Beranda / Romansa / MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE / Cinta pada pandangan pertama

Share

MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE
MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE
Penulis: RahmaDika

Cinta pada pandangan pertama

Penulis: RahmaDika
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-16 08:43:31

Mentari kembali ke peraduannya, menyiratan warna jingga di hamparan luas cakrawala negeri Ratu Elizabeth.

Seorang gadis berkulit putih tampak berjalan dengan sangat tergesa-gesa di bandara.

Gadis konglomerat itu baru saja kembali dari luar kota untuk mengurus pekerjaan yang terpaksa ditinggalkan kakak pertamanya.

Gadis blonde bernama Marrie itu nampak sibuk menerima panggilan telepon, dengan berkas-berkas dan tas yang dijinjingnya. Hingga ia tak memperhatikan langkahnya dan terpeleset karena menginjak lantai yang masih basah.

BRAKKKK!!!

Seluruh berkas yang berada di tangannya berhamburan. Bukan hanya itu, ia juga terpaksa menahan sakit dan malu karena pandangan orang-orang seketika tertuju padanya.

Gadis itu berusaha untuk bangkit, namun terjatuh kembali karena rasa sakit di pergelangan kakinya.

Hingga seseorang nampak mengulurkan tangannya untuk membantu Marrie bangkit, membuat gadis itu terperangah bahkan tak berkedip melihat pria gagah berkulit eksotis yang berada di hadapannya.

"Nona? Nona? Are you okay?" Suara bariton yang terdengar seksi itu memecah lamunan Marrie yang nampak mengawang tak berujung. Marrie terkesiap, mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali.

"Y-yes, thank you." ucap Marrie gugup, seraya menerima uluran tangan pria berseragam militer tersebut.

"Awww!" Marrie memekik, kala merasakan sakit saat dipaksa untuk berdiri. Gadis blonde itu merintih seraya mencengram lengan pria yang menolongnya.

"Maaf saya lancang," Tanpa aba-aba, pria itu segera menggendong tubuh Marrie dan membawanya menuju pos kesehatan.

Ia nampak cekatan memberikan obat oles pereda sakit dan sedikit memijat pergelangan kaki Marrie yang nampak membengkak.

"Aww, sakit!" rintihnya.

"Tahan sebentar nona, lain kali hati-hati saat berjalan," tutur pria itu tanpa menoleh, tatapannya tetap fokus pada pergelangan kaki gadis itu.

"I-iya, terima kasih banyak," Marrie gugup, jantung gadis itu berdetak kencang dengan perasaan yang begitu asing untuknya. Untuk pertama kali di sepanjang usianya, Marrie merasa tertarik kepada seorang pria bahkan pada pandangan pertama.

Suasana begitu sunyi, tanpa suara. Gadis itu mencoba berbicara walaupun begitu sulit, lidahnya begitu kelu untuk berucap, hanya detakan jantungnya saja yang semakin lama semakin terasa tak terkendali

"Kau militer?" tanya Marrie memberanikan diri.

"Ya, Saya tim perdamaian dari Indonesia. Namun terpaksa mendarat darurat disini, karena pesawat kami mengalami gangguan mesin saat ingin kembali ke negara kami," jawabnya tanpa menoleh, ia masih fokus mengobati pergelangan kaki Marrie

"Yap sudah selesai, coba gerakan kakinya perlahan," titah pria itu kembali dengan sedikit senyuman melengkung di bibirnya.

Marrie nampak menggerak-gerakan kakinya dan ia tidak lagi merasakan sakit. Gadis itu tersenyum dan menatap pria yang telah menolongnya.

"Sudah tidak sakit, terima kasih," ucapnya senang.

Tak lama ponsel pria itu berdering, sepertinya seseorang mengabari bahwa pesawat yang ia gunakan telah selesai di perbaiki.

"Oh ya nona, maaf saya harus buru-buru kembali. Lain kali hati-hati!" tuturnya berpamitan, lalu segera meninggalkan Marrie yang tenggelam dalam lamunannya.

Marrie tersadar, seketika ia langsung berteriak kepada pria itu yang sudah berada cukup jauh darinya.

"Hei, siapa namamu? Namaku, Marrie!" pekik Marrie hingga pria itu menoleh dan tersenyum padanya.

