Share

111. Permainan Pertama

"Good morning, Vidia! How are you to day?" sapaku setelah melihatnya sibuk di dapur sepagi ini. 

"Morning too, i am fine," sahutnya, kemudian tangan yang sedang menumis ikan itu berhenti dan menoleh padaku. "Arnila?"

Aku mengibas tangan di depan wajah sambil tersenyum. "Kenapa, Vid? Kangen sama saudariku?"

Dia memicingkan mata tanda curiga. Cepat-cepat aku bertingkah seperti Ardina yang lugu. Sementara perempuan itu kembali melakukan aktivitasnya. "Entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu mengira kamu Arnila."

"Lucu sekali," ejekku.

"Di mana dia sekarang? Pasti sibuk mengerjai Shella dan juga Falen, kan?"

Aku meletakkan gelas di meja, duduk di kursi sambil menatap punggung perempuan berambut pirang itu. Jengkel sekali melihatnya bahkan ada rasa ingin mendorong wajah menyebalkan itu ke wajan agar semakin terlihat menawan.

"Entahlah, aku juga tidak tahu Arnila sedang apa sekarang. Kami tidak pernah mengobrol walau sekadar menanyakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status