Share

5

Penulis: Yuyun Batalia
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-25 18:50:25

Athalia kedatangan tamu di kediamannya. Ia membuka pintu, wajah tidak senang langsung menyapanya. Dengan kasar orang yang bertamu masuk ke dalam rumah, mendorong Athalia ke samping agar tidak menghalangi jalannya.

"Apakah kau sangat menyukai posisimu di rumah ini sampai kau bahkan menerima suamimu memiliki wanita lain? Apa kau cukup punya harga diri?" Kalimat tajam itu mengarah ke Athalia disertai dengan tatapan penuh kebencian yang sudah Athalia terima selama bertahun-tahun.

"Apakah Mom datang ke sini hanya untuk mengatakan itu?" Athalia bertanya dengan nada dingin. Wanita ini telah bersikap sopan pada ibu mertuanya selama ia menikah dengan Baskara.

Ia selalu memaafkannya meski wanita itu terus menyerangnya dengan kata-kata tajam serta tidak pernah bersikap baik padanya.

Athalia pikir suatu hari nanti ibu mertuanya pasti akan menyukainya. Ia hanya perlu terus bersikap baik agar wanita itu melunak. Namun, tampaknya ia terlalu naif karena berpikir seperti itu. Pada kenyataannya ibu mertuanya tidak akan pernah menerima kehadirannya.

Dan sekarang setelah wanita itu mengetahui bahwa Baskara sudah memiliki wanita lain yang sedang mengandung, tentu saja ibu mertuanya akan semakin kejam padanya.

Athalia tidak akan berharap bahwa wanita ini akan menasehati putranya karena melakukan hal yang salah, karena itu tidak mungkin terjadi. Ibu mertuanya jelas mendukung Baskara. Wanita itu akan menjadi yang terdepan untuk merestui Baskara dan Shylla.

Ibu Baskara mendengus mendengar ucapan dingin Athalia. Sepertinya menantu yang tidak ia harapkan ini sudah berani bersikap kurang ajar padanya. "Apa kau berharap aku datang ke sini untuk mengatakan kata-kata manis padamu? Wanita pembawa sial sepertimu tidak pantas mendapatkannya!"

Athalia tersenyum dingin. "Tidak sama sekali. Dengan kepribadian Mom yang buruk, tidak akan ada kata manis yang keluar dari mulut Mom. Dan aku juga tidak berharap Mom akan mengatakan hal seperti itu karena aku tahu itu palsu."

Wajah ibu Baskara menggelap karena ucapan Athalia. Menantunya benar-benar berani menghinanya seperti itu. "Sepertinya kau sudah kehilangan akal sehatmu setelah Baskara bersama Shylla. Ckck, kau terlalu banyak berharap putraku akan terus setia padamu. Lihat dirimu? Dari bawah ke atas kau tidak bisa dibandingkan dengan Shylla. Kau hanya lumpur dan Shylla berlian! Sekarang enyah dari sini! Tinggalkan Baskara!"

"Mom berkata seolah-olah aku ingin bertahan di kediaman ini. Aku bahkan dengan senang hati meninggalkan kediaman ini jika saja Baskara tidak mengancamku. Dengar, aku tidak sudi mempertahankan sampah seperti Baskara!"

Tangan ibu Baskara melayang ke wajah Athalia, wanita itu tidak terima putranya disebut sampah oleh Athalia. Baskara adalah hartanya yang berharga.

Namun, tangan ibu Baskara hanya tertahan di udara. Athalia menangkapnya. Meremasnya dengan kuat. "Aku sudah cukup mentoleransi rasa sakit yang kalian berikan padaku. Tidak aku izinkan kalian menyakitiku lagi!" Tatapan Athalia seperti pedang yang hendak mencabik-cabik tubuh ibu Baskara.

Ibu Baskara terkejut melihat ekspresi mengerikan Athalia. Selama ini Athalia selalu menjadi menantu yang penurut, tidak pernah menentangnya, bahkan tidak berani meninggikan suaranya. Sekarang Athalia berdiri melawannya.

"Jadi, ini wajah aslimu. Kau selama ini bersikap seperti wanita murah hati dan penurut hanya untuk memenangkan hati Baskara. Lihat apa yang akan Baskara lakukan padamu setelah dia mengetahui bahwa kau bersikap kurang ajar padaku!" ancam ibu Baskara marah.