"Dimas! Namaku, Dimas!" jawab Pria itu seraya melambaikan tangan dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Marrie nampak mematung, memandang Dimas hingga bayangan pria itu tak nampak lagi dipandangannya.

"Semoga Tuhan mempertemukan kita lagi, Dimas," ucapnya lirih. Ada rasa sesal dihatinya, karena kegugupannya, ia lupa menanyakan nomer ponsel pria itu atau berkenalan lebih lanjut kepadanya.

................

Gadis itu bernama Marrie Edelweiss Larry, seorang gadis berusia 20 tahun yang berasal dari Inggris.

Ia adalah anak ke 3 yang merupakan putri satu-satunya dari keluarga Larry.

Kakak pertamanya bernama Jhon Marcello Larry, pria single parent berusia 35 tahun yang memiliki seorang anak dan merupakan CEO dari perusahaan raksasa milik keluarganya.

Sementara Kakak keduanya bernama Maxim Andreas Larry, pria berusia 26 tahun yang kini akan memiliki sepasang anak. Max merupakan penyanyi kelas internasional yang tergabung dalam grup "The Prince" sekaligus pemilik sekolah musik terbesar di Negeri Ratu Elizabeth, Symphony of music School.

Di usianya yang masih begitu muda, ia sudah menduduki jabatan sebagai Direktur di perusahaan milik keluarga. Semuanya nampak begitu sempurna namun tidak dengan nasib percintaannya.

Marrie tidak memiliki banyak teman bahkan kala ia masih duduk di bangku sekolah. Semua karena ia selalu dimanfaatkan, hingga membuatnya menutup diri dari lingkar pergaulan. Marrie hanya memiliki sahabat satu-satunya yang bernama Rika Rahayu, seorang gadis manis yang berasal dari Yogyakarta dan merupakan adik dari istri Maxim yang bernama Mikha.

Walaupun demikian, kehangatan keluarga dan kedua kakaknya yang begitu menyayanginya membuat Marrie tumbuh menjadi sosok wanita yang lembut, ceria, dan juga manja. Baginya, kasih sayang dari keluarganya sudah lebih dari cukup daripada ia memiliki banyak teman namun hanya teman palsu.

Entah sihir apa yang merasukinya, semenjak pertemuannya dengan Dimas, hatinya seolah telah terpaut pada sosok pria eksotis itu. Walaupun pertemuan mereka hanya sekejap namun bayang-bayang Dimas seolah merusak akal dan pikirannya.

Marrie bahkan meminta kakak keduanya untuk membuatkan sebuah sketsa wajah Dimas, karena ia tak ingin melupakan wajah pria yang telah membuatnya tergila-gila dan kehilangan akal sehatnya.

Bertahun-tahun gadis itu menanti dan terus mencari sosok pria yang telah mencuri hatinya. Ia tidak gentar dan tidak menyerah, bahkan ia menolak semua pria yang menyatakan cinta kepadanya.

4 tahun berlalu, dan sudah tahun ke 4 jua rumah tangga Max di landa prahara. Sang istri pergi meninggalkannya dalam kondisi hamil besar karena sebuah kesalahan pahaman. Kondisi Max yang sempat depresi membuat Marrie sejenak melupakan pujaan hatinya.

................

Malam itu, Marrie tengah menikmati makan malam bersama rekan kerja prianya.

Pria yang sudah setahun belakangan ini selalu menemaninya dan terlihat menaruh perasaan padanya.

"Mar, ada yang aku ingin katakan padamu," ucap pria blonde bernama James hanson.

Marrie nampak acuh tak acuh menanggapi perkataan James, gadis itu tampak menjawab tanpa menatap lawan bicaranya, "Hmm katakan saja."

James mengeluarkan kotak bludru berbentuk hati, dan perlahan pria itu beranjak dan bersimpuh di hadapan Marrie.

"Marrie sejujurnya aku sangat mencintaimu, Will you marry me?"

Uhuk...Uhuk...

"James, bercandamu tidak lucu!" Marrie terbatuk-batuk, mendengar pernyataan James yang begitu mengejutkannya.

Pria blonde berwajah manis itu nampak bergeming dan menatap kedua manik biru netra Marrie dengan intens.

"Marrie aku tidak bercanda, aku sungguh-sungguh mencintaimu," ucap pria tersebut dengan wajah serius.

