Home / Rumah Tangga / MENIKAHI SUAMI WARISAN / 95. TOLONG JAGA DIA YA

Share

95. TOLONG JAGA DIA YA

Author: A mum to be
last update Last Updated: 2024-01-18 19:14:10

              Amanda masih sibuk menenangkan Ayra yang menangis di dalam gendongannya. Bayi perempuan itu seolah memahami apa yang sedang terjadi. Terlebih saat mendengar suara ambulans yang memekakkan telinga satu jam yang lalu.

“Maaf ya, Sayang. Mama udah buat Ayra ketakutan,” kata Amanda di tengah-tengah rasa gelisah yang masih melanda. “Mama juga lagi sedih sekarang.”

              Mungkin karena kelelahan akibat menangis, jadilah Ayra diam sendiri. Terlebih saat menerima sodoran botol susu yang membuat fokusnya teralihkan. Hingga tak lama kemudian ponselnya berdering. Sayangnya bukan dari orang yang ia tunggu-tunggu.

[“Hallo, Manda!”]

“Papa masuk rumah sakit,” adu Amanda begitu mendengar sapaan dari suaminya di seberang sana. “Aku enggak bisa ngapa-ngapain sekarang. Ayr

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   96. ADA YANG DISEMBUNYIKAN RADIT

    Lagi-lagi Radit mengiyakan pesan yang disampaikan oleh mertuanya itu. Meskipun tidak dikatakan pun, jauh di lubuk hatinya benar-benar berniat ingin bersama Amanda. Sekarang sebagai seorang suami ia akan berusaha meyakinkan sang istri untuk tetap mempertahankan pernikahan mereka.“Manda,” panggil Radit yang baru saja tiba di dapur.Mama Tiara yang tengah menyiapkan makan malam di sana menoleh sambil tersenyum ramah. Lantas dia menyikut pelan lengan Amanda yang masih sibuk berkutat dengan oven. Barulah wanita cantik itu menyadari siapa yang datang.“Sudah mau pulang?”“Hush! Kok malah nanya begitu sih?” Mama Tiara yang langsung protes mendengar pertanyaannya barusan. “Radit itu udah nungguin dirimu dari tadi, Sayang.”Amanda mengangguk singkat. “Sebentar lagi biscuit Ayra mateng. Kau lihat dia saja dulu.”&

    Last Updated : 2024-01-19
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   97. RADIT BABAK BELUR

    “Radit kenapa, Sayang? Kok buru-buru begitu.”Amanda menggeleng lemah. “Ada yang urgent mungkin.”“Padahal mama udah bela-belain masakin dia pepes ikan loh,” kata Mama Tiara yang tampak kecewa. “Ya udahlah. Nanti mama suruh satpam aja anterin ke rumah kalian.” Kalau saja Ayra bisa ditinggal, sudah pasti Amanda akan menyusul suaminya itu. Jadilah sekarang hanya bisa pasrah dengan hati yang gelisah.“Hek hek!” Ayra merengek manja. Menunjukkan giginya yang tumbuh lagi di usia sepuluh bulan tepat hari ini.“Sabar ya, Sayang.” Amanda memeluk erat putrinya yang mulai menangis. Bahkan hampir setengah jam lamanya ia sibuk membujuk dan menggendong tubuh gempal tersebut.“Mamam!”“Laper ya? Uda

    Last Updated : 2024-01-19
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   99. MENGUNGKAP RASA PENASARAN

    Setelah memastikan Radit sudah dirawat dan diberikan obat oleh menantunya, barulah Bu Ningsih membuka mulut lagi. Kesabarannya yang setipis kulit bawang membuat perempuan paruh baya itu tak mau dihantui rasa penasaran dalam keadaan lama.“Jadi kau kenapa?”Radit meringis kemudian menggeleng lemah. “Cuma salah tindakan sasaran saja, Bu.”“Halah! Kau mau bohong??” Bu Ningsih pun menaikkan nada bicaranya. Tak peduli jika sang anak sudah dewasa. Baginya tetap saja harus diomeli panjang lebar agar mengaku. “Jujur sajalah!”“Iya, Bu. Cuma salah paham. Udah ya. Aku lagi kesakitan gini. Masa Ibu masih tega juga sih?” katanya dengan wajah memelas.“Ya sudahlah.” Pada akhirnya sang ibu mengalah. “Malam ini biar ibu yang jagain Ayra.” Bu Ningsih kemudian bergegas pergi meninggalkan pasangan suami istri itu. Kini Amanda menatap suaminya dengan perasaa iba. Lidahnya tak mau bertanya hal serupa lantaran kondisi yang tak memungkinkan.“Kenapa tidak bilang kalau mau pulang

