Beranda / Fantasi / Maha Dimensi / Tabik, Pembaca

Share

Tabik, Pembaca

Penulis: Alen D.
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-30 02:46:32

Halo, Teman-Teman.

Alen D. di sini.

Sebelumnya, aku minta maaf untuk beberapa kendala teknis ya. Untuk BAB 14 dan seterusnya, dialog dalam hati akan memiliki tanda apostrop (') sebagai pembeda ucapan langsung dengan ucapan dalam hati.

Sebenarnya, di BAB 1-13 ditulis dalam bentuk huruf miring, bagi Teman yang membaca via web akan terlihat  jelas tulisan miring dan huruf tebal, tapi, untuk yang membaca dari aplikasi,tulisan miring tidak terlihat. 

Mohon maaf akan ketidaknyamanan Teman-Teman dalam membaca ya. Ke depannya, aku akan menyajikan tanda apostrop (') sebagai pembeda. Namun, jika nanti ada perubahan di aplikasi, aku akan usahakan untuk merevisi dengan baik.

Terima kasih atas pengertiannya.

Salam,

Alen D.

Bab terkait

  • Maha Dimensi   Tamu tak Diundang

    Deolinda menatap satu per satu wajah rekan kerjanya, mata yang menyelidik dan mencoba membaca apa yang ada di dalam pikiran para pegawai Bhaumik Grup itu, rekan se-departemennya.“Cuma pekerjaan?” gumam Deolinda bingung. “Di dalam pikiran mereka hanya pekerjaan saja? Tidak ada yang lain, ‘gitu?” Matanya tak lepas menatap satu per satu wajah rekan kerjanya.‘Mereka pun ‘gak mempermasalahkan berita pertunangan itu? Sekarang aku yang ribet!’ gerutu Deolinda dalam hati.“Nikmati saja,” balas Affandra melalui pikiran Deolinda.Suara berkharisma yang terdengar di dalam kepala Deolinda berhasil membuatnya tersentak dan spontan berdiri seraya berteriak, “Nikmati bagaimana?”Tanpa dikomando, pasangan mata serentak menatap satu-satunya calon nyonya besar Bhaumik.“Maaf,” ucap Deolinda dengan perasaan bersalah.Tak ada yang berani mencibir-seperti biasa-sem

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • Maha Dimensi   Sesuatu yang Mengusik

    “Ada apa ini?”Suara berat dengan tegas menginterupsi dua wanita bersaudara itu. Serentak mereka menoleh ke asal suara dan sama-sama terkejut dengan pria yang menjadi sasaran imajinasi liar para wanita di luar sana.Aeera tentu saja dengan tatapan penuh kagum, sedangkan Deolinda tersentak karena tidak menyadari keberadaan satu-satunya pria yang ingin dia hindari.“Kamu siapa?” Maha menatap Aeera tanpa ada emosi sedikit pun.Aeera terbatuk kecil, sesaat imajinasinya melayang dengan liar. Baik Maha maupun Deolinda tahu apa isi kepala Aeera.“Oh, halo, Calon Kakak Ipar.” Aeera menyapa dengan nada menggoda.Tangan dengan jari-jemari lentik gadis itu mengulur untuk berjabat tangan. Namun, tak ada respon dari Affandra Bhaumik. Hasilnya, tangan kurus dan kecil seperti tak makan itu hanya menggantung di udara.Bukan hanya Deolinda saja, mereka yang sejak tadi menonton aksi dua gadis bersaudara itu tercengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Maha Dimensi   Tinggal Bersama

    Mafalda kembali tanpa ada yang menyadari. Bahkan, Maha pun tak tahu bagian lain dari makhluk gelap itu sudah muncul, perlahan dan pasti. Yang dia tahu, hanya Deolinda saja dan karena itu dia menyusun skenario pertunangan palsu.“Pak, saya semakin yakin kalau ini situasi sekarang ini sangat berlebihan,” kritik Deolinda.“Untukmu berlebihan, tidak untuk kami dan semua yang mengenal alam semesta ini.” Maha terlihat tidak peduli kekhawatiran dalam diri pegawai sekaligus pemilik “mireco” itu.“Negara ini jelas sekali melarang wanita dan pria untuk tinggal seatap dan serumah, Pak,” terang Deolinda. Dia masih ingin keluar dari kondisi sekarang. “Jelas sekali ini melanggar norma dan adat istiadat.”Mata tajam Maha menatap lekat Deolinda, mencoba masuk ke alam bawah sadar manusia pemilik bagian terbesar “mireco”.‘Masih tidur,’ batin Maha berkata.“Ada apa, Pak?

