Beranda / Pernikahan / Maaf, Aku Pantang CERAI! / Gagal Lagi Malam Pertama.

Share

Gagal Lagi Malam Pertama.

Penulis: Winarsih_wina
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-12 03:06:22
Maaf, Aku Pantang Cerai! (79)

"Alea!"

Brak ....

Terdengar pintu terbuka dengan sangat kencang. Alea hanya melirik Erlangga yang tersengal menarik napas, sepertinya pria itu berlari saat naik tangga ke kamar mereka.

"Tetap di tempatmu, Lang. Jangan bergerak mendekat, jika tidak aku bisa kehilangan kendali."

Tanpa dosa Alea membuka handuk di tubuhnya, lalu memakai daster yang dia siapkan tadi sebelum mandi. Dia bahkan tak perduli meski melihat Erlangga menatapnya nanar. Saat ini dia hanya ingin segera mengetahui, apa sebenarnya yang di sembunyikan Erlangga.

"Apa ada yang kau sembunyikan dariku, Lang? Apa yang tak aku ketahui tentang mas Wisnu?"

Erlangga terkejut mendengar pertanyaan Alea. Dia tak mengerti, tapi otaknya benar-benar tak bisa di buat untuk berpikir, saat ini otaknya hanya mengingat tubuh istrinya yang tadi nyaris telanjang. Malangnya dia tidak berani menyentuhnya karena saat ini Alea sedang marah, entah karena apa.

"Nanti kita bicara lagi. Saat ini aku harus pergi ke kamar
Winarsih_wina

Kira-kira apa yang terjadi pada Alea? Kenapa dia menghindar dari Erlangga setelah situasi mereka membaik. Yuk sumbangkan Gems kak. Agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(tamat)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kesalahpahaman Lagi.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (80)Setelah perjuangan panjang, menjelaskan alasan dia belum bisa melayani Erlangga. Akhirnya Elea bisa bernapas lega, meski Erlangga sempat merajuk karena Alea membohongi dirinya, soal datang bulan agar tak melakukan malam pertama. Sebuah janji yang akhirnya membuat pria itu luluh " Malam Pertama yang tak akan terlupakan" Alea mendesah resah. Sebab malam ini mau tidak mau dia harus menunaikan janji yang dia buat sendiri."Ish ...bodoh. Buat apa juga aku janji seperti itu, sekarang aku tak bisa mundur lagi."Alea menatap cermin yang memantulkan sosok tubuhnya yang terbalut lingerie warna merah. Baju kurang bahan itu hanya sedikit menutupi dada dan juga daerah intimnya, perlahan dia kembali menutup lingerie itu dengan kimono. Grogi menunggu pria yang sudah sah menjadi suaminya masuk ke kamar."Sudah jam sembilan dan dia belum pulang juga. Katanya ada urusan di luar hingga tak makan malam di rumah, tapi urusan apa jam segini belum kelar juga?"Alea mendesah kesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gangguan Di Pagi Hari.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (81)"Sayang, udah dong merajuknya. Sini aku akan jelaskan."Erlangga memeluk pinggang Alea. Wanita itu sibuk menyiapkan sarapan, matanya melotot karena perbuatan Erlangga, dia takut pembantu dan pengasuh Aska melihatnya di peluk seperti itu."Bisa lepaskan tanganmu itu, Lang. Tolong, malu kalau dilihat bibi dan mbak Dewi."Alea berusaha melepas pelukan Erlangga di pinggangnya. Dia saja yang tak tau, kalau Erlangga sudah meminta pembantu dan pengasuh itu untuk tidak ke dapur dulu, karena dia mau membujuk istrinya yang merajuk."Duduk dan siapkan sarapanmu. Setelah itu pergilah kerja, aku akan melihat Aska sudah di mandikan mbak Dewi atau belum."Alea bersiap untuk pergi, tapi pelukan Erlangga masih belum lepas dari pinggangnya. Ingin teriak tapi dia malu, jika orang tau mereka sedang bertengkar."Aku akan terus menempel seperti ini, sebelum kau mau mendengarkan penjelasanku."Alea benar-benar merasa putus asa. Apalagi saat ini dia merasa sesuatu menusuk bokongn

