Share

32. WANITA RENDAHAN??

“Maaf ya, Om. Kakek baru aja sampai dari Bandung. Makanya enggak tahu kalau Om nikah lagi.”

“Iya. Enggak pa-pa kok,” sahut Radit sambil mengulum senyum.

Sementara pria paruh baya yang disapanya Pak Banu tadi tampak meringis pelan. “Saya minta maaf ya. Juga dengan Nak … Amanda.”

“Tidak masalah,” jawab Amanda yang sama sekali tidak tersinggung.

“Kalau begitu kami pamit. Lain kali mampir ke rumah. Pohon mangga kami sudah berbuah,” kata Pak Banu.

Amanda dan Radit menatap kepergian tetangga mereka hingga bergerak menjauh. Setelahnya barulah memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Apa menurutmu kita perlu mengumpulkan mereka?” tanya Radit di saat mereka dalam perjalanan pulang. “Walaupun sudah mengabari Pak RT, aku tetap tidak enak. Kau pasti kurang nyaman.”

“Jangan!” sergah Amanda cepat. Sontak responnya barusan membuat sang suami mengernyit heran.

“Kenapa?”

“Kita juga pada akhirnya akan berpisah. Menurutku hemmm … buang-buang waktu saja.”

Jawaban tersebut membuat Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status