Mimik wajah gadis blonde tersebut seketika berubah, ia menopangkan wajahnya pada tangan kanannya dan menatap tajam pria yang berlutut di hadapannya.

"Kau pasti sudah tau jawabanku kan?"

Marrie segera merapihkan tasnya dan beranjak meninggalkan James, namun seketika langkahnya terhenti kala James berkata sesuatu yang menyakiti hatinya.

"Oh ayolah Marrie, sampai kapan kau mengharapkan pria gak jelas itu? Jangan bodoh, dia belum tentu masih mengingatmu!" cebik James.

PLAK!!!

Sebuah tamparan mendarat dengan tepat di pipi pria itu, Marrie nampak gusar dengan wajah yang memerah.

"Mind your language, please! Kau tidak mengerti perasaanku!" pekik Marrie meninggalkan James yang tertegun karena baru menyadari akan kesalahannya.

Marrie segera berlari dan memasuki sebuah taksi, sesampainya di mansion milik keluarganya, ia segera berlari memasuki kamar miliknya.

"Aku juga tidak mengerti kenapa perasaanku ini tidak hilang, bahkan wajahnya masih begitu jelas diingatanku!" Marrie merintih menumpahkan segala perasaannya, gadis itu nampak menenggelamkan wajahnya pada sebuah bantal.

"Dimas, akankah kita bertemu kembali? Salahkah bila perasaanku terlalu dalam mencintaimu?"

Bersambung​

Note

Novel ini merupakan sekuel dari novelku sebelumnya berjudul Oh my mister, mengisahkan Maxim dan Mikha.

Yang kepo sama cerita sebelumnya bisa cek igeh aku ya d @rahma.mrpotato

Bab terkait

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Perasaan yang salah

    Di tempat dan zona waktu berbeda, Dimas tengah asik menemani Mikha bersama kedua anak kembarnya di taman. Pria itu memang telah menaruh hati pada Mikha sejak awal mereka berjumpa, terlebih ia mengetahui Mikha pergi dan telah menggugat cerai suaminya."Lihat mereka tertawa seperti itu rasanya membuat kita ikut bahagia. Kita benar-benar terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia," tuturnya menatap wanita yang berada di sampingnya.Seketika raut wajah Mikha berubah. Walaupun ia telah berpisah dan kabur dari sang suami bertahun-tahun lamanya, namun baginya cinta dan perasaan kepada Maxim takkan pernah hilang dan tergantikan."Mereka masih punya papa, tak pantas kau berkata seperti itu. Dimas, aku sangat menghargai perasaanmu tapi...,""Tapi kau dan dia belum resmi bercerai? Dan kau masih mencintainya? Hah, laki-laki macam apa yang membuat seorang istri meninggalkannya dan bahkan selama 4 tahun tidak menemui istrinya bahkan anak-anaknya," ucap Dimas sarkas,

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Dendam yang salah

    Semenjak Mikha rujuk dengan suaminya, ia benar-benar membatasi diri untuk berkomunikasi dengan Dimas. Hati pria itu terasa begitu hampa, bagaikan ada sesuatu yang berharga hilang dari dirinya.Pagi itu, ia tampak menikmati secangkir kopi di sebuah coffee shop, pikirannya begitu kalut dan hatinya begitu sesak. Hingga tiba-tiba tampak seseorang mendekat kearahnya."Hai," sapa gadis blonde yang kini berdiri di meja yang ditempati oleh Dimas, dengan memegang segelas kopi di tangannya.Dimas hanya melirik sejenak lalu segera memalingkan wajahnya. "Apakah aku boleh duduk di sini?" tanya Marrie dengan menunjuk kur si kosong dihadapan Dimas."Duduk saja," jawab pria itu dingin.Sejenak suasana menjadi hening, Marrie nampak serba salah karena sikap Dimas sangat jauh berbeda.Gadis bermata biru itu mencoba memberanikan diri untuk memulai percakapan kembali."Emm Dimas, kau benar-benar tidak mengingatku?" ucapnya gugup.Dimas hanya melirik deng

