Share

Bab 320

Penulis: Dania Zahra
Menghadapi komentar sinis seperti itu, Livy merasa agak canggung. Dia tahu sedikit tentang kepribadian Fonds. Wanita itu terkenal dengan sifatnya yang tegas dan blak-blakan. Namun, dia memegang kendali atas setengah kekayaan Keluarga Darmawan.

Oleh karena itu, meskipun Bahran tidak terlalu menyukainya, dia tetap harus menghormati Fonds demi keuntungan perusahaan dan hubungan antara Keluarga Sandiaga dan Keluarga Darmawan.

Namun, Livy tidak pernah memprovokasi Fonds. Bahkan, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.

Livy menggenggam gelasnya erat-erat. Dia mengangkat kepalanya dan membalas dengan suara yang tetap tenang, "Kak Fonds, aku nggak tahu apa maksudmu. Aku nggak terlalu pandai minum, takut kalau kebablasan aku akan mempermalukan diri sendiri. Jadi, aku memilih menggantinya dengan jus."

Temperamen Fonds sangat terus terang. Mendengar ucapan Livy, dia jadi semakin tidak acuh. "Ternyata bukan cuma jago meniduri orang, tapi pandai bersilat lidah juga ya. Preston, seleramu benar-be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 321

    Tiba-tiba, layar besar di ruangan itu berubah.Di layar, sebuah video mulai diputar dan memperlihatkan wajah yang tidak asing. "Na ... nama saya Margo. Saya sudah bekerja untuk Pak Bahran selama bertahun-tahun. Beberapa hari yang lalu, Pak Bahran memerintahkan saya untuk menjebak istri Pak Preston karena dia nggak suka sama mereka.""Saya ... saya mengaku salah, saya benar-benar salah .... Selain itu, saya juga tahu bahwa Pak Bahran sudah tidur dengan tiga aktris utama dari proyek besar tahun ini. Semuanya adalah hasil kerja saya! Saya punya bukti, tolong lepaskan saya, tolong lepaskan saya!"Video itu terus diputar berulang-ulang dengan suara keras sehingga menarik perhatian seluruh tamu di ruangan. Semua orang sontak terkejut.Bahran adalah orang pertama yang bereaksi. Dengan wajah panik, dia berteriak histeris, "Siapa yang putar ini? Siapa yang melakukan ini? Matikan! Cepat matikan videonya!"Setelah itu, Fonds langsung bereaksi. Dengan amarah membara, dia melepaskan sepatu hak ting

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 322

    Tadinya Bahran ditahan oleh Fonds. Namun, entah dari mana dia mendapatkan kekuatan untuk melepaskan diri dari Fonds dan menyerbu ke hadapan Preston sambil berteriak."Kamu sengaja mau permainkan aku, 'kan? Aku sudah curiga sejak kapan kamu sebaik ini mau datang ke pesta ulang tahunku. Ternyata kamu rencanain semua ini!"Sambil berbicara, Bahran mengangkat tinjunya hendak memukul Preston.Namun, dengan kondisinya yang sudah lemah karena gaya hidup yang berlebihan, kekuatannya jelas tidak sebanding dengan Preston. Preston dengan mudah menghindari serangannya, bahkan sempat membuat Bahran tersandung hingga jatuh tersungkur ke lantai."Dasar anak haram, seharusnya dulu aku nggak ...." Bahran mencoba melanjutkan caciannya, tetapi suaranya langsung terpotong oleh suara berat dan berwibawa yang menggema di ruangan itu."Sudah cukup ributnya? Apa kamu masih nggak cukup malu?!"....Keributan yang terjadi terhenti seketika setelah Tristan muncul. Namun, masalah ini belum selesai. Setelah tamu-t

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 1

    Sebagai seorang sekretaris, bagaimana caranya menggoda atasan yang merupakan seorang presdir? Langsung tidur dengannya. Itulah yang dilakukan oleh Livy Pratama.Saat ini, keningnya dibasahi keringat, rambut hitam panjangnya terurai di bahu, dan telapak tangannya menempel di dinding .... Tubuhnya bergetar dan kedua kakinya terasa sangat lemas hingga tak bisa berdiri tegak.Dia hampir terjatuh, tetapi Preston Sandiaga buru-buru menangkapnya dan melemparkannya ke atas ranjang. Livy merasakan ranjang itu tenggelam dan tak lama kemudian, dia harus menghadapi babak baru yang penuh gairah.Livy tidak menyangka semuanya akan berjalan begitu lancar malam ini.Mereka sedang dalam perjalanan bisnis saat ini dan keduanya menginap di hotel yang sama. Livy merasa agak mabuk setelah jamuan makan malam tadi, sehingga dia memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Preston.Preston membuka pintu kamar dan melihatnya. Livy bahkan belum sempat memulai pertunjukan yang telah dipersiapkannya. Namun, dia telah di

