Share

Mafia And Baby Sitter
Mafia And Baby Sitter
Author: Caca

Bab 1

Author: Caca
last update Last Updated: 2024-03-02 21:24:03

Aku Mona Gelora. Aku berusia 20 tahun dan statusku adalah seorang singel. Ayahku merupakan seorang yang dimabuk kerja sedangkan ibuku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun.

Walaupun begitu, ayahku tidak memilih untuk menikah lagi dan malah semakin gila dengan pekerjaannya dan hasilnya juga sangat membuatku takjub.

Waktu kecil aku sangat ingin mengunjungi kota Milan di Italia. Ya, itu adalah impianku dari dulu. Dan sekarang aku sudah berada dibandara Internasional Leonardo da Vinci.

Perlu waktu lebih kurang 6 jam untukku pergi ke kota Milan dari sini. Namun itu tidak membutaku patah semangat karna nanti dalam perjalanan menuju kesana aku dapat menikmati suasana malam negara ini.

Saat sampai di kota tujuanku aku langsung memesan sebuah kamar hotel. Tentunya perjalanan jauh sangat membuatku lelah dan besok adalah saatnya waktuku untuk mengelilingi kota indah ini.

Aku tidak sabar.

•••••

Pagi sekali aku sudah siap dengan pakaianku. Aku berencana untuk mengelilingi kota hingga malam hari karna waktuku tidak sebentar disini.

Aku pergi mengunjungi museum dan tempat-tempat indah lainnya dan juga mencicipi berbagai kuliner yang sangat lezat disini.

Hingga malam hari tiba, tanpa kusangka diriku tersesat disebuah perumahan yang indah. Walaupun begitu aku tetap bahagia karna aku tersesat ditempat yang indah dengan lampu-lampu warna warni menggantung di setiap sudut rumah.

Hingga tiba-tiba seseroang pria berprawakan tinggi berdiri tepat didepanku dengan senyum meremehkan.

"Oh lihatlah didepanku sekarang adalah seorang gadis Asia!" Ucapnya dengan logat italianya. Aku akui aku tidak bisa berbicara dalam bahasa Italia.

"Apa kau tersesat Asia?" Ujarnya lagi yang tidak aku mengerti. Lalu tanpa aku duga dia tiba-tiba menarik tasku dan membawanya kabur. Aku panik.

Aku berlari sambil berteriak minta tolong kepada orang-orang disekitar agar mau menolongku. Tapi hasilnya? Sungguh tidak adakah seorang pun yang ingin menolongku untuk mebgejar pencuri sialan ini?.

Aku terus mengejar hingga tak sadar aku sudah memasuki kawasan yang sangat sepi. Aku kehilangan jejaknya. Dan tiba-tiba aku mendengar suara tembakan yang sangat nyaring. Sepertinya tidak jauh dari tempatku berdiri.

Karna rasa penasaranku, aku mencoba mencari asal suara itu. Disana di tempat gelap itu aku melihat sekumpulan pria. Seorang pria tinggi dengan jas yang sedikit berlumuran darah tengah menodongkan senjata kepada seorang pria tua yang sudah meringkuk di aspal jalan.

Pria itu membelakangiku sehingga aku tidak dapat memperhatikan wajahnya. Yang ku tahu dia mungkin adalah bos dari orang-orang yang berdiri dibelakangnya.

DOR!

Suara tembakan kembali terdengar dan pria tua itu sekarang sudah tergeletak dengan berlumuran darah sambil bersimpuh didepan pria itu. Aku takut.

Saat berbalik tanpa sengaja aku menedang sebuah botol soda hingga menimbulkan suara yang nyaring. Sekelompok pria itu dengan serempak menoleh kepadaku yang langsung berlari menuju kearahku.

Karna terlalu panik aku tidak dapat berlari karna seluruh badanku sudah gemetaran. Dua orang yang menangkap ku itu membawaku berdiri di depan pria yang tadi memegang sebuah pistol itu.

