Home / Rumah Tangga / MENCURI BENIH SUAMI MANDUL / Bab3# Hampir Saja Ketahuan

Share

Bab3# Hampir Saja Ketahuan

last update Last Updated: 2024-09-27 10:01:17

Setelah adu mulut dengan wanita gila yang datang tiba-tiba, kini Grace tengah melaju menuju rumah keluarga Malay, keluarganya.

Begitu sampai di sana, Grace melepas kacamata, menyapa kedua orang tuanya seraya mendudukkan dirinya pada sofa. “Hai, Ma! Hai, Pa!”

Kedua orang tuanya, Victor Addison Malay dan Evelyn Malay terkejut luar biasa.

"Grace?!"

Keluarga Malay termasuk keluarga konglomerat yang sebanding dengan Dicaprio. Tidak heran, meski Grace mengasingkan diri di luar negeri, dia tetap bisa bertahan hidup, dan bahkan mendirikan bisnisnya sendiri.

“Kenapa kau kembali?!” Evelyn berdecak kesal mengingat kaburnya Grace saat itu membuat hubungan antara keluarga Malay dan Dicaprio menjadi tidak akur. "Seharusnya kau tidak perlu kembali, bukan?"

Sementara Evelyn melontarkan kata-kata sarkas, Victor hanya menoleh sekilas, kemudian melanjutkan membaca koran. Pria itu tidak lagi peduli dengan Grace.

Grace tersenyum tipis menanggapinya. "Apa kalian tidak merindukanku? Sepertinya tidak ada sambutan hangat untukku?"

Wanita cantik itu tidak masalah jika dua orang tuanya tidak mengharapkannya lagi. Dia ke sini pun hanya untuk mengabarkan kalau anak tunggal keluarga Malay masih hidup.

"Ya sudah, jika kalian tidak menerimaku, aku akan pergi lagi."

Grace bersiap bangkit, tapi tiba-tiba Victor berseru. "Berhenti!"

Dua wanita beda generasi itu menoleh bersamaan. Baru kali ini Evelyn mendengar Victor meninggikan suaranya pada Grace. Keduanya terdiam seketika.

"Dari mana saja kau?!" tanya Victor dengan tegas. "Puas kau, sudah membuat kericuhan lalu sekarang datang tiba-tiba!"

"Ayolah, Pa. Jangan marah-marah terus, nanti cepat tua ...!" tawa lirih Grace merayu agar sang ayah tidak bermuka masam.

Wanita itu tahu kelemahan sang ayah jika dirinya sudah merengek. Meskipun sudah ada Leon, Grace tetap memiliki sikap manja.

Grace mendekati sang ayah, memeluknya dari samping. "Pa, Grace akan tinggal dan tidak pergi lagi."

Itulah alasan yang bisa Grace gunakan untuk meredam kemarahan Victor, setidaknya dirinya bisa tenang sejenak hingga dia bisa mendapatkan benih Max.

Victor hanya menggeleng lirih kemudian berjalan menuju meja makan, yang diikuti Grace dan sang ibu. Di meja itu sudah tersedia makanan yang sajikan ART.

"Lalu apa rencanamu sekarang?" tanya Victor di sela-sela makan.

Grace mendongak melihat sang ibu kemudian ke ayahnya. "Grace tidak ada rencana, hanya ... Grace akan tinggal di rumah Max."

Pernyataan Grace hampir saja membuat Victor tersedak. "Papa tidak salah dengar?"

Wanita muda itu menaikkan dua alisnya seraya mengangguk. "Benar, Pa. Grace akan kembali padanya."

"Kau yakin?" sahut Evelyn memastikan. Wanita paruh baya itu tidak yakin jika semua akan berjalan lancar. Dia sangat mengenal Max.

"Max tidak marah padamu, setelah apa yang kau lakukan padanya?" Victor jauh lebih penasaran.

Grace mengangguk pasti. "Papa dan mama, tenang saja, Grace bisa atasi itu."

Dia yakin dengan keputusannya, dan dia berusaha menghilangkan keraguan kedua orangtuanya tersebut.

