Home / Rumah Tangga / MENIKAHI SUAMI WARISAN / 24. MENGANTAR ISTRI PACARAN?

Share

24. MENGANTAR ISTRI PACARAN?

Author: A mum to be
last update Last Updated: 2023-11-29 22:38:23

“Tolong bawa aku keluar. Andre udah nungguin.”

Itulah yang dibisikkan Amanda saat bibirnya berada tepat di telinga kanan Radit. Sengaja mengatakan demikian karena kebetulan sang papa sempat meliriknya yang sedang melangkah tergesa-gesa. Hingga kemudian pelukan tadi terlepas secara perlahan.

Radit menatap lekat manik mata kecokelatan itu. Mengangguk pelan sembari mengulum bibirnya. “Apa Ayra sudah tidur?”

“Hu um. Dia sudah di kamarnya bersama Sus Rini,” jawab Amanda cepat.

“Aku ingin masuk ke sini sebentar. Kau bisa tunggu di kamar. Setelahnya kita pergi.”

Keduanya lantas melirik Tuan Yuda yang sudah tak kelihatan lagi. Barulah Amanda memutar tubuh meninggalkan Radit yang hendak membuka knop pintu kamar milik mendiang Dinda yang memang tidak pernah terkunci.

[Aku akan keluar dengan Radit. Kamu tunggu di sana ya.]

[Iya, Sayang. Hati-hati.]

Usai mengirim pesan barusan, Amanda lekas memindai wajahnya di depan cermin. Memastikan bahwa penampilannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   25. SALAH SASARAN

    “Apa kau kenal dia?”Wanita yang sedang berada dalam dekapan pria asing tadi menggeleng cepat. Menatap Radit sambil bergidik ngeri. Selang beberapa detik kemudian terlibat kontak mata antara kedua kaum Adam itu.“Maaf. Aku … sudah salah orang,” ucap Radit sambil meringis pelan.“Lain kali gunakan matamu!!” hardik si pria dengan mata yang berkilat menahan geram. Radit mengangguk mengiyakan. Setelahnya dia berbalik badan lalu merutuki diri sendiri. Perasaan cemas yang sedang melanda ternyata mampu membuatnya bertindak gegabah. Meskipun begitu, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya menyimpan perasaan lega karena Amanda tidak seburuk yang ia pikirkan. Semoga saja.“Ketemu?” tanya Sebastian yang ternyata masih ada di sana. Gelengan Radit membuatnya tersenyum mengejek. “Kenapa tidak kau telepon saja, heh??” Ucapan sang teman ada benarnya. Radit mendengus pelan lalu lekas merogoh ke dalam saku celana. Tak berapa lama ponselnya bergetar.“Kau ada di mana?” Suara Amand

    Last Updated : 2023-11-30
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   26. KEDATANGAN MERTUA CEREWET

    Ya. Amanda sempat menampakkan wajah kagetnya. Namun, gadis itu lekas mengubah respon tadi dengan kuluman senyum tertahan. Tak pelak menyalami Bu Ningsih dan mempersilakan mertuanya tersebut untuk duduk. Pun begitu juga dengan Arini.“Bi Asih,” panggilnya kemudian. Orang yang dielukannya muncul dari arah belakang. Tersenyum hangat dan mengangguk pada para tamu tersebut..“Bi, ini ibuku dan Arini, tetangga kami. Mereka baru tiba dari Kisaran,” terang Radit memperkenalkan keduanya.“Iya, Pak,” sahut Bi Asih sambil tersenyum.“Tolong siapin minuman ya.” Bi Asih langsung mengiyakan setelah beramah tamah sebentar. Hingga kini Amanda pun duduk di sebelah Radit untuk menemani tamu mereka.“Kau heran ya kenapa ibu bisa ke sini?”

    Last Updated : 2023-12-01
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   27. AMANDA MULAI BERUBAH

    “Padahal bude senang loh kalau kau tinggal di sini lebih lama lagi." Bu Ningsih memasang wajah sedihnya saat Arini hendak pamit undur diri.Wanita yang berumur setahun di bawah Radit itu terkekeh pelan. “Nanti aku sering mampir kalau ada waktu, Bude. Kebetulan di kampus ada asrama untuk dosen perempuan yang masih jomblo. Jadinya sayang kalau disia-siakan.”“Ya sudahlah,” ucap Bu Ningsih akhirnya.“Bu, Arini juga punya kehidupan sendiri. Mana mungkin terus-terusan sama ibu,” tegur Radit kemudian. Dia lantas melirik ke arah teman masa kecilnya itu. “Semoga betah di asrama ya, Rin.” “Iya, Bang. Makasih sudah anterin aku.” Arini mengangguk lalu tersenyum pada Amanda juga. Tak pelak mengusap lembut kepala Ayra yang ada di gendongan wanita itu. “Tante pamit ya, Cantik. Bye bye.” “Semangat kerjanya, Tante. Sering-sering ke rumah ya.”Pernyataan barusan membuat Bu Ningsih menyipitkan matanya. Berusaha mencari kejanggalan dari apa yang disampaikan oleh sang menantu. Sungguh aneh, begitu piki

