Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari.
Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya.
Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun.
Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka.
“Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Kanaka kandas.
Lalunna menyayangkan hal itu, tapi jika Athalia benar-benar tidak bisa mencintai Kanaka, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Sesuatu yang dipa
Hari ini adalah hari pernikahan Kanaka dan Keinarra, hari ini juga Athalia akan pindah ke luar kota dan menetap di sana bersama dengan ayahnya. Athalia tidak ingin melihat pernikahan Kanaka, jadi ia memutuskan untuk pergi di hari yang sama. Hanya tersisa satu jam lagi sebelum acara pernikahan Kanaka dimulai, Athalia sudah membulatkan tekadnya bahwa ia puas dengan akhir mereka saat ini. Namun, di sisi lain, saat ini Baskara yang telah banyak menyakiti Athalia ingin melakukan sesuatu untuk Athalia. Mungkin hal yang ia lakukan tidak akan sebanding dengan luka yang ia berikan pada Athalia, tapi setidaknya itu juga mungkin akan menjadi awal mula kebahagiaan sejati Athalia. Baskara sudah mengikuti ke mana Kanaka pergi hari ini, pria itu masih bekerja padahal satu jam lagi acara pernikahan akan berlangsung. “Kanaka!” Baskara menghadang langkah Kanaka. Asisten Kanaka bergerak cepat untuk menyingkirkan Baskara. “Kanaka, ada hal yang har
Pesta pernikahan Athalia dan Kanaka telah selesai dilaksanakan, saat ini Athalia sudah berada di kamar pengantinnya dengan Kanaka. Athalia meninggalkan acara lebih cepat karena tubuhnya saat ini sedang tidak dalam kondisi yang baik.Kehamilan Athalia benar-benar membuat keluarga Kanaka merestui hubungannya dengan Kanaka mengabaikan segala masa lalu Athalia yang cukup buruk.Setelah kembali dari bandara beberapa hari lalu, Kanaka membatalkan pernikahan dengan Keinarra. Namun, pria itu menggunakan cara yang lebih halus agar tidak lebih mempermalukan Keinarra dan keluarganya.Kanaka juga memberikan kompensasi yang cukup besar untuk pembatalan pernikahan itu. Ia berjanji di masa depan ia akan memberi dukungan untuk keluarga Keinarra.Awalnya keluarga Keinarra tidak terima, tapi seberapa pun keras mereka ingin pernikahan tetap dilanjutkan, jika Kanaka menolak maka selamanya tidak akan ada pernikahan antara Kanakan dan Keinarra.Orangtua Kanaka juga sama
Tidak ada angin, tidak ada hujan, tapi hati Athalia seperti tersambar petir. Rasanya hancur berkeping-keping.Matanya tampak basah menatap pria yang merupakan suaminya. Ia tidak percaya bahwa pria yang paling ia cintai ternyata juga yang paling menyakitinya"Mulai saat ini Shylla akan tinggal di sini bersama kita."Mendengar kata-kata dari suaminya, tangan Athalia melayang mengikuti kemarahan Athalia saat ini."Kau sangat keterlaluan, Baskara! Setelah mengkhianati pernikahan kita kau juga ingin membawa wanita simpananmu ke rumah kita! Apa kau punya otak!" marah Athalia dengan air mata yang kini jatuh tanpa bisa ia cegah.Marah, sakit hati, kecewa dan hancur ia rasakan di saat yang bersamaan. Dahulu suaminya berjanji akan setia padanya sampai maut memisahkan, tapi yang terjadi saat ini sangat jauh dari sumpah itu. Suaminya berselingkuh.Pria itu membawa selingkuhannya, memperkenalkannya sebagai wanita yang juga ia cintai, lalu kemudian ingin