Setelah makan, Grace langsung berpamitan meninggalkan meja makan lebih dulu. "Grace ke kamar dulu, Ma. Capek."

Victor hanya mengamati sang anak dengan rasa yang sulit diungkapkan. Bagaimanapun Grace tetaplah anaknya.

"Mama setuju, Pa, jika Grace mau kembali dengan suaminya. Itu juga bukan ide yang buruk, kan?" ucap Evelyn mengembalikan kesadaran Victor.

"Tapi, apa Mama yakin Max mau menerima Grace lagi?" Victor nampaknya tidak yakin.

"Kita lihat saja nanti, kita serahkan semuanya pada Grace. Mama yakin dia bisa memperbaiki hubungannya dengan Max."

Tiba di lantai atas, Grace membuka pintu kamar yang sudah lama dia tinggalkan. Meski tidak ditempati, tapi kamarnya tetap bersih dan harum. Seketika ingatan Grace kembali ke masa sebelum dia terikat perjodohan dengan Max.

Dulu, Grace begitu kecewa dengan keputusan papanya yang menjodohkan dia dengan Max. Tidak bisa lari dari pernikahan itu, Grace pun nekat merencanakan hal gila.

Dalam rencananya, Grace seharusnya bisa kabur dengan statusnya yang masih perawan. Sayang, karena Max sempat memergokinya, Grace jadi harus putar otak. Dia mengelabui pria itu, hingga malam panas pun tak terhindari.

Barulah, setelah merasa aman karena Max tertidur pulas, Grace pergi. Wanita itu langsung pergi tanpa meninggalkan pesan apapun pada suaminya. Kemudian, selang satu bulan pelariannya, Grace dinyatakan hamil oleh dokter kandungan di Jerman.

Grace ingat betul, masa kehamilan itu adalah masa yang sulit bagi Grace, sebab dia hanya seorang diri di negeri orang.

Mengingat hal itu, Grace jadi ingat jika dia harus segera menghubungi sang anak. Wanita itu lantas duduk di tepi ranjang. Jemarinya mulai menekan deretan angka dan melakukan panggilan video.

"Hai, Sayang ..." sapa Grace ketika wajah Leon terpampang pada layar ponsel.

Grace bisa melihat wajah tampan nan pucat tersenyum cemberut.

"Mommy kapan kembali? Leon rindu Mommy."

Wanita itu tersenyum lembut, berusaha menghibur sang anak. "Leon tunggu ya, mommy pasti segera kembali setelah semua urusan mommy selesai. Leon mau mommy belikan apa?"

Leon menggeleng. "Leon tidak mau apapun. Leon cuma mau ditemani Mommy."

"Di sana ada Om Brian dan Aunty Stella, 'kan?"

"Ya, tapi Leon disuruh tidur terus. Leon bosan, Mom. Leon ingin bermain," keluh sang anak.

"Tunggu ya, sekarang Leon memang harus istirahat. Leon tidak boleh terlalu capek, atau nanti bisa sesak ... Leon harus sembuh ya, Sayang. Mommy sayang Leon ..."

Tidak terasa buliran bening ingin menerobos keluar pada sudut mata Grace. Namun, dia menghapusnya cepat, tidak ingin memperlihatkan di hadapan sang anak.

Leon tersenyum tipis.

"Ya sudah, Leon istirahat ya .... Bye, Sayang."

Grace mengakhiri panggilan itu dengan terkejut. Sebab, di ambang pintu kamarnya, Evelyn sedang berdiri.

"Siapa Leon?"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (73)
goodnovel comment avatar
Ugik Kph
jadi keluarga Grace pun tidak tau tentang Leon
goodnovel comment avatar
Lidia Rahayu
ternyata keluar grace pun gatau tentang keberadaan leon....
goodnovel comment avatar
~•° Aishiteru °•~
ternyata karena kecewa karena di jodoh kan grace meninggalkan max. tapi. aku salut sih sama grace yang mempertahankan dan berjuang untuk leon
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab4# Fakta Kecelakaan