Athalia tersenyum sinis. "Selama ini aku hanya terlalu bodoh, aku diam saja meski Mom memperlakukanku dengan buruk. Benar, inilah wajah asliku. Aku tidak akan pernah membiarkan kau dan keluargamu menindasku lagi. Sudah cukup, bertahun-tahun sikap baikku tidak pernah kalian hargai, jadi aku tidak akan membuang tenaga dengan melakukannya lagi." Athalia menghempaskan tangan ibu mertuanya dengan kasar.

Terdapat warna kemerahan di pergelangan tangan ibu Baskara. Athalia benar-benar mencengkramnya dengan kuat.

"Kau wanita mengerikan!" desis ibu Baskara. Ia merasa pergelangan tangannya seperti akan patah.

"Pergi dari sini, jangan merusak ketenanganku dengan kata-kata beracunmu. Dan ya, aku ingin mengucapkan selamat padamu karena akhirnya Mom akan menjadi nenek. Aku berharap Mom berumur panjang agar bisa melihat cucu Mom lahir dan tumbuh." Athalia bermurah hati dengan mendoakan ibu Baskara.

Ibu Baskara merasa semakin marah karena Athalia berani mengusirnya dari kediaman putranya. Hari ini ibu Baskara ingin menaburkan garam ke luka Athalia. Ia berharap Athalia akan menangis darah karena Baskara memiliki Shylla.

Akan tetapi, yang terjadi saat ini tidak seperti yang ia harapkan, Athalia tidak menangis sama sekali. Wanita itu bahkan terkesan tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Baskara dan Shylla. Athalia bahkan tidak menginginkan Baskara lagi. Seharusnya Baskara lah yang mencampakan Athalia, bukan sebaliknya.

Ibu Baskara mengepalkan kedua tangannya kuat. Ia ingin sekali merobek mulut Athalia. "Siapa yang akan percaya doa-doamu itu tulus. Aku lebih yakin kau berharap sebaliknya. Kau cemburu Shylla bisa mengandung anak Baskara sedangkan kau tidak. Kau mendoakanku berumur pendek agar tidak bisa melihat cucuku. Kau benar-benar memiliki pikiran yang kejam. Kau iblis!"

Athalia terkekeh pelan. "Imajinasi Mom terlalu liar. Aku pikir itu adalah apa yang Mom pikirkan sendiri. Dengar, aku tidak akan repot mendoakan hal buruk untuk kalian. Itu terlalu sia-sia."

Darah ibu Baskara semakin tidak terkendali. Wanita ini mungkin akan terkena serangan jantung sebentar lagi karena terlalu marah. Tangannya bahkan sudah bergetar.

Suara deru mobil terdengar. Ibu Baskara menatap Athalia penuh kemenangan. Ia yakin yang datang adalah putra kesayangannya.

Betul saja, beberapa detik kemudian Baskara masuk ke dalam rumah. "Mom di sini?" Baskara mendekat ke arah ibunya.

"Benar. Mom ke sini untuk melihat Athalia. Namun, istrimu tidak suka Mom datang. Dia mengusir Mom." Ibu Baskara mengadu.

Athalia tidak peduli sama sekali. Ia hanya bersikap tenang. Wanita ini sudah terbiasa melihat sandiwara memuakan ibu Baskara.

"Lihat, Athalia bahkan melakukan ini pada Mom." Ibu Baskara mengangkat tangannya yang masih merah. "Athalia sangat kurang ajar."

Baskara melihat ke pergelangan tangan ibunya. Ia akan meragukan ucapan ibunya jika tidak disertai bukti. Ia cukup mengenal Athalia yang selama ini sopan pada ibunya.

"Apa yang sudah kau lakukan pada Mom, Athalia?" tanya Baskara meminta penjelasan.

"Aku hanya mencegah Mom menamparku." Athalia menjawab acuh tak acuh.

"Aku melakukan itu karena kau menyebut Baskara sampah! Kau menghina putraku, mana mungkin aku akan diam saja!" geram ibu Baskara. Ia sengaja memprovokasi putranya agar marah pada Athalia.

"Kau benar-benar mengatakan itu, Athalia?" Baskara lagi-lagi bertanya. Ibunya merasa kesal karena putranya masih perlu bertanya pada Athalia untuk memastikan itu. Apakah putranya sendiri tidak mempercayainya.

"Baskara, mari kita buat semua menjadi jelas sekarang. Mom datang padaku dan mempertanyakan harga diriku yang masih bertahan di rumah ini. Tolong katakan padanya agar dia mengerti bahwa aku sudah meminta bercerai darimu, dan aku sama sekali tidak sudi bertahan denganmu dalam pernikahan yang sudah ternodai.

