Tidak ada angin, tidak ada hujan, tapi hati Athalia seperti tersambar petir. Rasanya hancur berkeping-keping.
Matanya tampak basah menatap pria yang merupakan suaminya. Ia tidak percaya bahwa pria yang paling ia cintai ternyata juga yang paling menyakitinya
"Mulai saat ini Shylla akan tinggal di sini bersama kita."
Mendengar kata-kata dari suaminya, tangan Athalia melayang mengikuti kemarahan Athalia saat ini.
"Kau sangat keterlaluan, Baskara! Setelah mengkhianati pernikahan kita kau juga ingin membawa wanita simpananmu ke rumah kita! Apa kau punya otak!" marah Athalia dengan air mata yang kini jatuh tanpa bisa ia cegah.
Marah, sakit hati, kecewa dan hancur ia rasakan di saat yang bersamaan. Dahulu suaminya berjanji akan setia padanya sampai maut memisahkan, tapi yang terjadi saat ini sangat jauh dari sumpah itu. Suaminya berselingkuh.
Pria itu membawa selingkuhannya, memperkenalkannya sebagai wanita yang juga ia cintai, lalu kemudian ingin wanita itu tinggal bersama mereka. Apakah Baskara memiliki sedikit saja perasaan? Bagaimana bisa ia tinggal dengan wanita yang telah merusak kebahagiaannya.
"Shylla bukan simpananku, Athalia. Kami sudah menikah enam bulan lalu." Baskara lagi-lagi mengatakan sesuatu yang membuat luka Athalia semakin menganga lebar.
Tanpa sepengetahuannya, ternyata suaminya sudah menikah lagi.
"Kau bajingan, Baskara!" Athalia memiliki banyak sekali makian yang ingin ia utarakan pada suaminya, tapi ia tidak bisa mengeluarkannya dan hanya tersangkut di kerongkongannya.
"Athalia, jangan memarahi Baskara. Ini semua salahku. Jika aku tidak datang ke kehidupannya maka hal seperti ini tidak akan terjadi." Wanita di sebelah Baskara tampak menyesal.
Athalia tidak tersentuh sama sekali, ia bahkan merasa jijik pada wanita itu. Sesama perempuan seharusnya dia tidak menjalin hubungan dengan suami orang.
"Jika kau tahu ini salahmu maka kau tidak akan pernah ada di sini. Sebagai seorang perempuan kau seharusnya memiliki harga diri." Athalia menatap Shylla tajam.
"Maafkan aku, Athalia. Aku sangat mencintai Baskara." Shylla bertutur tulus.
"Kau tidak bisa menentang keputusanku, Athalia. Mulai saat ini Shylla akan tinggal di rumah ini bersama kita. Akan tidak adil baginya jika aku membiarkan ia tinggal di tempat lain sementara saat ini ia tengah membutuhkan banyak perhatianku. Saat ini Shylla sedang mengandung, aku ingin menjaganya," tegas Baskara.
Mata Athalia langsung tertuju ke perut Shylla. Jadi rupanya wanita simpanan suaminya saat ini tengah mengandung.
"Lalu bagaimana denganku? Apa kau pikir ini adil bagiku? Kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku sama sekali. Ah, benar, kau tidak pernah memikirkan perasaanku karena jika kau memikirkanku maka kau tidak akan pernah berselingkuh di belakangku!"
"Ini semua karena kau tidak bisa memberiku keturunan, Athalia. Aku lelah menjadi perbincangan orang-orang. Kita sudah menikah selama 7 tahun dan kau belum mengandung juga. Aku ingin membuktikan pada semua orang bahwa aku tidak bermasalah." Baskara kini menyalahkan Athalia yang hingga saat ini masih belum hamil juga.
Teman-teman seusianya saat ini sudah memiliki lebih dari satu anak, sedangkan dirinya? Ia belum memiliki anak. Baskara juga ingin memiliki anak, tapi tampaknya Athalia tidak bisa memberinya keturunan. Oleh sebab itu ia berselingkuh, dan sekarang semua terbukti bahwa ia sehat dan bisa memiliki anak.