    "Bukan siapa-siapa, Ma." Grace menyembunyikan ponsel. "Ah, sudahlah, aku mau keluar dulu. Sepertinya sudah banyak perubahan dengan kota ini." Grace bangkit dari duduknya kemudian langsung membawa langkahnya keluar dari kamar, meninggalkan Evelyn dengan penuh rasa penasaran. "Hati-hati, Grace, hubungi mama jika kau perlu bantuan," seru Evelyn. Sementara Grace pergi dari kediaman Malay, di gedung bertingkat McKesson Group, Maxime baru saja tiba setelah dirinya dibuat pusing dengan dua wanita yang berdebat di rumahnya. Pria itu langsung duduk dibalik meja kerjanya dan mengurut pelipis. Ada yang tidak biasa pemandangan pagi ini, Christian, sang asisten pun bertanya. "Ada masalah, Tuan? Apa yang menyulitkan Anda?" "Tidak, Christ, bukan di sini," jawab Max dengan nada malas. "Lalu?" "Dua makhluk paling menyusahkan sedang cek-cok di rumah," ujar Max tampak lesu. Christ semakin tidak mengerti arah pembicaraan Max. Dia menduga ibu dan adik Max yang berkelahi. "Maksud Tuan ...

    Last Updated : 2024-09-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab5# Mencari Informasi

    Mendengar namanya disebut, Grace seketika mendongak melihat siapa yang memanggilnya. Matanya terbelalak tidak percaya, jika dia akan secepat itu bertemu dengan sahabatnya. "Kau?" Grace melihat sekeliling Agatha, mencari orang lain. "Kau dengan siapa? Kenapa kau ada di sini?" Agatha justru terheran dengan pertanyaan Grace. "Nah, kau juga kenapa tiba-tiba muncul di sini? Bukannya kau menghilang selama ini? Aku saja bahkan tidak tau kau ada dimana? Aku jadi ragu dengan persahabatan kita?" cerocosnya. Grace berdecak, lalu terkekeh mendengar celotehan Agatha. "Jawaban macam apa ini? Pertanyaan dibalas pertanyaan?" Keduanya lantas terbahak bersama. "Kenapa kau ada di negara ini lagi? Aku kira kau sudah lupa ..." tawa Agatha. Grace masih terkikik hingga harus menutup mulutnya, berusaha menahan tawa. "Aku tentu saja tidak melupakanmu!" "Benarkah? Aku ingin tau apa yang membuatmu kembali, Grace? Jangan katakan kau ingin kembali pada Max!" Tepat! Dugaan Agatha sangat tepat yang dia

    Last Updated : 2024-09-27
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab6# Permintaan

    "Maaf, Nyonya, Tuan Alexander sudah menunggu Tuan Max," ucap Christian saat melihat keduanya bertikai. Grace terbeliak meski dua tangannya masih dicekal Max. "Papi ada di sini?" "Ya, Nyonya, Tuan—" Christ menghentikan ucapan karena Max menoleh tajam ke arahnya. "Pergilah!" usir Max melepas cengkraman wanita itu. Grace mengusap pergelangan tangannya yang terasa nyeri, kemudian berdiri tegap. "Tidak! Aku ikut bersama kalian! Ayo Christ, tunjukkan dimana kamar papi?" Wanita itu bukannya pergi, tapi justru bersikeras ingin melihat ayah mertuanya. Grace meyakini jika ayah mertuanya sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Ia melangkah lebih dulu, sementara Christ bertatapan dengan Max meminta jawaban. Max menghela nafas sembari menggeleng lirih, "Apa boleh buat ..." Kedua pria itu mengikuti langkah Grace yang berada di depan. Sesekali Grace menoleh ke belakang memastikan keduanya tidak mengelabuinya. "Ayo, cepatlah!" Grace berseru. Max merasa gemas dengan tingkah Grace seol

    Last Updated : 2024-10-21
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab7# Menunggu Datang