Karena tidak ada yang bahagia dengan mempertahankan pernikahan ini, maka ceraikan aku dengan segera. Aku tidak akan meminta kompensasi apapun darimu." Athalia mengatakannya dengan jelas, hanya orang tuli yang tidak bisa mendengar apa yang ia ucapkan.

"Kau sungguh bernyali. Kau bukan apa-apa tanpa Baskara. Selama ini kau hidup mewah karena kau istri Baskara. Dan sekarang kau bersikap angkuh seolah kau tidak membutuhkan Baskara sama sekali. Kau terlalu merendahkan Baskara." Ibu Baskara marah untuk putranya, tapi niatnya di sini sangat jelas bahwa ia ingin memperburuk hubungan Baskara dengan Athalia.

Athalia tertawa kecil. Selama ia menikah dengan Baskara ia tidak pernah menghambur-hamburkan uang Baskara. Ia membeli semua yang ia inginkan dengan penghasilannya sebagai seorang pelukis dan pemilik D Art Gallery.

Ia bahkan tidak menghabiskan uang Baskara untuk membeli pakaian mahal, perhiasan atau kendaraan. Ia hidup dengan sangat hemat. Athalia benar-benar tahu bagaimana rasanya hidup tanpa uang, jadi ia tidak ingin membeli sesuatu yang tidak ia butuhkan.

Memang benar dia tinggal di kediaman mewah yang dibeli oleh Baskara sebagai hadiah pernikahan mereka, tapi bukan berarti ia menikmati segala kemewahan seperti yang disebutkan oleh ibu mertuanya.

Baskara bukan suami yang pelit. Pria itu memberikan uang yang sangat banyak untuk Athalia, tapi Athalia tidak pernah menggunakan uang itu untuk keperluannya sendiri. Selama ini Athalia hanya menggunakan uang itu untuk keperluan Baskara, serta untuk membeli hadiah untuk keluarga Baskara.

Jadi, bisa dengan bangga Athalia mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan Baskara untuk kelangsungan hidupnya.

"Baskara, pernikahan kita tidak bisa dilanjutkan. Biarkan kita hidup dengan jalan masing-masing. Kau bisa membawa Shylla ke kediaman ini, dan aku bisa memulai hidupku yang baru. Bukankah itu sama-sama baik untuk kita?" Athalia mengabaikan ucapan ibu Baskara. Ia tidak perlu mengatakan apapun tentang itu karena Baskara tahu jelas kebenarannya.

Baskara membenci kata-kata cerai yang keluar dari mulut Athalia. Ia tahu Athalia seorang wanita mandiri, tapi ia tidak berharap Athalia akan dengan mudah meminta berpisah darinya.

"Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi, Athalia? Kenapa semudah itu kau ingin bercerai dariku." Baskara menekan amarahnya yang hendak meledak.

"Pantaskah kau dicintai setelah kau menghancurkan hatiku, Baskara? Tanyakan pada dirimu sendiri," seru Athalia dengan nada dingin. Ia pikir Baskara tidak perlu mempertanyakan hal yang sudah jelas seperti itu.

Tidak akan ada lagi cinta yang tersisa untuk Baskara. Athalia ingin mengakhiri pernikahan dengan sesegera mungkin agar ia tidak membenci Baskara lebih banyak. Kebencian hanya akan menyiksa dirinya sendiri. Ia juga bukan seorang pendendam, tapi jika ia menerima lebih banyak luka lagi, ia mungkin akan menghitung setiap luka yang ia terima dan membalasnya berkali-kali lipat.

"Baskara, ceraikan Athalia. Dia sudah menginjak-injak harga dirimu. Bukan kesalahanmu jika kau bersama Shylla. Athalia tidak sempurna. Dia tidak bisa memberikan keturunan untukmu. Jadi, satu-satunya yang salah di sini adalah Athalia." Ibu Baskara menghasut putranya.

Namun, Baskara adalah pria yang egois. Bahkan jika ia melukai Athalia, ia akan mempertahankan Athalia di sisinya. Ia sudah mencintai Athalia selama bertahun-tahun, tidak mudah melepaskan Athalia.

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu, Athalia. Keputusanku tidak pernah berubah. Tidak peduli kau masih mencintaiku atau tidak, kau akan tetap bersamaku." Baskara menegaskannya lagi. "Jangan pernah meminta cerai dariku lagi karena tidak akan ada perceraian di antara kita."