'Apakah nasibku akan sama seperti pria tua itu?' batinku mulai menangisi nasibku. Pria yang memegang pistol itu berbalik menatapku. Oh, cipataan tuhan apa yang begitu indah ini?

Pria ini berdiri menjulang tinggi didepanku dengan wajah tampan seperti malaikat. Mungkin terlalu berlebihan? Tapi sungguh ini sangat tampan.

"Apa yang dilakukan seorang gadis Asia dimalam hari begini, hmm?!" Ujarnya dengan suara baritonnya. Dia berbicara dengan menggunakan bahasa inggris sehingga aku dapat mengerti apa yang diucapkannnya.

"M-maaf tuan, tapi aku tidak mendengar apapun!" Ujarku ku sepenuhnya tidak berbohong.

"Mendengar bukan berarti kau tidak melihat bukan?" Ujarnya lagi yang langsung membuatku mati kutu.

"Kau tau? Aku bisa saja melakukan apa yang ku lakukan kepada pria tua ini kepadamu." Ujarnya sambil mengangkat daguku untuk menatapnya. Spontan aku langsung melihat mata hitam gelap itu. Sangat menakutkan namun disisi lain sangat tampan.

Tiba-tiba dia melepaskan daguku begitu saja setelah menatapku lama. Aku terdiam karna cemas jika dia menodongkan senjatanya kepadaku.

"Tolong lepaskan saya, Tuan. Saya tidak akan mengatakan ini kepada siapapun." Ujarku sambil menatap wajahnya yang juga menatapku tanpa ekspresi itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya menghiraukan ucapanku barusan.

"Aku tersesat dan tiba-tiba seseorang merampokku hingga aku mengejarnya lalu aku kehilangan dan berakhir disini." Jelasku seperti air mengalir menjelaskan kepadanya karna saking takutnya.

"Apakah itu dapat dipercaya?" Ujarnya lagi yang makin membuatku ingin menangis.

"Te-tentu Tuan. Sekarang aku tidak memiliki apapun." Ucapku lalu air mataku mengalir dengan deras tanpa suara.

Pria itu terdiam cukup lama sambil menatapku lalu tiba-tiba dia memberiku suatu tawaran yang menarik.

"Siapa namamu?" Tanyanya.

"Mona, namaku Mona Gelora." Jawabku

"Apakah kau mau bekerja denganku?" Ujarnya lagi yang membuatku kaget sekaligus penasaran.

"Apa itu, tuan?" Tanyaku.

"Menjadi pengasuh bayi."

Related chapters

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 2

    Entah dia seorang penolong yang diberikan tuhan kepadaku agar aku tidak menjadi gelandangan di negara ini atau bukan. Tapi aku sangat bersyukur karna dengan pekerjaan ini aku akan bisa menerima gaji dan kembali ke negara asal ku sesuai janji dan surat kontrak yang sudah aku tandatangani semalam.Flashback:Aku dibawa masuk bersamanya kedalam mobil. Mobil berjalan seiring diriku yang berharap cemas supaya nasibku kelak akan baik-baik saja menerima pekerjaan ini."Ed, berikan kepadanya surat kontrak itu!" Ujarnya kepada seseorang yang mengemudi mobil ini. Pria yang aku tau bernama Ed itu memberikan selembaran kertas yang langsung aku baca dengan teliti.Isi kontrak itu berisi:1. Pekerja hanya akan menjalani pekerjaan selama 6 bulan tidak lebih dan tidak kurang.2. Pekerja hanya mengerjakan seluruh tugas merawat seorang bayi. 3. Pekerja harus menetap selama kontrak kerja berakhir4. Jika melanggar atau membatalkan kontrak akan didenda dengan harga nyawa."Hei. Aku keberatan dengan syar