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Maha Dimensi   Supermodel Bak Dewi

    Langkah kaki wanita terdengar sangat anggun, layaknya berjalan di atas panggung peragaan busana. Anastasia Roesandi melangkah dengan senyum ramah mengembang di wajah cantik bak Dewi. “Halo, Mbak Anastasia. Perkenalkan, saya Geraldi William dari Departemen Advertising.” Sambutan ramah dari pegawai FasLo, perusahaan busana milik Bhaumik Grup. “Hai, saya Anastasia. Senang berkenalan dengan Anda, Pak Geraldi,” balas Anastasia ramah. “Mari, Bu, silakan masuk.” Geraldi memberikan jalan untuk model cantik itu masuk ke ruang rapat. “Terima kasih.” Senyum bak Dewi tak penah dari bibir merah terang. Di dalam sudah menunggu Affandra Bhaumik, pria yang baru saja dinobatkan menjadi pria terkaya di dunia. Total kekayaan yang sanggup membuat siapa pun bertekuk lutut dengan mudah. Bahkan, bersedia menjadi anjing peliharaan. Anastasia terpesona memandang pria paling berpengaruh saat ini, duduk dengan anggun sambil mendengarkan penjelasan materi rapat y

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Maha Dimensi   Mafalda Ofelia

    Ruangan itu gelap dengan cahaya berwarna ungu tua, ditopang pilar-pilar tinggi tanpa terlihat ujung di langit-langit. Lantai berwarna emas yang berkilauan dan mampu menghipnotis siapapun, tempat yang bernama Hypandar.Terlihat tak memiliki pintu dan jendela, tak ada jalan masuk. Bahkan, angin atau udara tak ada di sana. Manusia yang masuk ke dalam pasti akan kehilangan nyawa.“Di mana? Siapa anak kecil itu?” Suaranya terdengar sangat lembut. Namun, nadanya sanggup membunuh lawan bicara.Mata dari sosok yang dibalut tubuh wanita itu mencari-cari dengan amarah yang tak sanggup ditahan. Tatapan yang terlihat lembut itu milik sosok menakutkan. Dia, Mafalda Ofelia, pemilik Mireco sebenarnya.“Kau di mana, Manusia? Makhluk bodoh yang seharusnya menjadi budakku. Tunjukkan dirimu!” murka Mafalda.Entah sudah berapa lama dia berdiri di depan benda yang menyerupai cermin raksasa itu. Dari sana, Mafalda mengamati semu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Maha Dimensi   Pertemuan Mireco

    “Tahan!” Dengan suara yang agak tinggi, Mafalda menahan Hitan.“Ada apa, Yang Mulia?”Hitan tiba-tiba merasakan ketakutan, merasa akan mendapat hukuman tambahan untuk kesalahan yang tidak dilakukan.“Tunggu di situ dan jangan bergerak!” perintah Mafalda cepat.Ada perasaan lain yang tak dimengerti oleh Hitan dan cara Mafalda berbicara, sudah sangat mirip dengan manusia.Aku harus mengaku, batin Dimas.Namun, pikiran itu bukan dari diri dokter itu. Ada pihak lain yang mengendalikan dr. Dimas, Deolinda. Wanita yang tiba-tiba saja mendadak viral karena status sebagai tunangan dari pria berpengaruh di dunia, Affandra Bhaumik, sedang duduk dengan tenang di lobi utama apertemen tempat tinggal Dimas.“Benar, Deo. Ini yang harus kamu lakukan,” gumam Deolinda bermonolog, “tidak perlu takut, ya, demi kebaikan kok. Dengan infra ke-6, kamu harus bisa membantu orang lain.”

