Share

101. KABAR DUKA

“Kenapa??”

Pertanyaan barusan direspon Radit dengan gelengan kepala. Detik selanjutnya pria itu mengupingi gawai untuk memastikan sesuatu. Tak pelak sang ibu memberi kode agar panggilan tersebut beralih menjadi mode pengeras suara.

[“Halo!”]

[“Ada apa, Ma?”]

[“Papa … sudah pergi. Dia meninggal.”]

“Innalillahi wa inna ilaihi roo’jiuun.” Suara Bu Ningsih sempat naik satu oktaf hingga kemudian perempuan paruh baya itu menutup sendiri mulutnya. Terkejut dengan berita barusan.

Setelahnya Radit menurunkan ponsel dan terdiam sejenak. Lantas menatap wajah Bu Ningsih yang sudah berubah sendu. Jelas kabar duka ini akan menghantam jiwa seorang perempuan yang tengah terlelap di dalam sana.

“Bicara yang pelan ya, Dit,” kata ibunya. “Manda pasti sangat terpukul. Biarin Ayra ibu yang ngurusin dulu.”

“Iya, Bu.” Radit mengangguk samar. Dia lantas berdiri lalu berjalan menuju kamar Ayra.

CKLEK!!

Pintu kamar itu terbuka perlahan. Menampakkan wajah cantik Amanda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status