"Aku tidak ingin membahas ini, Athalia. Aku ingin kau menerima Shylla. Kau bisa menganggap anak Shylla sebagai anakmu sendiri." Baskara menambahkan.
Athalia tidak akan pernah sudi memiliki madu. Ia juga tidak akan menerima perselingkuhan suaminya. Di dunia ini, pengkhianatan dan perselingkuhan adalah hal yang tidak bisa ditolerir oleh Athalia.
"Ceraikan aku." Athalia mengambil keputusan tanpa harus berpikir panjang.
Selama ini Baskara adalah dunianya. Ia mengabdikan dirinya untuk menjadi istri yang baik dan setia untuk Baskara. Namun, bukan berarti ia akan tetap mempertahankan rumah tangganya yang sudah rusak.
Saat Baskara mengkhianatinya, maka saat itu juga pernikahannya ternoda. Dan noda itu tidak akan pernah bisa dihapuskan.
Baskara terkejut mendengar dua kata dari Athalia. Ia tidak pernah berpikir bahwa Athalia akan meminta cerai darinya. Hanya ia yang dimiliki oleh Athalia di dunia ini.
Athalia anak yatim piatu yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Wanita itu tidak memiliki keluarga atau kerabat.
"Aku tidak akan pernah menceraikanmu, Athalia." Baskara menatap Athalia marah. Ia mencintai Athalia, mana mungkin ia akan melepaskan Athalia. "Kau harus ingat janjimu pada Mama bahwa kau akan terus mendampingiku."
"Kau mengkhianati janjimu pada Mama untuk terus membahagiakanku, dan sekarang kau menyuruhku untuk mengingat janjiku? Kau terdengar tidak masuk akal, Baskara." Athalia mencela suaminya.
"Dengarkan aku baik-baik, Athalia. Aku tidak akan pernah menceraikanmu!" tekan Baskara.
"Maka jangan harap kau bisa membawa simpananmu ke rumah ini, Baskara. Jangan pernah mengotori rumah ini dengan perselingkuhan kalian berdua!" Athalia membalas tegas.
"Baskara, lebih baik aku kembali ke kediamanku. Aku tahu perasaan Athalia. Ini tidak akan mudah untuknya," seru Shylla lembut. Wanita ini tampak tidak bersalah sama sekali setelah menghancurkan kebahagiaan Athalia.
Athalia membenci wanita seperti Shylla. Memang benar perselingkuhan tidak akan terjadi jika Baskara tidak membukakan pintu untuk Shylla masuki, tapi tetap saja Shylla seharusnya mundur bukan terus maju bahkan sampai menikah.
"Tidak, Shylla. Kau harus tinggal denganku." Baskara bersikeras. Ia menggenggam tangan Shylla lebih erat. Seolah pria itu tidak ingin melepaskan hidupnya.
Baskara beralih ke Athalia lagi. "Athalia, aku adalah kepala rumah tangga. Kau harus mengikuti ucapanku."
Athalia tertawa sumbang. "Kepala rumah tangga? Kau bahkan tidak tahu bagaimana menjaga rumah tanggamu agar tetap utuh dan sekarang kau berlagak seperti ini? Dengarkan aku, Baskara. Selama kau tidak menceraikanku maka jangan berpikir untuk membawa simpananmu ke kediaman ini!" Athalia hanya memberi Baskara satu pilihan, jika Baskara ingin Shylla tinggal di kediaman itu maka Baskara harus menceraikannya.
"Aku akan kembali ke rumahku. Bicaralah baik-baik dengan Athalia." Shylla melepaskan tangan Baskara dari tangannya.
Baskara merasa kasihan pda Shylla. Istri keduanya itu sangat pengertian padanya, tapi ia bahkan tidak bisa membawanya tinggal bersama di kediaman mewah keluarganya.
Shylla meninggalkan ruang keluarga kediaman mewah itu. Namun, di dalam hatinya ia bersumpah bahwa ia akan kembali ke kediaman itu dan merebut posisi Athalia. Ia akan menjadi satu-satunya nyonya di sana.