    Last Updated : 2024-01-20
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   99. YANG DISEMBUNYIKAN RADIT

    “Jangan percaya ucapan mereka.” Amanda masih membisu. Otaknya kembali mencerna perkataan dua orang wanita yang berada di ruangan rawat inap tadi. Hingga sentuhan pelan di punggung tangannya membuat ia menoleh pelan. “Aku juga enggak tahu harus merespon bagaimana,” ucapnya sambil tersenyum miris. “Kalian bahkan sering jalan bersama.” “Syakila itu asisten aku di kampus. Tolong jangan salah paham,” jelas Radit kemudian. “Pasti Arini yang sudah mengatakan masalah ini padamu. Iya ‘kan?” “Enggak penting aku tahu dari mana. Lebih baik kau bertanggung jawab!” tukas Amanda dengan suara serak menelan rasa kecewa yang kembali mengisi hati. “Bukan aku yang melakukan pelecehan itu, Manda,” kata Radit yang mulai frustrasi. “Aku hanya masuk ke kamar hotel setelah membaca pesan dari nomor asing. Setelahnya aku melihat Syakila yang sudah tanpa …ahh.” Radit menggeram karena keadaan yang semakin kacau. Niat hati menyembunyikan masalah ini dari sang istri. Namun, yang terjadi malah kebalikannya. Am

    Last Updated : 2024-01-20
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   100. BUKAN BUJANGAN LAGI

    Radit langsung mengatupkan bibirnya saat melihat sang ibu membelalakkan mata. Merasa menyesal karena telah membentak orangtua yang ia miliki satu-satunya tersebut.“Maaf, Bu,” kata Radit kemudian.Bu Ningsih pun mulai terisak. Merasa kecewa karena perlakuan putra semata wayang barusan. “Kau sudah berani kasar pada ibu sekarang.”“Enggak gitu maksudnya, Bu. Aku enggak sengaja. Maaf ya, Bu. Aku dan Manda barusan pulang dari kantor polisi. Hari ini sangat melelahkan. Jadi tolong pengertian Ibu.” Setelahnya Radit bergegas menuju kamar. Tak mau sampai salah bicara lagi yang dikhawatirkan akan menyakiti ibunya. Jadilah Amanda yang membujuk sang mertua setelah mengantarkan Arini ke depan gerbang rumah.“Aku juga baru tahu tadi, Bu,” aku Amanda akhirnya. “Kami enggak ada maksud nutupin semuanya dari Ibu. Benar yang dibilang Radit. Jadi yang kami butuhkan hanya do’a saja.”Perempuan paruh baya itu mengangguk pasrah. Tangannya kemudian mengusap lembut pundak sang men

    Last Updated : 2024-01-21
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   101. KABAR DUKA

    “Kenapa??” Pertanyaan barusan direspon Radit dengan gelengan kepala. Detik selanjutnya pria itu mengupingi gawai untuk memastikan sesuatu. Tak pelak sang ibu memberi kode agar panggilan tersebut beralih menjadi mode pengeras suara.[“Halo!”][“Ada apa, Ma?”][“Papa … sudah pergi. Dia meninggal.”]“Innalillahi wa inna ilaihi roo’jiuun.” Suara Bu Ningsih sempat naik satu oktaf hingga kemudian perempuan paruh baya itu menutup sendiri mulutnya. Terkejut dengan berita barusan. Setelahnya Radit menurunkan ponsel dan terdiam sejenak. Lantas menatap wajah Bu Ningsih yang sudah berubah sendu. Jelas kabar duka ini akan menghantam jiwa seorang perempuan yang tengah terlelap di dalam sana.“Bicara yang pelan ya, Dit,” kata ibunya. “Manda pasti sangat terpukul. Biarin Ayra ibu yang ngurusin dulu.”“Iya, Bu.” Radit mengangguk samar. Dia lantas berdiri lalu berjalan menuju kamar Ayra.CKLEK!! Pintu kamar itu terbuka perlahan. Menampakkan wajah cantik Amanda

    Last Updated : 2024-01-22
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   102. HATI TIDAK BISA DIPAKSAKAN