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 2

    Mendengar perkataan itu, tangan Livy langsung gemetaran. Ponselnya tergelincir dari tangannya dan terjatuh ke lantai. Livy bahkan sempat curiga pendengarannya bermasalah.Sambil memegang dadanya, Livy buru-buru memungut kembali ponselnya dan bertanya dengan terbata-bata, "Pak Preston, apa ... ada masalah?""Kamu tahu sendiri." Setelah melontarkan ucapan tersebut, Preston langsung menutup teleponnya. Wajah Livy memucat seketika.Ini benar-benar gawat! Preston pasti mau buat perhitungan dengannya!Setelah Livy meletakkan koper Preston di dalam apartemennya, dia segera pulang ke rumah dan mulai mengirimkan lamaran pekerjaan. Karena terlalu lelah, Livy tertidur di atas meja begitu selesai mengirimkan beberapa lamaran. Tiba-tiba, dering telepon membangunkannya.Melihat nama Preston di layar, Livy langsung terkejut dan rasa kantuknya hilang seketika. Dia segera mengangkat telepon itu. "Pak ... Pak Preston.""Di mana kamu?" Pertanyaan yang sederhana itu membuat bulu kuduknya berdiri.Livy mel

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 3

    Stanley bahkan mengira Livy sedang bercanda dengannya. Hingga saat dia melihat bekas berwarna merah di leher Livy, emosi Stanley langsung memuncak. "Pria mana itu? Livy, kamu mengkhianatiku!""Maling teriak maling nih? Stanley, kamu boleh menikahi wanita lain, tapi aku nggak boleh nikah duluan?" ucap Livy sambil mendengus dingin. Saat ini, Livy masih tidak ingin memberi tahu Stanley tentang Preston.Setelah Stanley menikahi Chloe nanti, Livy akan jadi bibinya. Livy sangat penasaran, bagaimana reaksi Stanley nantinya setelah mengetahui hal ini?"Nggak mungkin! Kamu nikah sama siapa? Siapa yang mau nikahin kamu? Kenapa aku nggak tahu sama sekali?" teriak Stanley dengan marah.Livy benar-benar heran mengapa dulu dia begitu mencintai Stanley. Apa pun yang Stanley katakan, dia percayai sepenuhnya. Namun pada akhirnya, dia hanya dipermainkan.Tiga bulan lalu saat mendengar berita pernikahan Stanley, Livy kehilangan berat badan hingga 10 kilogram dalam waktu 10 hari. Tubuhnya sangat lemah, se

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 4

    Wajah Livy memerah seketika. Dia berusaha untuk meronta sambil melirik ke arah pintu dengan panik karena takut ada yang tiba-tiba masuk."Kenapa cari aku?"Preston berusaha menenangkan diri dan bersikap lebih sopan. Namun, dia sendiri juga tidak mengerti mengapa bisa tergoda ketika melihat Livy. Seolah-olah kehilangan akal sehat, Preston yang seperti ini benar-benar berbeda dengan dirinya yang biasa.Livy berdiri tegak dan merapikan pakaiannya. "Aku ... akan dipecat. Seharusnya, itu bukan perintah darimu, 'kan?" tanya Livy dengan hati-hati.Bagaimanapun, mereka baru saja menikah pagi ini. Alasan mereka mendaftarkan pernikahan ini adalah karena Livy adalah karyawan perusahaan ini. Dengan demikian, Preston bisa lebih mudah mencari Livy dan memintanya untuk berakting kapan saja jika diperlukan.Itulah alasannya, Livy yakin bahwa pemecatannya ini tidak ada kaitannya dengan Preston. Lagi pula, Preston tidak pernah menyebutkan bahwa dia harus tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga."Apa y

