Keysa tertawa dengan girang karena bisa meledek sang suami.
Revan pun nampak mengulum senyum seperti yang dipaksakan.Saat Keysa hendak berdiri, Revan pun kembali mendorong tubuh sang istri untuk duduk kembali, lalu Revan pun mendaratkan bibirnya tepat di bibir mungil istrinya.Tak hanya bibir, Revan pun memberi hukuman dengan menyentuh beberapa area sensitif milik istrinya sehingga membuat Keysa sedikit terangsang. Tak ingin terlalu jauh, Keysa pun segera melepaskan ciuman itu."Mas mah ih," ucap Keysa sambil sedikit menggerutu dan Revan langsung tertawa."Biasanya kamu berapa lama, Yang, merahnya?" tanya Revan sedikit penasaran."Biasanya sepuluh hari, Mas, ini udah masuk hari ke lima" jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan."Ya udah, sabar dulu ya, Sayang. Nanti setelah kita bikin resepsi baru kita gas semaleman, atau mau tahan dulu buat pas bulan nanti?" tanya Revan sambil menaik turunkan alisnya."ResRevan tersenyum dari atas panggung mengarah kepada Keysa di meja sana. Keysa pun nampak memerah diperlakukan seperti itu."Ya Allah baru tau suara Mas Revan sebagus itu," lirih Keysa pelan.Keysa benar-benar mengagumi suara Revan saat itu. Dan setelah selesai satu lagi, Revan pun segera turun dari panggungnya dan mengarah ke meja Keysa."Lah udah satu lagu doang?" tanya salah satu langganan di resto tersebut."Sans, ambil hp dulu, live kita," ucap Revan sambil terkekeh."Aku ngisi acara dulu ya, Yang, maaf kalau kamu aku tinggal sendiri disini," ucap Revan kepada Keysa dengan sedikit sendu."Gak papa, Mas, aku juga nikmatin suara mu kok he, aku live rekam di IG juga ya," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun lalu mengecup kening Keysa dan kenbali lagi keatas panggung."Wah, istrinya cantik ternyata loh, baru tau itu haha," ucap salah satu pemain alat musik di sana.Sontak ucapan itu mem
Revan melancarkan berbagai serangan kepada wanita itu. Sesekali wanita itu bisa menangkisnya namun karena perbandingan kekuatan, ia sama sekali tak bisa melawan Revan.Tubuhnya sedikit limbung, apalagi setelah terkena pukulan Revan di bagian perutnya sehingga membuatnya menabrak mobil yang berada di belakang sana.Suasana parkiran saat itu sudah tak kondusif lagi. Ada sekitar 3 motor yang hancur dan sebuah mobil yang retak kacanya karena pukulan Revan tadi."Cepet cari Neng Keysa, saya yakin dia belum jauh," ucap Mang Ucup saat ia keluar dari dalam dapur kepada salah satu juru parkir disana.Tanpa menunggu perintah 2 kali, salah satu jukir disana pun akhirnya mencari Keysa yang sudah pergi. Dia berharap semoga saja Keysa belum terlalu jauh sehingga ia bisa segera mengejarnya.Mang Ucup pun berusaha menahan Revan agar tak melukai wanita itu kembali. Bersama satu orang pelayan lainnya mereka berdua berhasil memegangi kedua lengan Revan. Sed
Revan berusaha untuk melajukan motornya dengan stabil meskipun rasa kram dan kesemutan nampak terus menjalar dari jari-jemarinya yang terluka."Mas, biar aku aja yang bawa," pinta Keysa kembali.Namuh Revan nampak menggeleng dan membelai lembut lengan wanitanya itu."Gak papa, kamu peluk aku aja ya," ucap Revan kembali.Beruntung, perjalanan mereka tak terlalu menyita banyak waktu.Sekitar 15menit kemudian akhirnya mereka tiba di depan rumah Keysa. Revan nampak sedikit oleng saat menghentikan motornya, namun dengan sigap ia masih mampu menguasai keadaannya."Wah masih rame rupanya," ucap Keysa saat melihat banyak pasang sendal di teras rumahnya."Assalamu'alaikum," salam mereka berdua serempak."Wa'alaikumsalam," jawab orang dari dalam rumah.Semua orang yang ada didalam rumah pun mengalihkan perhatiannya pada dua insan yang baru saja datang itu."Aku duluan ke kamar ya, Key," ucap Revan dan mendapa
Wajah Keysa nampak memerah menahan malu karena ucapan Revan barusan. Keysa pun lalu menutup mukanya dengan kedua telapak tanggannya demi menghindari tatapan Revan yang membuat dirinya salah tingkah."Ihh gembel banget, lagi serius-serius tiba-tiba di gombalin emang yaa ni orang," ucap Keysa sambil terus menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.Revan pun tertawa melihat istrinya yang salah tingkah itu. Ia pun lalu meruba posisi duduknya menjadi berhadapan lalu membelai lembut wajah itu dan perlahan belaian itu turun ke perut Keysa yang rata.Revan pun mencium perut itu dan seketika membuat Keysa membuka kedua telapak tangan dan matanya."Dek, liatin tuh mama kamu. Di gombalin gitu aja langsung malu dan salah tingkah, apa gak tambah bikin papa sayang sama dia, duhh emang mama mu tuh mood booster banget buat Papa," lirih Revan pelan di depan perut Keysa."Ih, apaan sih, Mas," ucap Keysa sambil menyingkirkan kepala Revan dari depan pe