    Max tidak mengangguk atau pun menggeleng, pria itu justru menarik tangan Grace melangkah keluar ruangan. Namun, sebelum sampai di pintu keluar, Grace mengibaskan tangan Max hingga terhempas. "Akh! Kau menyakitiku, Max!" Max tersentak kemudian berbalik, keduanya saling berhadapan. "Kalau kau tidak mau aku lebih menyakitimu, lebih baik segera pergi dan jauhi kehidupanku! Lakukan seperti saat kau meninggalkanku!" Tatapan pria itu begitu menusuk. Max maju beberapa langkah mengikis jarak keduanya. "Jangan berharap aku tunduk padamu, Grace! Sekalipun itu di depan mami dan papi!" desisnya penuh penekanan. Grace membenahi tatanan rambutnya, berdiri angkuh, lalu mengangkat dagunya. "Tidak. Sudah kukatakan, aku tidak akan pergi. Akan kubuat kau tergila-gila padaku!" Max semakin menatap bengis. Pria itu tidak ingin jatuh lagi di lubang yang sama. Dia tidak ingin terluka lagi, sama seperti Grace saat meninggalkannya. M

    Last Updated : 2024-10-21
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab8# Pertahanan Max

    Kebingungan melanda Grace menjawab pertanyaan Leon. Mengapa wajahnya mirip dengan foto yang ada di dinding saat video call dengan sang ibu?Kepalang tanggung!Di tengah kebingungan Grace menjawab, di tempat Leon, Brian mengetuk pintu kamar anak itu. Seketika Leon menoleh, siapa yang masuk ke dalam kamarnya."Hai, Leon! Sedang apa?" Brian tersenyum, mengangkat tangannya, menyapa.Leon membalas dengan senyum lembut. "Leon sedang telepon mommy, Om," jawabnya.Grace yang ada di ujung panggilan pun ikut mendengarkan obrolan antara Brian dan sang anak. Dewi Fortuna masih membersamainya, keberuntungan bersama Grace, Leon melupakan pertanyaannya. "Siapa yang datang, Leon? Itu suara Om Brian, kan?" terka Grace, meskipun sebenarnya ia sudah tau pasti pemilik suara itu. "Benar, Mom, ini Om Brian." Leon merubah kamera ponselnya menghadap Brian. "Hai, Nyonya Grace. Apakah semua lancar?" tanya Brian klise.

    Last Updated : 2024-10-21
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab9# Memergoki

    Max sejenak ingin membangunkan Grace, namun ia melihat bagaimana paras cantik itu terlihat lelah, sepertinya Grace sudah tidur sangat lelap. "Apa perlu kubangunkan?" batin Max saling bertanya. "Tapi dia belum makan malam?"Batin Max beradu bimbang. Pria itu tidak tega membangunkan Grace, namun Max juga berpikir wanita itu juga belum makan malam. Hingga akhirnya Max putuskan membopong tubuh Grace dengan hati-hati. Jangan sampai wanita itu merasakan pergerakannya.Perlahan Max membuka pintu kamar Grace dan merebahkan wanita itu di atas ranjang, kemudian menyelimutinya. Sesaat terbesit rasa yang sulit ia ungkapkan. Rasa apa ini? Apakah ia masih mencintai wanita itu? "Tidak, aku tidak akan lemah." Max menyakinkan dirinya jika ia akan tetap teguh pendiriannya.Setelah itu Max segera keluar dari kamar Grace, saat melihat wanita yang pernah mengisi hatinya menggeliat kecil, merubah posisi tidur. Pria it

    Last Updated : 2024-10-22
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab10# Kotak Makan

    Max melihat dua wanita masuk ke dalam ruangannya, yaitu Grace dan sekretarisnya.Freya terkesiap dengan tatapan nyalang Grace, terlebih Max. Pria itu tidak menduga jika istrinya akan datang ke kantor tiba-tiba. Grace selalu bertindak di luar dugaan!"Grace?!"Grace menatap murka pada Freya yang sedang duduk di atas meja, menghadap Max. Meeting apa yang mereka lakukan berduaan, hingga sekretaris Max bahkan berani menahannya masuk!"Apa yang kalian lakukan?!" bentak Grace dengan amarah, meletakkan kotak makan pada meja di dekatnya.Freya langsung berdiri di samping Max. Namun, bukan rasa takut atau merasa bersalah, melainkan membalasnya dengan tatapan sinis. Wanita itu justru lebih antusias membuat api cemburu tanpa berkomentar. Hanya dengan tindakannya tadi, sudah bisa membuat Grace menjadi binatang buas."Rapat?!" Grace berjalan cepat menghampiri keduanya. Seketika menarik, menyingkirkan Freya dari samping suaminya, lalu berkacak

