" aku ragu padamu, jangan salahkan aku dengan kepergian ini. Jika waktu mempertemukan kita lagi ku harap kau bisa menyakinkanku "
Tapi sudut matanya melihat symbol lokasi di tepi layar. Simbol itu berasal dari alat pelacak milik Myria. Lelaki itu sudah memberikan palacak pada anting wanita itu tanpa sepengetahuannya.Segera saja dia membuka sistemnya, dan dahinya berkerut ketika sinyal itu menujukan lokasi yang lumayan jauh dari rumahnya.“kenapa dia bisa berada disana?” Gael segera berjalan menuju mobilnya. Dia langsung menuju ke titik lokasi. Mabil melaju dengan cepat, dia ingin segera memastikan jika informasi ini akurat.Begitu sampai di parkiran, Gael kembali menemukan keanehan. Dia melihat mobil Ansel juga terpakir disana. Firasat buruk langsung melanda hatinya. Apa mungkin keberadaan Myria juga ada sangkut pautnya dengan Ansel. Lelaki itu terus berjalan masuk.“dimana tuan Ansel?” tanya lelaki itu pada wanita yang dia kenal adalah kaki tangan Ivar.“ bos Gael, anda juga datang. Tuan Ansel berada di ruang..” belum juga selesai menjawabnya. Gael kini berlari keluar. Dia melihat Myria masuk ke sebuah mobil be
Bagitu ayah dan anak itu sampai di kontrakan mereka. Myria tidak bisa menahan lagi untuk bertanya secara detail bagaimana bisa tuan Ansel melepasnya begitu saja. "ayah katakan padaku sebenarnya apa yang terjadi, tidak mungkin tuan Ansel mau melepaskanku begitu saja " Myria terus meminta penjelasan." kau harus janji tidak akan marah pada ayah jika mengetahui yang sebenarnya" Witton semakin menarik rasa perhatian Myria."katakan padaku ayah. ayah saja berbohong masalah mengenai judi itu, sekarang apa? ayah melakukan kesalahan lagi?" tanya Myria menyelidik. wanita itu tau bagaimana karakter sebenarnya tuan Ansel."tuan Ansel akan bersedia melepaskanmu jika kami memberikan uang 10 miliar padanya, sebagai ganti uang saat dia membelimu" jawab Witton.Akhirnya lelaki itu tidak mau lagi berbohong pada anaknya. Cukup sudah Myria menerima konsekuensi dari tindakannya tempo hari. Kali ini jangan, anaknya gadisnya begitu berharga buatnya."apa 10 miliar?" Myria langsung kaget."lelaki itu hanya
"Kau menerima uang 10 milyar?" Gael menghentikan aksinya. Lelaki itu bertanya dengan wajah yang kesal."uang apa?" Ansel tidak mau jujur." masih berani berbohong padaku?" Gael terus saja melakukan intimidasi."di mana uang itu?" lanjut Gael cepat. Ansel hanya terdiam. Dia punya firasat jika uang yang dia terima sebelumnya akan diambil." atau kau mau kita naik ring lagi?" tanya Gael menantang." baiklah baiklah, iya aku menerimanya" Ansel tidak bisa berkutik. Ansel terpaksa menjawabnya karena dia tau Gael sedang mode kesal padanya, apapun yang dia katakan pasti akan di lakukan."di mana uang itu sekarang" tanya Gael."ada, ada di kantorku" Ansel menjawab dengan malas."di mananya?" Gael ingin kejelasan. Masalahnya kantor Ansel begitu luas dan memiliki kamar tidur." kau cari saja tas hitam di bawah meja" Ansel mulai kesal."kenapa kamu begitu peduli padanya?" lanjut Ansel, dia tak habis pikir dengan Gael yang selalu saja memikirkan wanita murahan itu."aku tak tahu" jawab Gael acuh.