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Dia yang menghilang

    Dimas melangkahkan kakinya menuju kamar tidurnya, pria itu melepaskan baret yang ia kenakan lalu duduk di pinggir ranjangnya.Pandangan beralih pada totebag yang ia bawa lalu membukanya perlahan. sebuah kotak makan yang berisi nasi goreng spesial dengan sepucuk surat berwarna merah muda.Dimas memandangi sejenak surat tersebut lalu mulai membacanya.Hai Dimas,Aku buatkan nasi goreng spesial untukmu, semoga kamu suka ya.Maaf kalau tidak enak, karena sejujurnya ini adalah kali kedua aku memasak.Aku jadi pengen cerita, dulu pertama kali aku masak karena permintaan Kak Mikha waktu sedang hamil si kembar, Aku buat nasi goreng bermodalkan video YouTube, dan bodohnya aku malah memasukan gula bubuk bukannya garam hahahaTapi kalau dipikir-pikir, untung aku memasukkan gula. Bayangkan saja kalau aku memasukkan garam yang gak ditakar. Bisa-bisa yang makan langsung kena tekanan darah tinggi.Dan sialnya, alih-alih memakannya eh Kak Mikha malah mema

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Mencari dirimu

    Sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah milik Indah, tepatnya rumah yang pernah Mikha dan keluarganya tempati di Tabalong.Keluarlah sosok pria bertubuh tegap dan seketika di sambut oleh seorang scurity bernama Fajar."Pagi mas Dimas, wah apa kabar nih? Sudah lama gak keliatan," tanya Fajar dengan ramah, dan di balas senyuman oleh Dimas."Alhamdulillah baik, iya belakangan ini saya sibuk. Oh ya, Nona Indah ada?" tanyanya kembali, yang belum mengetahui jika Indah telah menikah dan mengikuti sang suami untuk kembali tinggal di Inggris.Fajar mengulas seutas senyuman dan mulai membuka mulutnya, "Wah ketinggalan berita, Nona Indah sudah menikah mas dan sekarang tinggal di London dengan suaminya. Jadi rumah ini kosong, cuma kami para pekerja yang menempatinya," tuturnya."Boleh saya minta nomor ponsel Indah atau Mikha?" pintanya kembali karena sepertinya dua wanita itu telah mengganti nomer ponselnya. Namun Fajar nampak bergeming dan menggaruk-garuk kepa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-25
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Rencana

    "...dengan emas kawin tersebut di bayar tunai!"Sah! Alhamdulillah!Suara hamdalah terdengar serentak memenuhi sebuah Masjid di ibukota Jakarta. Kini, sepasang anak manusia baru saja resmi menjadi sepasang suami istri.Sang mempelai pengantin pria terlihat menyematkan sebuah cincin pernikahan pada jari manis mempelai wanita dan di balas ciuman di punggung tangan oleh istrinya.Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, pria itu telah berhasil menyakiti relung hati Marrie yang paling dalam. Seketika tubuh gadis itu terasa lemas, otaknya benar-benar tidak bisa untuk berpikir. Lolos sudah air mata dari kedua mata berlensa birunya, cinta yang sudah ia cari dan tunggu bertahun-tahun kini hancur hanya dalam waktu 5 menit saja."Marrie," Yudhi memperhatikan gadis di sampingnya, hatinya benar-benar ikut merasakan sakit kala melihat wajah Marrie yang benar-benar telah berubah pias.Tanpa berkata apa-apa, Marrie berbalik dan melangkahkan kakinya meninggalka

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Kena kau!

    Tok...Tok...Tok..."Marrie, kamu sudah tidur belum?" Mikha mengetuk pintu kamar adik iparnya, memastikan gadis itu sudah tertidur atau masih terjaga. Marrie yang masih berdiri di balkon kamar segera berjalan menuju pintu kamarnya.CklekPintu terbuka, Mikha nampak membawa segelas susu hangat di atas nampan."Kirain kakak, kamu udah tidur. Nih kakak bawain susu buat kamu," tuturnya lembut dan menyerahkan susu tersebut kepada Marrie."Terima kasih, Kak. Maaf, kedatanganku malah jadi ngerepotin kakak padahal kakak lagi hamil dan udah capek ngurusin Kak Max dan kembar," ucapnya lirih, merasa tidak enak hati dengan kakak iparnya.Mikha hanya mengulas senyuman dengan adik iparnya, wanita berhati lembut itu sudah menyayangi Marrie seperti Rika, adik kandungnya sendiri."Kamu itu ngomong apa? Kayak baru kenal Kakak sehari dua hari aja. Marrie, kamu itu adiknya kakak, sama seperti Rika. Jadi, kakak harap jika ada sesuatu yang mengganggu hati