    Last Updated : 2024-10-22
  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab11# Keingintahuan

    Max menatap nanar pada kotak makan yang masih utuh di atas meja. Apa yang akan dilakukannya dengan makanan itu? Bukankah tadi dia yang melemparkan!"Biarkan saja!" ucap Max melarang Christ.Christ menggeleng bingung, tapi enggan mencampuri urusan sang CEO dengan kotak makan tersebut. Pria itu kemudian mengikuti petugas kebersihan keluar ruangan Max.Pria tampan itu termenung. Entah apa yang ia lakukan sekarang sangat bertolak belakang dengan isi hatinya. Terus mengamati makanan yang tampaknya lezat, Max meyakini makanan itu pasti sangat nikmat, terlebih tangan lembut Grace yang membuatkan untuknya."Kau selalu membuatku jatuh bangun, Grace ... Untuk apa kau membantuku bangun, jika nantinya kau akan menjatuhkanku lagi!"Sejak kepergian Grace, Max percaya jika wanita itu tidak sepenuhnya mencintainya. Maka itu, dari tindakan Grace sekarang, Max yakin semua tidak berdasarkan cinta.Tanpa ia sadari, jemarinya mengambil garpu dan meny

    Last Updated : 2024-10-22

Latest chapter

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab255# Happy Ending

    Sudah hampir satu bulan sejak Chelsea mulai melakukan pencarian terhadap suaminya secara mandiri. Meskipun pihak kepolisian Jerman sudah menutup kasus kecelakaan ini. Pencarian polisi berakhir, bersamaan dengan ditutupnya kasus itu dan menyatakan dua orang sebagai korban. "Kenapa harus berakhir dengan begini, Ken ..." Chelsea meratapi di tempat kejadian sebelum mobil Kenan masuk ke jurang. "Kembalikan suamiku wahai alam. Kembalikan dia meskipun itu hanya abu atau tulang belulangnya ... Ijinkan aku memeluknya sekali lagi. Aku tidak akan marah padamu. Bagaimana aku bisa marah, kalau kau adalah rumah suamiku sekarang, selamanya ...." Wanita itu bahkan tidak kuasa menahan isak tangis. Setiap hari, ia tak kenal lelah, menyerahkan segalanya untuk mencari keberadaan Kenan. "Maaf, Nyonya." Suara Christ yang tiba-tiba pun tidak menghentikan isakan Chelsea. Sang asisten yang telah setia membantu, bersama dengan beberapa orang yang dikerahkan untuk mencari, sudah melakukan segala cara

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab254# Aku Punya Mommy & Daddy

    Kelopak bulu mata lentik membuka matanya perlahan, samar-samar cahaya matahari menembus tirai jendela.Pusingnya pun masih terasa, dan tubuhnya juga masih lemah, namun Grace mencoba mengingat apa yang terjadi. Semua kenangan tentang operasi dan masa koma itu kabur, tapi ada satu hal yang sangat jelas di pikirannya. Anak laki-lakinya, Leon."Ergghhh ..." Grace memegangi kepalanya yang masih berdenyut.Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan menoleh ke sekeliling ruangan. Namun, tak ada siapapun di sana. Kosong!"Apa aku masih hidup?" Grace sendiri hampir tidak percaya dirinya masih bernyawa. Kemudian mengusap perutnya yang seakan tidak ada apa-apa. "Ke mana bayiku?" tanyanya kebingungan, entah pada siapa.Wanita itu lantas menoleh. Di sana, di ranjang yang terpisah, Leon sedang tertidur pulas. Wajah kecilnya tampak damai, meskipun di hati Grace, ada kekhawatiran yang menggantung."Leon, Mommy b