"baiklah jika kau tak ingin menemuiku, Kukira selama ini kita baik-baik saja. Hanya karena Ansel, kau sudah berubah. Jadi hanya seperti ini perasaanmu padaku". Ucap Gael tenang. Lelaki itu pergi membawa rasa kecewa. Kenapa perkataan Gael sedikit menyentil hati Myria, seakan dia tidak terima. Namun bukankah hubungan mereka masih terlalu singkat dan hanya tentang pemaksaan. Rasanya untuk berbicara tentang perasaan masih terlalu dini. tapi kenapa Myria seakan tidak terima dengan penuturan Gael yang mengatakan jika dirinya telah berubah.Gael tak ingin memaksa, lelaki itu berbalik dan kembali ke mobil. Mobil melaju meninggalkan Myria dan Gael meletakkan tas berisi uang 10 miliar pintu kontrakan wanita itu. Sebelum pergi Gael mengetuk pintu, dari mobil dia bisa melihat seorang lelaki keluar dan membawa masuk tas hitam itu. Setelahnya Gael tak terlihat lagi.Beberapa hari kemudian Ansel sudah diperbolehkan pulang. Lelaki itu dengan di bantu Gael mencoba membaringkan tubuhnya di atas ranjang
" ini bos" dia memberikan ponselna, Gael menatapnya dengan serius. Sepertinya pelaku penetasan dan mata-mata ini memiliki hubungan. Atau kemungkinan besar mereka berada dalam satu komplotan. " ini hanya sebuah tanda pengenal saja" Ucap Gael yang akhirnya tahu makna dari tombol tersebut."lalu kalian menemukan apa lagi? kalian sudah periksa mungkin ada sesuatu yang menempel di tubuh mereka. Seperti CIP atau dan semacamnya?""kami belum menemukan apapun selain simbol dan biodata mereka" jawab mereka."Baiklah kita kalian bisa mengirimnya padaku mengenai data lengkap simbol ini dan teruskan pemeriksaannya" ucap Gael kemudian dia pergi dari ruang tersebut.Dia menuju ke kamar dari kedua mata-mata itu, di sana terlihat sekali jika tempat itu sangat berantakan. Para anak buahnya telah melakukan tugasnya dengan cukup baik."apa yang sudah kalian temukan?" tanya Gael membuat mereka segera memberikan jalan pada bos mereka. Lalu mereka membawa sebuah kotak plastik dan membukanya."kami menemuka
" hahaha. bagaimana sakit bukan?. kau ini ternyata bodoh juga ya. bisa-bisanya kau datang demi wanita ini. apa kau tidak akan menyesalinya?. Jadi benar dia wanitamu? Aku tidak salah mengambil seseorang hahaha" ucap seorang lelaki dengan wajah senangnya duduk di depan Gael, dia begitu puas melihat rivalnya yang selama ini tidaklah pernah tersentuh sedikitpun sekarang bertekuk lutut di hadapannya. Ini sebuah kejadian yang langka dan berharga.Di gerbang PIN, kini berbaris beberapa mobil. Mereka dalam misi penyelamatan Bos besar. Setelah semuanya masuk mobil, Ansel segera menginjak pedal mobil. Mobil melaju cepat menuju lokasi sinyal dari Gael. Mereka semua dengan cemas terus berdoa agar perjalanan ini bisa sampai cepat.Begitu sampai mereka tentu saja langsung berhadapan dengan beberapa anak buah dari kelompok Rival, mereka adalah kelompok Serigala merah, seperti tanda yang ada di lengan para anggotanya.Tanpa banyak bicara kelompokkan Ansel segera memulai baku tembak. Mereka dengan muda
