Revan berusaha untuk melajukan motornya dengan stabil meskipun rasa kram dan kesemutan nampak terus menjalar dari jari-jemarinya yang terluka.
"Mas, biar aku aja yang bawa," pinta Keysa kembali.Namuh Revan nampak menggeleng dan membelai lembut lengan wanitanya itu."Gak papa, kamu peluk aku aja ya," ucap Revan kembali.Beruntung, perjalanan mereka tak terlalu menyita banyak waktu.Sekitar 15menit kemudian akhirnya mereka tiba di depan rumah Keysa. Revan nampak sedikit oleng saat menghentikan motornya, namun dengan sigap ia masih mampu menguasai keadaannya."Wah masih rame rupanya," ucap Keysa saat melihat banyak pasang sendal di teras rumahnya."Assalamu'alaikum," salam mereka berdua serempak."Wa'alaikumsalam," jawab orang dari dalam rumah.Semua orang yang ada didalam rumah pun mengalihkan perhatiannya pada dua insan yang baru saja datang itu."Aku duluan ke kamar ya, Key," ucap Revan dan mendapaWajah Keysa nampak memerah menahan malu karena ucapan Revan barusan. Keysa pun lalu menutup mukanya dengan kedua telapak tanggannya demi menghindari tatapan Revan yang membuat dirinya salah tingkah."Ihh gembel banget, lagi serius-serius tiba-tiba di gombalin emang yaa ni orang," ucap Keysa sambil terus menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.Revan pun tertawa melihat istrinya yang salah tingkah itu. Ia pun lalu meruba posisi duduknya menjadi berhadapan lalu membelai lembut wajah itu dan perlahan belaian itu turun ke perut Keysa yang rata.Revan pun mencium perut itu dan seketika membuat Keysa membuka kedua telapak tangan dan matanya."Dek, liatin tuh mama kamu. Di gombalin gitu aja langsung malu dan salah tingkah, apa gak tambah bikin papa sayang sama dia, duhh emang mama mu tuh mood booster banget buat Papa," lirih Revan pelan di depan perut Keysa."Ih, apaan sih, Mas," ucap Keysa sambil menyingkirkan kepala Revan dari depan pe
Nafas keduanya kini terengah-engah setelah melakukan olahraga pada pagi itu."Duh, baru juga keramas, udah harus keramas lagi aja," gerutu Keysa memanyunkan bibirnya.Revan yang melihat itu pun lalu kembali mencium bibir sang istri."Sekali lagi manyun, aku cium lagi kamu," ucap Revan dengan sedikit terkekeh.Mendengar ucapan Revan, Keysa pun akhirnya hanya mendengus kasar saja."Gimana, Yang? Enak?" tanya Revan mencoba menggoda kembali sang istri.Wajah Keysa kembali memerah mendengar pertanyaan Revan, ia tak berani berucap hanya mengangguk saja lalu membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami."Cie ilah istri aku malu-malu terus ihh, jadi pingin lagi," goda Revan kembali.Keysa pun lalu menarik wajahnya dan kemudian menjaga jarak dengan sang suami. Revan hanya tersenyum saja melihat kelakuan sang istri itu."Padahal tadi pas bangun tuh badan pada lemes banget dan sakit, eh abis di ajak olahraga gak
Keduanya nampak tertawa bersama mendengar bunyi perut mereka yang minta diisi."Mas mau sarapan apa? Aku masakin ya," ucap Keysa kepada Revan, namun Revan nampak menggeleng."Kita sarapan di resto aja ya, aku pingin kamu nyobain masakan koki kita di sana, sekalian ada yang mau aku omongin juga soal bisnis sama kamu," jelas Revan."Kenapa gak dirumah aja, Mas? Bukannya sama aja?" tanya Keysa penasaran."Em, sebenarnya beda sih, aku gak mau urusan bisnis itu masuk ke dalam rumah, jadi urusan bisnis ya cukup di resto aja, kalau dirumah urusan yang lain, misal buat dedek gitu hahah," kekeh Revan dan yang ada malah mendapat cubitan dari Keysa.Revan berhenti tertawa dan membelai lembut rambut istrinya itu."Emang mau ngomongin apa, Mas? Serius banget keknya," ucap Keysa sedikit penasaran."Emm, aku pingin masukin nasi uduk kamu ke list menu restoran aku. Jadi, kamu gak usah lah nganter-nganter nasi uduk lagi atau jualan di de
Tak hanya di status IGe saja, Keysa pun menguploadnya di status WeAnya dengan SS foto story IGnya dengan caption, 'Definisi di hina karena pengangguran, bergerak jadi NONA MUDA 🤣.'Keysa benar-benar merasa puas saat ini, karena sebelumnya selama pacaran dengan Revan, ia selalu di hina bahkan dikata-katai bod*h karena selalu membela Revan yang hanya seorang pengangguran. Dan sekarang, ia bisa membalas semua hinaan itu dengan elegan dan pamer.Setelah membuat status di WeAnya, Keysa pun akhirnya mengutarakan niatnya untuk bergabung dengan restoran sang suami. Baginya, tak masalah karena toh semua ini juga demi usaha mereka berdua."Mas, kayanya setelah aku pikir-pikir, aku setuju sama usulmu dirumah tadi. Gimana kalau emang kamu masukin menu nasi udukku ke restoranmu untuk tiap pagi dan malem?" tanya Keysa tiba-tiba.Revan yang saat itu tengah fokus ke layar laptopnya, langsung mengalihkan pandangan ke arah Keysa.Revan masih diam tak mena
