Share

47. Proses Lamaran

Tina--wanita yang telah melahirkan Gilang itu mengenal Mayang. Gadis berkulit putih bak porselen itu pernah menolongnya saat kecopetan. Saat Tina berbelanja di salah satu pasar yang ada di Kota Semarang, pernah apes kecopetan. Uang Tina didalam dompet benar-benar ludes beserta dompetnya diambil pencopet.

"Ibu, apa kabar?" tanya Mayang sambil tersenyum ramah pada wanita yang masih terlihat cantik di usia senja itu.

"Lho? Kalian kenal?"

Gilang justru menyela obrolan sang ibu dan calon menantu. Ia sangat penasaran dengan karena kedua wanita berbeda generasi itu sudah saling kenal. Dunia mungkin hanya selebar daun kelor saja. Gilang kini menatap sang ibu dan bergantian dengan Mayang.

"Iya, Mas. Aku kenal Ibu beberapa waktu yang lalu."

"Lha kalo tahu calon istri kamu Mayang, udah Ibu dan Bapak lamarkan, le."

Wajah Mayang tampak merona saat ini. Ia malu ketika Tina mengatakan hal itu. Bukan tidak mau dilamar, Mayang masih menyimpan nama Revan dalam hati. Rasanya tidak adil, dilamar oleh lak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status