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab253# Harapan Terakhir

    Reaksi Brian membuat Max menarik paksa hasil tes kesehatannya. Pria itu dinyatakan cocok menjadi pendonor tulang sumsum untuk Leon.Dengan wajah binar, Max langsung bangkit dari duduknya. "Ayo cepat, ke mana aku harus pergi, Brian!" "Ayo! Aku juga sudah tidak sabar menunggu waktu ini!" Brian langsung bangkit dari duduknya, kemudian melangkah keluar yang diikuti Max.Setelah kurang lebih satu jam proses pengambilan sel tulang sumsum Max, petugas Laboratorium mulai memprosesnya.Max keluar dari ruang periksa dengan langkah yang sedikit terhuyung. Udara dingin di ruang rumah sakit tak bisa mengurangi rasa lega yang perlahan merayap dalam dirinya. "Apapun yang terjadi, Daddy akan berusaha segala cara Leon," tekad Max lirih.Meski perasaan berat masih menggantung, setidaknya ia tahu bahwa tulang sumsum yang baru saja didonorkan untuk Leon, memiliki peluang besar untuk menyelamatkan hidupnya. Hasil tes genetik men

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab252# Kamu Yang Bisa Menolongnya

    Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu bergerak pelan. Aroma desinfektan membuat Chelsea sadar seketika. Kepala terasa berat, tubuhnya lelah, dan rasa sakit mulai merayapi seluruh tubuhnya. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat apa yang terjadi. "Kenaann ..." Ia berharap semua yang baru saja ia lihat adalah sebuah mimpi. Namun, sayangnya itu adalah hal nyata yang baru saja dialaminya. Chelsea melihat bekas tanah yang terdapat di sela-sela pada kuku-kuku. "Ini bukan mimpi ..." ratapnya menahan isak. Melihat sang Nyonya sudah sadar, Christ mendekati Chelsea yang terbaring di atas brankar rumah sakit. "Apa yang Anda rasakan, Nyonya?" tanyanya. Chelsea menatap asisten sang kakak, "Katakan kalau semua ini hanya mimpi kan, Christ?" Chelsea berharap asisten itu menggeleng, namun nyatanya Christ menggangguk, hatinya tahu bahwa ini semua kenyataan.

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab251# Selamatkan Bayiku

    Kegelapan langit malam berubah merah menyala karena ledakan mobil Kenan yang masuk ke jurang. Serpihan body mobil pun berterbangan hingga menjadi bagian terkecil. Semua orang mengalihkan wajah, menutup mata dengan lengan masing-masing. "Tidak Keennn ..." Chelsea meratapi terduduk di atas tanah. Tatapannya kosong pada nyala api di angkasa. Arthur memegang pundak Chelsea, menguatkan wanita itu, "Semua akan baik-baik saja, Chel. Kenan pasti selamat ..." Meski sejujurnya Arthur juga ragu akan ucapannya. Jurang dan ledakan sebesar itu mana mungkin tidak menghancurkan tubuh seseorang. Christ berlari ke tepian jurang, lalu menatap ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana. Hanya ada pecahan puing yang berserakan dan masih menyisakan bara api yang berkobar. Kemudian ia berbalik badan lalu menggeleng lirih. Isyarat Christ semakin membuat Chelsea semakin histeris. "Tidak! Kembali padaku Kenaannn ...!" Tangisan Chelsea yang terdengar pilu makin tak terkendali, hingga tiba-tiba semu

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab250# Perbaiki Rumah Tangga Kita

    Setibanya di basecamp yang tersembunyi, Chelsea merasa ada sesuatu yang sangat salah. Tempat itu sangat kacau dan suasana mencekam memenuhi udara. "Apa ini tempatnya, Arthur?" tanya Chelsea penuh keraguan. "Hm, benar ini tempatnya." Belum juga kedua mata Chelsea memindai tempat itu, tiba-tiba ... Brak! Freya dan Kenan keluar dari bangunan sepi dengan pencahayaan minim. Meski demikian, sorot mata Chelsea mampu menangkap siluet bayangan sang suami. "Kenan ...?!" Chelsea hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Seruan Chelsea ternyata mampu mengalihkan perhatian kedua orang itu, terutama Kenan. Ia lebih terkejut saat melihat Chelsea juga berada di sekitar tempat itu. Area yang tidak sebaiknya dituju. Namun, di balik semua rasa takut dan kecemasan Chelsea, hatinya semakin teriris saat kenyataan yang lebih pahit terbuka di hadapannya. Di sana, di tengah kekacauan, dia melihat Kenan—dengan jelas berdiri di sisi Freya. Sekarang tampak seperti musuh yang berdiri di samp

