Share

54. TAK DISAMBUT

"Lain kali ajak akku main juga."

Dahi Ares mengernyit dalam untuk ucapan Riris yang wajahnya menunjukkan kesal berbeda.

Bocah tukang makan yang kenyang sebelum kami pulang melirikku dari tempatnya duduk. Tapi, tak mengatakan apapun kecuali membuat Riris makin iri untuk waktu yang ia habiskan bersamaku.

Puas makan dan bermain setelah membeli kado untuk istri kedua ayah mereka.

"Mbak, besok bolos juga dong."

Dan pinta Riris membuatku mengusap rambutnya.

"Aku tidur di kamar mbak lagi ya?"

Aku hanya mengangguk sebelum pamit pada eyang, wanita yang tersenyum sesekali, mengalihkan pandangan dari buku yang ia baca.

"Selamat malam, Eyang."

"Malam Runi."

Aku tahu, wanita tua yang terus memandang punggungku ini pasti ingin tahu, 'apa aku akan mengiriminya pesan di tengah malam nanti?'

Tapi ia lebih memilih menahan diri. Seolah percaya, gadis yang ingin ia jodohkan dengan cucu pertamanya tidak sedang melakukan hal buruk.

"Kenapa tarikan nafasmu begitu dalam, Runi?"

Aku bahkan tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status