    Last Updated : 2024-03-02
  • Mafia And Baby Sitter    Bab 3

    Sudah hampir dua minggu aku berada di mension ini dan sudah dari empat hari yang lalu Alex selalu berada di mension yang membuatku selalu merasa dipantau.Iya, karna dirinya yang memiliki rumah ini. Tapi jika setiap hari Alex selalu duduk tidak jauh dari aku dan Sean bermain bagaimana aku tidak kaku dan sedikit risih.Saat ini aku sedang menggendong Sean ke taman belakang mension ini yang cukup besar. Aku melihat bunga-bunga yang indah dan kolam ikan yang cukup besar.Pemandangan disini cukup indah dan udaranya juga segar. Aku menduduki diriku diatas tikar yang tadi sudah digelar oleh salah seorang pria berbadan besar yang membantuku membawakan mainan dan makanan Sean.Kududuki Sean diatas tikar ini sambil diriku mengeluarkan mainan dan juga beberapa biskuit kesukaanya.Hembusan angin sepoi-sepoi menerbangkam beberapa helai rambutku. Sudah lama aku tidak menghirup udara segar karna sebelumnya aku hanya bermain didalam mension ini saja.Kurebahkan badanku diatas tikar sambil menatap la

    Last Updated : 2024-03-02
  • Mafia And Baby Sitter    Bab 4

    "Mafia." Satu kata namun seperti suatu bencana besar yang melanda pikiranku. Sungguh. Apakah mafia itu benaran ada? Kukira mafia itu hanya cerita sebagian kalangan."Ma, mafia?" Beo ku sambil menatapnya tak percaya. Kutatap penampilannya dari atas hingga bawah hingga berhenti tepat di wajah tampan bak dewa yunani itu."Apakah aku tidak terlihat seperti seorang mafia?" Tanya-nya kepadaku yang membuatku tersadar lalu mengalihkan tatapanku dari wajahnya."Em, tidak. Kau sangat-sangat terlihat seperti seorang mafia." Ujarku gelagapan. Oh ayolah! Bagaimana bisa seorang mafia berpenampilan tampan seperti ini? Kupikir mafia itu seorang yang sudah tua dan memiliki wajah yang mengerikan dengan ada luka sayatan di wajah ataupun tubuhnya. Tapi mafia di depanku ini berbeda.Alex hanya terlihat seperti seorang pria muda matang dengan karir yang sukses dan besar. Dia tidak seperti seorang mafia, kecuali jika sedang marah."Suatu hari kau akan melihatku layaknya seperti mafia." Ujarnya diakhiri de

    Last Updated : 2024-03-02
  • Mafia And Baby Sitter    Bab 5

    Alex mengendarai mobil sport-nya dengan kecepatan yang sangat laju hingga membuat para pengendara lain mengumpat kepadanya. Walaupun begitu, Alex terus melajukan kendaraannya tanpa peduli umpatan-umpatan yang dilontarkan pengendara lainnya."Berani bermain-main denganku, hm?" Ucap Alex dengan mata lurus menatap jalanan besar didepan sana. Berani mengganggu iblis yang sedang tidur? Maka rasakan akibatnya.Alex sampai disebuah gedung yang berada ditengah hutan. Gedung ini terlihat kumuh dan tak terawat dengan ditumbuhi tumbuhan rambat yang menutupi sebagian dinding gedung.Tapi siapa tau jika gedung yang terlihat kumuh dan tertinggal itu merupakan sebuah tempat dimana semua aset berharga milik Alex berada disana.Tempat ini terpencil dan jarang orang-orang mengetahuinya, sehingga tidak ada orang yang mengetahui jika ada sebuah gedung kecil yang berisi sebuah harta milik seorang Alexander De Franciso."Salam, Tuan Xander." Ujar beberapa orang-orang berotot besar yang ada disekitar sana.