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab249# Bertahanlah

    Grace dengan suara penuh amarah, "Kenan! Kau datang kemari hanya untuk jadi pengkhianat! Tidak tahu malu!" Berdiri tegak, Kenan menatap Grace dengan dingin, "Aku memilih sisi yang benar, Grace. Ini bukan tentang kamu atau aku lagi, ini tentang apa yang seharusnya terjadi." Grace tertawa sinis, "Cih! Sisi yang benar? Kau menjual dirimu kepada Freya, itu yang kamu sebut benar? Jangan lebih rendah dari itu, Ken!" "Aku tidak membutuhkan pembenaran darimu, Grace. Semua ini sudah berjalan terlalu jauh. Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang." Freya, yang sejak tadi diam dan menyaksikan percakapan itu, akhirnya berbicara dengan suara penuh kebencian. Grace tertawa remeh pada Freya, seolah mengejek wanita ular itu. "Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Karena kau tidak pernah dicintai sampai mati! Kau tak akan pernah tau apa itu cinta!" ucapnya penuh penekanan, "kasihan sekali!" Suasana di antara kedua wanita itu semakin mencekam. Freya ingin seka

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab248# Lokasi Ditemukan

    Max tampak berjalan mondar-mandir di ruang kantor yang gelap, ekspresinya tegang dan penuh amarah. Matanya yang tajam menatap beberapa anak buah Christ yang berdiri cemas di hadapannya."Bagaimana bisa kalian belum menemukan lokasi Freya?!" bentaknya, suaranya keras dan penuh amarah. "Kalian cuma membuang-buang waktu! Ini sudah terlalu lama, aku ingin jawaban sekarang!"Anak buah Christ, yang satu bernama Markus dan yang satunya lagi disebut Simon saling pandang, tampak bingung dan tertekan."Ma-Maaf, Tuan ... kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kami belum menemukan petunjuk pasti," jawab Markus, suaranya terbata-bata.Max menggeram, berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan mereka. "Berusaha? Itu bukan jawaban yang aku cari! Jika kalian tidak bisa melaksanakan perintah sederhana ini, lebih baik aku cari orang lain yang bisa!"Simon mencoba menenangkan situasi. "Kami benar-benar sudah berusaha, Tuan. Kami akan terus menca

  • MENCURI BENIH SUAMI MANDUL   Bab247# Menjadi Sekutu

    Kenan terlihat tegang, tapi mencoba menurunkan egonya. "Freya, aku tahu aku salah. Aku tidak mencari pembenaran. Aku hanya ingin tahu di mana basecamp-mu. Aku punya rencana ... rencana untuk melancarkan keinginanmu." Namun, diam-diam, tanpa melibatkan siapa pun. Kenan akan pastikan akan membebaskan Grace. Ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus semua kesalahan." Mendengar ketulusan Kenan, dan betapa pria itu juga memenuhi keinginannya mendapatkan lokasi Grace, Freya terdiam sejenak, mempertimbangkan kata-katanya. "Kau tidak akan menjadi pengkhianat di dalam basecamp-ku, kan?" "Kau bisa percaya padaku, Freya. Aku akan lakukan apa saja untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Kau akan dapatkan semua yang kau inginkan." Dalam hati Freya melewati banyak perdebatan. Kemudian suara Freya berubah, sedikit lebih lembut. "Baiklah, aku beri kau satu kesempatan lagi. Basecamp-ku ada di kawasan Charlottenburg, dekat Stasiun Zoologischer Garten. Tapi ingat, Kenan. Satu langkah s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status