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 5

    Menghadapi permintaan maaf yang mendadak dari Annie, Livy merasa kebingungan. Secara refleks, dia menatap ke arah Preston yang duduk di belakang meja, berharap bisa mendapatkan penjelasan dari ekspresinya.Ketika Preston melihat tatapan Livy yang bingung dan penuh kepolosan itu, tenggorokannya terasa kering sejenak. Dia langsung teringat bagaimana sorot mata itu menatapnya dengan malu-malu semalam.Setelah berusaha mengendalikan diri, Preston mengendurkan dasinya dan berkata, "Karena ini cuma salah paham, aku akan minta departemen HR untuk batalin pengajuan pemecatan.""Annie, kamu sudah berada di jajaran manajemen. Sebagai pemimpin, aku berharap kamu nggak melakukan kesalahan kecil seperti ini lagi. Jadilah teladan bagi bawahanmu."Meskipun Preston mengucapkan tiga kata "kesalahan kecil" dengan nada santai, Annie bisa merasakan teguran di balik ucapannya. Kekesalan yang mendalam terpancar dari matanya, tetapi dia tetap mengangguk sambil menjawab, "Akan saya ingat itu, Pak Preston."Me

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 6

    Livy tertegun seketika. Hanya karena masalah sekecil ini, Preston turun tangan langsung untuk memeriksanya sendiri? Pria ini benar-benar tegas! Kalau sampai Preston tahu bahwa kejadian di resor itu bukan sebuah kecelakaan, melainkan Livy yang memang sengaja menggodanya ....Livy bergidik ngeri, tidak berani membayangkan kemungkinan yang akan terjadi."Ini untukmu." Suara Preston yang berat tiba-tiba menarik Livy kembali ke kenyataan. Dia melihat sebuah kartu bank disodorkan di depannya. Livy berkedip beberapa kali dengan kaget."Di dalamnya ada 20 miliar, pakai saja sesukamu," ucap Preston.Mata Livy melebar seketika.Preston memang pernah menyebutkan akan memberikan uang saku dan bayaran untuk perannya dalam "drama" pernikahan mereka. Namun, hal itu dibicarakan ketika mereka sedang berada di ranjang. Saat itu, Livy dalam keadaan setengah sadar sehingga dia lupa menegosiasikan jumlahnya.Dia awalnya berpikir Preston hanya akan memberikan jumlah yang sebanding dengan gajinya di Grup San

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 322

    Tadinya Bahran ditahan oleh Fonds. Namun, entah dari mana dia mendapatkan kekuatan untuk melepaskan diri dari Fonds dan menyerbu ke hadapan Preston sambil berteriak."Kamu sengaja mau permainkan aku, 'kan? Aku sudah curiga sejak kapan kamu sebaik ini mau datang ke pesta ulang tahunku. Ternyata kamu rencanain semua ini!"Sambil berbicara, Bahran mengangkat tinjunya hendak memukul Preston.Namun, dengan kondisinya yang sudah lemah karena gaya hidup yang berlebihan, kekuatannya jelas tidak sebanding dengan Preston. Preston dengan mudah menghindari serangannya, bahkan sempat membuat Bahran tersandung hingga jatuh tersungkur ke lantai."Dasar anak haram, seharusnya dulu aku nggak ...." Bahran mencoba melanjutkan caciannya, tetapi suaranya langsung terpotong oleh suara berat dan berwibawa yang menggema di ruangan itu."Sudah cukup ributnya? Apa kamu masih nggak cukup malu?!"....Keributan yang terjadi terhenti seketika setelah Tristan muncul. Namun, masalah ini belum selesai. Setelah tamu-t

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 321

    Tiba-tiba, layar besar di ruangan itu berubah.Di layar, sebuah video mulai diputar dan memperlihatkan wajah yang tidak asing. "Na ... nama saya Margo. Saya sudah bekerja untuk Pak Bahran selama bertahun-tahun. Beberapa hari yang lalu, Pak Bahran memerintahkan saya untuk menjebak istri Pak Preston karena dia nggak suka sama mereka.""Saya ... saya mengaku salah, saya benar-benar salah .... Selain itu, saya juga tahu bahwa Pak Bahran sudah tidur dengan tiga aktris utama dari proyek besar tahun ini. Semuanya adalah hasil kerja saya! Saya punya bukti, tolong lepaskan saya, tolong lepaskan saya!"Video itu terus diputar berulang-ulang dengan suara keras sehingga menarik perhatian seluruh tamu di ruangan. Semua orang sontak terkejut.Bahran adalah orang pertama yang bereaksi. Dengan wajah panik, dia berteriak histeris, "Siapa yang putar ini? Siapa yang melakukan ini? Matikan! Cepat matikan videonya!"Setelah itu, Fonds langsung bereaksi. Dengan amarah membara, dia melepaskan sepatu hak ting