    Last Updated : 2024-03-02
  • Mafia And Baby Sitter    Bab 6

    "Musnahkan semuanya!" Ucap Alex , lalu dalam seperskian detik suara ledakan terdengar. Sebuah rumah yang berada dipinggir kota meledak tanpa menyisakan apapun.Alex yang berada sedikit jauh dari rumah itu. Memperhatikan dari jauh keadaan rumah yang lambat laun mulai hangus terbakar."Semunya sudah selesai, lalu apa rencanamu sekarang, Xander?" Ucap seorang pria yang berdiri disamping Alex."Tidak ada, cukup kau peringatkan mereka untuk tidak kembali bermain-main dengnku!" Ucapnya lalu masuk kedalam mobil diikuti oleh pria tadi." Huh, kenapa tidak kau basmi saja semua hama-hama pengganggu itu?" Ucap Pria itu lagi yang sudah duduk manis disamping Alex."Aku tidak akan membiarkan mereka mati terlebih dahulu, karna permainan belum dimulai." Jawabnya lalu tersenyum layaknya iblis."Hm, aku jadi penasaran apa yang akan kau lakukan terhadap mereka." Ucap Pria itu bersemangat."Tunggu saja kapan mainnya." Ucap Alex mengakhiri percakapan antara mereka berdua.••••Sore hari ini, Mona berencan

    Last Updated : 2024-03-02

Latest chapter

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 6

    "Musnahkan semuanya!" Ucap Alex , lalu dalam seperskian detik suara ledakan terdengar. Sebuah rumah yang berada dipinggir kota meledak tanpa menyisakan apapun.Alex yang berada sedikit jauh dari rumah itu. Memperhatikan dari jauh keadaan rumah yang lambat laun mulai hangus terbakar."Semunya sudah selesai, lalu apa rencanamu sekarang, Xander?" Ucap seorang pria yang berdiri disamping Alex."Tidak ada, cukup kau peringatkan mereka untuk tidak kembali bermain-main dengnku!" Ucapnya lalu masuk kedalam mobil diikuti oleh pria tadi." Huh, kenapa tidak kau basmi saja semua hama-hama pengganggu itu?" Ucap Pria itu lagi yang sudah duduk manis disamping Alex."Aku tidak akan membiarkan mereka mati terlebih dahulu, karna permainan belum dimulai." Jawabnya lalu tersenyum layaknya iblis."Hm, aku jadi penasaran apa yang akan kau lakukan terhadap mereka." Ucap Pria itu bersemangat."Tunggu saja kapan mainnya." Ucap Alex mengakhiri percakapan antara mereka berdua.••••Sore hari ini, Mona berencan

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 5

    Alex mengendarai mobil sport-nya dengan kecepatan yang sangat laju hingga membuat para pengendara lain mengumpat kepadanya. Walaupun begitu, Alex terus melajukan kendaraannya tanpa peduli umpatan-umpatan yang dilontarkan pengendara lainnya."Berani bermain-main denganku, hm?" Ucap Alex dengan mata lurus menatap jalanan besar didepan sana. Berani mengganggu iblis yang sedang tidur? Maka rasakan akibatnya.Alex sampai disebuah gedung yang berada ditengah hutan. Gedung ini terlihat kumuh dan tak terawat dengan ditumbuhi tumbuhan rambat yang menutupi sebagian dinding gedung.Tapi siapa tau jika gedung yang terlihat kumuh dan tertinggal itu merupakan sebuah tempat dimana semua aset berharga milik Alex berada disana.Tempat ini terpencil dan jarang orang-orang mengetahuinya, sehingga tidak ada orang yang mengetahui jika ada sebuah gedung kecil yang berisi sebuah harta milik seorang Alexander De Franciso."Salam, Tuan Xander." Ujar beberapa orang-orang berotot besar yang ada disekitar sana.

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 4

    "Mafia." Satu kata namun seperti suatu bencana besar yang melanda pikiranku. Sungguh. Apakah mafia itu benaran ada? Kukira mafia itu hanya cerita sebagian kalangan."Ma, mafia?" Beo ku sambil menatapnya tak percaya. Kutatap penampilannya dari atas hingga bawah hingga berhenti tepat di wajah tampan bak dewa yunani itu."Apakah aku tidak terlihat seperti seorang mafia?" Tanya-nya kepadaku yang membuatku tersadar lalu mengalihkan tatapanku dari wajahnya."Em, tidak. Kau sangat-sangat terlihat seperti seorang mafia." Ujarku gelagapan. Oh ayolah! Bagaimana bisa seorang mafia berpenampilan tampan seperti ini? Kupikir mafia itu seorang yang sudah tua dan memiliki wajah yang mengerikan dengan ada luka sayatan di wajah ataupun tubuhnya. Tapi mafia di depanku ini berbeda.Alex hanya terlihat seperti seorang pria muda matang dengan karir yang sukses dan besar. Dia tidak seperti seorang mafia, kecuali jika sedang marah."Suatu hari kau akan melihatku layaknya seperti mafia." Ujarnya diakhiri de