    Last Updated : 2023-12-02
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   28. BELANJA DITEMANI RADIT

    Pertanyaan barusan membuat dahi Amanda seketika berkerut. Matanya pun memicing sempurna.“Aku? Kenapa denganku?” ucapnya balik bertanya.“Kau berubah,” jawab Radit cepat. “Ada apa?” Barulah istrinya itu mengangguk perlahan. Tak pelak tersenyum manis. Membuat darah Radit berdesir dalam hitungan detik. Apa dia salah kalau menaruh hati pada wanita yang halal baginya? Radit lekas memijat pelan pelipisnya. Berusaha memusnahkan pemikiran aneh yang sempat melintas. Sekaligus merutuki aroma sabun terapi yang sampai sekarang masih saja berhasil membuat otaknya travelling. Hingga tawa kecil Amanda merenggut fokusnya lagi.“Aku hanya berusaha menjadi wanita yang baik,” jawab Aman

    Last Updated : 2023-12-03
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   29. APA YANG KAU LAKUKAN??

    “Oh ya ampun.” Amanda menganga sebentar lalu kemudian terkekeh kecil. “Apa kau baru saja bertanya padaku? Atau … hanya iseng barangkali?” “Kenapa? Aku ingin tahu saja. Kau memang sayang pada Ayra atau tidak. Itu saja.” Amanda yang baru saja meletakkan baju bayi di deretan semula lantas mengangguk cepat. “Ayra itu bagian dari Dinda, adik kandungku. Dia keponakanku kalau kau masih ingat. Hah kau ini. Pertanyaanmu terdengar menggelikan. Sudah pasti aku menyayanginya.” Jawaban barusan membuat Radit tersenyum puas. Sementara istrinya kini segera berjalan menuju kasir. Beruntung tidak mengantri seperti saat mereka di toko sebelah tadi. “Anggap saja aku yang traktir. Tidak usah sungkan,” kata Radit yang secepat kilat mengambil alih barang belanjaan Amanda. Lagi-lagi pria itu mengenakan uang miliknya untuk membayar apa yang dibeli oleh sang istri. Termasuk saat keduanya memutuskan untuk makan malam di luar. “Kenapa kau melihatku begitu?” tanya Amanda di sela-s

    Last Updated : 2023-12-04
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   30. PERNAH MUDA

    “Maaf. Aku tidak tahu kalau kau tadi sempat membeli—“ “Diamlah!” potong Amanda cepat. “Lebih baik kau keluar. Aku akan membereskan ini. Mama dan papa sepertinya akan pulang.” Radit mengangguk pasrah meskipun wajahnya sudah menunjukkan rasa penyesalan yang dalam. Sementara Amanda kini mengembuskan napas kasar. Merutuki apa yang terjadi di ruang tamu beberapa saat lalu. Sungguh dia malu sekali. Padahal tadi dirinya sudah mewanti-wanti agar Radit hanya membuka plastik yang besar saja. Siapa sangka sang suami malah membongkar apa yang ia sembunyikan dengan susah payah. Hah. Mencuri waktu berbelanja keperluan pribadi dengan dalih ke toilet ternyata sia-sia belaka. “Ayra lagi sama Sus Rini. Dia sudah tidur,” ucap Radit saat Amanda baru saja ke luar dari kamar. Dia lantas tersenyum kaku saat tak tahu harus mengatakan apalagi. Sementara kini orangtua Amanda sudah menahan geli, sedangkan Bu Ningsih juga memasang wajah serupa. Menjadikan pasangan su

    Last Updated : 2023-12-05
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   31. POLIGAMI??