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Rejeki nomplok

    Air langit mulai turun membasahi bumi, menyebarkan aroma tanah basah yang begitu menenangkan indera penciuman.Yudhi terlihat asik bersenandung seraya melenggak lenggokan kepalanya ke kiri dan ke kanan, tak lupa permen kaki yang setia menemaninya di manapun dan kapanpun."Am I supposed to leave you now, when you're looking like that? I can't believe what I just gave away now I can't take it back," Yudhi bersenandung ria dengan earphone yang terpasang di telinganya."Yudhi, Dhi! Yudhi! Yudhistira Galih Wardhana!" teriak Joko dengan suara medoknya tepat di samping telinga Yudhi.Yudhi terperanjat kaget dan mengusap-ngusap telinganya yang berdenging, "Bujug buset, kuping gue bisa budeg Jokoooooooooo!" protes Yudhi kepada rekan seprofesinya. Joko hanya menyengir mendengar celotehan Yudhi, "Habisnya Kowe, tak panggil ora krungu."*Habisnya kamu, saya panggil tidak dengar."Kan lu bisa nepuk pundak gue, Joko saswito priyadi sadewo arya dininggrat wija

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03
  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   My Hero?

    Flashback ONDimas tampak menatap wajah ibunya yang tengah terbaring lemah, wajah wanita paruh baya itu terlihat pucat karena penyakit kista yang tertanam di tubuhnya."Dimas, ibu ingin melihatmu menikah," ucapnya lemah namun membuat Dimas benar-benar terkejut dengan permintaan ibunya."Bu, sabar ya. Dimas pasti akan menikah, Dimas akan secepatnya memperkenalkan calon istri Dimas pada ibu," jawabnya lirih dan lembut seraya menggenggam tangan ibunya, namun reaksi sang ibu sungguh tak di duga. Wanita itu menarik genggaman tangan sang putra dan memalingkan pandangannya."Ah tidak, ibu hanya ingin kau menikahi gadis pilihan ibu. Secepatnya," pintanya memaksa."Tapi bu," Dimas mencoba berkilah namun ucapannya segera disanggah oleh sang ibu."Tapi apa? Kalau tidak menurut, Ibu tidak ingin di operasi, lebih baik ibu mati saja!" ancam wanita tua itu dengan memaksa.Flashback Off................"Hari-hariku seperti di neraka, k

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-05

Bab terbaru

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Merajuk

    Seorang pria menatap nanar pemandangan Ibukota dari balik jendela kamar hotel yang ia tempati. Sudah semalaman suntuk ia terjaga, pikirannya melayang kemana-mana, memikirkan nasib rumah tangganya dan hatinya.Pikirannya terus menerus berandai-andai, menyesali segala sifatnya yang terlalu lemah.Andai ia tidak egois dan menyia-nyiakan ketulusan gadis yang benar-benar mencintainya, andai ia berani menolak perjodohan yang telah diatur oleh ibunya, mungkin semuanya takkan seperti ini.Terbelenggu jeratan takdir yang menjerumuskannya ke dalam neraka rumah tangga.Dimas terus-menerus merutuki kebodohannya, ia berjalan keluar menuju balkon kamar yang terletak di lantai dua puluh sebuah gedung pencakar langit.Pria putus asa itu mengeluarkan sekotak rokok dari saku celananya, mengambil sebatang rokok lalu menyulutnya dengan sebuah pemantik.Dimas menyesap benda candu yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan, pikiran kacau tak mampu berpikir jernih."A

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Tiba-tiba ngambek

    "Ampun Tuan! Saya mohon maafkan kesalahan anak saya," suara seorang pria paruh baya, memenuhi sebuah rumah mewah yang berada di sudut kota London.Terlihat Jhon tersenyum kecut seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Hahahaha apa? Ampun? Apa anak kalian yang otaknya kosong itu berpikir sebelum bertindak?" cibir Jhon, mata birunya menyorot tajam seorang pemuda yang tengah dipaksa berlutut oleh kedua orang tuanya. Jhon melangkah perlahan lalu berdiri tepat di hadapan pemuda itu. Kaki kanannya berayun menyentuh dagu pemuda itu hingga mendongakkan wajahnya."Kau! Lancangnya mencelakai adikku!" Brak! "Raymond!" pekik kedua orang tua pemuda itu histeris, Jhon yang murka tidak segan-segan memandang wajah Raymond hingga hidungnya mengeluarkan darah.Setelah puas menyiksa orang-orang yang terlibat dalam penjebakan Marrie malam itu, tanpa berkata apapun lagi Jhon melangkahkan kakinya keluar rumah. "Frans, cabut saham kita di perusah