namun ternyata semakin dia berfikir Ansel semakin kalut dan kesal. ini adalah pertama kalinya Gael berada dalam keadaan kritis seperti ini. Ansel benar-benar tidak mau kehilangan Gael, masih banyak hal yang ingin mereka gapai. apalagi Ansel sangat bergantung dengan Gaell terkait dengan apapun. Tidak, Gael tidak boleh mati. Amarah Ansel semakin meluap, dan satu-satunya target yang di salahkan adalah wanita sialan itu. Ansel bahkan sudah mengancam para dokter jika sampai dia kembali dan Gael belum juga sadar, dokter maupun rumah sakit akan dia tuntut. tentu saja hal ini membuat para dokter di sana khawatir. Pasalnya Gael dan Tuan Ansel adalah dua orang berpengaruh di kota ini.lelaki itu segera meninggalkan rumah sakit, dia akan memberikan pelajaran kepada Myria. Bahkan tangannya terus mengepal kuat sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh. dia tidak peduli dengan pengemudi lain yang terus mengeluarkan klakson. Dia sudah menerobos lampu merah beberapa kali.Ansel sudah Kehilang
Gael akhirnya menyuruh anak buahnya menuju bagian ruangan khusus. dia sudah jelas paham Ansel pasti telah melakukan hal itu di salah satu ruangan itu. anak buahnya mengerti maksud bosnya dan segera mengantarkan ke ruang milik Myria.Seketika matanya membola saat melihat Myria yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Untung saja anak buahnya ada yang berinisiatif untuk menurunkan wanita itu dari tali rantai.Gael langsung menuruni kursi rooda dan berlari ke arah Myria yang sudah tergelatak. keadaan yang sama saat dirinya di termukan oleh Ansel kemarin."Myria, hai. sadarlah" Gael menepuk pipi Myria, berusaha menyadarkan wanita itu." siapkan rendaman air es" ucap Gael kepada anak buahnya. mereka segera mempersiapkan apa yang dimaksud bos mereka. Gael terus berusaha menyadarkan Myria dan akhirnya usahanya dia tidak sia-sia. Wanita itu membuka matanya.Myria terlihat begitu bahagia, dia tersenyum singkat. Karena lelaki pujaannya sudah di depan matanya. Dia seakan merasa ji
maafkan aku karena sedikit memaksa tadi. Sekarang katakan kenapa kau berubah?" tanya Gael merayu Myria." hiks hiks" bukan jawaban melainkan isak tangis. Gael langsung duduk dan memeluk Myria." ada apa? katakan padaku. Apa aku berbuat salah?" tanya Gael halus." aku tau, kau dan Angel" ucap Myria sepenggal lalu diam" kenapa aku dan Angel?" Gael belum mengerti." kalian berselingkuh" cicit Myria, akhirnya kata itu keluar. Gael seakan tidak percaya dengan pendengaran nya." sungguh tidak masuk akal" jawab Gael datar." kalian selalu bersama bahkan aku pernah melihat kau memeluk Angel tengah malam di pinggir kolam" jelas Myria tidak mau di tuduh asal bicara." Myria, aku dan Angel tidak ada hubungan seperti itu" Gael menarik bahu Myria menghadap kearahnya." hey, hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cintai, tak ada yang lain. kau jangan berfikir yang macam-macam. Aku akan mengatakan semuanya saat aku kembali nanti. Ingat jangan berfikir jika aku berpaling" jelas Gael, dia memeluk sam
" itu hanya sebentar sayang" jawab Gael, dia berusaha menyentuh tangan istrinya namun Myria sengaja mengambil minum." kau ingin oleh-oleh apa Myria, Sonia" tanya Angel antusias." tak ada" jawab Myria datar." aku Sudah selesai" lanjutnya langsung kembali ke kamar. moodnya sudah rusak. Sonia yang tau alasan sikap Myria hanya diam saja. Dia juga tidak suka dengan agenda pulang kampung ini.Semua menatap kepergian Myria dengan kening mengerut, jelas sekali kekesalan di wajah Sonia." aku akan menyusulnya" ucap Gael yang juga khawatir dengan Myria." Myria ada apa?" Gael sudah masuk ke kamar menyusul Myria." tak ada apa-apa" jawab Myria datar." tidak, tidak. pasti ada masalah tidak biasanya kau seperti ini" Gael menarik tangan Myria membuat wanita itu menghadap ke arahnya." katakan ada apa?"tanya Gael lagi dengan lembut." tidak ada apa-apa" kekeh Myria." ya sudah kalau begitu, aku pergi dulu" ucap Gael lalu berniat mencium bibir Myria. Namun Myria menoleh, menghindari ciuman itu. Ga