    Bodoh. Itulah makian yang Radit tujukan pada dirinya sendiri. Merutuki pikiran yang sempat menduga kalau Amanda ingin memiliki seorang anak dari benihnya. Padahal ia sudah jelas tahu bahwa sang istri sangat memimpikan pernikahan dengan orang lain di luar sana.“Kata ibu kau tidak keluar kamar selepas makan siang,” ucap Radit mengalihkan pembicaraan.Amanda pun langsung bangkit dari duduknya. Lantas meletakkan gawai di atas sofa. Meninggalkan Radit yang masih mematung di tempat semula.“Suami pulang itu disambut kek,” cibir Bu Ningsih begitu melihat menantunya muncul dari kamar. “Tawarin minum. Kopi atau teh.”“Iya, Bu,” sahut Amanda cepat. Tak mau mendebat ibu mertua yang barusan memprotes kelakuannya. Kakinya hendak melangkah kembali ke kamar. Namun, suara tangis Ayra menghentikan gerakan istri Radit itu.“Enggak usah ditawarin Radit-nya. Tadi dia udah ibu buatin teh. Kau lihat Ayra saja!” Lagi-lagi Amanda mengiyakan seruan mertuanya. Lantas

    Last Updated : 2023-12-05
  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   32. WANITA RENDAHAN??

    “Maaf ya, Om. Kakek baru aja sampai dari Bandung. Makanya enggak tahu kalau Om nikah lagi.”“Iya. Enggak pa-pa kok,” sahut Radit sambil mengulum senyum.Sementara pria paruh baya yang disapanya Pak Banu tadi tampak meringis pelan. “Saya minta maaf ya. Juga dengan Nak … Amanda.”“Tidak masalah,” jawab Amanda yang sama sekali tidak tersinggung.“Kalau begitu kami pamit. Lain kali mampir ke rumah. Pohon mangga kami sudah berbuah,” kata Pak Banu. Amanda dan Radit menatap kepergian tetangga mereka hingga bergerak menjauh. Setelahnya barulah memutuskan untuk pulang ke rumah.“Apa menurutmu kita perlu mengumpulkan mereka?” tanya Radit di saat mereka dalam perjalanan pulang. “Walaupun sudah mengabari Pak RT, aku tetap tidak enak. Kau pasti kurang nyaman.”“Jangan!” sergah Amanda cepat. Sontak responnya barusan membuat sang suami mengernyit heran.“Kenapa?”“Kita juga pada akhirnya akan berpisah. Menurutku hemmm … buang-buang waktu saja.” Jawaban tersebut membuat Ra

    Last Updated : 2023-12-06

Latest chapter

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   136. TAKDIR TUHAN SELALU BAIK (TAMAT)

    Radit tahu bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Yang Kuasa. Namun, entah mengapa sulit sekali menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Sungguh pengalaman pamit saat menyambut kelahiran Ayra dulu masih membekas jelas di dalam ingatannya. “Kalau Bapak mau ke luar dari sini silakan. Operasi akan segera dimulai,” kata seorang perawat kemudian. Tidak. Radit tak akan mau meninggalkan Amanda yang sedang berjuang melahirkan para buah cinta mereka. Pria itu bangkit lalu berjalan perlahan ke sisi sang istri. Kini kedua mata mereka saling bertemu pandang seolah sedang berbicara dari hati ke hati. Operasi pun dimulai. Efek anastesi mulai berjalan sehingga Amanda tak lagi bisa merasakan sayatan demi sayatan yang perlahan mulai membuka kulit perutnya. Sementara Radit terus melantunkan do’a di dalam kalbu. Memohon pada Tuhan agar orang-orang yang dicintainya selamat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. “Aku mencintaimu, Sayang.” Amanda mengatakann

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   135. ANTARA HIDUP DAN MATI

    Tadinya Radit yang sudah terserang bucin akut pada Amanda sangat khawatir begitu melihat orang yang ada di hadapan mereka saat ini. Namun, rasa cemas pun perlahan sirna usai menyaksikan sendiri betapa wanitanya tidak lagi ingin menghindar.“Nama anak cantiknya siapa?” tanya Amanda sambil tersenyum. Bayi perempuan usia satu tahunan yang ada di pangkuan mamanya itu menggeliat kecil. Lantas tersenyum malu dan tampak salah tingkah.“Nama aku Aulia, Tante.” Adalah Tisa selaku sang mama yang menjawab pertanyaan barusan. Tak lama kemudian Amanda mengulurkan tangannya dan disambut dengan kecupan oleh si bayi. Membuat Ayra yang tadi duduk anteng di baby chair-nya mendadak berontak. Kelakuan calon kakak dari anak-anak kembar Amanda tersebut menjadi perhatian para orang dewasa di sekitarnya.“Ni Mama Aia!!” pekik Ayra dengan mata yang sudah melirik sinis. Dia bahkan menggeleng saat Radit hendak memperkenalkannya pada putri Tisa dan Andre itu.“Ya ampun!