Athalia tertawa sumbang. "Mom, aku sangat yakin telinga Mom masih berfungsi dengan baik. Bukan aku yang ingin bertahan di sini, tapi putramu yang egois yang menahanku. Sekarang jangan pernah lagi datang padaku dan menghinaku, karena aku sudah sangat muak dengan hinaan darimu.

Mari kita tidak usah berhubungan lagi. Aku akan menganggap Mom sebagai orang luar mulai dari sekarang." Athalia mengatakannya dengan mantap. Ia memutuskan hubungannya dengan mertuanya.

"Baskara, lihat bagaimana istrimu mempelakukan Mommy. Kenapa kau masih mempertahankan wanita tidak tahu diri ini!" Ibu Baskara kini memarahi Baskara. Ia benar-benar kesal pada putranya yang tidak ingin melepaskan Athalia.

Apa sebenarnya kelebihan Athalia hingga putranya begitu mencintai Athalia. Kecantikan yang dimiliki Athalia akan segera luntur seiring berjalannya waktu. Kepribadian buruknya juga bukan sesuatu yang bagus.

"Mom, sebaiknya Mom pulang sekarang." Baskara tidak ingin mendengar keributan lagi. Ia pulang ke rumah berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan Athalia dengan menghabiskan lebih banyak waktu bersama istrinya, tapi sayangnya ibunya membuat Athalia marah.

Ibu Baskara menatap Baskara tidak percaya. "Kau sekarang mengusir Mom. Bagus sekali, Baskara. Kau sepertinya sudah lupa siapa yang sudah melahirkanmu!"

"Mom, aku tidak bermaksud seperti itu." Baskara mencoba untuk menjelaskan, tapi ibunya sudah terlanjur kecewa. Wanita berusia hampir lima puluh tahun itu segera membalik tubuhnya dan pergi dengan kemarahan di dalam dirinya.

Baskara menghela napas. Ia melihat ke Athalia yang juga hendak membalik tubuhnya. Baskara meraih tangan Athalia, menahan wanita itu. "Siapkan air mandiku."

"Berhenti bersikap seolah rumah tangga ini baik-baik saja, Baskara. Kau sudah kehilangan hak mendapatkan baktiku sebagai istrimu," tolak Athalia disertai dengan tatapan acuh tak acuhnya. Tidak ada lagi binar kebahagiaan di mata itu.

"Kau masih istriku, Athalia. Sampai kapan kau akan bersikap seperti ini? Kau membuat rumah ini menjadi tidak nyaman lagi!" Baskara menyalahkan Athalia.

Senyum kecut tampak di wajah cantik Athalia. "Jika kediaman ini tidak nyaman maka kau bisa pergi ke tempat yang kau anggap nyaman, Baskara. Tidak ada yang menahanmu di sini." Athalia melepaskan tangan Baskara dari tangannya, ia kemudian melangkah menuju ke kamarnya.

Rahang Baskara mengeras. Ia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya. Pria itu kemudian meninggalkan kediamannya dengan perasaan marah.

Baskara mengemudi menuju ke rumah Shylla. Ketika ia sampai di sana, senyum lembut Shylla langsung menyambutnya. Kehangatan Shylla membuat Baskara merasa lebih baik.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya Shylla.

"Tidak ada," bohong Baskara. "Aku sangat merindukanmu."

Shylla mencium bibir Baskara, menggoda suaminya dan menuntun suaminya menuju ke kamar. Shylla jelas tahu pasti ada yang terjadi pada Baskara.

Ia senang Athalia terus mendorong Baskara ke arahnya. Itu akan mempermudahnya memutuskan hubungan Athalia dan Baskara.

tbc

Bab terkait

  • Main Hati   6

    Ponsel Athalia berdering, itu panggilan dari nomor tidak dikenal. Kening Athalia berkerut, siapa orang yang menghubunginya tengah malam."Halo." Athalia memilih untuk menjawab panggilan itu. Mungkin saja itu sesuatu yang penting."Ah, Baskara. Lebih dalam... Ya, ya, seperti itu." Tubuh Athalia menegang. Ia jelas mengenal siapa pemilik suara itu. Shylla, apakah wanita tidak tahu malu itu menghubunginya hanya untuk memberitahu bahwa sekarang ia sedang bercinta dengan Baskara?Setelah itu Athalia mendengar suara erangan Baskara yang jelas ia hafal. Ia bercinta dengan pria itu selama tujuh tahun, tidak mungkin ia tidak mengenali suara itu.Athalia merasa sangat jijik dengan Shylla dan Baskara sekarang. Tidak menunggu lebih lama, ia memutuskan panggilan itu.Sepertinya Shylla dengan sengaja ingin menyakitinya, sayangnya Athalia harus mengecewakan Shylla karena ia tidak tersakiti sama sekali. Ia bahkan dengan sukarela menye