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Maha Dimensi   Hampir Saja

    “Menghilang?” Mafalda mulai bingung. “Tidak mungkin secepat itu.”Sesaat sebelumnya, saat perhatian Hitan teralihkan dengan kehadiran Dimas, sesuatu terjadi. Waktu tiba-tiba berhenti, udara tak berputar. Dimas tak bergerak dan Hitan juga sama. Alam semesta tak begerak.Tetapi, tidak dengan Deolinda. Dia tersentak begitu menyadari keadaan sekitar sedang tidak bergerak. Lalu, dia menatap ke arah jam dinding dengan ukuran besar di bagian meja resepsionis.“Kenapa ini?” tanya Deolinda bingung dan ketakutan.Kemudian dia berdiri dan mendekati Dimas yang tiba-tiba berhenti ketika kakinya masih posisi melangkah. Melambaikan tangan kedua tangan di depan wajah Dimas untuk memeriksa kesadaran pria itu.“Tidak bergerak? Apa ini?” Deolinda mulai merasa takut.Kakinya spontan mundur beberapa langkah dan menubruk sesuatu tepat di belakang punggungnya. Dia terdiam dan membeku dengan jantung yang tak bisa berd

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Maha Dimensi   Keangkuhan

    Suasana pagi yang menegangkan dengan berita penyerahan diri dr. Dimas Maheswara kepada yang berwajib.Tepat tengah malam pria itu mendatangi polsek terdekat dan membuat pengakuan, menceritakan kronologi kecelakaan maut.“Jadi, tersangka DM dengan sengaja menyabotase mobil artis YL dan terlihat seolah-olah kecelakaan. Pada saat kejadian, yang bersangkutan berada di belakang mobil YL. Keduanya terlibat pertengkaran. Saudara DM dengan sengaja menyalip dari arah kiri tanpa memberikan tanda sebelumnya. Sehingga, korban YL banting setir ke arah kanan dan menabrak pembatas jalan. Tersangka DM sempat berhenti dan keluar dari mobil untuk mengambil barang bukti, yaitu ponsel korban.” Kepala bagian HUMAS kepolisian menjelaskan dalam konferensi pers.“Pak, apa hubungan tersangka dan korban?” tanya seorang wartawan dengan tubuh bongsor.“Keduanya adalah pasangan kekasih,” jawab polisi tersebut.“Lalu, apa ada hubungan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28

Bab terbaru

  • Maha Dimensi   Sesuatu dalam Diri

    Mata Deolinda membulat hampir keluar, seketika warna matanya pun berubah untuk se-detik ketika Affandra mengatakan sesuatu.“Jangan pernah melihat sosoknya, jika tidak ingin merindukan bentuk yang telah lama hilang. Sedikit lagi, dia akan menghilang. Bahkan, untuk berada dalam ingatan makhluk yang pernah menjadi pengikut setianya.”Setelah mengatakan itu, Maha menyunggingkan senyum licik.“Maksud ucapan Bapak tadi apa?” Deolinda benar-benar bingung dan tidak mengerti. “Memangnya apa yang akan terjadi kalau dia muncul?”“Raganya sudah lenyap ....”“Kalau sudah lenyap, kenapa harus takut?” Sambung Deolinda memotong.“Tidak dengan jiwanya,” lanjut Maha yang geram dengan kelakuan wanita ini. “Dan, jiwa sekarang bisa mengambil alih raga yang menjadi inangnya.”Deolinda paham. Sangat jelas maksud dari ucapan pria ini.“Artinya saya bisa mati?”“Tidak. Tentu saja tidak mati.” Affandra tersenyum. “Hanya saja, jiwa kalian akan tertukar. Mafalda akan mengendalikanmu, mengurung jiwamu yang seben

  • Maha Dimensi   Berita Viral

    Maha membawa Deolinda meninggalkan ruangan. Mereka yang tinggal di sana, menatap takjub, terpesona akan aksi gentle dari seorang Affandra Bhaumik. “Dimas benar-benar ‘gak punya kesempatan ya,” ujar Kirana sinis. Mata melirik dengan sorot mengejek. Yang sedang diomongi hanya mampu menatap pemilik suara dan hanya mampu menahan marah saja. Semua kembali ke meja masing-masing dan kembali bekerja. Di luar, Deolinda melepas tangan Affandra yang “entah kenapa” tadi disambut. Memastikan tidak ada orang di sekitar mereka. “Semua sedang sibuk bekerja saat ini. Tak ada satu makhluk pun berada di tempat ini, jadi tidak perlu khawatir.” Maha menjelaskan lalu memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana. “Lalu, kenapa Bapak datang ke ruangan saya?” Deolinda menyipitkan mata, seolah-olah menyelidiki. “Kepala dan telingaku.” Singkat, jelas dan padat jawaban Maha. Sayang sekali, Deolinda tidak paham maksudnya. “Memangnya kenapa dengan kepala dan telinga Bapak? Sakit?” tanya Deolinda terdenga

  • Maha Dimensi   Jangan Ikut Campur!