Baskara mencoba meraih tangan Athalia, tapi Athalia segera menghindar. "Jangan keras kepala, Athalia. Jika kau bercerai dariku maka kau tidak akan memiliki apapun selain dari galeri seni milikmu."
"Aku pernah hidup tanpa harta, Baskara. Dan itu bukan hal sulit untukku." Athalia membalas pahit.
"Kenapa kau tidak bisa menerima Shylla. Dia wanita yang baik, Athalia."
"Wanita yang baik tidak akan merebut suami wanita lain, Baskara!" suara Athalia meninggi.
"Aku menginginkan anak, Athalia. Dan kau tidak bisa memberikannya untukku. Sementara Shylla dia bisa memberikannya."
"Tapi itu bukan alasan yang membenarkan perselingkuhanmu!" sergah Athalia marah. "Jika kau menginginkan anak dari wanita lain maka terlebih dahulu kau harus menceraikanku. Bukan bermain api di belakangku! Kau menodai janji suci pernikahan kita!"
"Aku mencintaimu, Athalia. Aku tidak bisa menceraikanmu."
"Cinta?" Athalia mendengus sinis. "Jika kau mencintaiku kau tidak akan pernah menyakitiku."
"Mengertilah, Athalia. Jangan hanya memikirkan dirimu sendiri."
"Jika aku tidak memikirkan diriku sendiri maka siapa yang akan memikirkanku?" tanya Athalia sinis. "Tidak ada yang bisa kita bicarakan lagi, sekarang pergilah dari sini."
"Aku masih suamimu, Athalia. Kau tidak bisa mengusirku," balas Baskara.
Tidak ada yang bisa Athalia katakan lagi pada Baskara. Ia hanya membalik tubuhnya dan pergi meninggalkan pria itu.
Athalia merasa sangat sesak sekarang. Ia meraih kunci mobilnya, kemudian keluar dari rumah itu tanpa peduli panggilan dari Baskara.
Ia membutuhkan udara segar, kebenaran yang terbuka saat ini begitu mencekiknya.
Selama ini ia berpikir bahwa Baskara merupakan pria terbaik dalam hidupnya, tapi ternyata ia keliru. Pada akhirnya pria itu menjadi seorang bajingan.
Athalia tahu bahwa dirinya tidak sempurna sebagai seorang wanita. Ia akan menerima jika Baskara menceraikannya. Setidaknya itu tidak akan begitu menyakitinya. Ia masih bisa menyimpan kenangan bahagianya bersama dengan Baskara.
Akan tetapi, kenyataannya Baskara melakukan sesuatu yang sangat rendahan. Alih-alih ingin membuat orang lain tahu bahwa ia sehat, pria itu malah menyakitinya sangat dalam. Pria itu memperlakukannya seperti orang bodoh, bersikap penyayang di depannya padahal di belakangnya pria itu mengkhianatinya.
Rasa jijik menerpa Athalia. Suaminya menyentuh dirinya setelah menyentuh wanita lain. Hati Athalia hancur tak bersisa ketika ia memikirkan bahwa ia berbagi pelukan dengan wanita lain.
Tanpa Athalia sadari ia menginjak pedal gasnya dengan kencang. Emosi tengah menguasainya saat ini.
Saat ini ia tidak punya tujuan. Ia hanya ingin meluapkan rasa sakit hatinya.
Mobil Athalia akhirnya berhenti setelah satu jam berputar-putar di jalanan. Athalia turun dari mobilnya. Ia masuk ke sebuah club malam dan minum di sana sampai ia mabuk.
Athalia bukan seorang peminum yang baik, terbukti hanya dengan beberapa gelas saja ia sudah kehilangan kesadarannya. Wanita itu berkeliling melihat ke sekitarnya yang dipenuhi lautan manusia.
Ia turun dari kursi yang ia duduki, melangkah sempoyongan mendekati seorang pria yang juga sedang minum sendirian. Pria itu tampak sangat tampan. Athalia menjatuhkan dirinya ke pangkuan pria itu.