    Tidak salah lagi. Orang itulah yang sudah menganggu ketenangan keluarga mereka.“Arini??” ucap Radit setelah melihat nomor kontak yang diserahkan istrinya barusan. “Mau apalagi dia?”Amanda yang kembali terisak menatap nyalang Radit. “Pasti dia yang udah cerita semuanya sama papa. Makanya papa kaget dan kena serangan jantung.”“Cerita apa maksudmu, Manda?” Mama Tiara yang sempat terdiam menoleh cepat pada keduanya sekarang. Menanti apa yang akan dijelaskan oleh pasangan suami istri itu. Hingga setelah Radit menjelaskan secara gamblang barulah Mama Tiara mengembuskan napas kasar. Menyesal juga tidak akan berguna. Toh suaminya sudah terkubur di dalam tanah sana.“Maaf, Ma,” ucap Radit dengan segudang penyesalan yang lagi-lagi ia rasakan.“Susah payah mama mengupayakan kesehatan papa, tapi pada akhirnya dirusak oleh menantu sendiri.” Mama Tiara terduduk lemas di atas kursi taman. Tak mau lagi bersuara setelah lengannya diusap pelan oleh Amanda. K

    Last Updated : 2024-01-23
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   103. RADIT YANG KALANG KABUT

    Radit langsung membelalakkan matanya usai mendengar perkataan barusan. Kedua alis pria itu saling bertautan dengan dahi yang mulai berkerut dalam.Apa tadi? KUA? Apa Amanda akan menggugat cerai dirinya lagi?“Manda ke KUA?” tanya Radit ingin memastikan gendang telinganya masih bisa berfungsi dengan baik. Anggukan cepat sang ibu membuat ia berdecak pelan. “Kenapa ibu enggak bilang padaku?”“Lah?! Yang tadi apa? Kau ini budeg ya?” Bu Ningsih malah sewot. Radit pun langsung menggeram rendah. Tahu kalau tidak ada gunanya berdebat dengan sang ibu. Pastilah dia akan kalah bagaimanapun juga.“Pak Radit jadi nganterin?” celetuk Bi Asih kemudian. “Kalau enggak biar bibi batalin ngabarin sopirnya Nyonya Mama.”“Jadi,” jawab R

    Last Updated : 2024-01-24

Latest chapter

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   136. TAKDIR TUHAN SELALU BAIK (TAMAT)

    Radit tahu bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Yang Kuasa. Namun, entah mengapa sulit sekali menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Sungguh pengalaman pamit saat menyambut kelahiran Ayra dulu masih membekas jelas di dalam ingatannya. “Kalau Bapak mau ke luar dari sini silakan. Operasi akan segera dimulai,” kata seorang perawat kemudian. Tidak. Radit tak akan mau meninggalkan Amanda yang sedang berjuang melahirkan para buah cinta mereka. Pria itu bangkit lalu berjalan perlahan ke sisi sang istri. Kini kedua mata mereka saling bertemu pandang seolah sedang berbicara dari hati ke hati. Operasi pun dimulai. Efek anastesi mulai berjalan sehingga Amanda tak lagi bisa merasakan sayatan demi sayatan yang perlahan mulai membuka kulit perutnya. Sementara Radit terus melantunkan do’a di dalam kalbu. Memohon pada Tuhan agar orang-orang yang dicintainya selamat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. “Aku mencintaimu, Sayang.” Amanda mengatakann

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   135. ANTARA HIDUP DAN MATI

    Tadinya Radit yang sudah terserang bucin akut pada Amanda sangat khawatir begitu melihat orang yang ada di hadapan mereka saat ini. Namun, rasa cemas pun perlahan sirna usai menyaksikan sendiri betapa wanitanya tidak lagi ingin menghindar.“Nama anak cantiknya siapa?” tanya Amanda sambil tersenyum. Bayi perempuan usia satu tahunan yang ada di pangkuan mamanya itu menggeliat kecil. Lantas tersenyum malu dan tampak salah tingkah.“Nama aku Aulia, Tante.” Adalah Tisa selaku sang mama yang menjawab pertanyaan barusan. Tak lama kemudian Amanda mengulurkan tangannya dan disambut dengan kecupan oleh si bayi. Membuat Ayra yang tadi duduk anteng di baby chair-nya mendadak berontak. Kelakuan calon kakak dari anak-anak kembar Amanda tersebut menjadi perhatian para orang dewasa di sekitarnya.“Ni Mama Aia!!” pekik Ayra dengan mata yang sudah melirik sinis. Dia bahkan menggeleng saat Radit hendak memperkenalkannya pada putri Tisa dan Andre itu.“Ya ampun!

