" kau terlihat senang saat jauh dariku, huh?"
"Kau menerima uang 10 milyar?" Gael menghentikan aksinya. Lelaki itu bertanya dengan wajah yang kesal."uang apa?" Ansel tidak mau jujur." masih berani berbohong padaku?" Gael terus saja melakukan intimidasi."di mana uang itu?" lanjut Gael cepat. Ansel hanya terdiam. Dia punya firasat jika uang yang dia terima sebelumnya akan diambil." atau kau mau kita naik ring lagi?" tanya Gael menantang." baiklah baiklah, iya aku menerimanya" Ansel tidak bisa berkutik. Ansel terpaksa menjawabnya karena dia tau Gael sedang mode kesal padanya, apapun yang dia katakan pasti akan di lakukan."di mana uang itu sekarang" tanya Gael."ada, ada di kantorku" Ansel menjawab dengan malas."di mananya?" Gael ingin kejelasan. Masalahnya kantor Ansel begitu luas dan memiliki kamar tidur." kau cari saja tas hitam di bawah meja" Ansel mulai kesal."kenapa kamu begitu peduli padanya?" lanjut Ansel, dia tak habis pikir dengan Gael yang selalu saja memikirkan wanita murahan itu."aku tak tahu" jawab Gael acuh.
"baiklah jika kau tak ingin menemuiku, Kukira selama ini kita baik-baik saja. Hanya karena Ansel, kau sudah berubah. Jadi hanya seperti ini perasaanmu padaku". Ucap Gael tenang. Lelaki itu pergi membawa rasa kecewa. Kenapa perkataan Gael sedikit menyentil hati Myria, seakan dia tidak terima. Namun bukankah hubungan mereka masih terlalu singkat dan hanya tentang pemaksaan. Rasanya untuk berbicara tentang perasaan masih terlalu dini. tapi kenapa Myria seakan tidak terima dengan penuturan Gael yang mengatakan jika dirinya telah berubah.Gael tak ingin memaksa, lelaki itu berbalik dan kembali ke mobil. Mobil melaju meninggalkan Myria dan Gael meletakkan tas berisi uang 10 miliar pintu kontrakan wanita itu. Sebelum pergi Gael mengetuk pintu, dari mobil dia bisa melihat seorang lelaki keluar dan membawa masuk tas hitam itu. Setelahnya Gael tak terlihat lagi.Beberapa hari kemudian Ansel sudah diperbolehkan pulang. Lelaki itu dengan di bantu Gael mencoba membaringkan tubuhnya di atas ranjang
" ini bos" dia memberikan ponselna, Gael menatapnya dengan serius. Sepertinya pelaku penetasan dan mata-mata ini memiliki hubungan. Atau kemungkinan besar mereka berada dalam satu komplotan. " ini hanya sebuah tanda pengenal saja" Ucap Gael yang akhirnya tahu makna dari tombol tersebut."lalu kalian menemukan apa lagi? kalian sudah periksa mungkin ada sesuatu yang menempel di tubuh mereka. Seperti CIP atau dan semacamnya?""kami belum menemukan apapun selain simbol dan biodata mereka" jawab mereka."Baiklah kita kalian bisa mengirimnya padaku mengenai data lengkap simbol ini dan teruskan pemeriksaannya" ucap Gael kemudian dia pergi dari ruang tersebut.Dia menuju ke kamar dari kedua mata-mata itu, di sana terlihat sekali jika tempat itu sangat berantakan. Para anak buahnya telah melakukan tugasnya dengan cukup baik."apa yang sudah kalian temukan?" tanya Gael membuat mereka segera memberikan jalan pada bos mereka. Lalu mereka membawa sebuah kotak plastik dan membukanya."kami menemuka
" hahaha. bagaimana sakit bukan?. kau ini ternyata bodoh juga ya. bisa-bisanya kau datang demi wanita ini. apa kau tidak akan menyesalinya?. Jadi benar dia wanitamu? Aku tidak salah mengambil seseorang hahaha" ucap seorang lelaki dengan wajah senangnya duduk di depan Gael, dia begitu puas melihat rivalnya yang selama ini tidaklah pernah tersentuh sedikitpun sekarang bertekuk lutut di hadapannya. Ini sebuah kejadian yang langka dan berharga.Di gerbang PIN, kini berbaris beberapa mobil. Mereka dalam misi penyelamatan Bos besar. Setelah semuanya masuk mobil, Ansel segera menginjak pedal mobil. Mobil melaju cepat menuju lokasi sinyal dari Gael. Mereka semua dengan cemas terus berdoa agar perjalanan ini bisa sampai cepat.Begitu sampai mereka tentu saja langsung berhadapan dengan beberapa anak buah dari kelompok Rival, mereka adalah kelompok Serigala merah, seperti tanda yang ada di lengan para anggotanya.Tanpa banyak bicara kelompokkan Ansel segera memulai baku tembak. Mereka dengan muda