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 3

    Sudah hampir dua minggu aku berada di mension ini dan sudah dari empat hari yang lalu Alex selalu berada di mension yang membuatku selalu merasa dipantau.Iya, karna dirinya yang memiliki rumah ini. Tapi jika setiap hari Alex selalu duduk tidak jauh dari aku dan Sean bermain bagaimana aku tidak kaku dan sedikit risih.Saat ini aku sedang menggendong Sean ke taman belakang mension ini yang cukup besar. Aku melihat bunga-bunga yang indah dan kolam ikan yang cukup besar.Pemandangan disini cukup indah dan udaranya juga segar. Aku menduduki diriku diatas tikar yang tadi sudah digelar oleh salah seorang pria berbadan besar yang membantuku membawakan mainan dan makanan Sean.Kududuki Sean diatas tikar ini sambil diriku mengeluarkan mainan dan juga beberapa biskuit kesukaanya.Hembusan angin sepoi-sepoi menerbangkam beberapa helai rambutku. Sudah lama aku tidak menghirup udara segar karna sebelumnya aku hanya bermain didalam mension ini saja.Kurebahkan badanku diatas tikar sambil menatap la

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 2

    Entah dia seorang penolong yang diberikan tuhan kepadaku agar aku tidak menjadi gelandangan di negara ini atau bukan. Tapi aku sangat bersyukur karna dengan pekerjaan ini aku akan bisa menerima gaji dan kembali ke negara asal ku sesuai janji dan surat kontrak yang sudah aku tandatangani semalam.Flashback:Aku dibawa masuk bersamanya kedalam mobil. Mobil berjalan seiring diriku yang berharap cemas supaya nasibku kelak akan baik-baik saja menerima pekerjaan ini."Ed, berikan kepadanya surat kontrak itu!" Ujarnya kepada seseorang yang mengemudi mobil ini. Pria yang aku tau bernama Ed itu memberikan selembaran kertas yang langsung aku baca dengan teliti.Isi kontrak itu berisi:1. Pekerja hanya akan menjalani pekerjaan selama 6 bulan tidak lebih dan tidak kurang.2. Pekerja hanya mengerjakan seluruh tugas merawat seorang bayi. 3. Pekerja harus menetap selama kontrak kerja berakhir4. Jika melanggar atau membatalkan kontrak akan didenda dengan harga nyawa."Hei. Aku keberatan dengan syar

  • Mafia And Baby Sitter    Bab 1

    Aku Mona Gelora. Aku berusia 20 tahun dan statusku adalah seorang singel. Ayahku merupakan seorang yang dimabuk kerja sedangkan ibuku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun.Walaupun begitu, ayahku tidak memilih untuk menikah lagi dan malah semakin gila dengan pekerjaannya dan hasilnya juga sangat membuatku takjub. Waktu kecil aku sangat ingin mengunjungi kota Milan di Italia. Ya, itu adalah impianku dari dulu. Dan sekarang aku sudah berada dibandara Internasional Leonardo da Vinci.Perlu waktu lebih kurang 6 jam untukku pergi ke kota Milan dari sini. Namun itu tidak membutaku patah semangat karna nanti dalam perjalanan menuju kesana aku dapat menikmati suasana malam negara ini.Saat sampai di kota tujuanku aku langsung memesan sebuah kamar hotel. Tentunya perjalanan jauh sangat membuatku lelah dan besok adalah saatnya waktuku untuk mengelilingi kota indah ini.Aku tidak sabar.•••••Pagi sekali aku sudah siap dengan pakaianku. Aku berencana untuk mengelilingi kota hingga malam ha

DMCA.com Protection Status