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Fitnah Pada Alea.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (82)"Tinggalkan Erlangga. Aku rasa kompensasi yang kami tawarkan lebih dari cukup untuk menghidupi anakmu, sebuah apartemen dan uang satu milyar, bukankah itu jumlah yang besar bagi janda miskin sepertimu?"Alea menelan ludah saat mendengar tawaran bibi dan paman Erlangga. Tawaran yang luar biasa bagi orang miskin sepertinya, sayang Alea hanya tersenyum melihat cek dan juga sertifikat itu. Matanya lalu menatap kedua orang di depannya, yang kini justru menatapnya dengan jijik."Aku rasa tawaran kalian memang cukup mengiurkan. Sayang aku merasa ini belum cukup besar bagi harga diri suamiku, kalian pasti lebih tau apa maksudku? Jika tidak kalian tak akan semudah ini menyerahkan kompensasi ini?"Alea tersenyum sinis saat menatap dua orang manusia, yang selama ini memanfaatkan Erlangga. Manusia yang tak ada puasnya sama sekali, hingga tak ingin melepaskan keponakan yang tak sedarah dengan mereka."Aku lihat kalian bisa hidup mewah berkat Erlangga. Padahal kalian ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Pelecehan Masa Lalu Terungkap.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (83)Alea hendak melangkah pergi, namun dia berhenti di depan tuan Arif dan juga mama mertuanya. Meski melihat senyum puas kedua orang itu, tapi Alea tak terlalu perduli karena dia yakin dirinya tak bersalah."Jangan pergi Al. Aku ijinkan kau melihat, tapi aku mohon tenangkan dirimu terlebih dahulu."Erlangga meraih tangan Alea dan membawanya menuju ke mejanya. Kemudian dia menunjukan foto tak senonoh itu pada sang istri. Hanya selembar yang Alea ambil setelah itu dia berteriak lalu menyerang tuan Arif dengan brutal."Perempuan sialan, hentikan kalau tidak kau akan menyesal!"Alea tak mendengar teriakan mertuanya, dia bahkan tak berhenti menyerang tuan Arif. Dia berhenti saat mendengar teriakan mertuanya yang kesakitan. Dia melihat Erlangga menatap tajam mamanya."Jangan sentuh istriku, Ma. Meski selama ini tak ada yang melindungiku, tapi aku akan melindungi istriku."Alea terkejut melihat darah menetes dari tangan Erlangga. Dia tak tau apa yang terjadi saat di

