Share

Bab 55: Tak Jadi Pisah

***

“Zahra? Ada apa? Kenapa wajahmu pucat begitu? Kamu sakit?” Pertanyaan tersebut membuatku sangat terkejut. Entah sejak kapan mas Rafa berada di depanku, sambil memandangiku.

Aku gelagapan. Benakku masih mempertanyakan soal gunting milik mas Rafa yang berbau aneh.

“Zahra kamu sakit?” ucap mas Rafa mengulang pertanyaannya. Bahkan kini lelaki itu menyentuh bahuku.

Tubuhku tiba-tiba bergetar. “Enggak Mas, maaf bisa lepaskan? Peganganmu pada bahuku terlalu kencang,” pintaku sambil meringis. Entah efek apa ini? Apa mungkin mas Rafa mendengar obrolanku bersama Sabrina? Namun, itu tidak mungkin. Tadi dia masih bertengkar bersama Andin.

“Ahh, maaf. Kamu nggak apa-apa, Dek?”

Aku menggeleng. “Aku baik-baik aja, Mas. Aku permisi dulu.” Tanpa menunggu tanggapannya aku langsung pergi. Buru-buru masuk ke kamar. Pintu pun langsung dikunci dari dalam.

“Loh ada apa Mbak? Kenapa pintunya dikunci segala?”

Sekali lagi aku terkejut. Aku lupa ada Rani di sini. Suaranya mengagetkanku. “Nggak apa-apa, Ran.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status