    Memang, manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki. Ingin lebih dan lebih lagi. Bukan hanya manusia, Mafalda pun sama. Ingin menguasai dunia melalui Affandra Bhaumik dan bermaksud menyingkirkan wanita-wanita di sekitarnya.“Hitan, kau sudah tahu bagaimana caranya menyingkirkan tunangan Affandra?” tanya Mafalda di tempat gelapnya.“Maafkan saya, Yang Mulia. Nona Deolinda tidak bisa saya dekati. Dia tinggal di paviliun utama rumah Bhaumik.” Hitan melaporkan dengan penuh rasa takut.Tanpa dipikirkan, sudah tahu sosok dengan wujud manusia berjenis kelamin wanita adalah satu-satunya yang dia takuti di alam raya ini. Hitan sudah bersiap untuk menerima hukuman.“Nanti saja, urusan manusia bernama Deolinda itu bisa belakangan. Sekarang—“ Mafalda menoleh dan menatap Hitan. “Cari manusia yang bisa kau jadikan penguntit untuk Mulan. Kumpulkan semua informasi tentang dia. Jika perlu, semua manusia yang menjadi pelayan di rumah Affandra.”“Baik, Yang Mulia,” jawab Hitan dengan s

  • Maha Dimensi   Anastasia VS Mulan

    Mulan tidak percaya kemudian menatap sekitar dengan mata penuh tanda tanya.“Kenapa aku ada di sini?” Baru saja dia menyadari sesuatu. “Aku ke sini jalan sendiri?” gumam Mulan tak mengerti.“Oh, iya. Aku melamun tadi, astaga ... aku sampai lupa.” Sebuah suara berbicara dalam pikirannya.“Hai, Mulan, maaf sudah membuat kamu menunggu lama,” sapa Anastasia dan langsung duduk di depan Mulan.“Tadi aku dihubungi oleh manejer model ini.” Lagi, suara dalam pikiran Mulan bicara.‘Bagus, kau kini sudah paham skenarioku,’ ucap Anastasia dalam hati. ‘Di jarak dekat begini, sangat mudah menggunakan Mireco yang terbatas ini.’Mafalda membawa Mulan ke hadapannya untuk mempelajari karakter perempuan yang sedang berlakon di rumah Bhaumik.Mulan hanya mengangguk saja. Namun, ada sesuatu yang salah dari cara menatap.“Yang Mulia,

  • Maha Dimensi   Mulan, si Wanita Iblis

    “Aku akan menyusun drama dengan judul “Anak Brokenhome”,” kata Mulan, “yang menderita dan sangat kesepian. Nanti, akan kuatur waktu dan tempat yang tepat untuk membuat Tuan Muda melihatku. Seolah-olah tanpa sengaja, aku akan menangis, bersedih. Bukankah para lelaki menyukai kondisi itu? Setelah aku menceritakan penderitaanku perlahan dan pasti, aku akan membuat adegan yang tanpa sengaja memeluknya, selanjutnya terbawa suasana, kami pun berciuman. Mesra, lembut dan hangat, lalu akan berakhir di atas ranjang panas. Kami akan bercinta penuh hasrat dan gairah.”Panjang lebar Mulan membisikkan rencana jahatnya ke Delon.“Kau gila?” beo Delon.‘Benar-benar wanita tak berhati. Kaya, cantik dan berpendidikan tinggi tak membuat seseorang memiliki hati dan perilaku baik. Benar-benar perempuan iblis,’ ucapnya dalam hati.Setelah mendengar rencana Mulan, Delon mengakui perempuan ini adalah iblis berbe