"Kamu gak suka apanya, Yang? Konsepnya atau gimana?" tanya Revan dengan sedikit panik."Ya, percuma sekarang mah, tetep gak bisa di gantilah, Van, ini kah udah mepet banget buat hari minggu besok," ucap Sang Papa."Makanya, kalau mau bikin apa-apa tuh tanya dulu," timpal Sang Mama sambil menggerutu kesal."Maaf," ucap Revan dengan wajah tertunduk.Keysa pun jadi merasa bersalah karena ini. Ia tau, pasti ini akan membuat kedua orang tua Revan kecewa dan merasa bersalah."Bu -- bukan, maksud aku, aku bukan gak suka konsepnya gitu. A -- aku emang pingin konsep negeri dongeng tapi aku gak suka cinderella. Aku pinginnya yang Aurora, itu loh yang putri tidur, Mas," ucap Keysa menjelaskan.Mendengar penjelasan Keysa, membuat sedikit lega di hati kedua orangtua Revan."Gak papa, Nak. Kan sama aja, cuma beda warna," ucap Sang Mama sambil berusaha tersenyum."I -- iya sih, tapi apa gak kebagusan kalau buat aku dengan kons
Bunda Nika memegangi dadanya yang terasa sangat sesak. Keysa yang berada disampingnya pun segera memapah Sang Bunda untuk duduk di kursi teras."Bentar, Neng ambilin minum dulu," ucap Keysa dan mendapat anggukan dari Bunda Nika.Keysa pun segera bergegas kedalam rumahnya, dan tak memperdulikan lelaki itu."Assalamu'alaikum," ucap Revan kepada Bunda Nika, lalu ia pun menyalaminya."Wa'alaikumsalam," balas Bunda Nika dengan sedikit bergetar."Bunda sakit kah? Kok gemeteran gini?" tanya Revan kepada sang Bunda karena nampak Bunda Nika tidak baik-baik saja."Iya sakit gara-gara kamu, Mas," ucap Keysa dari dalam rumah.Ia pun menghampiri sang Bunda dna menyuruhnya untuk minum. Setelah minum, nampak Bunda Nika terlihat nampak lebih baik."Loh, emang aku ngapain? Perasaan aku baru dateng," ucap Revan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.Ia benar-benar bingung melihat tingkah kedua wanita yang ada didepan
Tak lama, Revan pun sudah selesai mandi dan kembali memakai baju yang tadi ia pakai. Ia melihat Keysa yang nampak tertawa sambil menatap layar hpnya."Kamu kenapa, Yang, girang banget sih romannya," tanya Revan menghampiri sang istri."Ini Mas, si Nadin, upload di story pake mobil mu terus ngaku-ngaku kalau ini mobil pacarnya haha," kekeh Keysa sambil menunjukkan story WeAnya.Revan nampak tersenyum saja melihatnya, karena memang sebelumnya, mobil itu pernah di pakai salah satu temannya yaitu Irham untuk mengajak Nadin ke Bandung Kota berliburan."Ngga salah sih, Yang. Kan emang Irham pernah pake mobil itu buat jemput Nadin, ya wajar sih kalau Nadin ngakuin itu mobilnya. Betewe emang dia bikin caption apaan?" tanya Revan sedikit penasaran.Keysa pun lalu membuka kembali status Nadin yang berisi mobil Lamborghini ini, namun sayang status itu sudah tak ada."Dih kok gak ada, padahal tadi ada deh," ucap Keysa membolak-balikan status
Mobil pun melaju menuju restoran milik Revan. Setibanya disana, Revan langsung menuju ke lantai dua ke ruang management, sedangkan Keysa memilih untuk pergi ke toko oleh-oleh yang berada tak jauh dari resto milik Revan.Keysa pun membeli beberapa oleh-oleh untuk sang mertua berupa kue lapis talas, strudel bogor, roti unyil, manisan salak dan pala tak lupa beberapa makanan renyah lainnya seperti kripik bayam, kripik pisang dan juga sale pisang.***Didalam ruangan Revan, sudah ada Vina disana yang tengah menghitung uang hasil penjualan. Melihat Revan yang telah datang, ia pun segera mengikat uang itu dengan sebuah karet gelang."Nih, cash lima belas juta," ucap Vina sambil menyerahkan segepok uang beserta buku laporannya.Revan pun lalu memasukkan uang tersebut kedalam tasnya dan melihat catatannya."Berarti ini udah semua ya, Kak, udah 3 toko?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Vina."Udah semua kok, beres pokokn