Share

24. MENGANTAR ISTRI PACARAN?

“Tolong bawa aku keluar. Andre udah nungguin.”

Itulah yang dibisikkan Amanda saat bibirnya berada tepat di telinga kanan Radit. Sengaja mengatakan demikian karena kebetulan sang papa sempat meliriknya yang sedang melangkah tergesa-gesa. Hingga kemudian pelukan tadi terlepas secara perlahan.

Radit menatap lekat manik mata kecokelatan itu. Mengangguk pelan sembari mengulum bibirnya. “Apa Ayra sudah tidur?”

“Hu um. Dia sudah di kamarnya bersama Sus Rini,” jawab Amanda cepat.

“Aku ingin masuk ke sini sebentar. Kau bisa tunggu di kamar. Setelahnya kita pergi.”

Keduanya lantas melirik Tuan Yuda yang sudah tak kelihatan lagi. Barulah Amanda memutar tubuh meninggalkan Radit yang hendak membuka knop pintu kamar milik mendiang Dinda yang memang tidak pernah terkunci.

[Aku akan keluar dengan Radit. Kamu tunggu di sana ya.]

[Iya, Sayang. Hati-hati.]

Usai mengirim pesan barusan, Amanda lekas memindai wajahnya di depan cermin. Memastikan bahwa penampilannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status