namun ternyata semakin dia berfikir Ansel semakin kalut dan kesal. ini adalah pertama kalinya Gael berada dalam keadaan kritis seperti ini. Ansel benar-benar tidak mau kehilangan Gael, masih banyak hal yang ingin mereka gapai. apalagi Ansel sangat bergantung dengan Gaell terkait dengan apapun. Tidak, Gael tidak boleh mati. Amarah Ansel semakin meluap, dan satu-satunya target yang di salahkan adalah wanita sialan itu. Ansel bahkan sudah mengancam para dokter jika sampai dia kembali dan Gael belum juga sadar, dokter maupun rumah sakit akan dia tuntut. tentu saja hal ini membuat para dokter di sana khawatir. Pasalnya Gael dan Tuan Ansel adalah dua orang berpengaruh di kota ini.lelaki itu segera meninggalkan rumah sakit, dia akan memberikan pelajaran kepada Myria. Bahkan tangannya terus mengepal kuat sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh. dia tidak peduli dengan pengemudi lain yang terus mengeluarkan klakson. Dia sudah menerobos lampu merah beberapa kali.Ansel sudah Kehilang
Gael akhirnya menyuruh anak buahnya menuju bagian ruangan khusus. dia sudah jelas paham Ansel pasti telah melakukan hal itu di salah satu ruangan itu. anak buahnya mengerti maksud bosnya dan segera mengantarkan ke ruang milik Myria.Seketika matanya membola saat melihat Myria yang sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah. Untung saja anak buahnya ada yang berinisiatif untuk menurunkan wanita itu dari tali rantai.Gael langsung menuruni kursi rooda dan berlari ke arah Myria yang sudah tergelatak. keadaan yang sama saat dirinya di termukan oleh Ansel kemarin."Myria, hai. sadarlah" Gael menepuk pipi Myria, berusaha menyadarkan wanita itu." siapkan rendaman air es" ucap Gael kepada anak buahnya. mereka segera mempersiapkan apa yang dimaksud bos mereka. Gael terus berusaha menyadarkan Myria dan akhirnya usahanya dia tidak sia-sia. Wanita itu membuka matanya.Myria terlihat begitu bahagia, dia tersenyum singkat. Karena lelaki pujaannya sudah di depan matanya. Dia seakan merasa ji
"Terima kasih sudah menjelaskan hal ini kepada saya" ucap Myria kepada wanita tua itu dengan semyum tulus.Setelah perbincangan itu Myria lebih sering melamun di dalam kamar. dia terus memikirkan tentang masa kecil Gael yang sangat menyedihkan itu. Dan dia baru tau jika ternyata wanita yang mereka panggil mama bukanlah orang tua kandung dari suaminya.Hal ini juga membuatnya menjadi sedikit penasaran bagaimana kehidupan Gael sebelum berakhir menjadi jaminan. Wanita itu berniat akan menanyakan masa kecil suaminya nanti, tapi dia juga tidak yakin apakah suaminya mau menceritakan masa lalunya.Malam telah datang Gael yang seharian mengurusi masalah kantor yang sudah beberapa hari dia tinggal. Dengan wajah penat Gael masuk ke dalam mansion, saat membuka pintu kamar seketika raganya kembali hidup. karena ada seorang wanita dengan wajah tersenyum menyambut kepulangannya." bagaimana harimu?" tanya Myria sambil mengelus rahang Gael." menyenangkan selama ada kamu di sisiku" jawab Gael puitis
waktu berjalam lama dia, bahka anak buahnya sudah kembali setelah selesai melaksanakan misi. mereka langsung memberikan laporan."Baiklah kalian melakukannya dengan baik" Jawab Gael sambil terus fokus mencari data dari ID. anak buahnya pergi dari ruang monitor. seakan menemukan kejanggalan, mereka kaget dengan kehadiran tuan Ansel disana. mereka tidak pernah melihat tuan Ansel dengan wajah serius duduk di depan layar seperti ini."aku hanya bisa menemukan titik lokasinya saja. Entah benar atau tidak, titik ini seakan mengingatkanku dengan senator" Gael menunjukkan lokasi yang dia temukan di layar utama. Mereka tidak menyangka sedikitpun lokasi pengiriman adalah di Maldives. Tempat dimana pertemuan asosiasi pelegalan hukum perdagangan mafia diselenggarakan. Baik Gael dan Ansel sama-sama tidak bisa menebak hal ini akan saling berkaitan.Situasi berubah tak kala berita mengenai sindikat perdagangan senjata dan narkotika yang tertangkap basah saat sedang mengadakan praktek penjualan secar