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   7

    Kanaka membaringkan tubuh Athalia ke atas ranjang besar miliknya. Pria itu tidak membawa Athalia ke hotel melainkan ke kediamannya.Kanaka melepaskan sepatu yang Athalia kenakan, lalu ia membuka dress Athalia yang kotor. Di mobil Athalia memuntahkan isi perutnya hingga mengenai baju yang dipakainya juga mengotori mobil Kanaka.Biasanya Kanaka akan membenci hal-hal menjijikan seperti itu, tapi demi Athalia, ia bukan hanya bertahan dengan bau muntahan tidak sedap Athalia, tapi juga membersihkan tubuh Athalia.Mata Athalia terbuka, ia menatap Kanaka yang saat ini berada di depan wajahnya hanya dengan jarak kurang dari dua puluh senti meter.Kedua tangan Athalia bergerak, merangkul leher Kanaka. Menariknya mendekat lalu mencium bibir pria itu. Athalia tidak sadar sama sekali atas apa yang ia lakukan. Ia hanya melihat wajah tampan Kanaka dan sayang untuk melewatkannya.Kanaka yang sedang memegang handuk hangat menengkram handuk dengan kuat, ia tidak ing

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   8

    Athalia tidak memikirkan apa yang Kanaka katakan padanya beberapa saat lalu. Ia anggap pria itu hanya bermain-main dengannya.Akal sehat Athalia mengatakan bahwa tidak mungkin Kanaka menyukainya dalam artian yang sebenarnya. Pria itu mungkin hanya ingin bermain-main saja dengannya.Terlebih Kanaka juga mengetahui bahwa ia memiliki suami. Seorang pria luar biasa seperti Kanaka tidak mungkin akan berhubungan dengan seseorang yang sudah menikah.Ada banyak wanita lajang di luar sana yang bisa dijadikan oleh Kanaka sebagai teman hidupnya.Pintu ruang kerja Athalia terbuka, wanita yang tengah sibuk menyusun daftar pekerjaannya untuk R Group mengalihkan pandangannya dari berkas di mejanya ke orang yang masuk ke dalam ruangannya."Lalunna, ke mana saja kau semalam?!" Athalia menatap sahabatnya galak. Ia benar-benar mengandalkan Lalunna semalam, tapi yang terjadi ia terbangun tanpa busana di ranjang milik Kanaka.Lalunna tersenyum tanpa rasa bersala

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   9

    Baskara menerima pemberitahuan dari ponselnya bahwa kartu yang ia berikan pada Athalia digunakan. Kening Baskara sedikit berkerut ketika ia melihat jumlah yang dihabiskan oleh Athalia untuk belanja di butik langganan Athalia.Apa saja yang Athalia beli dengan uang belasan juta dolar. Baskara tidak mempermasalahkan berapa uang yang dihabiskan oleh Athalia, ia hanya heran karena tidak biasanya Athalia akan berbelanja sebanyak itu.Gaya hidup Athalia sangat hemat, Baskara bahkan pernah mengeluh tentang ini pada Athalia. Baskara mencari uang untuk memanjakan Athalia, jadi ia ingin istrinya menghabiskan lebih banyak uang agar ia bisa bekerja lebih semangat untuk memenuhi keinginan Athalia.Akan tetapi, Athalia bukan orang seperti itu. Sejak kecil Athalia sudah tahu betapa kerasnya hidup. Athalia menghargai setiap sen yang didapatkannya. Itulah kenapa Athalia hanya membeli barang-barang yang ia butuhkan, bukan ia inginkan.Banyak orang menyebut Athalia wanita m

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   10

    Shylla mendatangi kediaman orangtua Baskara, wanita ini hendak mengadu tentang bagaimana Athalia menghabiskan puluhan juta dolar untuk set perhiasan. Shylla tidak akan mungkin membiarkan Athalia lolos begitu saja setelah wanita itu menghinanya."Sayang, kau datang." Ibu Baskara tersenyum cerah melihat menantu keduanya yang sudah ia anggap sebagai satu-satunya menantu yang ia miliki. Sayang sekali ia belum bisa mengakui Shylla di depan banyak orang."Aku kebetulan berada di sekitar sini, jadi aku memutuskan untuk mengunjungi Mommy." Shylla bersuara lembut. Wanita ini tidak perlu melakukan banyak hal untuk mendapatkan hati ibu Baskara karena Shylla sudah memenuhi kriteria menantu idaman keluarga Baskara."Ah, seperti itu. Ayo duduklah. Kau datang di saat yang tepat. Mommy juga sendirian di rumah ini. Daddymu sedang ke luar kota untuk pekerjaan, sedangkan dua adikmu melakukan kegiatan mereka masing-masing dengan teman-teman mereka."Shylla duduk di sebelah i

