Share

Bab. 68. Aku Mau Pisah

“Ya, Rabb ....”

Laras mendesah, berdoa sepanjang jalan saat Arya membawanya ke puskesmas dengan sepeda motor milik tetangga kos. Dipeluknya tubuh mungil bayi yang tak lagi menangis. Namun, suhu tubuh yang tadi tiba-tiba memanas berhasil membuat Laras kian khawatir. Terlebih saat bayinya berubah pucat, ia semakin takut kalau sampai terjadi apa-apa.

Pun dengan Arya yang berusaha fokus menyetir, komat-kamit melafazkan doa-doa agar tak terjadi apa-apa pada anaknya. Sesekali Arya menepuk keras dadanya dengan sebelah tangan. Sebab merasa sesak, setiap kali membayangkan tamparan tadi.

“Demi Allah ... maafin aku, Dek.” Akhirnya Arya berucap pelan dengan bibir bergetar. “Mas benar-benar kalap.”

Laras tak menggubris. Diam tanpa suara karena tak mau memikirkan hal lain, terlebih masalah yang membuatnya nekat datang ke Jakarta. Dia hanya menunduk, menatap tubuh mungil bayinya yang tak berdaya.

“Dek ....” Arya men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status