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Retak

    Dimas melangkah masuk menuju pintu rumahnya, beberapa kali ia ketuk pintu tetapi sama sekali tidak ada jawaban dari Shinta.Pria itu mengambil ponsel saku celananya, mencoba menelpon keberadaan sang istri karena walau bagaimanapun ia khawatir karena Shinta tengah mengandung.Beberapa kali ia mencoba menghubungi sang istri, tapi nihil. Tidak ada jawaban sama sekali, dengan panik ia segera mengambil kunci cadangan, takut terjadi apa-apa dengan Shinta di dalam rumah."Shinta! Shinta!"Dimas mengedarkan pandangannya keseluruhan arah, mencoba menelisik keberadaan sang istri di setiap ruangan."Shinta! Ya ampun, kemana lagi dia?" ucapnya frustasi, lagi dan lagi Shinta pergi tanpa meminta izin kepadanya terlebih dahulu.Dimas mencoba menghubungi mertua dan ibunya, mencoba mencari tahu keberadaan istrinya. Namun, Shinta tak berada di manapun, membuatnya semakin berada di ambang kepanikan.Pria itu menajamkan pendengarannya saat mendengar deru mes

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Aku baik-baik saja

    Hari itu Dimas mencari keberadaan Yudhi, tetapi nihil. Pria itu tak kunjung ditemukan. Beberapa kali pula ia mencoba menelpon sahabatnya tapi lagi-lagi ponsel milik Yudhi sama sekali tidak dapat dihubungi."Joko!" pekik Dimas kala melihat Joko yang berjalan jauh di depannya."Joko, tunggu!"Joko menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Dimas berlari kecil mendekatinya dengan napas yang sedikit terengah-engah."Ada apa? Wes kaya wong dikejar setan," tanya Joko bingung.Dimas diam sejenak, mencoba mengatur napas dan intonasi suaranya sebelum bertanya kepada Joko."Yudhi mana? Aku telepon gak bisa.""Piye kamu ini, satu kompi lagi ada tugas bantuan evakuasi ke daerah yang dilanda gempa," jawab Joko santai."Ah astaga! Aku lupa tapi, sampean gak ikut?" tanya Dimas kembali.Seketika Joko menepuk keningnya dan berdecak pinggang, "Kowe ora liat, kaki aku di perban gara-gara sopo? Aku kemarin 'kan terkilir ga

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Gosip hot Mr Joko

    Selepas bertugas, Yudhi melajukan motornya menuju alamat yang sudah diberitahu oleh John.dengan senyuman yang mengembang, pria tampan beralis alis tebal itu melajukan sepeda motornya membelah hiruk pikuk kota Jakarta.Sejenak ia menepikan kendaraannya di sebuah toko bunga, melihat-lihat hamparan bunga-bunga yang terpajang dengan indahnya."Ada yang bisa saya bantu, Mas?" tanya seorang pegawai toko bunga tersebut."Saya mau sebuket bunga rose yang warna merah jambu ya. Tolong di susun yang cantik," ucapnya seraya mengusapkan tengkuk lehernya, karena sejujurnya ini adalah kali pertama ia membeli bunga untuk seorang wanita.Segala perasaan berkecamuk di dadanya, Yudhi sudah tidak sabar untuk menemui Marrie.Rasa rindu semakin mendominasi memenuhi relung sanubarinya."Ini, Mas! Sudah jadi," ucap pelayan tersebut seraya menyerahkan sebuket mawar berwarna pink."Oh, ok Mbak! Berapa?" tanya Yudhi seraya mengeluarkan dompet yang tersimpan di

