namun Spanyol berada diatas yang dingin, sebenarnya Doni pun heran kenapa orangtuanya tak segera pulang setelah berkunjung ke makam Mey namun apapun itu yang penting mereka baik-baik saja meski tak nampak bersama"kuharap semua baik-baik saja saat aku tak ada disana, jaga adikmu dia suka lepas diri, jaga istrimu pula, kupastikan aku akan pulang sebelum pernikahanmu banyak hal yang harusku urus disini"Jelin diseberang sana bertelepon entah sedang melakukan apa yang paling menonjol ia sedang sendiri tahu dari nada bicaranya yang lemah"aku tak tau apa yang terjadi disana namun kuharap mama baik-baik saja, pulanglah jika itu butuh jangan memaksa untuk tinggal dinegri orang hanya karna Mey"Jelin menyadari sesuatu segera ia memut

  • Malam pertama   Apakah ini pengkhianatan? |64

    Malam yang ditunggu-tunggu sesuai yang dibicarakan lelaki itu benar-benar mengirimi Jelin kotak make up lengkap beserta gaun berwarna hitam yang sangat pas dengan seleranya, tak terlalu kuno dan tak terlalu modis cocok untuknya yang telah tua namun berwajah muda, Jelin menyambut malam ini dengan senang hati sejenak melupakan masalahnya entah mengapa ia senang hari ini, lelaki itu entah mengapa selalu terbayang dibenak Jelin membuatnya tersenyum walau hanya mengingatnya sekilasJelin memandang tubuhnya dicermin tersenyum penuh pujian, ia benar-brnar secantik itu masih tak menyangka ia bisa make up serapi ini mungkin karna mood juga mempengaruhinya, jika kalian tanya dimana Jelin tinggal sekarang?, ada dibarcelona tepatnya rumah Mey dan Roy, Roy memang sengaja pura-pura baik didepan Jelin agar ia tak curiga toh hanya dua orang Roy tak mempermasalahkanya namun apapun itu ia berharap Jelin cepat pergi dari sini."kau secantik ini akan kemana?"Anton datang mengagetkan Jelin

  • Malam pertama   Tawaran |63

    Sarapan yang canggung dipagi hari, mereka makan tanpa nafsu beberapa kali saling adu pandang hingga akhirnya debat dengan pikiran, Doni telah lama berangkat kerja sepagi itu, alasanya hanya dua malas bertemu dengan Marissa dan ingin cepat-cepat menemui Lina kekasihnya, mereka masih merencanakan pernikahan dan dalam status pacaran namun mereka sepakat akan tunangan dua hari lagi, waktu yang sangat cepat untuk urusan pasangan baru.Marissa selepas kejadian itu rasanya canggung, terkadang senang dan takut menyelimuti ketika didekat Reno maka dari itu pagi ini Marissa ingin mengamati apakah Reno benar-benar sakit atau tidak ia takut Reno hanya berpura-pura melihat reaksinya pada Doni yang biasa seperti bukan orang sakit, membuatnya curiga, jangan-jangan Reno menjebaknya Marissa tau Reno sungguh membencinya."kenapa kau duduk terlalu jauh May, kesinilah kau bicara bahwa tak akan pergi dariku"Reno menepuk kursi disebelahnya sedari tadi ia heran mengapa Maya duduk terlalu jau

  • Malam pertama   Vely dan Glen |62

    Serra terbangun menatap ruangan yang gelap yang remang, lampu sangat redup namum menyala ia menetralkan matanya yang buram, lalu memegang kepalanya yang ingin pecah itu masih lebih baik daripada sejam yang lalu saat ia gila minum, saat Serra berbalik ia terkejut menatap lelaki yang menemaninya minum tadi, Serra menjernikan pengelihatanya matanya tak salah itu lelaki cupu yang menemani ia minum, seketika itu Serra tersadar dan lekas duduk bangun dari tidurnya menatap dirinya yang hanya memakai selimut tanpa dalamanMembuatnya melotot lalu memeriksa tubuhnya, bejat lelaki ini makainya saat ia tak sadar, Serra menatap lelaki itu yang sangat pulas dalam tidurnya, nafasnya begitu hangat saat Serra mendekatkan wajahnya pada lelaki itu, sangat tampan ia adalah lelaki yang paling tampan yang pernah Serra temui, Serra bangun lalu duduk diatas perut lelaki itu, Serra begitu terksesima melihat abs yang menunjol bersama urat-urat ototnya yang jantan dan sexyEntah mengapa Se

DMCA.com Protection Status