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Kedatangan Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (84)"Kenapa pintu rumah terbuka, Lang? Apa ada tamu yang datang mencari kita?"Alea dan Erlangga saling pandang. Ada perasaan yang entah kenapa membuat mereka resah, Erlangga segera menekan klakson, hingga tak lama satpam membukakan pagar."Kenapa pintu terbuka? Apa ada tamu di dalam?"Erlangga segera bertanya pada satpam, yang membuat satpam itu terlihat gugup. Walau akhirnya bicara juga meski dengan nada takut-takut."Itu tuan, ada seorang wanita mengaku mertua Bu Alea. Kami sudah berusaha mengusirnya tapi dia membuat keributan, saya sudah menghubungi tuan tapi tak di angkat. Bibi bilang biarkan masuk dulu, kalau tidak nama baik tuan dan Bu Alea bisa tercemar. Sebab dia mengatakan hal-hal yang buruk."Mendengar kata ibu mertua membuat Alea berlari menuju ke rumah. Dia takut orang itu mencelakai anaknya yang masih balita."Tinggalkan anak itu, dia cucuku jadi jangan kurangajar begitu. Cepat berikan dia, aku ingin mengendong anak Wisnu."Alea semakin takut, sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Singa Yang Mengamuk.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (85)"Lakukan apa saja, aku tak perduli siapa saja yang akan kena imbasnya. Sudah cukup semua yang aku rasa dan alami selama ini, demi kebahagian dan kehormatan istriku semua harus di korbankan."Terdengar suara Erlangga penuh dengan amarah. Alea yang mendengarnya hanya bisa menarik napas panjang, bukan bodoh hingga dia tak tau arti kata "semua harus di korbankan" bukankah itu termasuk orang tua kandung Erlangga yaitu ibu mertuanya."Lakukan secepat mungkin, aku tak mau menunggu lebih lama lagi. Si tua Bangka itu harus tau siapa yang coba dia usik, berani sekali menatap istriku dia bahkan berani memikirkan tubuhnya juga."Brak ....Kembali terdengar benda di banting. Alea sadar saat ini Erlangga tengah di kuasai amarahnya, pelecehan itu hanya melalui kata-kata tapi cukup menghancurkan hati sang suami. Sama seperti kemarahan Wisnu kala itu, saat tuan Arif meminta Alea melayani nafsunya langsung pada Wisnu yang tak lain suaminya kala itu."Baik pak Erlangga, saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gangguan Terus.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (86)Malam sudah larut saat terdengar desahan erotis di sebuah kamar. Alea terus merintih saat Erlangga menguasai tubuhnya, pria itu begitu bersemangat, tenaganya seolah tak ada habisnya saat bercinta.Keringat sudah membasahi tubuh mereka berdua, angin yang berhembus dari pendingin ruangan seolah tak ada gunanya. Tak dapat menghilangkan panas di ruangan itu."Lang, cepat selesaikan. Aku capek banget."Alea sampai harus memohon tapi Erlangga seolah tak mau tau. Tubuhnya terus menghentak dengan irama yang semakin kencang, membuat Alea merintih karena nikmat hingga aksi itu terganggu di sebabkan oleh suara ponsel sang pria, akhirnya merusak konsentrasi Alea."Lang, angkat dulu sapa tau penting."Bukannya mendengar ucapan sang istri. Erlangga justru mempercepat gerakannya membuat Alea kembali mendesah apalagi suara ponsel itu akhirnya mati. Sayang tak lama kemudian suara itu kembali dan cukup lama."Lang hentikan!"Tanpa sadar Alea berteriak dengan keras. Dia kesa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Keributan Di Pagi Hari.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (87)Tok ...tok ...tok ....Terdengar suara pintu di ketuk. Membuat Alea mendesah kesal, entah siapa lagi yang menganggu tidurnya. Dengan malas dia menggoyang tubuh Erlangga."Lang, lihat ada apa itu. Masih pagi tapi ada saja gangguan, aku pusing banget ini."Alea merengek manja, membuat sang suami langsung bangun walau dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna. Dia membuka pintu, lalu melihat si bibi menatapnya dengan wajah pucat."Maaf tuan, itu di luar terjadi keributan. Nyonya besar datang mengamuk bersama banyak orang."Mendengar kata-kata pembantunya membuat Erlangga sedikit kesal, karena dia tau siapa orang yang di panggil nyonya besar."Kalau begitu tahan dulu. Jangan buka pintu gerbang, kalau ada yang macam-macam minta satpam menghubungi polisi. Aku akan turun setelah mandi."Dengan santai Erlangga kembali masuk dan menutup pintu. Dia melirik Alea yang masih bergelung dengan selimut, tanpa tau kalau jam sudah berada di angka 7 pagi."Aku harus segera

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16

Bab terbaru

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Ending.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (156)"Mama pasti tidak lupa di mana tempat itu? Lihat kain yang di kenakan Aino. Mama tidak lupa kan dengan hadiah istimewa itu?"Erlangga tertawa puas hingga menangis. Alea semakin mengeratkan pegangan tangannya, dia tau Erlangga tengah kembali ke masa paling menyedihkan dalam hidupnya."Siapa jalang yang sebenarnya, Ma. Aku kasihan melihatmu tapi kau sendiri yang menginginkannya, gadis yang kau puja setinggi langit justru wanita mainan suamimu. Dia di puaskan sebelum memuaskan dirimu, mereka bahkan bercinta di tempat tidur yang kau persiapkan untuk acara ulang tahun mu, bahkan mengunakan baju yang sama seperti milikmu. Saat kau mengerang di atas tubuh pria ini, dia tengah membayangkan bercinta dengan Aino buka dengan wanita tua sepertimu."Erlangga menuding jarinya pada sang mama. Terlihat kurang ajar jadi Alea menarik tangan itu dan mengecupnya, membuat Erlangga segera mengusap wajahnya dengan kasar."Rekaman ini yang suamimu minta sebelum mengirim ku ke pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Membuka Rahasia Kelam Masa Lalu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (155)"Apa yang kau lakukan perempuan sialan? Kau menghancurkan perusahaan papaku!"Jennie berteriak seperti orang gila. Dia berusaha menyerang Alea, namun di saat yang tepat seseorang mendekap erat Alea."Jangan berani menyentuh istriku. Kalau tidak kau akan bernasib sama seperti perusahaan papamu, coba saja jika kau ingin membuktikannya."Jennie terkejut mendengar suara dingin di depannya. Dia tak menyangka Erlangga akan datang tepat waktu, dia sudah merencanakan penyerangan pada Alea, tapi tetap saja ketahuan."Dia hanya seorang janda beranak satu, Angga. Kenapa kau begitu mencintainya bahkan mengabaikan aku dan Aino."Jennie benar-benar tak habis pikir pada otak Erlangga. Dia sudah begitu lama berada di sisi Aino, tapi tak membuatnya ingat pada dirinya yang selalu ada ketika Erlangga bertemu Aino."Kau pasti tak bisa melihatnya karena matamu sudah buta. Wanita itu tak hanya cantik wajahnya tapi juga hatinya, sesuatu yang tak kau miliki begitu juga dengan Ai