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 320

    Menghadapi komentar sinis seperti itu, Livy merasa agak canggung. Dia tahu sedikit tentang kepribadian Fonds. Wanita itu terkenal dengan sifatnya yang tegas dan blak-blakan. Namun, dia memegang kendali atas setengah kekayaan Keluarga Darmawan.Oleh karena itu, meskipun Bahran tidak terlalu menyukainya, dia tetap harus menghormati Fonds demi keuntungan perusahaan dan hubungan antara Keluarga Sandiaga dan Keluarga Darmawan.Namun, Livy tidak pernah memprovokasi Fonds. Bahkan, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.Livy menggenggam gelasnya erat-erat. Dia mengangkat kepalanya dan membalas dengan suara yang tetap tenang, "Kak Fonds, aku nggak tahu apa maksudmu. Aku nggak terlalu pandai minum, takut kalau kebablasan aku akan mempermalukan diri sendiri. Jadi, aku memilih menggantinya dengan jus."Temperamen Fonds sangat terus terang. Mendengar ucapan Livy, dia jadi semakin tidak acuh. "Ternyata bukan cuma jago meniduri orang, tapi pandai bersilat lidah juga ya. Preston, seleramu benar-be

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 319

    Malam ini ....Mungkin semuanya bisa selesai lebih cepat, sehingga Preston masih sempat ...."Jadi, aku mau diet," kata Livy sambil mengunyah perlahan.Padahal salad di hadapannya itu rendah kalori. Namun, dia hanya memakan dua suap sebelum meletakkannya kembali. "Aku nggak mau gemuk, jelek sekali."Di dunia ini, standar kecantikan yang ideal adalah kulit putih, tubuh langsing, dan ramping. Jika berat badannya terus bertambah, dia takut akan dianggap tidak menarik.Baru saja kalimat itu dilontarkan, tatapan Preston yang tajam langsung menusuknya. "Diet bisa merusak kesehatan, kamu nggak tahu itu? Cuma demi menjadi kurus, kamu mau mengabaikan kesehatanmu?"Nada bicara Preston seperti sedang menegur anak kecil yang keras kepala.Livy membuka mulut, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya, dengan suara pelan, dia membalas, "Tapi aku benar-benar gemuk. Lemakku banyak, jadi jelek.""Siapa yang bilang begitu?" Preston menatapnya dengan datar, tatapannya menyapu dari leher ke pinggang L

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 318

    Tidak jauh dari sana, Preston baru saja turun dari mobil. Dia mengenakan mantel hitam sederhana yang tidak terlalu formal, tetapi auranya yang tegas memberikan kesan wibawa yang tak tertandingi."Baru berapa lama nggak ketemu, Chloe, lidahmu makin tajam saja. Kenapa? Apa akhir-akhir ini Kakak terlalu sibuk sampai nggak sempat mengajarkanmu cara menghormati orang yang lebih tua?"Preston melangkah ke sisi Livy. Nada bicaranya sangat dingin, tetapi memberikan perasaan aman bagi Livy. Dia sedang melindungi Livy.Kesadaran itu membuat semua perasaan tertekan dan cemas yang tadi memenuhi hati Livy langsung mencair. Tanpa sadar, dia menggandeng tangan Preston dengan lembut.Preston menoleh dan melirik sekilas ke arahnya, lalu melanjutkan, "Atau mungkin, kamu terlalu asyik main sampai lupa tata krama dan nggak tahu tempat?"Wajah Chloe langsung memucat. Dengan susah payah, dia memasang ekspresi aneh, "Paman, aku tadi cuma bercanda sama Bibi. Aku tahu hubungan kalian sangat baik, tentu nggak

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 317

    Dengan penampilannya seperti itu, Zoey berpikir bahwa mungkin Bahran bisa menjadikannya seorang aktris terkenal di masa depan. Jika itu terjadi, dia tidak perlu lagi bekerja di Grup Sandiaga dengan gaji hanya beberapa juta, apalagi harus menerima sikap dingin dari Livy.Memikirkan hal itu, Zoey sudah menyusun rencana dalam benaknya.Livy yang memperhatikan perubahan ekspresi Zoey, bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya. Setelah sekian lama menghadapi sikap Zoey yang tidak tahu malu, Livy bahkan mulai bisa memprediksi langkah berikutnya."Zoey, Bahran sudah menikah!" seru Livy. Apakah Zoey benar-benar tidak tahu malu sampai sejauh ini? Namun, mengingat Zoey tahu Preston sudah menikah tetapi tetap mencoba mendekatinya, hal ini mungkin bukan hal baru.Zoey mendengus, "Livy, jangan pura-pura suci di depanku! Kamu bisa sama Preston sekarang juga karena kamu menggodanya duluan, 'kan?"Livy mengerutkan bibirnya dan nada bicaranya tetap dingin, "Aku beda sama kamu. Satu hal lagi, jangan gu