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   11

    Ponsel Athalia yang terletak di meja berdering. Ia meliriknya dengan malas, di sana tertera panggilan dari suaminya. Jika saja tidak diingatkan oleh panggilan itu, ia akan lupa bahwa ia memiliki suami.Sudah tiga hari sejak pertemuan terakhir Athalia dengan Baskara. Tentu saja bajingan itu lebih memilih untuk tinggal dengan Shylla daripada dengannya. Tidak, Athalia tidak berharap sama sekali Baskara akan menghabiskan waktu dengannya.Demi Tuhan, Athalia merasa begitu muak dengan Baskara. Tiga hari lalu ia semakin kehilangan rasa terhadap Baskara. Pria itu tampak sangat memikirkan perasaan Shylla, tapi mengabaikan perasaannya.Apakah itu bentuk cinta Baskara padanya? Sangat menggelikan. Athalia yakin, jika ia tidak memiliki bukti maka sepenuhnya Baskara akan percaya bahwa ia adalah seorang wanita berdarah dingin yang ingin membunuh janin dalam kandungan Shylla.Athalia memilih untuk mengabaikan panggilan itu. Hidupnya sudah cukup damai beberapa hari ini ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   12

    Sinar matahari membangunkan Athalia. Wanita itu merasa tubuhnya seperti habis dipukuli oleh banyak orang. Kanaka benar-benar tidak memiliki belas kasihan, terus menerus menyatukan tubuh dengannya seperti tenaga pria itu tidak berkurang sama sekali.Athalia sudah bercinta dengan Baskara bertahun-tahun lamanya, tapi harus ia akui bahwa kehebatan Baskara di atas ranjang tidak bisa disamakan dengan kehebatan Kanaka. Jika Lalunna tidak memberitahunya bahwa Kanaka tidak pernah mengizinkan wanita mana pun menyentuhnya, maka ia akan menilai pria yang begitu mahir di atas ranjang itu telah tidur dengan banyak wanita."Kau sudah bangun, Athalia?" Suara berat Kanaka terdengar di telinga Athalia. Wanita yang masih terbaring di atas ranjang itu segera melihat ke arah Kanaka yang mengenakan setelan kerja berwarna abu-abu.Athalia terpesona sejenak. Semakin sering Athalia melihat Kanaka, ia merasa Kanaka semakin tampan dan seksi. Pesonanya benar-benar mematikan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Main Hati   13

    "Aku pikir kau tidak menjalankan tugasmu dengan benar, Yasa." Kanaka menatap Yasa tajam.Aura dingin yang selalu Yasa rasakan ketika ia berada di dekat Kanaka kini terasa semakin dingin, seolah kutub es dipindahkan ke dalam ruangan itu.Yasa tidak tahu di bagian mana ia tidak menjalankan tugas dengan baik, ia merasa perintah dari atasannya sudah ia lakukan dengan cepat. Selain itu harusnya hasilnya memuaskan karena pelaku perusakan galeri Athalia ditemukan dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam."Maafkan saya, Tuan. Saya salah." Yasa tidak berani mengeluh. Ia hanya bisa mengakui kesalahannya."Buat Baskara lebih sibuk lagi sampai dia tidak bisa mengurusi istrinya!" titah Kanaka."Baik, Tuan." Yasa kini tahu di mana kesalahannya. Masalah yang ia buat untuk Baskara masih tidak terlalu menyibukan pria itu sehingga masih bisa memikirkan tentang Athalia."Lalu, apa yang harus saya lakukan terhadap orang-orang yang sudah merusak galeri Bu Ath