"Mau tidur denganku?" seru Athalia, wanita ini tidak tahu apa yang ia bicarakan sekarang. Ia hanya dipimpin oleh alam bawah sadarnya yang sangat terluka.Ia melemparkan tubuhnya pada orang asing secara acak.
Jika suami brengseknya bisa mengkhianati dia, maka ia juga bisa. Ia tidak akan menjadi istri yang baik lagi untuk pria buruk seperti suaminya.
Pria tampan yang sekarang memangku Athalia menatap Athalia rumit. "Aku harap kau tidak akan menyesal setelah kau sadar nanti."
Setelah itu ia membawa Athalia menuju ke sebuah kamar hotel. Pria itu mencium Athalia dengan ganas. Dia dengan sewenang-wenang menjarah mulutnya dan menangkap lidahnya.
Athalia telah melayani suaminya dengan baik, hingga ia sampai ke titik mempelajari cara memuaskan suaminya agar tidak berpaling darinya. Dan sekarang ia melakukannya untuk pria lain.
Tangan Athalia melucuti semua pakaian yang ia kenakan, hingga memperlihatkan tubuh indahnya yang sudah jarang disentuh oleh suaminya karena kesibukan pria itu dengan simpanannya.
Malam itu Athalia melupakan segala rasa sakitnya, menceburkan dirinya ke dalam sebuah dosa yang tidak pernah ingin ia lakukan sebelumnya.
Kamar hotel itu menjadi saksi bagaimana panasnya pergumulan antara Athalia dan pria yang ia temui di club malam.
tbc
Wajah Athalia terlihat kaget ketika ia menemukan dirinya terbangun di kamar hotel tanpa mengenakan sehelai pakaian pun. Jejak-jejak percintaan terlihat jelas di tubuhnya.Athalia merutuki dirinya sendiri, bagaimana ia bisa berakhir di tempat ini dalam keadaan yang hina seperti sekarang. Ia bahkan tidak mengingat dengan siapa ia tidur semalam.Athalia melihat ke sekelilingnya, tidak ada orang lain di tempat itu selain dirinya sendiri. Namun, ia menemukan secarik kertas di atas nakas. Athalia meraihnya, lalu membaca tulisan yang ada di sana.Hubungi aku jika kau memiliki pertanyaan tentang yang terjadi semalam.Terdapat nomor ponsel di kertas itu. Athalia segera merobek dan membuangnya ke tempat sampah. Apa lagi yang perlu ia pertanyakan, yang terjadi semalam adalah kesalahan. Athalia tidak akan menuntut pertanggung jawaban dari pria itu. Ia tahu dengan jelas bahwa dirinya yang melemparkan diri pada pria yang tidak bisa ia ingat wajah
Di kediaman orangtua Baskara, saat ini kebahagiaan tengah menyelimuti tempat itu karena Baskara sudah memberitahukan tentang hubungannya dengan Shylla. Dan mengatakan saat ini Shylla tengah mengandung.Selama ini orangtua Baskara tidak begitu menyukai Athalia. Bukan hanya karena Athalia tidak sepadan dengan Baskara, tapi juga karena Athalia tidak bisa memberikan Baskara keturunan.Berkali-kali mereka mendesak Athalia untuk menceraikan Athalia, tapi Baskara selalu menolak. Mereka tidak tahu sihir apa yang sudah digunakan Athalia pada putra mereka hingga putra mereka begitu tidak ingin kehilangan Athalia.Beruntung saat ini Baskara sudah terbuka mata dan pikirannya hingga putra mereka kini membawa wanita lain. Mereka sangat mendukung Baskara melakukan hal ini. Setidaknya mereka bisa mengakhiri nasib sial yang menimpa putra mereka.Ditambah lagi mereka cukup mengenal asal-usul Shylla yang juga berasal dari kalangan atas. Ini akan sangat baik untuk pengaruh b