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Kejutan

    Wajah Marrie seketika ditekuk kala mendengar perkataan Maxim.Ketiga pria di rumahnya benar-benar kompak dan sama sekali tidak ada yang membelanya."Ih, ya sudah aku mau packing! Besok berangkat," tutur Marrie pasrah.Jhon dan Tuan Andrew tersenyum seringai, melihat rencana mereka yang berjalan mulus.Di kamar Mikha yang sebenarnya keberatan, hanya bisa protes kepada suaminya. Walaupun ia setuju Marrie dijodohkan dengan Yudhi, tetapi membiarkan mereka tinggal satu atap bukanlah pilihan yang tepat."Max, aku tuh takut kalau kejadian Indah dan Kak Jhon terulang! Namanya tinggal bareng, apalagi mereka belum menikah!" protesnya kala mengingat kejadian beberapa tahun silam, saat Jhon dulu pernah menghamili sahabatnya di luar ikatan pernikahan dan berujung tragis.Sedangkan Max hanya menyengir kuda menanggapi ocehan sang istri yang seakan tiada habisnya. Ucapan Mikha memang benar, tetapi ia juga tidak bisa berbuat banyak jika itu sudah merupakan kehendak

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Akal-akalan

    "Yudhi!" "Maaf Nona, anda tidak dapat masuk," ucap seorang pegawai bandara, menahan pergerakan Marrie yang memaksa untuk masuk.Namun, gadis itu tidak peduli, ia terus saja berteriak memanggil nama Yudhi, dengan tubuh memberontak meminta dibebaskan. "Lepaskan! Saya ingin bertemu tuangan saya!" "Maaf, anda bisa menunjukan tiket jika ingin masuk," ucap petugas bandara tersebut.Sementara sosok pria yang diduga Yudhi sudah semakin jauh dan menghilang dari pandangan. Marrie terkulai lemas, tubuhnya merosot begitu saja. Sungguh ia ingin meminta maaf atas segala prilaku buruknya kepada Yudhi.Ia menghapus cairan bening yang keluar dari sudut matanya dengan kedua punggung tangannya, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. "Kakak!" pekik gadis blonde itu kala melihat kedua kakaknya dari kejauhan. Marrie segera bangkit dan berlari tergopoh-gopoh, dengan napas yang su

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Bimbang

    Marrie bergeming menatap surat yang ia baca.Wanita mana yang tidak luluh dengan sikap manis dan hangat yang di berikan seorang pria, Marrie terpesona. Pandangannya menatap wajah pria yang tengah tersenyum manis kepadanya. "E-Emm, aku mau pulang," ucapnya, mencoba menarik kembali kesadarannya. "Marrie, please! Kali ini saja, besok aku harus kembali ke Indonesia," tutur Yudhi memohocn dengan sebelah tangannya yang terus menggenggam tangan gadis itu. "Aku tidak peduli!"Gadis berkulit putih itu menepis tangan Yudhi lalu meninggalkannya seorang diri. "Marrie, please! Tolong berikan aku kesempatan sekali saja untuk membuktikan kesungguhanku padamu." Gadis itu menghentikan langkah kakinya lalu menoleh pada Yudhi yang terus saja mengekor padanya."Yudh, cinta itu gak bisa di paksakan! Kau tidak cinta padaku dan aku tidak cinta padamu!" pekik gadis itu seraya menunjuk-nunjuk dada Yudhi dengan jari telunjuknya. Yudhi terdiam, hatinya

  • MENJERAT CINTA MISS BILLIONAIRE   Aku dukung!

    Dimas nampak bersiap dengan seragam yang telah membalut tubuh tegapnya, dilihatnya jam yang menempel pada dinding kamarnya, sudah menunjukan pukul 7 tepat. Dimas keluar kamar menuju meja makan."Shinta, sarapanku mana?" tanyanya bingung, karena sama sekali tidak ada makanan bahkan air putih di meja tersebut."Shinta?" panggilannya sekali lagi.Shinta datang dengan pakaian yang tampak rapih, dipadu makeup bold yang menghias wajahnya."Aduh maaf ya mas, aku ada janji sama ibu," ucapnya santai sambil menenteng hells di tangannya."Sepagi ini? Mau kemana?" tanya Dimas bingung."Mau Arisan, pulangnya jalan-jalan dulu ke mall. Bagi duir dong mas," pintanya tanpa sopan. Dimas hanya menghela napasnya lalu mengeluarkan dompet miliknya. Ia malas untuk bertengkar pagi-pagi, terlebih jika nanti ibu harus ikut campur. Tidak akan ada yang membelanya dan hanya membuang tenaga.Dimas memberanikan 5 lembar uang 100 ribuan dari dalam dompetnya, lalu memb

DMCA.com Protection Status