Share

94. KENANGAN ITU TAKKAN BISA HILANG

“Lupakan.”

“Enggak,” tolak Radit cepat. “Apa katamu tadi?”

“Ck. Aku hanya bertanya. Apa kau merindukan Dinda? Itu saja.”

“Kenapa kau bisa bertanya begitu?” Radit malah balik bertanya. Menyebalkan sekali.

“Kenapa memangnya? Aku hanya ingin tahu. Kau tadi menyebutkan namanya waktu tidur.”

              Radit buru-buru mendudukkan diri. Jantungnya berdentum hebat usai mendengar penuturan Amanda. Ya ampun! Kenapa bisa jadi seperti ini?

“Maaf,” kata Radit kemudian. Tangannya lekas meremas jemari Amanda dengan lembut. “A-aku enggak ngerti juga kenapa. Tolong … jangan salah paham ya.”

              Tadinya ia pikir Amanda akan berang sejadi-jadinya. Namun, wanita cantik itu malah menggeleng pelan sambil tersenyum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status