Wajah Athalia terlihat kaget ketika ia menemukan dirinya terbangun di kamar hotel tanpa mengenakan sehelai pakaian pun. Jejak-jejak percintaan terlihat jelas di tubuhnya.Athalia merutuki dirinya sendiri, bagaimana ia bisa berakhir di tempat ini dalam keadaan yang hina seperti sekarang. Ia bahkan tidak mengingat dengan siapa ia tidur semalam.Athalia melihat ke sekelilingnya, tidak ada orang lain di tempat itu selain dirinya sendiri. Namun, ia menemukan secarik kertas di atas nakas. Athalia meraihnya, lalu membaca tulisan yang ada di sana.Hubungi aku jika kau memiliki pertanyaan tentang yang terjadi semalam.Terdapat nomor ponsel di kertas itu. Athalia segera merobek dan membuangnya ke tempat sampah. Apa lagi yang perlu ia pertanyakan, yang terjadi semalam adalah kesalahan. Athalia tidak akan menuntut pertanggung jawaban dari pria itu. Ia tahu dengan jelas bahwa dirinya yang melemparkan diri pada pria yang tidak bisa ia ingat wajah
Di kediaman orangtua Baskara, saat ini kebahagiaan tengah menyelimuti tempat itu karena Baskara sudah memberitahukan tentang hubungannya dengan Shylla. Dan mengatakan saat ini Shylla tengah mengandung.Selama ini orangtua Baskara tidak begitu menyukai Athalia. Bukan hanya karena Athalia tidak sepadan dengan Baskara, tapi juga karena Athalia tidak bisa memberikan Baskara keturunan.Berkali-kali mereka mendesak Athalia untuk menceraikan Athalia, tapi Baskara selalu menolak. Mereka tidak tahu sihir apa yang sudah digunakan Athalia pada putra mereka hingga putra mereka begitu tidak ingin kehilangan Athalia.Beruntung saat ini Baskara sudah terbuka mata dan pikirannya hingga putra mereka kini membawa wanita lain. Mereka sangat mendukung Baskara melakukan hal ini. Setidaknya mereka bisa mengakhiri nasib sial yang menimpa putra mereka.Ditambah lagi mereka cukup mengenal asal-usul Shylla yang juga berasal dari kalangan atas. Ini akan sangat baik untuk pengaruh b
"Bu Athalia, beberapa lukisan yang akan dikirim ke R Group telah dikemas dan dimasukan ke dalam mobil." Barbara, asisten Athalia melapor pada Athalia."Baik. Ikut aku mengirim lukisan-lukisan itu." Athalia berdiri dari tempat duduknya, meraih tas tangannya lalu melangkah keluar dari ruangan kerjanya.Di belakangnya Barbara yang sudah bekerja untuknya sejak awal galeri itu dibuka mengikuti langkahnya.R Group merupakan pelanggan besar galeri Athalia, jadi Athalia selalu mengirimkan lukisan ke sana secara pribadi untuk menjaga hubungan baiknya dengan perusahaan itu.Barbara menyetir untuk Athalia, setelah beberapa menit perjalanan mobil yang mereka tumpangi sampai di depan sebuah gedung dengan tiga puluh lima lantai yang terletak di jantung kota.Athalia dan karyawannya masuk ke dalam perusahaan setelah dipindai oleh petugas keamanan perusahaan yang ketat. Tidak hanya Athalia dan karyawannya, lukisan yang mereka bawa juga diperiksa.Sete