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   134. RUMAH BARU

    “Sayang, masih lama?” Radit yang sedang mengemudi menoleh sekilas ke arah istrinya lalu menjawab, “Sebentar lagi kita akan sampai. Sabar ya, Sayang.” Amanda mengangguk. Wanita cantik itu tersenyum manis walaupun dalam keadaan mata yang masih tertutup sejak mereka meninggalkan rumah tadi. Hingga hampir setengah jam kemudian mobil yang dikendarai Radit pun berhenti. Pria itu bergegas membuka sabuk pengaman dirinya dan sang istri. “Apa aku boleh buka penutup matanya?” tanya Amanda yang sudah tak sabaran. “Jangan dulu,” jawab Radit yang seketika menggenggam erat tangannya. “Kita melangkah perlahan agar kau tak tersandung. Hati-hati.” Amanda bergumam pelan seraya menganggukkan kepala. Dia terus melangkah sesuai tuntunan sang suami hingga berhenti beberapa saat kemudian. “Apa sudah bisa dimulai, Pak?” tanya seseorang yang berdiri di kejauhan. Radit mengangguk. Pria itu kemudian mengambil posisi di belakang sang istri lalu membuka ikatan penutup mata tadi. “Silakan, Sayang.” Kini k

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   133. HAPPY BIRTHDAY, HONEY!

    Satu harian ini Amanda jadi misuh-misuh sendiri di dalam kamar. Wanita cantik tersebut hanya keluar untuk mengisi perut atau sesekali melihat keadaan Ayra. Tentu saja dia masih kesal karena sang suami pergi tanpa mau mengajaknya. Padahal apa yang dikatakan Radit tadi ada benarnya. Dia mungkin akan kelelahan karena aktifitas mereka yang sangat padat hingga malam hari. Meskipun begitu, tetap saja hati kecil Amanda tidak terima. Jadilah dia cemberut sekarang.TOK TOK!!“Masuk aja. Enggak dikunci kok,” kata Amanda yang mematut diri di depan cermin. Beberapa detik kemudian Bu Ningsih muncul sembari menggendong Ayra yang sudah terlelap. Ibu mertuanya itu masuk lalu merebahkan sang cucu di atas ranjang.“Ibu dan Tiara mau keluar ya. Ayra samamu dulu.”Amanda langsung manyun. Kenapa mereka juga tak mau mengajaknya? Atau paling tidak berbasa-basi. “Kalian mau ke mana, Bu?”“Si Tiara minta ditemenin ke supermarket. Beli buah-buahan katanya,” jawab Bu Ni

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   132. JANGAN?

    “Jangan mancing-mancing.” Amanda menjauhkan kepalanya dari Radit lalu melirik sebal pria yang sudah mengulum senyum itu. Tentulah ia tahu apa maksud dari serangan kecil barusan. “Boleh aku bicara jujur?” Radit masih saja mengeluarkan jurus jitunya. Apalagi kalau bukan menggoda Amanda. “Apa?” “Kau semakin cantik dan seksi,” bisik Radit sembari mendekatkan tubuh mereka kembali. “Semuanya padat dan berisi.” “Berhentilah membual,” desis Amanda saat tangan nakal itu sudah mulai menjalar ke mana-mana. “Ini masih pagi dan situasinya enggak tepat.” Namun, Radit yang sudah terbakar gairah sepertinya tidak peduli. Dia malah semakin bersemangat untuk menggempur tubuh sang istri. Pertarungan di atas ranjang pun menggantikan olahraga paginya kali ini. Bunyi kecipak dan ayunan lembut yang mereka ciptakan sendiri menjadi suara yang begitu memabukkan. Bahkan ketika ledakan cinta didapat, keduanya masih ingin menggapai momen itu kembali. Sayangnya gagal karena pintu kamar sudah terbuka seba

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   131. SANGAT TAKUT KEHILANGANMU