"Bu Athalia, beberapa lukisan yang akan dikirim ke R Group telah dikemas dan dimasukan ke dalam mobil." Barbara, asisten Athalia melapor pada Athalia."Baik. Ikut aku mengirim lukisan-lukisan itu." Athalia berdiri dari tempat duduknya, meraih tas tangannya lalu melangkah keluar dari ruangan kerjanya.Di belakangnya Barbara yang sudah bekerja untuknya sejak awal galeri itu dibuka mengikuti langkahnya.R Group merupakan pelanggan besar galeri Athalia, jadi Athalia selalu mengirimkan lukisan ke sana secara pribadi untuk menjaga hubungan baiknya dengan perusahaan itu.Barbara menyetir untuk Athalia, setelah beberapa menit perjalanan mobil yang mereka tumpangi sampai di depan sebuah gedung dengan tiga puluh lima lantai yang terletak di jantung kota.Athalia dan karyawannya masuk ke dalam perusahaan setelah dipindai oleh petugas keamanan perusahaan yang ketat. Tidak hanya Athalia dan karyawannya, lukisan yang mereka bawa juga diperiksa.Sete
Athalia kedatangan tamu di kediamannya. Ia membuka pintu, wajah tidak senang langsung menyapanya. Dengan kasar orang yang bertamu masuk ke dalam rumah, mendorong Athalia ke samping agar tidak menghalangi jalannya."Apakah kau sangat menyukai posisimu di rumah ini sampai kau bahkan menerima suamimu memiliki wanita lain? Apa kau cukup punya harga diri?" Kalimat tajam itu mengarah ke Athalia disertai dengan tatapan penuh kebencian yang sudah Athalia terima selama bertahun-tahun."Apakah Mom datang ke sini hanya untuk mengatakan itu?" Athalia bertanya dengan nada dingin. Wanita ini telah bersikap sopan pada ibu mertuanya selama ia menikah dengan Baskara.Ia selalu memaafkannya meski wanita itu terus menyerangnya dengan kata-kata tajam serta tidak pernah bersikap baik padanya.Athalia pikir suatu hari nanti ibu mertuanya pasti akan menyukainya. Ia hanya perlu terus bersikap baik agar wanita itu melunak. Namun, tampaknya ia terlalu naif karena berpikir se
Ponsel Athalia berdering, itu panggilan dari nomor tidak dikenal. Kening Athalia berkerut, siapa orang yang menghubunginya tengah malam."Halo." Athalia memilih untuk menjawab panggilan itu. Mungkin saja itu sesuatu yang penting."Ah, Baskara. Lebih dalam... Ya, ya, seperti itu." Tubuh Athalia menegang. Ia jelas mengenal siapa pemilik suara itu. Shylla, apakah wanita tidak tahu malu itu menghubunginya hanya untuk memberitahu bahwa sekarang ia sedang bercinta dengan Baskara?Setelah itu Athalia mendengar suara erangan Baskara yang jelas ia hafal. Ia bercinta dengan pria itu selama tujuh tahun, tidak mungkin ia tidak mengenali suara itu.Athalia merasa sangat jijik dengan Shylla dan Baskara sekarang. Tidak menunggu lebih lama, ia memutuskan panggilan itu.Sepertinya Shylla dengan sengaja ingin menyakitinya, sayangnya Athalia harus mengecewakan Shylla karena ia tidak tersakiti sama sekali. Ia bahkan dengan sukarela menye
Kanaka membaringkan tubuh Athalia ke atas ranjang besar miliknya. Pria itu tidak membawa Athalia ke hotel melainkan ke kediamannya.Kanaka melepaskan sepatu yang Athalia kenakan, lalu ia membuka dress Athalia yang kotor. Di mobil Athalia memuntahkan isi perutnya hingga mengenai baju yang dipakainya juga mengotori mobil Kanaka.Biasanya Kanaka akan membenci hal-hal menjijikan seperti itu, tapi demi Athalia, ia bukan hanya bertahan dengan bau muntahan tidak sedap Athalia, tapi juga membersihkan tubuh Athalia.Mata Athalia terbuka, ia menatap Kanaka yang saat ini berada di depan wajahnya hanya dengan jarak kurang dari dua puluh senti meter.Kedua tangan Athalia bergerak, merangkul leher Kanaka. Menariknya mendekat lalu mencium bibir pria itu. Athalia tidak sadar sama sekali atas apa yang ia lakukan. Ia hanya melihat wajah tampan Kanaka dan sayang untuk melewatkannya.Kanaka yang sedang memegang handuk hangat menengkram handuk dengan kuat, ia tidak ing