Nafas keduanya kini terengah-engah setelah melakukan olahraga pada pagi itu."Duh, baru juga keramas, udah harus keramas lagi aja," gerutu Keysa memanyunkan bibirnya.Revan yang melihat itu pun lalu kembali mencium bibir sang istri."Sekali lagi manyun, aku cium lagi kamu," ucap Revan dengan sedikit terkekeh.Mendengar ucapan Revan, Keysa pun akhirnya hanya mendengus kasar saja."Gimana, Yang? Enak?" tanya Revan mencoba menggoda kembali sang istri.Wajah Keysa kembali memerah mendengar pertanyaan Revan, ia tak berani berucap hanya mengangguk saja lalu membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami."Cie ilah istri aku malu-malu terus ihh, jadi pingin lagi," goda Revan kembali.Keysa pun lalu menarik wajahnya dan kemudian menjaga jarak dengan sang suami. Revan hanya tersenyum saja melihat kelakuan sang istri itu."Padahal tadi pas bangun tuh badan pada lemes banget dan sakit, eh abis di ajak olahraga gak
Keduanya nampak tertawa bersama mendengar bunyi perut mereka yang minta diisi."Mas mau sarapan apa? Aku masakin ya," ucap Keysa kepada Revan, namun Revan nampak menggeleng."Kita sarapan di resto aja ya, aku pingin kamu nyobain masakan koki kita di sana, sekalian ada yang mau aku omongin juga soal bisnis sama kamu," jelas Revan."Kenapa gak dirumah aja, Mas? Bukannya sama aja?" tanya Keysa penasaran."Em, sebenarnya beda sih, aku gak mau urusan bisnis itu masuk ke dalam rumah, jadi urusan bisnis ya cukup di resto aja, kalau dirumah urusan yang lain, misal buat dedek gitu hahah," kekeh Revan dan yang ada malah mendapat cubitan dari Keysa.Revan berhenti tertawa dan membelai lembut rambut istrinya itu."Emang mau ngomongin apa, Mas? Serius banget keknya," ucap Keysa sedikit penasaran."Emm, aku pingin masukin nasi uduk kamu ke list menu restoran aku. Jadi, kamu gak usah lah nganter-nganter nasi uduk lagi atau jualan di de
Tak hanya di status IGe saja, Keysa pun menguploadnya di status WeAnya dengan SS foto story IGnya dengan caption, 'Definisi di hina karena pengangguran, bergerak jadi NONA MUDA 🤣.'Keysa benar-benar merasa puas saat ini, karena sebelumnya selama pacaran dengan Revan, ia selalu di hina bahkan dikata-katai bod*h karena selalu membela Revan yang hanya seorang pengangguran. Dan sekarang, ia bisa membalas semua hinaan itu dengan elegan dan pamer.Setelah membuat status di WeAnya, Keysa pun akhirnya mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan restoran sang suami. Baginya, tak masalah karena toh semua ini juga demi usaha mereka berdua."Mas, kayanya setelah aku pikir-pikir, aku setuju sama usulmu dirumah tadi. Gimana kalau emang kamu masukin menu nasi udukku ke restoranmu untuk tiap pagi dan malem?" tanya Keysa tiba-tiba.Revan yang saat itu tengah fokus ke layar laptopnya, langsung mengalihkan pandangan ke arah Keysa.Revan masih diam tak mena
"Kamu gak suka apanya, Yang? Konsepnya atau gimana?" tanya Revan dengan sedikit panik."Ya, percuma sekarang mah, tetep gak bisa di gantilah, Van, ini kah udah mepet banget buat hari minggu besok," ucap Sang Papa."Makanya, kalau mau bikin apa-apa tuh tanya dulu," timpal Sang Mama sambil menggerutu kesal."Maaf," ucap Revan dengan wajah tertunduk.Keysa pun jadi merasa bersalah karena ini. Ia tau, pasti ini akan membuat kedua orang tua Revan kecewa dan merasa bersalah."Bu -- bukan, maksud aku, aku bukan gak suka konsepnya gitu. A -- aku emang pingin konsep negeri dongeng tapi aku gak suka cinderella. Aku pinginnya yang Aurora, itu loh yang putri tidur, Mas," ucap Keysa menjelaskan.Mendengar penjelasan Keysa, membuat sedikit lega di hati kedua orangtua Revan."Gak papa, Nak. Kan sama aja, cuma beda warna," ucap Sang Mama sambil berusaha tersenyum."I -- iya sih, tapi apa gak kebagusan kalau buat aku dengan kons