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03

Bab terbaru

  • Main Hati   Extra part

    Pesta pernikahan Athalia dan Kanaka telah selesai dilaksanakan, saat ini Athalia sudah berada di kamar pengantinnya dengan Kanaka. Athalia meninggalkan acara lebih cepat karena tubuhnya saat ini sedang tidak dalam kondisi yang baik.Kehamilan Athalia benar-benar membuat keluarga Kanaka merestui hubungannya dengan Kanaka mengabaikan segala masa lalu Athalia yang cukup buruk.Setelah kembali dari bandara beberapa hari lalu, Kanaka membatalkan pernikahan dengan Keinarra. Namun, pria itu menggunakan cara yang lebih halus agar tidak lebih mempermalukan Keinarra dan keluarganya.Kanaka juga memberikan kompensasi yang cukup besar untuk pembatalan pernikahan itu. Ia berjanji di masa depan ia akan memberi dukungan untuk keluarga Keinarra.Awalnya keluarga Keinarra tidak terima, tapi seberapa pun keras mereka ingin pernikahan tetap dilanjutkan, jika Kanaka menolak maka selamanya tidak akan ada pernikahan antara Kanakan dan Keinarra.Orangtua Kanaka juga sama

  • Main Hati   41 - End

    Hari ini adalah hari pernikahan Kanaka dan Keinarra, hari ini juga Athalia akan pindah ke luar kota dan menetap di sana bersama dengan ayahnya. Athalia tidak ingin melihat pernikahan Kanaka, jadi ia memutuskan untuk pergi di hari yang sama. Hanya tersisa satu jam lagi sebelum acara pernikahan Kanaka dimulai, Athalia sudah membulatkan tekadnya bahwa ia puas dengan akhir mereka saat ini. Namun, di sisi lain, saat ini Baskara yang telah banyak menyakiti Athalia ingin melakukan sesuatu untuk Athalia. Mungkin hal yang ia lakukan tidak akan sebanding dengan luka yang ia berikan pada Athalia, tapi setidaknya itu juga mungkin akan menjadi awal mula kebahagiaan sejati Athalia. Baskara sudah mengikuti ke mana Kanaka pergi hari ini, pria itu masih bekerja padahal satu jam lagi acara pernikahan akan berlangsung. “Kanaka!” Baskara menghadang langkah Kanaka. Asisten Kanaka bergerak cepat untuk menyingkirkan Baskara. “Kanaka, ada hal yang har

  • Main Hati   40

    Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari.Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya.Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun.Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka.“Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Kanaka kandas.Lalunna menyayangkan hal itu, tapi jika Athalia benar-benar tidak bisa mencintai Kanaka, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Sesuatu yang dipa

  • Main Hati   39

    Hasil tes DNA janin Shylla telah keluar. Di sana dinyatakan bahwa janin itu benar-benar miliki Daniel. Shylla merasa sangat lega. Untung saja kandungannya tidak keguguran, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa mendapat sejumlah uang untuk melanjutkan hidupnya.Setelah menerima hasil tes DNA, Shylla beristirahat dengan tenang. Saat ini ia perlu menjaga kandungannya sampai lahir. Shylla memerintahkan pelayan untuk membelikannya banyak makanan bergizi. Selain itu ia juga meminta pelayan untuk membelikannya semua keperluan, pakaian, perhiasan dan lainnya.Dengan janin yang ada di perutnya, Shylla yakin ayah dari janinnya akan mengikuti semua keinginannya.Sementara itu di tempat lain, seorang wanita tengah membaca salinan hasil tes DNA. Wajah wanita itu tampak mengerikan. “Jalang sialan! Apa wanita itu bermimpi janinnya akan bisa merebut posisi putraku?” Wanita itu bersuara sinis. “Lihat bagaimana aku akan mengirimnya ke neraka!”&ldquo

  • Main Hati   38

    Athalia saat ini sedang melukis Abimana, sesuai dengan yang telah dijadwalkan.“Nona Athalia, bagaimana jika ayahmu masih hidup dan tidak seperti yang dikatakan oleh ibumu?” Abimana bicara setelah ia diam untuk waktu yang lama.Athalia berhenti melukis sejenak. “Itu tidak akan mengubah apapun. Saya telah tumbuh tanpa seorang ayah, ada atau tidak adanya saat ini tidak berpengaruh untuk saya.”Akan lebih baik jika ayahnya benar-benar telah tiada, daripada masih hidup. Athalia tidak ingin menderita pukulan karena fakta bahwa ayahnya meninggalkannya atau mungkin tidak menginginkannya.Hati Abimana sakit setelah mendengar jawaban Athalia, tapi apa yang Athalia katakan memang benar. Ia tidak ada ketika Athalia sedang tumbuh. Namun, itu bukan keinginannya. Keadaan yang membuat ia tidak bisa mengasihi Athalia.“Aku adalah ayahmu, Athalia.” Abimana bersuara lagi, dan pada akhirnya membuat Athalia benar-benar berhenti melu