  • Maha Dimensi   Keserakahan Manusia

    Mulan duduk menunggu ditemani secangkir latte panas dan sepotong “red velvet”di kafe milik model ternama, Anastasia Roesandi.“Dasar lelet. Orang itu mau duit, ‘gak sih?” gerutu Mulan yang sudah menunggu lima menit.“Jangan menggerutu begitu, nanti cantiknya hilang, Manis.” Suara berat pria mengejutkannya.“Berengsek! Kau hampir membuatku terkena serangan jantung,” gerutu Mulan dengan mata yang menatap tajam.Pria itu tertawa dengan kencang. “Kau terlalu berlebihan, Mulan. Jangan bermimpi terlalu tinggi, kalau jatuh pasti sakit sekali.”“Tidak perlu berfilofosi, Delon. Kau bukan filsuf.”“Tapi ....”“Cukup, aku menyuruhmu datang untuk memberikan pekerjaan, bukan untuk menggurui, paham!” tegas Mulan.“Baiklah, Manisku.” Delon memanggil pelayan dan memesan secangkir espreso dengan “double shoot&rdqu

  • Maha Dimensi   Bukan Pelayan Asli

    Mulan Daniah, gadis berusia 23 tahun, putri bungsu pemilik konveksi terbesar di negara ini. Baru saja menyelesaikan kuliah Manajemen Bisnis setelah empat tahun lebih duduk di bangku kampus berbasis internasional.Tapi kini, dia sudah bekerja, bukan di perusahaan milik keluarganya. Dengan bangga mengatakan kepada keluarga kalau dia sudah bekerja sebagai pegawai level staf di Grup Bhaumik. Tentu saja seluruh keluarga besarnya menyambut gembira. Namun, mereka tidak tahu yang sebenarnya terjadi.“Kau pikir, untuk apa aku ada di tempat ini?" rutuknya pelan.Mulan masuk ke kamar pribadinya di rumah besar milik Keluarga Bhaumik. Di rumah Bhaumik, setiap pelayan memiliki kamar masing-masing.“Kenapa Affandra memilih dia? Apa perempuan itu memakai pelet? Mana dia dikasih paviliun utama dengan semua fasilitas yang bahkan keluargaku sendiri tidak bisa miliki!”Menghempaskan pantat di kursi meja rias dan mulai menghapus riasan make-up. Mulan

  • Maha Dimensi   Terlalu Banyak Rahasia

    Yang namanya manusia, lupa itu adalah sebuah kebiasaan. Begitu juga dengan Deolinda, dia lupa menutup kekuatannya ketika menyaksikan siaran langsung keangkuhan Affandra Bhaumik. Dan, tak dapat dihindari, apa yang ada di dalam pikirannya terbaca oleh Maha.“Dia pikir aku penyuka sesama jenis?” lirih Maha.Pria kharismatik itu tak jadi masuk ke mobil yang pintunya sudah terbuka. Dia tertahan karena apa yang dipikirkan oleh Deolinda terbaca oleh otaknya. Tanpa aba-aba, dia mengerakkan kepala mencari keberadaan Deolinda.“Di situ kau rupanya,” kata Maha pelan dan menahan senyum.Affandra ingin tertawa melihat gelagat tunangannya itu. Seperti seorang yang tertangkap basah sedang mencuri pandang saja. Namun, egonya sebagai sang Maha di hadapan para makhluk alam semesta dan para wibawanya sebagai pria berpengaruh di dunia manusia membuat dia harus menahan diri dan tidak bertindak sembarangan.Affandra berjalan dengan pasti dan penu

  • Maha Dimensi   Keangkuhan

    Suasana pagi yang menegangkan dengan berita penyerahan diri dr. Dimas Maheswara kepada yang berwajib.Tepat tengah malam pria itu mendatangi polsek terdekat dan membuat pengakuan, menceritakan kronologi kecelakaan maut.“Jadi, tersangka DM dengan sengaja menyabotase mobil artis YL dan terlihat seolah-olah kecelakaan. Pada saat kejadian, yang bersangkutan berada di belakang mobil YL. Keduanya terlibat pertengkaran. Saudara DM dengan sengaja menyalip dari arah kiri tanpa memberikan tanda sebelumnya. Sehingga, korban YL banting setir ke arah kanan dan menabrak pembatas jalan. Tersangka DM sempat berhenti dan keluar dari mobil untuk mengambil barang bukti, yaitu ponsel korban.” Kepala bagian HUMAS kepolisian menjelaskan dalam konferensi pers.“Pak, apa hubungan tersangka dan korban?” tanya seorang wartawan dengan tubuh bongsor.“Keduanya adalah pasangan kekasih,” jawab polisi tersebut.“Lalu, apa ada hubungan t

DMCA.com Protection Status