Share

Part 8

MADU KUJADIKAN BABU

Part 8

"Beli kerupuk atau pilus biar ada rasa ayam panggangnya hahaha." Aku terawa puas sambil gegas naik ke atas.

"Mbak! Mbak Intan, stres apa kamu ya?!" teriak si madu babu kesal.

***

Seminggu kemudian. Rumahku benar-benar kedatangan tamu, Bu Romlah dan Bu Ipah berkunjung.

"Waaah rumah kamu ternyata bagus banget Tan, ada halamannya juga, gak kalah sama rumah almarhum almarhumah ibu dan bapakmu dulu," kata Bu Romlah.

"Ah rumah kecil, Bu. Hasil dari nguli jualan bakso."

"Ih hebat banget kamu Tan, jualan bakso sampe udah sukses gini. Jarang pulang ke Cimenot tapi sekalinya pulang malah bikin pangling semua orang," sahut Bu Ipah sambil terus memindai setiap sudut rumah.

"Alhamdulillah Bu, mungkin emang rejekinya aja."

"Iya, wajar rejekimu bagus Tan, karena ujian hidup kamu juga beda dari yang lain," kata Bu Ipah lagi.

Seketika aku menarik napas panjang.

"Sabar ya Tan, saya masih suka ikut kesel sebenernya kalau inget soal si Nia," bisik Bu Ipah.

"Iya bener. Gak tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status