  • Main Hati   37

    Kanaka datang ke kediaman orangtuanya setelah ia mengantar Athalia dan Barbara kembali ke galeri. Kanaka harus menghadapi kemarahan keluarganya sekarang.“Kakek, Nenek, Ayah, Ibu.” Kanaka menyapa keluarganya yang sedang menghabiskan waktu bersama di sore hari.“Jika kedatanganmu ke sini hanya untuk memberitahu seberapa besar kau mencintai wanita itu, maka tidak perlu dikatakan.”Kakek Kanaka menatap cucunya tegas.“Kakek, tolong hargai pilihanku.” Kanaka berkata dengan tenang.“Kau ingin kami menghargai pilihanmu, apa kau pernah menghargai pilihan kami?” Ayah Kanaka kini yang bicara. “Apa kau bahkan pernah berpikir bagaimana perasaan kami ketika kau menjalin hubungan dengan wanita itu? Ayah yakin kau pasti tahu bagaimana reaksi kami, tapi kau tetap maju.”“Ayah, jangan membuatku berdiri di tengah-tengah. Aku sangat menyayangi kalian, tapi aku tidak bisa melepaskan Athalia. Aku t

  • Main Hati   36

    Hari ini merupakan hari terakhir Athalia dan Kanaka berada di London. Setelah pekerjaan mereka beres, Kanaka membawa Athalia untuk berkencan. Keduanya pergi ke sebuah taman di pusat kota London.Kanaka berhenti sejenak memikirkan tentang penolakan keluarganya terhadap Athalia. Ia akan mencari jalan tengahnya nanti.Athalia dan Kanaka mengenakan pakaian tebal karena cuaca saat ini sedang dingin.Kanaka meraih tangan Athalia, ia mengenggamnya lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Setelah itu mereka mulai melangkah di sepanjang jalan taman yang luas itu.Di taman itu terdapat banyak pengunjung, entah itu pasangan atau keluarga kecil. Mereka tampak menikmati suasana tenang di tempat itu.Mata Athalia beralih ke penjual es krim di tempat itu. Entah kenapa ia merasa sangat menginginkan es krim itu.“Kau mau?” tanya Kanaka. Pria itu tampak mengerti apa yang dipikirkan oleh Athalia saat ini.“Ya, mereka tampak leza

  • Main Hati   35

    Ponsel Kanaka berdering. Ia segera menjawab panggilan dari kakeknya.“Halo, Kakek.” Kanaka menyapa kakeknya.“Kegilaan macam apa yang sedang kau lakukan, Kanaka? Dari semua wanita, kau memilih wanita yang tidak bisa melahirkan seorang anak! Segera putuskan hubunganmu dengan wanita itu!” Kakek Kanaka membalas sapaan Kanaka dengan kemarahan.Kanaka sudah tahu, cepat atau lambat keluarganya pasti akan mengetahui tentang hubungannya dengan Athalia.“Kakek, aku akan membicarakan ini denganmu setelah menyelesaikan pekerjaanku di London.” Kanaka tidak ingin membicarakan tentang hal ini di telepon. Ia lebih baik menjelaskan secara tatap muka.“Tidak akan ada pembicaraan lagi. Segera tinggalkan wanita itu atau kau akan melihat kakekmu mati!” Pria itu memberi ancaman serius. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya menyukai wanita seperti Athalia. Status janda janda saja sudah buruk untuk

  • Main Hati   34

    Acara pameran tengah berlangsung, sebuah ruangan besar disulap menjadi sebuah galeri raksasa di mana ada ratusan lukisa yang terpajang di dinding.Athalia berdiri di dekat lukisan yang ia pamerkan. Di sebelahnya ada Barbara yang menemani.Beberapa orang mendatangi lukisan Athalia, mereka menanyakan makna dari lukisan Athalia, dan Athalia menjelaskannya dengan antusias. Tiga lukisan Athalia sudah laku terjual, hanya tersisa beberapa lagi.Di pameran yang diadakan setiap satu tahun sekali ini terdapat banyak pelukis yang ikut berpartisipasi. Mereka meletakan karya terbaik mereka agar menarik minat pembeli.Uang yang didapatkan dari acara pameran tersebut akan disumbangkan pada beberapa lembaga sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak kurang mampu.Pada tahun lalu, Athalia berhasil menjual seluruh karyanya dan menghasilkan satu juta dolar. Athalia berharap tahun ini ia seluruh karyanya juga habis terjual.Waktu berlalu, Athalia kini sedan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status