    Amanda refleks melebarkan kelopak matanya saat merasakan nyeri di bagian perut. Begitu juga dengan Radit yang baru menyadari sang putri sudah terbangun."Mama Aia!!""Iya, Sayang. Kenapa malah mukul tangan papa sih? Perut mama juga kena jadinya." Radit mengomel sembari melihat ke arah istrinya."Enggak pa-pa," ucap Amanda yang kemudian mendudukkan diri. Lantas dia tersenyum pada Ayra yang sudah cemberut. "Anak mama kenapa ya kok main pukul-pukul lagi? Katanya sayang sama papa juga, kenapa begitu, hmm?""Mama Aia!!"Gadis kecil itu malah menatap tajam sang papa. Seolah memberitahu bahwa Amanda hanya miliknya saja. Sementara kini Radit hanya menjadi pendengar kedua ibu dan anak tersebut yang mulai berbicara.Kini dengan suara lembutnya Amanda menjelaskan bahwa sikap Ayra barusan salah. Tak ada nada bicara meninggi ataupun rasa kesal yang tertangkap di wajah istri cantiknya tersebut. Membuat Radit semakin kagum pada wanitanya itu."Lain kali ngomongnya baik-baik ya, Sayang," kata Amanda

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   130. AKU BUKAN DINDA!!

    “Kau ini kenapa sih?? Istri lagi hamil kok malah dibuat stress. Maumu apa, hah??” Radit menggeleng pelan dengan kepala yang sudah tertunduk. Tak berani menatap wajah sang ibu yang sedang mengomel itu. Sementara Mama Tiara hanya diam sembari memandang keduanya secara bergantian.“Aku hanya mencemaskannya,” kata Radit dengan suara lirih. “Aku enggak pernah menyangka jika Manda hamil anak kembar. Itu sangat berisiko.” Ya. Bukannya Radit tidak bahagia, tetapi rasa khawatir yang ada pada dirinya melebihi apapun saat ini. Sungguh kepingan memori buruk perihal wafatnya sang istri terdahulu mulai menari-nari di dalam kepala.Melihat wajah gelisah itu, Bu Ningsih berdecak pelan lalu menarik kursi hingga dia dan Radit kini saling berhadapan. Satu tangannya menyentuh pundak anak semata wayangnya tersebut.“Relakan apa yang sudah terjadi. Ibu tahu kalau kau takut Manda mengalami kejadian serupa seperti yang lalu bukan?” tanyanya yang membuat Radit lekas mengiyakan. “Se

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   129. DUA JAGOAN

    “Dokter ‘kan enggak cuma satu aja. Ada banyak pilihan dan menurutku … ini yang terbaik. Dia juga lebih pro ke persalinan normal.” Radit mengatakannya sambil tersenyum. Tidak lagi marah karena pembicaraan tentang Dinda kembali menjadi topik mereka walaupun memang bukan disengaja.“Ya sudah kalau gitu,” kata Amanda kemudian.“Atau kau sudah punya pilihan dokter sendiri, hem?” tanya Radit sembari memelankan laju kendaraannya.Amanda menggeleng cepat sebagai jawaban. “Aku ‘kan sudah lama sekali enggak balik ke sini. Jadi ya terserah kau saja kita mau ke mana.”“Siapa tahu ada saran dari teman atau rekan di sosial media,” gumam Radit.“Enggak sih. Temanku dulu cuma Tisa dan sekarang malas rasanya dekat sama siapapun juga. Lagian sudah ada suami dan anak-anak. Cukup kok buatku.” Keterangan barusan membuat Radit semakin menyadari bahwa wanita di sampingnya ini memang introvert sedari lama. Dulu saat dia sedang bersama mendiang Dinda pun, Amanda terlihat acuh tak a

  • MENIKAHI SUAMI WARISAN   128. BERSABAR SEBENTAR YA

    Ada yang janggal. Itulah yang disimpulkan Amanda sekarang. Dia tak bisa bertanya pada Radit lantaran suasana tidak mendukung. Terlebih lagi Ayra mulai merengek lantaran ingin sekali berada di pangkuannya.“Ya udah iya. Sebentar ya, Sayang,” kata Radit pada sang putri. Dia pun mulai menepikan kendaraan lantas ke luar dari mobil.“Mu mama!!”Ayra sudah tak sabaran. Tangan dan kakinya yang sibuk meronta-ronta. Membuat Mama Tiara yang memangku jadi sedikit kewalahan. Hingga beberapa detik gadis kecil itu tersenyum saat sang papa sudah mengambil alih dan meletakkan tubuhnya di tempat yang ia inginkan.“Gimana, Sayang? Udah nyaman?” tanya Radit setelah memundurkan tempat duduk Amanda. Menyisakan jarak yang sedikit jauh agar kedua kaki istri cantiknya bisa bergerak dengan lebih leluasa.“Sudah,” jawab Amanda sekenanya. Barulah Radit kembali melajukan mobil seperti sedia kala. Sementara Ayra sudah tampak kegirangan karena berada di pangkuan mamanya.“Ana, Ma?”“Iya

DMCA.com Protection Status