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Hubungan Jennie Dan Aino

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (154)"Selamat siang Bu Alea, bisakah kita bicara sebentar. Saya ada hal penting untuk dibicarakan dengan Bu Alea."Alea menatap wanita yang ada di depannya. Wanita yang baru-baru ini membuatnya pusing, sekarang dengan berani dia mengajak bicara. Apakah pelakor memang tak takut lagi dengan kuasa istri sah."Apa yang ingin anda katakan? Silakan saya akan mendengarkan."Alea memberi kesempatan pada Jennie untuk bicara. Dia ingin tau apa yang wanita ini inginkan, dia juga ingin tau sampai mana kebohongan Erlangga."Sebelumnya saya minta maaf, karena telah membuat Bu Alea dan pak Erlangga menjadi salah paham. Sebenarnya saya memang tak mengenal pak Erlangga sebelum saya pergi ke kantornya, kebetulan saat itu kami bertemu dan satu lift."Alea tersenyum tak menyela penjelasan Jennie. Jari tangannya mengetuk pelan meja, membuat Jennie sedikit gelisah. Ketukan jari Alea berhenti saat pelayan kafe datang membawa pesanan mereka."Silakan nikmati dulu minuman yang anda pe

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Siapa sebenarnya wanita itu.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (153)Erlangga mendesah kesal, sembari menatap ruangan sang istri yang terlihat kosong. Wanita itu benar-benar marah hingga tak mau bicara dengannya, bahkan dia rela pindah ke kantor agar ayah dan ibunya tak curiga. Kalau anak dan menantunya sedang ribut, tapi begitu di kantor dia menutup ruangannya dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Pintu semua terkunci, jadilah Erlangga tak bisa masuk. Kalau Erlangga tidur di kamarnya, Alea dan kedua anaknya tidur di ruangan Alea, mengunakan tilam lantai."Bos, makan siang sudah siap."Dani berkata pelan sembari menatap kaca pembatas ruangan yang sudah tertutup gorden. Kemudian dia berbalik dan menatap si Bos yang terlihat kacau, jangankan makan, minum saja si bos tak mau."Dan, aku tunggu di ruanganku. Tetap di tempatmu." Melihat Alea muncul di pintu ruang istirahat. Erlangga hendak menemuinya, tapi Alea segera memberinya peringatan untuk tidak bergerak.Dani hanya bisa menggaruk kepalanya. Setelah melihat pintu

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Gadis itu Jennie?

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (152)"Selamat siang Bu Alea, saya perwakilan dari perusahaan Samudra Jaya. Saya ada janji dengan pak Erlangga, tapi di arahkan untuk bicara dulu dengan anda."Alea menjabat tangan wanita yang baru saja menemuinya. Sepertinya wanita ini belum tau prosedur di perusahaan Erlangga."Iya silakan duduk, mohon maaf kalau boleh tau nama anda ....?"Alea bertanya karena sejak tadi wanita ini belum memperkenalkan dirinya. Dia melihat wanita ini sering melirik ke arah ruangan Erlangga, walau suaminya tak bereaksi tapi dia sedikit tak menyukainya."Di perusahaan ini memang seperti prosedurnya. Tamu pria bertemu dengan pak Erlangga sedangkan tamu wanita bertemu istrinya. Pria di sana itu suami saya jadi jangan tergoda dengannya."Alea tertawa seolah ucapan hanya bercanda. Wanita di depannya juga tertawa walau terdengar garing. Alea heran karena sampai sekarang wanita ini belum menyebut namanya sama sekali."Maaf sekali lagi saya harus memanggil nyonya atau nona?" tanya Ale