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   134. RUMAH BARU

    “Sayang, masih lama?” Radit yang sedang mengemudi menoleh sekilas ke arah istrinya lalu menjawab, “Sebentar lagi kita akan sampai. Sabar ya, Sayang.” Amanda mengangguk. Wanita cantik itu tersenyum manis walaupun dalam keadaan mata yang masih tertutup sejak mereka meninggalkan rumah tadi. Hingga hampir setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Radit pun berhenti. Pria itu bergegas membuka sabuk pengaman dirinya dan sang istri. “Apa aku boleh buka penutup matanya?” tanya Amanda yang sudah tak sabaran. “Jangan dulu,” jawab Radit yang seketika menggenggam erat tangannya. “Kita melangkah perlahan agar kau tak tersandung. Hati-hati.” Amanda bergumam pelan seraya menganggukkan kepala. Dia terus melangkah sesuai tuntunan sang suami hingga berhenti beberapa saat kemudian. “Apa sudah bisa dimulai, Pak?” tanya seseorang yang berdiri di kejauhan. Radit mengangguk. Pria itu kemudian mengambil posisi di belakang sang istri lalu membuka ikatan penutup mata tadi. “Silakan, Sayang.” Kini k

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   133. HAPPY BIRTHDAY, HONEY!

    Satu harian ini Amanda jadi misuh-misuh sendiri di dalam kamar. Wanita cantik tersebut hanya keluar untuk mengisi perut atau sesekali melihat keadaan Ayra. Tentu saja dia masih kesal karena sang suami pergi tanpa mau mengajaknya. Padahal apa yang dikatakan Radit tadi ada benarnya. Dia mungkin akan kelelahan karena aktifitas mereka yang sangat padat hingga malam hari. Meskipun begitu, tetap saja hati kecil Amanda tidak terima. Jadilah dia cemberut sekarang.TOK TOK!!“Masuk aja. Enggak dikunci kok,” kata Amanda yang mematut diri di depan cermin. Beberapa detik kemudian Bu Ningsih muncul sembari menggendong Ayra yang sudah terlelap. Ibu mertuanya itu masuk lalu merebahkan sang cucu di atas ranjang.“Ibu dan Tiara mau keluar ya. Ayra samamu dulu.”Amanda langsung manyun. Kenapa mereka juga tak mau mengajaknya? Atau paling tidak berbasa-basi. “Kalian mau ke mana, Bu?”“Si Tiara minta ditemenin ke supermarket. Beli buah-buahan katanya,” jawab Bu Ni

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   132. JANGAN?

    “Jangan mancing-mancing.” Amanda menjauhkan kepalanya dari Radit lalu melirik sebal pria yang sudah mengulum senyum itu. Tentulah ia tahu apa maksud dari serangan kecil barusan. “Boleh aku bicara jujur?” Radit masih saja mengeluarkan jurus jitunya. Apalagi kalau bukan menggoda Amanda. “Apa?” “Kau semakin cantik dan seksi,” bisik Radit sembari mendekatkan tubuh mereka kembali. “Semuanya padat dan berisi.” “Berhentilah membual,” desis Amanda saat tangan nakal itu sudah mulai menjalar ke mana-mana. “Ini masih pagi dan situasinya enggak tepat.” Namun, Radit yang sudah terbakar gairah sepertinya tidak peduli. Dia malah semakin bersemangat untuk menggempur tubuh sang istri. Pertarungan di atas ranjang pun menggantikan olahraga paginya kali ini. Bunyi kecipak dan ayunan lembut yang mereka ciptakan sendiri menjadi suara yang begitu memabukkan. Bahkan ketika ledakan cinta didapat, keduanya masih ingin menggapai momen itu kembali. Sayangnya gagal karena pintu kamar sudah terbuka seba

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   131. SANGAT TAKUT KEHILANGANMU

