Share

Bab 51: Hampa

***

“Mas kamu nggak nahan Andin? Jangan sampai dia kelaparan, Mas. Kasihan bayinya. Aku akan sangat merasa bersalah andai Andin dan bayinya kenapa-napa,” ucapku setelah hening beberapa detik sejak kepergian Andin.

Mas Rafa yang masih menatap ke arah Andin menghilang kini mengalihkan perhatiannya kepadaku. “Kamu masih peduli padanya setelah apa yang dia lakukan padamu, Dek?” tanyanya.

Aku menelan ludah dengan susah payah. Masih saja mas Rafa memanggilku dengan cara seperti itu. Membuat tidak nyaman saja. “Aku bukan peduli padanya Mas, tapi pada anak yang sedang dia kandung. Bayi itu tidak berdosa,” jawabku.

Mas Rafa menatapku dengan tatapan yang sulit sekali aku artikan. Dia seperti memiliki beban pikiran yang berat. “Kamu benar Ra, bayi itu tidak berdosa. Aku salah bersikap kejam,” ucapnya dengan lirih.

Aku perhatikan lelaki itu dengan seksama. Benar ada yang berubah darinya. Tatapannya tak lagi membara seperti biasa. Kecewa tampak pekat di sana. “Mas nggak apa-apa?” tanyaku ragu.

Mas
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status