Share

57. MEREKA MARAH

"Jangan dekat-dekat jendela."

"Ayo, masuk saja ke bagian dalam."

"Aduh, bajuku basah sekali ini."

"Kuharap Lukman tidak akan memberi kita rasa bosan di bawah hujan petir ini."

Dan suara yang datang dari segala penjuru makin ramai saat aku bisa menguasai diri. "Mbak memang tidak takut petir, Ka, hanya tidak suka." Ucapku pada Arka yang terus menatapi, "dan orang itu masih menunggumu, lho."

Aku mengambil gelas dari nampan Arka, mengangkatnya dengan senyum untuk pria yang mengubah wajah kesal karena tak lagi sabar menunggu.

"Pergilah." Ucapku mengusap lengan Arka yang mengangguk lalu berjalan cepat, menghampiri pria yang langsung meneguk dua gelas minuman dari nampan yang Arka bawa.

Nampaknya, gemuruh petir dan derasnya hujan membuat pria itu kehausan.

"Kenapa jadi musik seperti ini?"

"Lihat siapa yang ada di sana."

"Oh, ha ha ha."

"Aku sudah berharap kenakalan apa lagi yang akan bocah nakal itu lakukan sejak ia dan kakak-kakaknya datang."

"Tapi, apa kau lihat siapa yang data
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status