    Amanda refleks melebarkan kelopak matanya saat merasakan nyeri di bagian perut. Begitu juga dengan Radit yang baru menyadari sang putri sudah terbangun."Mama Aia!!""Iya, Sayang. Kenapa malah mukul tangan papa sih? Perut mama juga kena jadinya." Radit mengomel sembari melihat ke arah istrinya."Enggak pa-pa," ucap Amanda yang kemudian mendudukkan diri. Lantas dia tersenyum pada Ayra yang sudah cemberut. "Anak mama kenapa ya kok main pukul-pukul lagi? Katanya sayang sama papa juga, kenapa begitu, hmm?""Mama Aia!!"Gadis kecil itu malah menatap tajam sang papa. Seolah memberitahu bahwa Amanda hanya miliknya saja. Sementara kini Radit hanya menjadi pendengar kedua ibu dan anak tersebut yang mulai berbicara.Kini dengan suara lembutnya Amanda menjelaskan bahwa sikap Ayra barusan salah. Tak ada nada bicara meninggi ataupun rasa kesal yang tertangkap di wajah istri cantiknya tersebut. Membuat Radit semakin kagum pada wanitanya itu."Lain kali ngomongnya baik-baik ya, Sayang," kata Amanda

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   130. AKU BUKAN DINDA!!

    “Kau ini kenapa sih?? Istri lagi hamil kok malah dibuat stress. Maumu apa, hah??” Radit menggeleng pelan dengan kepala yang sudah tertunduk. Tak berani menatap wajah sang ibu yang sedang mengomel itu. Sementara Mama Tiara hanya diam sembari memandang keduanya secara bergantian.“Aku hanya mencemaskannya,” kata Radit dengan suara lirih. “Aku enggak pernah menyangka jika Manda hamil anak kembar. Itu sangat berisiko.” Ya. Bukannya Radit tidak bahagia, tetapi rasa khawatir yang ada pada dirinya melebihi apapun saat ini. Sungguh kepingan memori buruk perihal wafatnya sang istri terdahulu mulai menari-nari di dalam kepala.Melihat wajah gelisah itu, Bu Ningsih berdecak pelan lalu menarik kursi hingga dia dan Radit kini saling berhadapan. Satu tangannya menyentuh pundak anak semata wayangnya tersebut.“Relakan apa yang sudah terjadi. Ibu tahu kalau kau takut Manda mengalami kejadian serupa seperti yang lalu bukan?” tanyanya yang membuat Radit lekas mengiyakan. “Se

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   129. DUA JAGOAN

    “Dokter ‘kan enggak cuma satu aja. Ada banyak pilihan dan menurutku … ini yang terbaik. Dia juga lebih pro ke persalinan normal.” Radit mengatakannya sambil tersenyum. Tidak lagi marah karena pembicaraan tentang Dinda kembali menjadi topik mereka walaupun memang bukan disengaja.“Ya sudah kalau gitu,” kata Amanda kemudian.“Atau kau sudah punya pilihan dokter sendiri, hem?” tanya Radit sembari memelankan laju kendaraannya.Amanda menggeleng cepat sebagai jawaban. “Aku ‘kan sudah lama sekali enggak balik ke sini. Jadi ya terserah kau saja kita mau ke mana.”“Siapa tahu ada saran dari teman atau rekan di sosial media,” gumam Radit.“Enggak sih. Temanku dulu cuma Tisa dan sekarang malas rasanya dekat sama siapapun juga. Lagian sudah ada suami dan anak-anak. Cukup kok buatku.” Keterangan barusan membuat Radit semakin menyadari bahwa wanita di sampingnya ini memang introvert sedari lama. Dulu saat dia sedang bersama mendiang Dinda pun, Amanda terlihat acuh tak a

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   128. BERSABAR SEBENTAR YA

    Ada yang janggal. Itulah yang disimpulkan Amanda sekarang. Dia tak bisa bertanya pada Radit lantaran suasana tidak mendukung. Terlebih lagi Ayra mulai merengek lantaran ingin sekali berada di pangkuannya.“Ya udah iya. Sebentar ya, Sayang,” kata Radit pada sang putri. Dia pun mulai menepikan kendaraan lantas ke luar dari mobil.“Mu mama!!”Ayra sudah tak sabaran. Tangan dan kakinya yang sibuk meronta-ronta. Membuat Mama Tiara yang memangku jadi sedikit kewalahan. Hingga beberapa detik gadis kecil itu tersenyum saat sang papa sudah mengambil alih dan meletakkan tubuhnya di tempat yang ia inginkan.“Gimana, Sayang? Udah nyaman?” tanya Radit setelah memundurkan tempat duduk Amanda. Menyisakan jarak yang sedikit jauh agar kedua kaki istri cantiknya bisa bergerak dengan lebih leluasa.“Sudah,” jawab Amanda sekenanya. Barulah Radit kembali melajukan mobil seperti sedia kala. Sementara Ayra sudah tampak kegirangan karena berada di pangkuan mamanya.“Ana, Ma?”“Iya

DMCA.com Protection Status