Athalia tidak memikirkan apa yang Kanaka katakan padanya beberapa saat lalu. Ia anggap pria itu hanya bermain-main dengannya.Akal sehat Athalia mengatakan bahwa tidak mungkin Kanaka menyukainya dalam artian yang sebenarnya. Pria itu mungkin hanya ingin bermain-main saja dengannya.Terlebih Kanaka juga mengetahui bahwa ia memiliki suami. Seorang pria luar biasa seperti Kanaka tidak mungkin akan berhubungan dengan seseorang yang sudah menikah.Ada banyak wanita lajang di luar sana yang bisa dijadikan oleh Kanaka sebagai teman hidupnya.Pintu ruang kerja Athalia terbuka, wanita yang tengah sibuk menyusun daftar pekerjaannya untuk R Group mengalihkan pandangannya dari berkas di mejanya ke orang yang masuk ke dalam ruangannya."Lalunna, ke mana saja kau semalam?!" Athalia menatap sahabatnya galak. Ia benar-benar mengandalkan Lalunna semalam, tapi yang terjadi ia terbangun tanpa busana di ranjang milik Kanaka.Lalunna tersenyum tanpa rasa bersala
Baskara menerima pemberitahuan dari ponselnya bahwa kartu yang ia berikan pada Athalia digunakan. Kening Baskara sedikit berkerut ketika ia melihat jumlah yang dihabiskan oleh Athalia untuk belanja di butik langganan Athalia.Apa saja yang Athalia beli dengan uang belasan juta dolar. Baskara tidak mempermasalahkan berapa uang yang dihabiskan oleh Athalia, ia hanya heran karena tidak biasanya Athalia akan berbelanja sebanyak itu.Gaya hidup Athalia sangat hemat, Baskara bahkan pernah mengeluh tentang ini pada Athalia. Baskara mencari uang untuk memanjakan Athalia, jadi ia ingin istrinya menghabiskan lebih banyak uang agar ia bisa bekerja lebih semangat untuk memenuhi keinginan Athalia.Akan tetapi, Athalia bukan orang seperti itu. Sejak kecil Athalia sudah tahu betapa kerasnya hidup. Athalia menghargai setiap sen yang didapatkannya. Itulah kenapa Athalia hanya membeli barang-barang yang ia butuhkan, bukan ia inginkan.Banyak orang menyebut Athalia wanita m
Pesta pernikahan Athalia dan Kanaka telah selesai dilaksanakan, saat ini Athalia sudah berada di kamar pengantinnya dengan Kanaka. Athalia meninggalkan acara lebih cepat karena tubuhnya saat ini sedang tidak dalam kondisi yang baik.Kehamilan Athalia benar-benar membuat keluarga Kanaka merestui hubungannya dengan Kanaka mengabaikan segala masa lalu Athalia yang cukup buruk.Setelah kembali dari bandara beberapa hari lalu, Kanaka membatalkan pernikahan dengan Keinarra. Namun, pria itu menggunakan cara yang lebih halus agar tidak lebih mempermalukan Keinarra dan keluarganya.Kanaka juga memberikan kompensasi yang cukup besar untuk pembatalan pernikahan itu. Ia berjanji di masa depan ia akan memberi dukungan untuk keluarga Keinarra.Awalnya keluarga Keinarra tidak terima, tapi seberapa pun keras mereka ingin pernikahan tetap dilanjutkan, jika Kanaka menolak maka selamanya tidak akan ada pernikahan antara Kanakan dan Keinarra.Orangtua Kanaka juga sama