Setelah pesanannya selesai Gael pamit pergi.malam harinya, Gael pergi ke kamar Angel untuk menanyakan kejadian tadi siang." Jack itu polisi, Paman sejak awal tidak menyetujuinya" jawab Angel sejujurnya." lalu kenapa kau teruskan ?" tanya Gael penasaran." aku cinta padanya, aku sudah berniat mencari pekerjaan yang normal dan hidup bersama Jack." jelas Angel" lalu Sam bagaimana?" tanya Gael lagi." itulah yang aku fikirkan selama ini. Kini ada kamu jadi seharusnya kaulah yang menjalankan GM" ucap Angel mencari aman." ku mohon restui aku" lanjut Angel minta tolong." aku malah berniat berhenti dari dunia hitam" ucap Gael santai." yah aku mohon, kau kan sudah memiliki Myria yang mau menerima dirimu dan duniamu, lah aku. Jack tidak akan terima memiliki istri mafia" Angel memegang lengan Gael erat dan menggoyang-goyang kan nya." ya, kau lah yang bertanggung jawab sekarang" Angel semakin kuat mengayun dan di saat yang sama Myria lewat dia mencari Gael sejak tadi, mendengar suara Gael
Gael menarik kerah baju Ansel, dan melemparkannya menjauh dari Sonia.bug bug Gael kembali memukuli lelaki itu." tuan" teriak Sonia , tidak tega dengan kondisi Ansel.Wanita itu menemui Myria di kamar, dia sedang duduk di ranjang." Myria cepat kemari, tuan Gael memukuli Ansel sampai babak belur, tolong hentikan tuan Gael" ucap Sonia menarik tangan Myria. Mereka keluar dari kamar dan kini Myria melihatnya, Gael benar-benar memukuli Ansel." Myria hentikan tuan Gael" ucap Sonia cemas. Sedangkan Myria diam dengan pandangan datar. Gael yang tau kehadiran Myria, dia berhenti sejenak dan melihat ke arah Myria.Semua menatap Myria dengan penuh harap, tak terkecuali Angel dan Sam. mereka melihatnya dari lantai 3." Myria aku mohon hentikan tuan Gael" Sonia terus mengiba.bug bug aakk. Ansel sudah sangat babak belur." Myria aku mohon demi anakku, Ansel bisa mati karena pukulan tuan Gael. aku tidak ingin anakku kehilangan ayahnya sebelum lahir" Sonia memegang tangan Myria berharap Myria mau m
" kau lihat itu barisan nomor 9, alamat itu yang memberiku informasinya. Dialah yang bertanggung jawab atas kematian ayahmu" hasut Lucas. Wanita itu memeriksa dengan seksama setiap kata dan alamat pengirim." kode itu bukankah dari PIN" bisik Lucas pada Gael. Mendengar hal itu, Gael langsung merampas ponselnya dan dia melihatnya sendiri.Dia tidak menampik, kode seperti ini adalah dari PIN. dan Gael melihat lagi angkanya kodenya, disana tertera 01. Gael jelas tau ini perbuatan siapa." siapa?" tanya Myria dingin. Dia menebak Gael tau siapa pengirim itu." kau pasti tau, katakan padaku!"" haahahhaahahha, kau di tipu selama ini. Hahahaha, kau tau jika Dom adalah orang yang membunuh ayah Ansel. hahahaah" Lucas yang melihat situasinya semakin merasa puas. dia tidak menyangka jika hal ini bisa menjadi senjatanya untuk balas dendam. Gael saat itu juga ikut kaget, Ansel sudah merencanakan hal ini sejak lama, dia berani sampai sejauh ini. Gael tidak menyangka.Sedangkan Myria yang mendengar f