Athalia kedatangan tamu di kediamannya. Ia membuka pintu, wajah tidak senang langsung menyapanya. Dengan kasar orang yang bertamu masuk ke dalam rumah, mendorong Athalia ke samping agar tidak menghalangi jalannya."Apakah kau sangat menyukai posisimu di rumah ini sampai kau bahkan menerima suamimu memiliki wanita lain? Apa kau cukup punya harga diri?" Kalimat tajam itu mengarah ke Athalia disertai dengan tatapan penuh kebencian yang sudah Athalia terima selama bertahun-tahun."Apakah Mom datang ke sini hanya untuk mengatakan itu?" Athalia bertanya dengan nada dingin. Wanita ini telah bersikap sopan pada ibu mertuanya selama ia menikah dengan Baskara.Ia selalu memaafkannya meski wanita itu terus menyerangnya dengan kata-kata tajam serta tidak pernah bersikap baik padanya.Athalia pikir suatu hari nanti ibu mertuanya pasti akan menyukainya. Ia hanya perlu terus bersikap baik agar wanita itu melunak. Namun, tampaknya ia terlalu naif karena berpikir se
Ponsel Athalia berdering, itu panggilan dari nomor tidak dikenal. Kening Athalia berkerut, siapa orang yang menghubunginya tengah malam."Halo." Athalia memilih untuk menjawab panggilan itu. Mungkin saja itu sesuatu yang penting."Ah, Baskara. Lebih dalam... Ya, ya, seperti itu." Tubuh Athalia menegang. Ia jelas mengenal siapa pemilik suara itu. Shylla, apakah wanita tidak tahu malu itu menghubunginya hanya untuk memberitahu bahwa sekarang ia sedang bercinta dengan Baskara?Setelah itu Athalia mendengar suara erangan Baskara yang jelas ia hafal. Ia bercinta dengan pria itu selama tujuh tahun, tidak mungkin ia tidak mengenali suara itu.Athalia merasa sangat jijik dengan Shylla dan Baskara sekarang. Tidak menunggu lebih lama, ia memutuskan panggilan itu.Sepertinya Shylla dengan sengaja ingin menyakitinya, sayangnya Athalia harus mengecewakan Shylla karena ia tidak tersakiti sama sekali. Ia bahkan dengan sukarela menye
Pesta pernikahan Athalia dan Kanaka telah selesai dilaksanakan, saat ini Athalia sudah berada di kamar pengantinnya dengan Kanaka. Athalia meninggalkan acara lebih cepat karena tubuhnya saat ini sedang tidak dalam kondisi yang baik.Kehamilan Athalia benar-benar membuat keluarga Kanaka merestui hubungannya dengan Kanaka mengabaikan segala masa lalu Athalia yang cukup buruk.Setelah kembali dari bandara beberapa hari lalu, Kanaka membatalkan pernikahan dengan Keinarra. Namun, pria itu menggunakan cara yang lebih halus agar tidak lebih mempermalukan Keinarra dan keluarganya.Kanaka juga memberikan kompensasi yang cukup besar untuk pembatalan pernikahan itu. Ia berjanji di masa depan ia akan memberi dukungan untuk keluarga Keinarra.Awalnya keluarga Keinarra tidak terima, tapi seberapa pun keras mereka ingin pernikahan tetap dilanjutkan, jika Kanaka menolak maka selamanya tidak akan ada pernikahan antara Kanakan dan Keinarra.Orangtua Kanaka juga sama
Hari ini adalah hari pernikahan Kanaka dan Keinarra, hari ini juga Athalia akan pindah ke luar kota dan menetap di sana bersama dengan ayahnya. Athalia tidak ingin melihat pernikahan Kanaka, jadi ia memutuskan untuk pergi di hari yang sama. Hanya tersisa satu jam lagi sebelum acara pernikahan Kanaka dimulai, Athalia sudah membulatkan tekadnya bahwa ia puas dengan akhir mereka saat ini. Namun, di sisi lain, saat ini Baskara yang telah banyak menyakiti Athalia ingin melakukan sesuatu untuk Athalia. Mungkin hal yang ia lakukan tidak akan sebanding dengan luka yang ia berikan pada Athalia, tapi setidaknya itu juga mungkin akan menjadi awal mula kebahagiaan sejati Athalia. Baskara sudah mengikuti ke mana Kanaka pergi hari ini, pria itu masih bekerja padahal satu jam lagi acara pernikahan akan berlangsung. “Kanaka!” Baskara menghadang langkah Kanaka. Asisten Kanaka bergerak cepat untuk menyingkirkan Baskara. “Kanaka, ada hal yang har
