Share

99. MENGUNGKAP RASA PENASARAN

Setelah memastikan Radit sudah dirawat dan diberikan obat oleh menantunya, barulah Bu Ningsih membuka mulut lagi. Kesabarannya yang setipis kulit bawang membuat perempuan paruh baya itu tak mau dihantui rasa penasaran dalam keadaan lama.

“Jadi kau kenapa?”

Radit meringis kemudian menggeleng lemah. “Cuma salah tindakan sasaran saja, Bu.”

“Halah! Kau mau bohong??” Bu Ningsih pun menaikkan nada bicaranya. Tak peduli jika sang anak sudah dewasa. Baginya tetap saja harus diomeli panjang lebar agar mengaku. “Jujur sajalah!”

“Iya, Bu. Cuma salah paham. Udah ya. Aku lagi kesakitan gini. Masa Ibu masih tega juga sih?” katanya dengan wajah memelas.

“Ya sudahlah.” Pada akhirnya sang ibu mengalah. “Malam ini biar ibu yang jagain Ayra.”

Bu Ningsih kemudian bergegas pergi meninggalkan pasangan suami istri itu. Kini Amanda menatap suaminya dengan perasaa iba. Lidahnya tak mau bertanya hal serupa lantaran kondisi yang tak memungkinkan.

“Kenapa tidak bilang kalau mau pulang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status