Hari ini adalah hari pernikahan Kanaka dan Keinarra, hari ini juga Athalia akan pindah ke luar kota dan menetap di sana bersama dengan ayahnya. Athalia tidak ingin melihat pernikahan Kanaka, jadi ia memutuskan untuk pergi di hari yang sama. Hanya tersisa satu jam lagi sebelum acara pernikahan Kanaka dimulai, Athalia sudah membulatkan tekadnya bahwa ia puas dengan akhir mereka saat ini. Namun, di sisi lain, saat ini Baskara yang telah banyak menyakiti Athalia ingin melakukan sesuatu untuk Athalia. Mungkin hal yang ia lakukan tidak akan sebanding dengan luka yang ia berikan pada Athalia, tapi setidaknya itu juga mungkin akan menjadi awal mula kebahagiaan sejati Athalia. Baskara sudah mengikuti ke mana Kanaka pergi hari ini, pria itu masih bekerja padahal satu jam lagi acara pernikahan akan berlangsung. “Kanaka!” Baskara menghadang langkah Kanaka. Asisten Kanaka bergerak cepat untuk menyingkirkan Baskara. “Kanaka, ada hal yang har
Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari.Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya.Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun.Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka.“Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Kanaka kandas.Lalunna menyayangkan hal itu, tapi jika Athalia benar-benar tidak bisa mencintai Kanaka, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Sesuatu yang dipa
Hasil tes DNA janin Shylla telah keluar. Di sana dinyatakan bahwa janin itu benar-benar miliki Daniel. Shylla merasa sangat lega. Untung saja kandungannya tidak keguguran, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa mendapat sejumlah uang untuk melanjutkan hidupnya.Setelah menerima hasil tes DNA, Shylla beristirahat dengan tenang. Saat ini ia perlu menjaga kandungannya sampai lahir. Shylla memerintahkan pelayan untuk membelikannya banyak makanan bergizi. Selain itu ia juga meminta pelayan untuk membelikannya semua keperluan, pakaian, perhiasan dan lainnya.Dengan janin yang ada di perutnya, Shylla yakin ayah dari janinnya akan mengikuti semua keinginannya.Sementara itu di tempat lain, seorang wanita tengah membaca salinan hasil tes DNA. Wajah wanita itu tampak mengerikan. “Jalang sialan! Apa wanita itu bermimpi janinnya akan bisa merebut posisi putraku?” Wanita itu bersuara sinis. “Lihat bagaimana aku akan mengirimnya ke neraka!”&ldquo
Athalia saat ini sedang melukis Abimana, sesuai dengan yang telah dijadwalkan.“Nona Athalia, bagaimana jika ayahmu masih hidup dan tidak seperti yang dikatakan oleh ibumu?” Abimana bicara setelah ia diam untuk waktu yang lama.Athalia berhenti melukis sejenak. “Itu tidak akan mengubah apapun. Saya telah tumbuh tanpa seorang ayah, ada atau tidak adanya saat ini tidak berpengaruh untuk saya.”Akan lebih baik jika ayahnya benar-benar telah tiada, daripada masih hidup. Athalia tidak ingin menderita pukulan karena fakta bahwa ayahnya meninggalkannya atau mungkin tidak menginginkannya.Hati Abimana sakit setelah mendengar jawaban Athalia, tapi apa yang Athalia katakan memang benar. Ia tidak ada ketika Athalia sedang tumbuh. Namun, itu bukan keinginannya. Keadaan yang membuat ia tidak bisa mengasihi Athalia.“Aku adalah ayahmu, Athalia.” Abimana bersuara lagi, dan pada akhirnya membuat Athalia benar-benar berhenti melu