Setelah sarapan Gael, Myria dan Sam pergi ke makam ibunya. mereka akan mengunjungi sosok wanita yang sudah melahirkan Gael." Myria apa kandungan mu baik-baik saja jika ikut ke makam?'' tanya Sam. Dia khawatir karena Myria juga baru saja mengalami kecelakaan." kata suster tak apa, selagi aku tetap hati-hati ayah" jawab Myria. Wanita itu sudah memanggil Sam dengan sebutan Ayah. Sebagai bentuk penghormatan kepada lelaki tua itu." baiklah kalau begitu" jawab Sam lalu masuk ke mobil terlebih dahulu. mereka membawa 2 mobil.Tak lama Gael yang membawa mobil lain berhenti di teras Mansion. Dia keluar dan membukakan pintu untuk Myria." hati-hati" ucap Gael kemudian menutup pintu.kini kedua mobil itu melaju berbaris menuju pemakaman.Sam berjalan mendahului sedang Gael dan Myria mengikuti dari belakang. Tak lama Sam berhenti di depan makam dengan tulisan. Queen Morrow." ini ibumu" ucap Sam pelan." queen kali ini aku datang bersama anak kita, Gery. aku baru saja menemukannya. Maafkan aku"
Di luar Gael dan Myria berjalan menuju kamar Sonia.tok tok Gael mengetuk pintu. Ansel dan Sonia melepaskan pelukan mereka." Sonia bagaimana kabarmu?" tanya Gael, dia melihat Ansel sejenak. Sonia jelas terlihat baru menangis karena bertemu dengan Ansel." sangat baik" jawab Sonia tersenyum tipis." syukurlah, kalian jaga diri baik -baik ya" pesan Gael khusus nya kepada Ansel." sudah jangan ganggu mereka, ayo pergi" ucap Myria dan menarik Gael keluar." aku tinggal dulu" pamit Gael kepada Ansel. Lelaki itu mengangguk pelan." kemarilah, aku ingin melihat luka-lukamu" ucap Sonia menyuruh Ansel duduk di tepi ranjang." aku sudah membaik Sonia" jawab Ansel namun dia tetap duduk di sana." kau terluka parah?" Sonia meneliti perban di kepala Ansel." semuanya sudah sembuh" Ansel menahan tangan Sonia dan menggenggamnya. hatinya terasa damai sekali melihat wanita di depannya tersenyum senang." berapa usia anak kita?" Ansel langsung mengganti topik." ah ya aku belum mengatakannya, sudah sek
" jika ada pemuda yang mencintai seseorang bahkan mereka akan segera memiliki anak tapi terjadi hal yang buruk dengan pemuda itu. dia hilang ingatan, kekasih dan calon anaknya terlupakan. menurutmu apa yang harus aku lakukan pada pemuda ini?" tanya Gael panjang lebar. Ansel cukup serius memikirkan pertanyaan ini." kasihan sekali wanita itu" nilai Ansel." jadi apa yang harus aku lakukan dengan pemuda ini?" tanya Gael sekali lagi. Gael menatap Ansel serius. membuat Ansel merasa aneh." siapa pemuda itu?" tanya Ansel dengan nada dingin. Seakan merasa jika itu adalah dirinya. Gael diam dia yakin Ansel pasti tau apa maksud ucapannya." aku?" tanya Ansel, dia curiga dengan kediaman Gael, bahkan sorot mata Gael seakan menjelaskan sesuatu." akk" Ansel berteriak kecil sambil memegangi kepalanya." Ansel jangan memaksakan, aku hanya bertanya saja" ucap Gael panik. Dia memegangi bahu Ansel sambil memeluknya pelan." kau berbohong, apa yang sudah terjadi padaku?. kau fikir aku bodoh, dari fisik
Dia menunggu sampai dokter selesai memeriksa." bagaimana Dok?" tanya Gael." kondisi fisiknya makin membaik," jawab dokter." kapan aku boleh pulang?" tanya Ansel dengan wajah kesal." anda perlu melalui serangkaian tes lagi tuan " jawab Dokter hati-hati." kita bicara di ruang saya saja" bisik dokter pada Gael." aku akan mengantar dokter" ucap Gael.Kemudian kedua lelaki itu pergi ke sebuah ruangan." apa cidera otaknya semakin parah?" tanya Gael cemas." Tuan Ansel sepertinya mengalami trauma yang cukup parah. Apa anda tau asal muasalnya, karena jika di lihat kondisi mental tuan Ansel sama sekali tidak ada perubahan" jelas dokter." dia memang mengalami trauma yang cukup dalam pada masa itu. Dia melihat ayahnya tewas di depan matanya. hampir sebulan depresi. Apa kali ini bisa lebih parah dokter?" Gael semakin was was." saya tidak bisa menilai, hanya saja semakin lama dia tidak mengingat maka semakin kecil kemungkinan ingatannya kembali seperti semula. Kita akan memberikan yang ter