Share

43. TITIPAN UNTUK RADIT

Sudah diduga. Apa yang dicemaskan oleh Tuan Yuda ternyata terjadi juga. Pria paruh baya itu menghela napas panjang usai mendengar penuturan sang istri. Lantas mengusap wajahnya dengan satu telapak tangan.

“Aku yang salah, Tir. Seharusnya aku tidak memaksa mereka,” ucapnya kemudian.

“Papa?”

Tuan Yuda tersenyum getir. “Maaf, papa hanya menyesali apa yang sudah terjadi.”

Perubahan panggilan dari aku menjadi papa menandakan bahwa suasana hatinya sedang kacau balau. Namun, dia tak mungkin bersikeras menyuruh anak dan menantunya tetap bersama. Mau bagaimana lagi. Mereka sudah mencoba bukan? Itu yang dipikirkan oleh Tuan Yuda sekarang.

Sementara di ruang tengah kini Amanda dan Radit sedang menunggu dengan harap-harap cemas. Takut terjadi sesuatu pada sang papa mengingat kondisi kesehatan pria itu pernah memburuk sebelumnya.

Hingga suara langkah kaki yang mendekat mengalihkan lamunan mereka detik selanjutnya. Tampak Mama Tiara berjalan pelan ke a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status