Hari-hari berlalu, terhitung sudah dua bulan Athalia dan Kanaka tidak berhubungan. Mereka menderita, tapi tidak saling mencari.Hidup Kanaka ia habiskan hanya untuk bekerja. Ia menjadi lebih sulit untuk ditemui oleh orang-orang di sekitarnya.Ketika Athalia memiliki pekerjaan di perusahaan Kanaka, keduanya bersikap seolah tak saling mengenal Kanaka hanya akan melewati Athalia tanpa menyapa sedikit pun.Sementara Athalia, wanita itu hanya terus menambal hatinya yang terkoyak. Semakin lama ia semakin menderita. Hidupnya tidak baik-baik saja ketika Kanaka tidak ada di dekatnya. Namun, ia bisa apa? Ia tidak pantas bersama Kanaka.“Athalia, apa yang sedang kau lamunkan?” Lalunna bertanya pada Athalia. Wanita ini sesekali menemani Athalia. Ia juga tahu bahwa akhirnya hubungan Athalia dan Kanaka kandas.Lalunna menyayangkan hal itu, tapi jika Athalia benar-benar tidak bisa mencintai Kanaka, maka tidak ada yang bisa dilakukan. Sesuatu yang dipa
Hasil tes DNA janin Shylla telah keluar. Di sana dinyatakan bahwa janin itu benar-benar miliki Daniel. Shylla merasa sangat lega. Untung saja kandungannya tidak keguguran, jika tidak bagaimana mungkin ia bisa mendapat sejumlah uang untuk melanjutkan hidupnya.Setelah menerima hasil tes DNA, Shylla beristirahat dengan tenang. Saat ini ia perlu menjaga kandungannya sampai lahir. Shylla memerintahkan pelayan untuk membelikannya banyak makanan bergizi. Selain itu ia juga meminta pelayan untuk membelikannya semua keperluan, pakaian, perhiasan dan lainnya.Dengan janin yang ada di perutnya, Shylla yakin ayah dari janinnya akan mengikuti semua keinginannya.Sementara itu di tempat lain, seorang wanita tengah membaca salinan hasil tes DNA. Wajah wanita itu tampak mengerikan. “Jalang sialan! Apa wanita itu bermimpi janinnya akan bisa merebut posisi putraku?” Wanita itu bersuara sinis. “Lihat bagaimana aku akan mengirimnya ke neraka!”&ldquo
Athalia saat ini sedang melukis Abimana, sesuai dengan yang telah dijadwalkan.“Nona Athalia, bagaimana jika ayahmu masih hidup dan tidak seperti yang dikatakan oleh ibumu?” Abimana bicara setelah ia diam untuk waktu yang lama.Athalia berhenti melukis sejenak. “Itu tidak akan mengubah apapun. Saya telah tumbuh tanpa seorang ayah, ada atau tidak adanya saat ini tidak berpengaruh untuk saya.”Akan lebih baik jika ayahnya benar-benar telah tiada, daripada masih hidup. Athalia tidak ingin menderita pukulan karena fakta bahwa ayahnya meninggalkannya atau mungkin tidak menginginkannya.Hati Abimana sakit setelah mendengar jawaban Athalia, tapi apa yang Athalia katakan memang benar. Ia tidak ada ketika Athalia sedang tumbuh. Namun, itu bukan keinginannya. Keadaan yang membuat ia tidak bisa mengasihi Athalia.“Aku adalah ayahmu, Athalia.” Abimana bersuara lagi, dan pada akhirnya membuat Athalia benar-benar berhenti melu
