Share

115. Ungkapan

115. Ungkapan

Suasana semakin tegang ketika air mata Vidia mengalir tiada henti. Ferdila diam dengan rahang mengeras sementara matahari semakin menyilaukan mata. Mungkin adik iparku tidak akan pergi bekerja karena masalah rumah tangga.

Ya, dia memang harus tahu semuanya sekarang agar tidak ada lagi drama rumah tangga atau kisah tentang pelakor. Aku muak dengan kehidupan mereka yang terlalu bertele-tele padahal sebenarnya banyak kesempatan agar bisa menyatukan kembali adikku dengan suaminya.

"Apa kamu tahu kalau Ardina memiliki saudari kembar?" Suara Vidia memekakkan telinga dan cukup membuatku sedikit tegang, tetapi tidak takut sama sekali. Lagi pula tidak ada bukti yang bisa dia tunjukkan.

"Saudari kembar?" tanya Ferdila sambil menatapku. "Aku tidak tahu."

Vidia berdecih, lalu melangkahkam kaki mendekatiku. "Ya, Ardina punya saudari kembar. Mereka mirip sekali hanya beda sikap. Perempuan itu bernama Arnila, kasar dan tomboi. Aku jadi curiga, perem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status