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Lepas Tangan Dengan Urusan Mantan Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (151)"Assalamualaikum Bu," ucap Alea."Mau apa kau kemari? Mau menertawai kemalanganku ini," tanya Bu Wastika."Bu, sekali saja jangan berpikir buruk padaku. Sejak awal menikah dengan mas Wisnu ibu tau pasti, kalau aku berusaha keras berbakti padamu, karena saat itu aku tak tau masih memiliki orang tua. Jadi aku menganggap ibu sebagai orang tuaku sendiri, apa yang tak ku lakukan untuk kalian semua. Jadi pembantu gratisan aku juga rela, tapi apa pernah kalian menganggap ku? Tidak sama sekali.Ibu terus membenci dan memfitnahku, di depan tetangga bahkan di depan suamiku sendiri. Seolah senang aku diam ibu terus berulah, hingga akhirnya menikahkan suamiku dengan wanita lain. Jika wanita itu baik mungkin aku bisa terima bermadu, tapi wanita itu seorang pelacur yang hamil bukan anak mas Wisnu. Katakan Bu, tidakkah ibu yang telah begitu kejam padaku dan mas Wisnu?"Alea menyeka airmatanya dia sudah tak tahan lagi. Semua yang dia pendam selama ini akhirnya keluar dar

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Mengurus masalah mantan mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (150)"Ada apa? Aku lihat melamun aja daritadi."Erlangga merentangkan tangannya agar sang istri tidur beralas lengannya. Sejak kembali dari beli makanan bersama ibunya, Alea terus diam seolah memikirkan sesuatu."Ini soal ibunya mas Wisnu. Tadi tak sengaja aku melihatnya sedang memulung, apa begitu parah nasibnya, Yank. Apa kau tak ada cara untuk membantunya tanpa berurusan soal uang?"Erlangga menarik napas setelah mendengar ucapan istrinya. Dia memang sudah tau tentang ibunya Wisnu tapi dia belum tau cara untuk membantunya."Kalau kita beri uang pasti nanti dia akan terus meminta. Satu-satunya cara kita memang harus tega padanya, tapi hati ini juga tak kuat melihatnya seperti itu."Kembali Erlangga menarik napas panjang. Masalah Bu Wastika memang susah di selesaikan, karena wanita ini keras kepala dan juga serakah."Hentikan Lang, geli ih."Tiba-tiba Erlangga mengecup leher Alea karena melihat wanita itu mulai melamun lagi. Dia memang tak bisa membuat sang i

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Nasib Mantan Ibu Mertua.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (149)"Ini benar-benar luar biasa. Aku akan punya cicit lagi," ucap tuan Dirga."Iya Kek, kemungkinan anak kami ini perempuan. Doakan saja agar kelak ada lagi perempuan terlahir dari rahim Alea, jadi keturunan anak perempuan bisa lebih banyak," ujar Erlangga.Plak ...."Ini saja belum lahir tapi kau sudah bermimpi punya anak lagi."Alea memukul pelan tangan sang suami. Dia tak habis pikir dengan apa yang Erlangga inginkan."Kita harus punya rencana, Yank. Bunda anak perempuan satu-satunya, kau juga begitu jadi kita harus berjuang untuk punya anak perempuan lebih banyak."Lang, kau mau aku mutilasi gak itu mu. Enak aja kalau ngomong, lahir kan dulu anak ini baru kita pikirkan yang lainnya," ucap Alea lagi."Yakin mau dimutilasi? Ingat kalau itu tak ada kau tak punya pegangan kalau tidur."Erlangga tertawa saat melihat wajah sang istri yang memerah. Untung mereka bicara berbisik kalau tidak bisa makin malu Alea."Kalau boleh kakek minta. Bisakah acara tujuh bulan

  • Maaf, Aku Pantang CERAI!   Rupanya Salah Paham.

    Maaf, Aku Pantang Cerai! (148)"Yank, syukurlah aku sudah bangun. Tolong jangan membuatku takut."Alea terpaku melihat Erlangga memeluknya sembari menangis. Dia masih tak mengerti apa yang terjadi, hanya saja tadi dia bermimpi tentang Wisnu. Membuatnya percaya kalau dia adalah pendosa yang sebenarnya."Tolong pergilah, Yank. Aku minta maaf kalau selama ini bersalah padamu, katakan pada Jenie aku juga minta maaf. Sekarang kembalilah padanya aku akan mengurus perceraian kita."Alea sudah menguatkan hatinya untuk berpisah dengan Erlangga. Dia sudah tau apa yang terjadi memang salahnya, jadi dia rela kehilangan pria sebaik Erlangga."Apa kau dengar sayangku Jennie. Cepatlah datang papi dan mami menunggumu."Alea tersentak mendengar ucapan Erlangga di depan perutnya. Dia masih tak mengerti tapi Erlangga tak mau menjelaskannya, dengan kesal dia menarik rambut sang suami membuatnya mengangkat kepalanya."Apa maksudmu memanggil nama Jennie di depan perutku. Memangnya perempuan itu ada di sana,

DMCA.com Protection Status