Kanaka datang ke kediaman orangtuanya setelah ia mengantar Athalia dan Barbara kembali ke galeri. Kanaka harus menghadapi kemarahan keluarganya sekarang.“Kakek, Nenek, Ayah, Ibu.” Kanaka menyapa keluarganya yang sedang menghabiskan waktu bersama di sore hari.“Jika kedatanganmu ke sini hanya untuk memberitahu seberapa besar kau mencintai wanita itu, maka tidak perlu dikatakan.”Kakek Kanaka menatap cucunya tegas.“Kakek, tolong hargai pilihanku.” Kanaka berkata dengan tenang.“Kau ingin kami menghargai pilihanmu, apa kau pernah menghargai pilihan kami?” Ayah Kanaka kini yang bicara. “Apa kau bahkan pernah berpikir bagaimana perasaan kami ketika kau menjalin hubungan dengan wanita itu? Ayah yakin kau pasti tahu bagaimana reaksi kami, tapi kau tetap maju.”“Ayah, jangan membuatku berdiri di tengah-tengah. Aku sangat menyayangi kalian, tapi aku tidak bisa melepaskan Athalia. Aku t
Hari ini merupakan hari terakhir Athalia dan Kanaka berada di London. Setelah pekerjaan mereka beres, Kanaka membawa Athalia untuk berkencan. Keduanya pergi ke sebuah taman di pusat kota London.Kanaka berhenti sejenak memikirkan tentang penolakan keluarganya terhadap Athalia. Ia akan mencari jalan tengahnya nanti.Athalia dan Kanaka mengenakan pakaian tebal karena cuaca saat ini sedang dingin.Kanaka meraih tangan Athalia, ia mengenggamnya lalu memasukannya ke dalam saku jaketnya. Setelah itu mereka mulai melangkah di sepanjang jalan taman yang luas itu.Di taman itu terdapat banyak pengunjung, entah itu pasangan atau keluarga kecil. Mereka tampak menikmati suasana tenang di tempat itu.Mata Athalia beralih ke penjual es krim di tempat itu. Entah kenapa ia merasa sangat menginginkan es krim itu.“Kau mau?” tanya Kanaka. Pria itu tampak mengerti apa yang dipikirkan oleh Athalia saat ini.“Ya, mereka tampak leza
Ponsel Kanaka berdering. Ia segera menjawab panggilan dari kakeknya.“Halo, Kakek.” Kanaka menyapa kakeknya.“Kegilaan macam apa yang sedang kau lakukan, Kanaka? Dari semua wanita, kau memilih wanita yang tidak bisa melahirkan seorang anak! Segera putuskan hubunganmu dengan wanita itu!” Kakek Kanaka membalas sapaan Kanaka dengan kemarahan.Kanaka sudah tahu, cepat atau lambat keluarganya pasti akan mengetahui tentang hubungannya dengan Athalia.“Kakek, aku akan membicarakan ini denganmu setelah menyelesaikan pekerjaanku di London.” Kanaka tidak ingin membicarakan tentang hal ini di telepon. Ia lebih baik menjelaskan secara tatap muka.“Tidak akan ada pembicaraan lagi. Segera tinggalkan wanita itu atau kau akan melihat kakekmu mati!” Pria itu memberi ancaman serius. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa cucunya menyukai wanita seperti Athalia. Status janda janda saja sudah buruk untuk
Acara pameran tengah berlangsung, sebuah ruangan besar disulap menjadi sebuah galeri raksasa di mana ada ratusan lukisa yang terpajang di dinding.Athalia berdiri di dekat lukisan yang ia pamerkan. Di sebelahnya ada Barbara yang menemani.Beberapa orang mendatangi lukisan Athalia, mereka menanyakan makna dari lukisan Athalia, dan Athalia menjelaskannya dengan antusias. Tiga lukisan Athalia sudah laku terjual, hanya tersisa beberapa lagi.Di pameran yang diadakan setiap satu tahun sekali ini terdapat banyak pelukis yang ikut berpartisipasi. Mereka meletakan karya terbaik mereka agar menarik minat pembeli.Uang yang didapatkan dari acara pameran tersebut akan disumbangkan pada beberapa lembaga sosial yang berhubungan dengan pendidikan anak kurang mampu.Pada tahun lalu, Athalia berhasil menjual seluruh karyanya dan menghasilkan satu juta dolar. Athalia berharap tahun ini ia seluruh karyanya juga habis terjual.Waktu berlalu, Athalia kini sedan