Kanaka datang ke kediaman orangtuanya setelah ia mengantar Athalia dan Barbara kembali ke galeri. Kanaka harus menghadapi kemarahan keluarganya sekarang.“Kakek, Nenek, Ayah, Ibu.” Kanaka menyapa keluarganya yang sedang menghabiskan waktu bersama di sore hari.“Jika kedatanganmu ke sini hanya untuk memberitahu seberapa besar kau mencintai wanita itu, maka tidak perlu dikatakan.”Kakek Kanaka menatap cucunya tegas.“Kakek, tolong hargai pilihanku.” Kanaka berkata dengan tenang.“Kau ingin kami menghargai pilihanmu, apa kau pernah menghargai pilihan kami?” Ayah Kanaka kini yang bicara. “Apa kau bahkan pernah berpikir bagaimana perasaan kami ketika kau menjalin hubungan dengan wanita itu? Ayah yakin kau pasti tahu bagaimana reaksi kami, tapi kau tetap maju.”“Ayah, jangan membuatku berdiri di tengah-tengah. Aku sangat menyayangi kalian, tapi aku tidak bisa melepaskan Athalia. Aku t
Hari ini merupakan hari terakhir Athalia dan Kanaka berada di London. Setelah pekerjaan mereka beres, Kanaka membawa Athalia untuk berkencan. Keduanya pergi ke sebuah taman di pusat kota London.Kanaka berhenti sejenak memikirkan tentang penolakan keluarganya terhadap Athalia. Ia akan mencari jalan tengahnya nanti.Athalia dan Kanaka mengenakan pakaian tebal karena cuaca saat ini sedang dingin.Kanaka meraih tangan Athalia, ia mengenggamnya lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Setelah itu mereka mulai melangkah di sepanjang jalan taman yang luas itu.Di taman itu terdapat banyak pengunjung, entah itu pasangan atau keluarga kecil. Mereka tampak menikmati suasana tenang di tempat itu.Mata Athalia beralih ke penjual es krim di tempat itu. Entah kenapa ia merasa sangat menginginkan es krim itu.“Kau mau?” tanya Kanaka. Pria itu tampak mengerti apa yang dipikirkan oleh Athalia saat ini.“Ya, mereka tampak leza
Ponsel Kanaka berdering. Ia segera menjawab panggilan dari kakeknya.“Halo, Kakek.” Kanaka menyapa kakeknya.“Kegilaan macam apa yang sedang kau lakukan, Kanaka? Dari semua wanita, kau memilih wanita yang tidak bisa melahirkan seorang anak! Segera putuskan hubunganmu dengan wanita itu!” Kakek Kanaka membalas sapaan Kanaka dengan kemarahan.Kanaka sudah tahu, cepat atau lambat keluarganya pasti akan mengetahui tentang hubungannya dengan Athalia.“Kakek, aku akan membicarakan ini denganmu setelah menyelesaikan pekerjaanku di London.” Kanaka tidak ingin membicarakan tentang hal ini di telepon. Ia lebih baik menjelaskan secara tatap muka.“Tidak akan ada pembicaraan lagi. Segera tinggalkan wanita itu atau kau akan melihat kakekmu mati!” Pria itu memberi ancaman serius. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya menyukai wanita seperti Athalia. Status janda janda saja sudah buruk untuk
Acara pameran tengah berlangsung, sebuah ruangan besar disulap menjadi sebuah galeri raksasa di mana ada ratusan lukisa yang terpajang di dinding.Athalia berdiri di dekat lukisan yang ia pamerkan. Di sebelahnya ada Barbara yang menemani.Beberapa orang mendatangi lukisan Athalia, mereka menanyakan makna dari lukisan Athalia, dan Athalia menjelaskannya dengan antusias. Tiga lukisan Athalia sudah laku terjual, hanya tersisa beberapa lagi.Di pameran yang diadakan setiap satu tahun sekali ini terdapat banyak pelukis yang ikut berpartisipasi. Mereka meletakan karya terbaik mereka agar menarik minat pembeli.Uang yang didapatkan dari acara pameran tersebut akan disumbangkan pada beberapa lembaga sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak kurang mampu.Pada tahun lalu, Athalia berhasil menjual seluruh karyanya dan menghasilkan satu juta dolar. Athalia berharap tahun ini ia seluruh karyanya juga habis terjual.Waktu berlalu, Athalia kini sedan