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 316

    Mengikuti kepala pelayan itu, Livy berjalan menuju pintu depan vila. Namun, sosok yang dilihatnya di sana benar-benar di luar dugaan. Ternyata itu Zoey!Di depan pintu, Zoey berdiri dengan dandanan lengkap. Gaun malam mewah yang dia kenakan jelas menunjukkan harganya yang tidak murah.Melihat Livy, Zoey segera melambaikan tangan dengan ramah dan berkata dengan antusias, "Aku sudah bilang, 'kan? Aku kenal sama Nyonya keempat kalian!"Setelah itu, Zoey tersenyum lebar pada Livy, lalu berkata, "Kakak, kenapa kamu nggak nunggu aku sebelum masuk?"Ekspresi Livy penuh tanda tanya. Kenapa dia harus menunggu Zoey?Sebelum Livy bisa memproses apa yang sedang terjadi, Zoey sudah mendekat dan mengaitkan lengannya di tangan Livy dengan akrab.Wajahnya berseri-seri sambil berkata, "Bukannya kamu bilang mau bawa aku ketemu sama keluarga suamimu hari ini? Ah, kamu malah masuk sendiri. Apa kamu masih marah sama adikmu ini?"Livy langsung memahami apa yang sedang direncanakan Zoey. Maksudnya sudah sang

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 315

    "Sayang, kamu belum pulang? Pesta ulang tahun Bahran malam ini …."Sebelum Livy menyelesaikan ucapannya, dia dipotong oleh suara seorang wanita, "Preston, aku … aku sudah bisa berdiri!" Suara Sylvia terdengar penuh kebahagiaan. Tak lama kemudian, terdengar suara seperti seseorang hampir terjatuh, diikuti oleh seruan panik Preston, "Hati-hati!"Lalu, telepon tiba-tiba terputus. Mendengar bunyi nada sibuk di telinganya, Livy terdiam.Sylvia bisa berdiri lagi?Tentu saja, sejak kecelakaan Sylvia beberapa tahun lalu, Preston telah mengerahkan teknologi medis terbaik dan mengirim Sylvia ke luar negeri untuk menjalani perawatan. Bahkan David pernah mengatakan bahwa jika Sylvia menjalani terapi pemulihan dengan baik, dia memang memiliki kemungkinan untuk berdiri kembali.Jika Sylvia benar-benar bisa berdiri lagi, sebagai istri kontrak Preston, apakah itu berarti Livy harus menyerahkan posisinya? Entah kenapa, rasa takut dan enggan tiba-tiba memenuhi hati Livy.Dalam keadaan linglung, dia bar

  • Malam Penuh Gelora Bersama Bosku   Bab 314

    Preston mengirim pesan.[ Ada yang kamu suka? ]Livy tidak mengerti, apa sebenarnya maksud Preston?Apakah karena kemarin dia tidak menemani Livy berbelanja, jadi dia membiarkannya memilih sebuah gaun malam sebagai bentuk kompensasi? Namun, mengapa semua gaun itu justru memiliki gaya yang mirip dengan selera Sylvia?Setelah memikirkannya sejenak, meskipun merasa tidak nyaman, Livy tetap menahan perasaannya dan membalas pesan itu.[ Pak Preston, kenapa ngasih aku gaun malam? ]Preston segera membalas.[ Rabu ini pesta ulang tahun Bahran, pilih satu gaun untuk hadir bersamaku. ]Pesta ulang tahun Bahran? Mengapa dia harus pergi? Apakah Preston lupa bahwa belum lama ini Bahran mencoba berbuat hal yang tidak pantas padanya? Livy masih ingat betul bagaimana dia terluka parah, bahkan hampir mengalami hal yang lebih buruk ....Dengan pikiran itu, Livy membalas pesan tersebut dengan penolakan.[ Aku nggak mau pergi. ]Livy mengira Preston akan memahami alasannya, tetapi balasan Preston membuat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status